Anda di halaman 1dari 31

Aliran aliran

Hukum
Anggota
01 02 03 04

Kania Octavia Parnika Linda Solihat Intan Rahayu Kholillah Ihsan Listiawan

1223050082 1223050088 1223050074 1223050066

05 06 07 08

Irsan Muhamad Rasadi M. Haikal Gibran Herlambang Lutfi Mardian

1223050077 1223050091 1223050063 1223050089


01
Aliran Hukum Alam
Aliran hukum alam merupakan aliran filsafat
hukum Barat yang menganggap hukum alam
sebagai hukum yang berlaku universal dan abadi.
Ada juga yang menyebutnya dengan
menggunakan istilah hukum kodrat.
Hukum alam (natural law) adalah apa yang
dengan sempurna menyatakan cita hukum, hal
ini jelas berdasarkan pada pengamatan bahwa
benda yang alamiah adalah benda yang
menyatakan selengkap - lengkapnya cita atau ide
dari benda itu. Hukum alam merupakan suatu
teori untuk suatu masa pertumbuhan yang
timbul untuk memenuhi kebutuhan dari
tingkatan equity (pelaksanaan hukum bukan
berdasarkan undang-undang yang tertulis
melainkan berdasarkan jiwa keadilan).
Macam Macam
Aliran Hukum
Alam dan Para
Tokohnya
Hukum Alam Hukum Alam
Irrasional Rasional

Aliran hukum alam yang ini berpendapat Aliran Hukum Rasional berpendapat
bahwa hukum yang berlaku universal dan abadi bahwa sumber dari hukum yang
itu bersumber dari Tuhan secara langsung. universal dan abadi itu adalah rasio
Aliran hukum alam ini dikembangkan oleh para manusia. Tokoh – tokoh aliran hukum
pemikir scholastic pada abad pertengahan alam rasional ini diantaranya: Hugo De
seperti: Thomas Aquimo, Gratianus, Jhon Groot, Cristian Thomasius, Immanuel
Salisbury, Dante, PieRe Dubois, Marsilius Padua, Kant, Fichte, Hegel, dan Rudolf
Johanes Haus, dan lain-lain. Stammler.
02
Aliran positivisme
Hukum
Aliran cahaya positif, atau positivsme
hukum, adalah salah satu aliran filsafat
hukum. Positivisme hukum
mengagungkan hukum
perundangundangan dan menganggap
bahwa tidak ada norma hukum selain
hukum positif.
Dua Aliran Positivisme Hukum

1. Aliran Hukum Positif Analitik :


John Austen

2. Aliran Hukum Murni :


Hans Kelsen
John Austen
Austin melihat hukum sebagai sistem yang tetap, logis, dan tertutup.
Hukum adalah perintah yang mengikat seseorang atau sekelompok
orang .ia menyatakan bahwa hukum perintah lain dikeluarkan oleh
atasan(pemerintah) dan menyatakan bahwa mengikat atau mewajibkan
bawahan (junior).

Austin membagi hukum menjadi dua jenis: hukum Tuhan ke-manusia dan
hukum buatan manusia. Hukum buatan diklasifikasikan lebih lanjut
sebagai:
● Hukum yang sebenarnya (hukum positif), yaitu hukum yang dibuat
oleh penguasa dan hukum yang disusun oleh manusia secara
individu untuk melaksanakan hak-hak yang diberikan kepadanya.
Hukum yang sebenarnya memiliki empat unsur, yaitu perintah
(command), sanksi (sanction), kewajiban (duty) dan kedaulatan
(sovereignty).
● Hukum yang tidak sebenarnya, adalah hukum yang tidak dibuat oleh
penguasa, sehingga tidak memenuhi persyaratan sebagai hukum,
contohnya peraturan dari suatu organisasi olahraga.
Hans Kalsen
Penggagas aliran ini adalah Hans Kelsen yang berpendapat
bahwa anjuran wajib dibersihkan berdasarkan anasir-anasir
yang non-yuridis, misalnya sosiologis, politik, historis, dan
etis. Lebih lanjut Kelsen menjelaskan bahwa hukum
merupakan suatu keharusan yang mengatur tingkah laku
manusia sebagai makhluk rasional, dalam hal ini yang
dipermasalahkan bukanlah bagaimana aturan itu seharusnya,
melainkan apa hukumnya. Kelsen mengemukakan pendapat
bahwa aturan berurusan menggunakan bentuk (forma),
bukan isi (materia), sebagai akibatnya keadilan menjadi isi
hukum yang berada di luar hukum.
03
Aliran
Utilitarianisme
Aliran hukum utilitarianisme atau utilisme lahir dari
abstrak filsafat hukum dan politik pada abad ke-18
(Aburaera dan Muhadar 2013, 111). Dimanaa
utilitarianisme adalah aliran yang tujuan utama
hukumnya yaitu kemanfaatannya. Kemanfaatannya itu
artinya kebahagian (happiness). Jadi hukum
utilitarisme ini dapat dimasukan kedalam positivisme
hukum, dimana tujuan hukum ini adalah menciptakan
ketertiban masyarakat dan memberikan banyak
manfaat kepada orang-orang. Jadi garis besarnya aliran
ultilitiarisme melahirkan peraturan-peraturan di dunia
dengan tujuan utama yaitu medepankan kebahagian
individu sebagai objek hukum.
04
Aliran Sejarah
Aliran Sejarah (Historiche
School)

Institut Sejarah didirikan oleh pengacara Jerman Friedrich


Karl von Savigny. Menurut Savigny, ada banyak negara yang
berbeda di dunia ini, masing-masing dengan semangat
rakyat atau etnisnya sendiri. Perbedaan pikiran orang juga
menyebabkan perbedaan cara berpikir tentang keadilan.
Savigny mengambil pandangan yang bertentangan dengan
aliran hukum kodrat, yang mengklaim bahwa hukum itu
universal dan abadi. Dia berpendapat bahwa tidak mungkin
satu hukum berlaku untuk semua negara karena hukum
berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan kondisi sosial.
05
Aliran Sociological
Jurisprudence
Menurut Aliran sosiologi, Hukum adalah apa yang menjadi
kenyataan dalam masyarakat dan bagaimana hukum itu sendiri
diterima, dikembangkan, dan diterapkan. Pandangan aliran
sosiologi memandang bahwa hukum adalah realitas sosial dan
tidak dinilai sebagai suatu aturan. Aliran sosiologi ini di bawa oleh
Roscou Pound (juris dari Amerika Serikat),Eugen Ehrlich, Emil
Durkheim, dan Max Weber.
Ada beberapa hal yang harus Anda ketahui tentang pemikiran Savigny.

Kepentingan sekelompok orang Peran hakim dan ahli hukum


tertentu tidak boleh dianggap lainnya tidak boleh diabaikan.
sebagai jiwa seluruh Sekalipun jiwa suatu bangsa
masyarakat nasional. merupakan bahan mentah,
harus ada seseorang yang
mengkonstruksinya menjadi
suatu bentuk hukum.

Hukum dan peraturan tidak Dalam banyak kasus, peniruan


selalu berlaku seperti itu. Di memainkan peran yang lebih
Inggris, misalnya, peraturan penting. Misalnya, banyak
serikat pekerja muncul setelah negara secara sadar
perjuangan mengadopsi hukum Romawi
dan dipengaruhi oleh hukum
Prancis.
06
Aliran Realisme
Hukum
Aliran Realisme Hukum (Pragmatic Legal Realism)

Aliran realis berpendapat bahwa aturan hukum


adalah instrument kontrol sosial dan hasil dari
kekuatan sosial. Karena kepribadian manusia,
lingkungan sosial, kondisi ekonomi, kepentingan
bisnis, ide-ide umum, dan emosi umum semua
pembentuk hukum dan hasil hukum dalam
kehidupan, aliran hukum realis hampir tidak
terbatas. Aliran realis ini dibawa oleh Karl Llewellyn
(1893- 192), Jerome Frank (1841-1935), dan Hakim
Agung Amerika Serikat Oliver Wendell Holmes
(1841-1935).
Aliran Realis terbagi kepada dua bagian yaitu sebagai berikut
:
Aliran Realis Amerika Serikat Aliran Realis Negara
Skandavia seperti Denmark &
Swedia

Aliran ini memandang bahwa” keputusan


hakim adalah yang dipengaruhi oleh kondisi
Aliran Realisme di Amerika Serikat kejiwaan atau psikologi yang tidak lebih dari
sesungguhnya menganggap bahwa hukum reaksi otak”. Karena didalam aliran ini
adalah semua yang menjadi hasil keputusan dari pelaksanaan hukum di lakukan melalui
pengadilan sebagai suatu realitas atau kenyatan pendekatan pada peringakat yang rasionalisasi
dalam masyarakat. akan ekstensi objektif. Hukum ini di pandang
sebagai perilaku hakim.
07
Aliran Bebas
(Freirechtslehre)
Ajaran Hukum Bebas (Freirechtslehre) merupakan penentang
paling keras positivme hukum,3 aliran ini merupakan salah satu
aliran dalam filsafat hukum, yang dipelopori oleh Eugen Ehrlich,
Stampe, Herman Isay, dan Ernst Fusch. Aliran ini disebut juga
ajaran hukum bebas karena penganut filsafat ini mengatakan
bahwa hakim harus kreatif dalam menemukan hukum yang
sesuai dengan rasa keadilan, hakim mempunyai kebebasan yang
sepenuhnya dalam menentukan hukum.
08
Aliran Critical Legal
Studies (CLS)
Critical Legal Studies (Hukum kritis) dapat ditemukan
diantaranya dalam sebuah tulisan yang berjudul Critical Legal
Studies: An Overview yang diterbitkan oleh Legal Information
Institute Cornel Law School, dikatakan bahwa : Critical Legal
Studies (CSL) adalah teori yang menentang dan membalikkan
aturan dan standar yang diterima dalam teori dan praktik
hukum.
Teori hukum liberal umumnya menyetujui tiga postulat berikut:

Hukum adalah barang public

Aturan hukum sangat penting untuk kebebasan

Negara hukum, ada tiga syarat penting bagi


negara hukum, yaitu:

a. Hukum harus diketahui dan cukup stabil;


b. Fakta harus dipastikan sesuai dengan standar
yang diterima secara umum;
c. Pembuatan dan penegakan hukum harus
dibedakan ke derajat yang dapat diterima;
d. Institusi politik liberal membela kebebasan dan
supremasi hukum.
Gerakan Kajian Hukum Kritis memandang hukum sebagai “negotiable, subyektif dan
tergantung pada politik sebagai politik”

Roberto M. Unger

Orientasi politik

Duncan Kennedy
09
Aliran Bebas
(Freirechtslehre)
Pengertian Feminisme memiliki akar kefilsafatan setidaknya
sejak berkembangan abad pencerahan. Realitas ketidak-setaraan
antara perempuan danlaki-laki dalam berbagai bidang
kehidupan telah menjadi titik tolak munculnya berbagai gugatan
pemikiran yang bermuara pada tuntutan terhadap kesetaraan
perlakuan antara perempuan dan laki-laki.
Kesimpulan & Saran

Kesimpulan Saran
Dalam makalah yang telah kami susun ini
membahas tentang aliran-aliran hukum yang
merupakan bagian dari mata kuliah Pengantar
Ilmu Hukum yang telah kami pelajari. Dengan
mengetahui inti dari aliran-aliran tersebut, dapat
dipahami berbagai corak pemikiran tentang
hukum. Maka dari itu, sadarlah kita betapa
kompleksnya hukum itu dengan berbagai sudut
pandangnya. Akhirnya pemahaman dari aliran-
aliran hukum tersebut bisa kita pahami dan
membuat wawasan kita makin kaya serta terbuka
dalam memandang hukum dan segala
masalahnya. Kami kelompok 1 berharap semoga
penulisan makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca.

Anda mungkin juga menyukai