Anda di halaman 1dari 10

PENGANTAR BISNIS

TRANSPORTASI
Wirna Sintia Rahayu
Anaway Reski Wirasakti
Andi Sofie Aulia
Rifo Fajrian Dewantara
Laode Karmanda
USAHA MENGELOLAH JASA BISNIS
TRANPORTASI (Bus Pariwisata)
Segmentasi Pemasaran
• Setiap pelaku bisnis jasa persewaan bus pariwisata harus dapat melakukan
segmentasi secara akurat untuk pemasarannya. Perlu diketahui, tiap daerah
mempunyai potensi konsumen yang tidak sama. Misalnya di daerah Jawa
Barat terutama Bandung, sebagian besar wisatawannya lebih suka bepergian
ke daerah-daerah dengan pemandangan alam yang indah.
• Selain itu, juga gemar mengunjungi obyek wisata kuliner dan pusat
perbelanjaan pakaian atau fashion. Karena itu paket wisata yang dipasarkan
juga harus mengambil obyek-obyek wisata tersebut. Untuk daerah lain,
tinggal menyesuaikan dengan kultur maupun budaya masyarakat setempat.
Daya Beli
• Unsur lain yang perlu diperhatikan berhubungan dengan daya beli konsumen
dan masyarakat. Apabila sebagian besar konsumennya berasal dari kalangan
menengah bawah, pakai armada bus kelas ekonomi yang tempat duduknya
menggunakan sistem 2 – 3.
• Sebaliknya jika mereka merupakan golongan menengah atas lebih baik
menggunakan armada bus kelas bisnis atau eksekutif dengan tempat duduk
sistem 2 – 2 dan dilengkapi dengan AC, TV untuk berkaraoke atau memutar
film, dan sebagainya.
Karakteristik dari Pesaing
• Persaingan merupakan sebuah hal yang tidak dapat dihindari di dunia bisnis,
termasuk bisnis jasa sewa bus pariwisata baik yang disegmentasikan bagi
golongan bawah atau atas. Karena itu pelajari dengan cermat segala kelebihan
maupun kekurangan dari para pesaing tersebut.
• Untuk kelebihannya, bisa ditiru dan disempurnakan agar pelanggan makin
merasa senang dan puas. Sedangkan kekurangannya harus selalu dihindari
sehingga tidak menimbulkan keluhan dari konsumen.
Pemilihan Armada
• Selain sistem penataan kursi tempat duduk, masalah lain yang tidak boleh
dilupakan terkait dengan urusan pengadaan armada adalah karakter bus itu
sendiri. Misalnya ketahanan mesin dan perangkat lainnya, apakah bisa awet
digunakan atau mudah mengalami kerusakan.
• Demikian pula dengan penggunaan bahan bakarnya, harus dipilih yang irit.
Hal ini berkaitan erat dengan biaya operasional yang perlu dikeluarkan. Selain
itu ketersediaan spareparts-nya harus dicek, apakah mudah ditemukan atau
harus dipesan dari daerah lain. Jika harus dipesan lebih dulu, tentu butuh
waktu lebih lama untuk pengirimannya.
• Faktor berikutnya yang harus dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih
armada bus yaitu minat konsumen. Ada sebagian pelanggan jasa sewa bus
wisata yang menentukan pilihan atas dasar merk armada yang digunakan.
• Dalam hal ini mungkin pelaku usaha bisa menuruti keinginan tersebut. Tetapi
sebaiknya tetap berusaha memberi tahu atau mengedukasi mereka jika
armada bus yang tersedia tetap punya kualitas yang teruji dan aman meski
berasal dari merk yang berbeda.
Pengelolaan SDM
• Memilih kru yang mampu bekerja dengan profesional merupakan syarat yang harus
dipenuhi oleh pelaku bisnis persewaan bus wisata. Hal ini berhubungan erat dengan
nama perusahaan. Terutama untuk sopirnya, pilih sopir yang sudah berpengalaman
dan paham tentang arah atau kondisi jalan yang menjadi jalur menuju obyek wisata.
• Utamakan sopir dan kru bus yang bisa bersikap ramah pada semua penumpangnya
serta tidak suka bersikap ugal-ugalan di jalanan. Ingat, mengendari bus wisata itu
sangat berbeda dengan bus umum, dimana sopir bersama kru-nya harus dapat
memberi layanan sebaik mungkin bagi para wisatawan.
• Setiap wisatawan itu tidak hanya membutuhkan perjalanan yang cepat dan
nyaman saja, tapi juga sangat senang dengan keramahan. Jadi ketika
membuka usaha jasa sewa bus pariwisata harus selalu memikirkan sistem
pengelolaan SDM yang baik
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai