Anda di halaman 1dari 1

Dalam kasus ini, PT.

Kereta Api Indonesia (Persero) menghadapi persaingan dengan moda


transportasi lain seperti bus dan jasa travel. Pembangunan Tol Cipularang secara tidak langsung telah
mempengaruhi persaingan dengan menarik pelanggan untuk menggunakan kendaraan pribadi, jasa
travel, dan bus. Hal ini berdampak pada penurunan jumlah penumpang kereta api sehingga
menimbulkan kerugian finansial bagi PT. Kereta Api Indonesia (persero).

Untuk menyikapi keadaan tersebut, selaku pemasar di PT. Kereta Api Indonesia (Persero), strategi
pemasaran berikut dapat diterapkan pada setiap tahap siklus hidup produk:

Tahap Perkenalan:
Fokus pada penciptaan kesadaran tentang manfaat perjalanan kereta api, seperti kenyamanan,
keamanan, dan ramah lingkungan.
Tawarkan tarif promosi dan diskon untuk menarik pelanggan baru.
Berkolaborasi dengan agen perjalanan dan operator tur untuk mempromosikan perjalanan kereta api
sebagai bagian dari paket perjalanan.
Berinvestasi dalam kampanye periklanan dan hubungan masyarakat untuk mengedukasi target pasar
tentang keunggulan transportasi kereta api.
Tahap Pertumbuhan:
Memperluas jaringan kereta api untuk mencakup lebih banyak tujuan dan meningkatkan konektivitas.
Tingkatkan pengalaman pelanggan dengan menyediakan fasilitas seperti Wi-Fi, port pengisian daya,
dan tempat duduk yang nyaman.
Memperkenalkan program loyalitas dan insentif untuk mendorong penggunaan berulang.
Berkolaborasi dengan bisnis dan atraksi lokal untuk menawarkan promosi dan diskon bersama.
Meningkatkan upaya pemasaran untuk menyasar segmen pelanggan tertentu, seperti pelancong bisnis
dan wisatawan.
Tahap Kedewasaan:
Bedakan layanan kereta dengan menawarkan fitur tambahan seperti kelas premium, hiburan di dalam
pesawat, dan pilihan bersantap gourmet.
Fokus pada retensi pelanggan melalui penawaran yang dipersonalisasi dan layanan pelanggan yang
sangat baik.
Berkolaborasi dengan hotel dan tempat wisata untuk menciptakan paket perjalanan yang terintegrasi.
Menerapkan langkah-langkah penghematan biaya untuk mempertahankan profitabilitas, seperti
mengoptimalkan operasi dan mengurangi biaya overhead.
Terus memantau dan menganalisis tren pasar untuk mengidentifikasi peluang inovasi dan perbaikan.
Tahap Penurunan:
Evaluasi profitabilitas dan keberlanjutan rute kereta api dan pertimbangkan untuk menghentikan rute
yang tidak menguntungkan.
Jelajahi kemitraan dengan penyedia transportasi lain untuk menawarkan opsi perjalanan antarmoda
yang lancar.
Fokus pada niche market atau segmen pelanggan tertentu yang masih lebih menyukai perjalanan
kereta api.
Pertimbangkan untuk mendiversifikasi bisnis dengan menawarkan layanan terkait, seperti logistik dan
transportasi barang.
Terus memantau dan menyesuaikan strategi pemasaran berdasarkan perubahan dinamika pasar.
Penting untuk dicatat bahwa strategi ini didasarkan pada asumsi dan harus dievaluasi lebih lanjut
berdasarkan riset dan analisis pasar.

Referensi Sari, A. (2012). Dampak Pembangunan Jalan Tol Cipularang Terhadap Penurunan
Konsumen Kereta Api Parahyangan Bandung-Jakarta. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 13(1), 1-14.

Anda mungkin juga menyukai