Anda di halaman 1dari 3

PT.

Kereta Api Indonesia (Persero) merupakan BUMN penyedia layanan jasa


transportasi massal kereta api di Indonesia.Wilayah Kerja PT. KAI (Persero)
yang melingkupi Kota Bandung dan sekitarnya adalah Daerah Operasi
(Daop) II Bandung, yang berbatasan dengan Daop I Jakarta dan Daop V
Purwokerto. vendor penyedia layanan perkeretaapian di Indonesia, PT. KAI
(Persero) bersaing dengan moda transportasi darat lainnya, terutama bus
dan travel. Perkembangan pembangunan pun memberi dampak tidak
langsung teerhadap persaingan tersebut. Kondisi yang sama terjadi di
wilayah Daop II Bandung. Pembangunan sarana jalan tol Cipularang tahun
2005, yang mampu memotong waktu tempuh perjalanan transportasi jalan
raya Bandung-Jakarta hingga bisa dicapai rata-rata 2-2,5
jam.pembangunan jalan tol tersebut berindikasi pada berpindahnya
konsumen kereta api menjadi menggunakan kendaraan pribadi, travel dan
bus (Sari, 2012:3). Para konsumen lebih tertarik menggunakan jasa
angkutan travel karena waktu tempuh yang relatif sama dengan kereta api,
harga yang tidak jauh berbeda serta kedekatan tempat tujuan. Hal tersebut
secara tidak langsung berdampak pada penurunan konsumen kereta api,
antara lain penurunan konsumen pengguna kereta api Parahyangan
jurusan Bandung- Jakarta hingga mencapai 50 persen. Dampaknya, PT.
KAI (Persero) mengalami kerugian mencapai Rp. 36 milyar pertahun.
Berdasarkan kasus tersebut, posisikan diri anda sebagai seorang pemasar
di PT. Kereta Api Indonesia (Persero). Lakukan analisis strategi pemasaran
di tiap tahap daur siklus hidup produk. Gunakan asumsi-asumsi asalkan
logis. Jangan lupa mencantumkan sumber referensi saudara!.

Jawaban :

 Sebagai seorang pemasaran di PT. Kereta Api Indonesia ( Persero ),


perlu mempertimbangkan stratefi pemasaran sesuai dengan tahap-
tahap daur siklus hidup kereta api. Daur siklus hidu produk
melibatkan beberapa tahap, yaitu pengenalan, pertumbuhan,
kedewasaan, dan penurunan. Dibawah ini analasi strategi pemsaran
di setiap tahapnya :
a. Pengelan :
- Focus pada pemberitahuan dan penciptaan kesadaran tentanf
layanan kereta api.
- Kampenye pemasaran yang intensif dan kreatif untuk menerik
perhatian Masyarakat.
- Diskon atau penawaran khusu untuk menarik pelanggan baru
- Promosi melalu media sosial dan Kerjasama dengan influencer.
b. Pertumbuha :
- Perluasan rute dan peningkatan frekuensi perjalanan untuk
mengjangkau lebih banyak pelanggan.
- Peningkatan kulitas layanan, seperti fasilitas kenyaman dan
kebersihan
- Program loyalitas untuk mempertahankan pelanggan yang sudah
ada
- Kemintraan dengan ageen perjalanan untuk meningkatakan
distribusi tiket.
c. Kedewasaan :
- Diverifikasi layanan, seperti paket perjalanan turis atau Kerjasama
dengan hotel dan restoran.
- Penekanan pada efisiensi operasional untuk menjaga harga tetap
kompetitif.
- Pemasaran yang berfokus pada keunggulan kereta api
dibandingkan dengan moda transportasi lainnya.
- Program diskon regular atau penawaran khusu untuk menjaga
minat pelanggan.
d. Penurunan :
- evaluasi dan restrukturisasi rute yang kurang menguntungkan
- Focus pada pemeliharaan pelanggan yang tersisa dan Upaya
retensi
- Peninkatan efisiensi operasional untuk mengurangi biaya
- Pembaruan dan inovasi layanan untuk mempertahankan daya
saing.
Namun, mengingat kondisi di Daop II Bandung, di mana terjadi penuruan
konsumen karena factor jalan tol, strategi pemasaran harus di sesuaikan.

 Penyesuaian Rute dan Frekuensi :


Menganalisis Kembali rute-rete yang terdampak dan
menyesuaikan frekuensi perjalan sesuai dengan permintaan
actual.
 Kaloborasi dengan pemerintah Daerah:
Bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memperoleh
dukungan dan mencari solusi terhadap dampak Pembangunan
jalan tol.
 Inovasi Layanan :
Mengembangkan layanan atau paket yang unik untuk menarik
Kembali perhatiaan pelanggan yang beralih ke moda transpotasi
lainnya .

Referensi :
Sari, A ( 2013 ) . Analisi Dampak Pembangunan Jalan Tol Cipularang
Terhadap Ankutan Kereta Api di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai