Anda di halaman 1dari 16

KALOID

KELOMPOK II
KELAS C/2017
SISTEM KALOID
• Sistem koloid merupakan suatu bentuk
campuran dua atau lebih zat yang bersifat
homogen namun memiliki ukuran partikel
terdispersi yang cukup besar (1 - 100 nm),
sehingga terkena efek Tyndall. Bersifat
homogen berarti partikel terdispersi tidak
terpengaruh oleh gaya gravitasi sehingga tidak
terjadi pengendapan.
PERBANDINGAN SIFAT KALOID
1. Sifat fisika koloid
Pada koloid hidrofil karena terjadi hidrasi, sifat-sifat
fisikanya sangat berbeda dengan mediumnya.
Viskositasnya lebih besar dan tegangan permukaannya
lebih kecil.
2. Sifat Koligatif
Suatu koloid dalam medium cair juga mempunyai sifat
koligaif. Sifat ini hanya bergantung pada jumlah partikel
koloid bukan pada jenisnya.
3. Sifat Optis
Walaupun secara definisi partikel koloid terlalu kecil untuk
dapat dilihat oleh mikroskop biasa mereka dapat dideteksi
secara optikal.Ketika cahaya dilewatkan melalui medium
yang mengandung partikel yang tidak lebih besar daripada
10-9 m, berkas cahaya tersebut tidak dapat dideteksi dan
medium tersebut disebut optically clear.
4. Sifat kinetik
a. Gerak Brown
Terjadinya gerakan ini disebabkan oleh banyaknya tabrakan
molekulmolekul medium pendispersi tidak sama (tidak
setimbang) (Yazid, 2005).
b. Pengendapan (sedimentasi)
Partikel-partikel koloid mempunyai kecendrungan untuk
mengendap karena pengaruh gravitasi bumi. Jika rapat massa
partikel lebih besar dari medium pendispersinya, maka partikel
tersebut akan mengendap. Sebaliknya bila rapat massanya lebih
kecil akan mengapung.
c. Difusi
Partikel zat terlarut akan mendifusi dari larutan yang
konsentrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya lebih
rendah.
5. Sifat Listrik
Permukaan partikel koloid mempunyai muatan listrik karena
terjadinya onisasi atau penyerapan ion-ion dalam larutan.
LARUTAN DAN SUSPENSI
LARUTAN
Larutan merupakan campuran homogen yang
terdiri dari dua zat atau lebih.Suatu larutan
terdiri dari zat terlarut (solute) dan pelarut
(solvent).Zat yang jumlahnya banyak biasanya
disebut pelarut, sementara zat yang jumlahnya
sedikit disebut zat terlarut. Tetapi ini tidak
mutlak. Dalam larutan cair, cairan disebut
“pelarut” dan komponen lain (gas atau zat
padat) disebut “terlarut”.
JENIS-JENIS LARUTAN
a. Larutan Ideal dan Non-Ideal
Molekul-molekul gas ideal dipandang sebagai molekul-molekul bebas
yang tidak berantaraksi satu sama lain. Dalam larutan cair pendekatan
keidealan berbeda dengan gas ideal. Dalam larutan ideal partikel-
partikel pelarut dan terlarut yang dicampurkan berada dalam kontak
satu sama lain. Pada larutan ideal dengan zat terlarut molekuler, gaya
antaraksi antara semua partikel pelarut dan terlarut setara. Dengan
kata lain, dalam larutan ideal, misalnya zat A dan zat B, gaya
antarpartikel: AA; AB atau BB adalah sama. Larutan ideal
dengan zat terlarut ionik didefinisikan sebagai larutan yang ion-ionnya
dalam larutan bergerak bebas satu sama lain, dan baku tarik hanya
terjadi dengan molekul pelarut.
Dalam larutan non-ideal, gaya antar atom-atom, ion-ion atau
molekulmolekul harus dipertimbangkan dalam perhitungan.
b. Larutan Elektrolit dan Non-Elektrolit
Zat-zat yang di dalam air membentuk ion-ion
dinamakan zat elektrolit, dan larutan yang
dibentuknya dinamakan larutan elektrolit.Secara
eksperimen larutan elektrolit dapat diketahui dari
sifatnya, misalnya dapat menghantarkan arus
listrik.Zat-zat yang tergolong elektrolit, yaitu asam,
basa, dan garam.Zat-zat seperti etanol dan glukosa
yang di dalam pelarut air membentuk molekuler
dinamakan non-elektrolit, dan larutan yang
dibentuknya dinamakan larutan non-elektrolit.
c. Larutan jenuh, tak jenuh, dan lewat jenuh.
Larutan jenuh dari zat X adalah larutan yang di
dalamnya terdapat zat X terlarut berada dalam
kesetimbangan dengan zat X yang tidak larut. Larutan
tak jenuh mengandung zat terlarut dengan konsentrasi
lebih kecil daripada larutan jenuh. Dalam larutan tak
jenuh belum dicapai kesetimbangan antara zat terlarut
dan zat yang tidak larutnya.Jika zat terlarut
ditambahkan ke dalam larutan maka larutan
mendekati jenuh. Larutan lewat jenuh menunjukkan
keadaan yang tidak stabil, sebab larutan mengandung
zat terlarut yang jumlahnya melebihi konsentrasi
kesetimbangannya. Larutan lewat jenuh umumnya
terjadi jika larutan yang sudah melebihi jenuh pada
suhu tinggi diturunkan sampai mendekati suhu
SUSPENSI
Suspensi adalah sediaan yang mengandung
bahan obat padat dalam bentuk halus dan
tidak larut, terdispersi dalam cairan
pembawa.Zat yang terdispersi harus halus dan
tidak boleh cepat mengendap.Jika dikocok
perlahan-lahan endapan harus segera
terdispersi kembali.
SIFAT-SIFAT SUSPENSI
1. Suatu suspensi farmasi yang dibuat dapat dengan
tepat mengendap secara lambat dan harus rata lagi
bila dikocok
2. Karakteristik suspensi harus sedemikian rupa sehingga
ukuran partikel dari suspensoid tetap konstan untuk
waktu yang lama pada penyimpanan.
3. Suspensi harus bisa dituang dari wadah dengan cepat
dan
4. Homogen
Sifat Koloid Efek Tyndall
• Efek tyndall adalah efek penghamburan berkas
sinar oleh partikel – partikel yang terdapat
dalam sistem koloid, sehingga jalannya berkas
sinar terlihat. Apabila seberkas cahaya
dijatuhkan pada larutan sejati, maka larutan
sejati akan meneruskan cahaya. Apabila
seberkas cahaya dijatuhkan pada koloid, maka
akan dihamburkan.
Sifat Koloid Gerak Brown
• gerak brown adalah gerakan terus menerus secara
acak/berliku-liku dari partikel koloid dalam
mediumnya. Gerakan ini terjadi karena adanya
tumbuhkan oleh molekul-molekul pada sisi partikel
yang tidak sama. Dengan adanya gerka brown ini maka
partikel koloid terhindar dari pengendapan karena
terus menerus bergerak, sehingga koloid menjadi
stabil.Gerak brown ini tidak bisa dilihat dengan kasat
mata tapi bisa dilihat dengan mikroskop.
Sifat Koloid Elektroforesis
• Elektroforesis adalah Peristiwa bergeraknya partikel koloid
dalammedan listrik. Manfaat Elektroforesis ini ada pada
proses pemisahanpotongan-potongan gen pada proses
bioteknologi, penyaringan debu pabrik pada cerobong asap
yang disebut dengan pesawat cottrel.
• Penerapan Elektroforesis dalam kehidupan sehari-hari.
a. Identifikasi DNA
b. Mendeteksi kelainan genetic
c. Proses penyaringan debu pabrik
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai