Anda di halaman 1dari 10

“Start Low, Go Slow”

APA ITU?
• Slogan yang biasa di terapkan pada pasien ‘high-risk’ : elderly dan
pediatric.

• Berdasarkan slogan ini, pemberian dosis awal harus


dipertimbangkan dengan cermat dan biasanya sekitar setengah
dari dosis normal. Titrasi dosis harus dilakukan dengan hati-hati
dan dilakukan sedikit demi sedikit, dan perhatikan efek samping
dari pemberian obat.
• Pada umumnya, sama dengan kebanyakan penggunaan obat,
pemakaian analgetik opioid juga menerapkan rule ‘start low, go slow’.
• Pemakaian opioid (dalam hal ini, morfin) pada elderly dosis awal
diberikan tidak lebih dari setengah dosis anjuran untuk pasien dewasa
pada umumnya. (disebutkan dosis pada elderly 2,5-5mg)
• Dan untuk penambahan titrasi obatnya diberikan secara lambat untuk
mencapai suatu dosis optimal.
• Interval waktu dalam setiap penambahan dosis obat juga harus lama
• Pertimbangkan untuk monitoring setidaknya 3 hari setelah perubahan
dosis untuk assessment pasien.
• Elderly rata-rata akan mengeliminasi dan mendetoksifikasi obat
secara lambat, sehingga terkadang pemberian obat dengan dosis
yang diperkecil pun terkadang akan memberikan efek yang
merugikan.
• Sehingga, menurut artikel yang ditulis oleh Sloan : smaller doses,
larger dosage interval, fewer medication, simpler scheduling dan treat
only when necessary sesuai diterapkan kepada orang tua. Meskipun
tidak semua orang tua ‘cocok’ dengan hal diatas.
• Pada umumnya, sama dengan kebanyakan penggunaan obat,
pemakaian analgetik opioid juga menerapkan rule ‘start low, go slow’.
• Pemakaian opioid (dalam hal ini, morfin) pada elderly dosis awal
diberikan tidak lebih dari setengah dosis anjuran untuk pasien dewasa
pada umumnya. (disebutkan dosis pada elderly 2,5-5mg)
• Dan untuk penambahan titrasi obatnya diberikan secara lambat untuk
mencapai suatu dosis optimal.
• Interval waktu dalam setiap penambahan dosis obat juga harus lama
• Pertimbangkan untuk monitoring setidaknya 3 hari setelah perubahan
dosis untuk assessment pasien.
• Pada umumnya, sama dengan kebanyakan penggunaan obat,
pemakaian analgetik opioid juga menerapkan rule ‘start low, go slow’.
• Pemakaian opioid (dalam hal ini, morfin) pada elderly dosis awal
diberikan tidak lebih dari setengah dosis anjuran untuk pasien dewasa
pada umumnya. (disebutkan dosis pada elderly 2,5-5mg)
• Dan untuk penambahan titrasi obatnya diberikan secara lambat untuk
mencapai suatu dosis optimal.
• Interval waktu dalam setiap penambahan dosis obat juga harus lama
• Pertimbangkan untuk monitoring setidaknya 3 hari setelah perubahan
dosis untuk assessment pasien.
• Pada umumnya, sama dengan kebanyakan penggunaan obat,
pemakaian analgetik opioid juga menerapkan rule ‘start low, go slow’.
• Pemakaian opioid (dalam hal ini, morfin) pada elderly dosis awal
diberikan tidak lebih dari setengah dosis anjuran untuk pasien dewasa
pada umumnya. (disebutkan dosis pada elderly 2,5-5mg)
• Dan untuk penambahan titrasi obatnya diberikan secara lambat untuk
mencapai suatu dosis optimal.
• Interval waktu dalam setiap penambahan dosis obat juga harus lama
• Pertimbangkan untuk monitoring setidaknya 3 hari setelah perubahan
dosis untuk assessment pasien.
• Pada umumnya, sama dengan kebanyakan penggunaan obat,
pemakaian analgetik opioid juga menerapkan rule ‘start low, go slow’.
• Pemakaian opioid (dalam hal ini, morfin) pada elderly dosis awal
diberikan tidak lebih dari setengah dosis anjuran untuk pasien dewasa
pada umumnya. (disebutkan dosis pada elderly 2,5-5mg)
• Dan untuk penambahan titrasi obatnya diberikan secara lambat untuk
mencapai suatu dosis optimal.
• Interval waktu dalam setiap penambahan dosis obat juga harus lama
• Pertimbangkan untuk monitoring setidaknya 3 hari setelah perubahan
dosis untuk assessment pasien.
• Pada umumnya, sama dengan kebanyakan penggunaan obat,
pemakaian analgetik opioid juga menerapkan rule ‘start low, go slow’.
• Pemakaian opioid (dalam hal ini, morfin) pada elderly dosis awal
diberikan tidak lebih dari setengah dosis anjuran untuk pasien dewasa
pada umumnya. (disebutkan dosis pada elderly 2,5-5mg)
• Dan untuk penambahan titrasi obatnya diberikan secara lambat untuk
mencapai suatu dosis optimal.
• Interval waktu dalam setiap penambahan dosis obat juga harus lama
• Pertimbangkan untuk monitoring setidaknya 3 hari setelah perubahan
dosis untuk assessment pasien.
• Pada umumnya, sama dengan kebanyakan penggunaan obat,
pemakaian analgetik opioid juga menerapkan rule ‘start low, go slow’.
• Pemakaian opioid (dalam hal ini, morfin) pada elderly dosis awal
diberikan tidak lebih dari setengah dosis anjuran untuk pasien dewasa
pada umumnya. (disebutkan dosis pada elderly 2,5-5mg)
• Dan untuk penambahan titrasi obatnya diberikan secara lambat untuk
mencapai suatu dosis optimal.
• Interval waktu dalam setiap penambahan dosis obat juga harus lama
• Pertimbangkan untuk monitoring setidaknya 3 hari setelah perubahan
dosis untuk assessment pasien.

Anda mungkin juga menyukai