2
ALUR PRESENTASI
3 METODOLOGI PENELITIAN
Metode pelaksanaan yang akan dilakukan
dalam penelitian.
3
1. PENDAHULUAN
TUJUAN
RUMUSAN PENELITIAN
LATAR BELAKANG MASALAH
• Pemanfaatan
• Beton merupakan • Perkembangan inovasi dan
material yang sering di- inovasi dan teknologi pada
gunakan. teknologi pada beton mutu tinggi
• Mudah dibentuk dan beton mutu tinggi. Hybrid.
relatif murah. • Beton ekonomis, • Melihat perilaku
• Banyak diaplikasikan inovatif, bermutu bahan alternatif
pada konstruksi besar. dan ramah terhadap sifat
lingkungan mekanis beton
4
II. TINJAUAN 1 Beton Mutu Tinggi
PUSTAKA
Semen Portland
(1/2) 2
3 Cangkang Sawit
Abu Terbang Batu Bara
4 (FlyAsh)
5 Pasir Pozzolan
5
II. TINJAUAN 7 Superplasticizer
PUSTAKA
(2/2) 8 Kuat Geser Beton
9 Modulus Elastisitas
10 Analisis Data
11 Analisis Varian
6
2.1 Beton Mutu Tinggi
Menurut Newman dan Choo (2013) ada tiga cara untuk meningkatkan kekuatan
beton : 1. Peningkatan kekuatan pasta semen
2. Pemilihan kualitas agregat yang baik
3. Peningkatan kuat lekatan antara pasta semen dengan agregat
7
2.2 Semen Portland (1/2)
Berdasarkan SNI 15-2049-2004, jenis dan penggunaan semen
Portland terbagi dari 4, yaitu :
1. Tipe I (Ordinary Portland Cement), semen untuk pengunaan
umum, tidak memerlukan persyaratan khusus (panas hidrasi,
ketahanan terhadap sulfat, kekuatan awal).
2. Tipe II (Moderate Sulphate Cement), semen untuk beton yang
tahan terhadap sulfat sedang dan mempunyai panas hidrasi
sedang.
3. Tipe III (High Early Strength Cement), semen untuk beton dengan
kekuatan awal tinggi (cepat mengeras).
4. Tipe IV (Low Heat of Hydration Cement), semen untuk beton yang
memerlukan panas hidrasi rendah, dengan kekuatan awal
rendah.
5. Tipe V (High Sulphate Resistance Cement), semen untuk beton
yang tahan terhadap kadar sulfat tinggi.
8
2.2 Semen Portland (2/2)
Sususan Oxide dari semen Portland (Antono, 1995), dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Kapur (CaO) 63
Silika (SiO2) 22
Alumunia (Al2O3) 7
Besi (Fe2O3) 3
Magnesia (MgO) 2
Sulfur (SO3) 2
Sumber : Antono, 1995
9
2.3 Cangkang Sawit
Unsur Kimia Persentase (%)
Magnesium Karbonat
0,73
(MgCO3)
Tabel Komposisi Kandungan Kimia Cangkang Sawit Gambar Abu Cangkang Sawit dan Ketel (Boiler)
Sumber : Siregar, 2008 Sumber : Hafiz dan Danil (2014)
10
2.4 Abu Terbang Batu Bara (FlyAsh)
Senyawa Kimia Jenis F Jenis C Menurut Sebayang (2006) beberapa keunggulan
menggunakan Abu Terbang batu bara ialah
sebagai berikut :
Oksida Silika (SiO2) + Oksida Alumina
(AL2O3) + 70.0 50.0 Kelecekan adukan beton bertambah.
Oksida Besi (Fe2O3), minimum %
Adukan beton menjadi kohesif.
Trioksida Sulfur (SO3), maksimum % 5.0 5.0
Mengurangi segregasi.
Kadar Air, Maksimum % 3.0 3
Kehilangan Panas, maksimum % 6.0 6.0 Kuat tekan optimum diperoleh pada
umur 56 hari dengan kadar
penambahan 20% dari berat semen.
Sumber : ASTM C.618-95:305
11
2.5 Pasir Pozzolan
Kelas N
- Pozzolan alami atau hasil pembakar
pozzolan alam.
Kelas C
Kelas F
12
2.6 Nanomaterial Bijih Besi
Ukuran
material
sangat
kecil
Material Menambah
Nano
berukuran 1 kekuatan
teknologi
– 100 nm beton
Nanoscale =
sepersepuluh
micrometer
13
2.7 Superplasticizer
14
2.8 Kuat Geser Beton (1/2)
12,5 cm
7,5 cm
30 cm
7,5 cm
5 cm
d =15 cm
b =10 cm
30 cm
v = V/(b.d)
Dimana :
v = tegangan geser (kg/cm2);
V = gaya geser (kg);
b = lebar bidang geser (cm); dan
d = tinggi bidang geser (cm)
16
2.9 Modulus Elastisitas
Dari pengujian tekan silinder beton 15/30 dihitung besarnya modulus elastisitas beton
dengan menggunakan rumus ASTM C 469-02 sebagai berikut :
𝑺𝟐 −𝑺𝟏
𝑬=
𝜺𝟐 −𝟎,𝟎𝟎𝟎𝟎𝟓
keterangan :
E = Modulus elastisitas beton (N/mm2);
S2= Tegangan yang terjadi saat beban 40 % Beban maksimum;
S1 = Tegangan yang terjadi saat regangan longitudinal mencapai 0,00005;
ε2 = Regangan longitudinal saat beban mencapai 40 % Beban Maksimum.
17
2.10 Analisis Data
σ𝑛𝑖=1 𝑋𝑖− 𝑋ത 2
𝑆=
Mutu pelaksanaan suatu penelitian dapat dilihat dari 𝑛−1
penyebaran nilai-nilai hasil pemeriksaan. Baik
tidaknya penyebaran yang diperoleh tersebut dapat σ𝑛𝑖=1 𝑋𝑖
𝑋ത =
dilihat dari simpangan baku (standar deviasi). Semakin 𝑛
kecil standar deviasi yang timbul, maka akan baik pula
mutu pelaksanaan penelitian. Besarnya standar deviasi
keterangan:
dihitung dengan menggunakan disamping( Anonim,
1971). S = standar deviasi;
xi = besarnya data ke-i (kg/cm2);
x = nilai rata-rata; dan
n = jumlah data.
18
2.11 Analisis Varian
𝑦2…
SST = σ𝑛𝑖=1 σ𝑢𝑖=1 𝑦 2 𝑖 −
𝑁
𝐒𝐒𝐏
Perlakuan SSP a-1 𝐌𝐒𝐏 =
𝐚−𝟏 SSE = SSP – SST
𝐌𝐒𝐏
𝐅𝐨 =
𝐌𝐒𝐄 Untuk :
𝐒𝐒𝐄
Error SSE N-a 𝐌𝐒𝐄 = N = total observasi
𝐚−𝟏
a = banyaknya perlakuan
Total SST N-1
n = jumlah pengulangan
19
III. METODE PENELITIAN
PEMBUATAN
PENGUJIAN
PERENCANAAN DAN
DAN ANALISIS
BENDA UJI PERAWATAN
DATA
BENDA UJI
20
3.1 Peralatan dan Material (1/5)
3.1.1 Peralatan yang digunakan Peralatan yang digunakan untuk pengujian benda uji adalah:
1.Semen portland;
2.Agregat halus (lebih kecil dari 2mm);
3.Agregat kasar (batu pecah maks 12mm);
4.Air;
5.FlyAsh batu bara;
6.Bongkahan cangkang sawit;
7.Pasir pozzolan;
8.Nanomaterial bijih besi;
9.Superplasticizer jenis Viscocrete-10.
22
3.1 Peralatan dan Material (3/5)
Lokasi pengambilan Cangkang Sawit di pabrik pengolahan kelapa sawit di wilayah Aceh Barat
24
3.1 Peralatan dan Material (5/5)
25
3.2 Pemeriksaan dan Perencanaan Campuran Beton
26
3.3 Perencanaan Benda Uji (1/2)
Catatan : Semua variasi diatas ditambah filler nanomaterial bijih besi sebanyak 6% dan
superplasticizer sebanyak 1,5% dari berat semen.
27
3.3 Perencanaan Benda Uji (2/2)
1. Beton mutu tinggi normal, ditambah filler nanomaterial bijih 5. Beton mutu tinggi dengan substitusi fly ash abu bakar
besi (6%), dinamai dengan BMT-N. cangkang sawit (15%), agregat halus kerak boiler
cangkang sawit (20%), agregat kasar bongkahan
2. Beton mutu tinggi dengan substitusi fly ash batu bara (15%),
cangkang sawit (40%), dan ditambah filler
agregat halus pasir pozzolan (10%), agregat kasar bongkahan
nanomaterial bijih besi(6%), dinamai dengan BMT-
cangkang sawit (40%), dan ditambah filler nanomaterial bijih
ASCS.
besi (6%), dinamai dengan BMT-FBPP.
6. Beton mutu tinggi dengan substitusi fly ash abu
3. Beton mutu tinggi dengan substitusi fly ash batu bara (15%),
pozzolanik (10%), agregat halus pasir pozzolan (10%),
agregat halus kerak boiler cangkang sawit (20%), agregat
agregat kasar bongkahan cangkang sawit (40%), dan
kasar bongkahan cangkang sawit (40%), dan ditambah filler
ditambah filler nanomaterial bijih besi (6%), dinamai
nanomaterial bijih besi (6%), dinamai dengan BMT-FBCS.
dengan BMT-APPP.
4. Beton mutu tinggi dengan substitusi fly ash abu bakar
7. Beton mutu tinggi dengan substitusi fly ash abu
cangkang sawit (15%), agregat halus pasir pozzolan (10%),
pozzolanik (10%), agregat halus kerak boiler cangkang
agregat kasar bongkahan cangkang sawit (40%), dan ditambah
sawit (20%), agregat kasar bongkahan cangkang sawit
filler nanomaterial bijih besi (6%), dinamai dengan BMT-ASPP.
(40%), dan ditambah filler nanomaterial bijih besi (6%),
dinamai dengan BMT-APCS. 28
3.4 Pembuatan dan Perawatan Benda Uji
29
3.5 Prosedur Pengujian dan Analisis Data (1/2)
KESIMPULAN SARAN
33
TERIMA
KASIH