Anda di halaman 1dari 11

Resume Materi “Kemiskinan Desa

yang Terlupakan”

Kelompok 1
• M. Syahreza
• Nabila Djursyah
• Syafira Umima
• Khoirun Nisa Purba
1. Kita sebagai Orang Luar
Peribahasa Inggris kuno 'Orang luar' adalah sebutan
bagi orang-orang yang menaruh perhatian terhadap
pembangunan desa, tetapi dirinya sendiri bukan
warga desa apalagi miskin. Kebanyakan dari mereka
adalah kepala kantor dan staf lapangan dalam
organisasi pemerintahan
2. Ilmu Pengetahuan Inti dan Pinggiran
Sebagian besar pembaca, seperti penulis, tentunya jauh lebih baik
dibandingkan dengan ratusan juta orang miskin sesama penduduk
bumi ini, yang harus bergelut untuk memperoleh sesuap nasi, yang
tidak berdaya melawan serangan penyakit, dan harus merelakan
kematian anak-anaknya.

3. Jebakan Perkotaan
Dorongan ambisi, inefisiensi, keenggangan untuk mengatakan
'tidak', semua mengikat dirinya sebagai tahanan kota. Kebebasan
terkadang jarang didapat, atau kalaupun ada hubungan nya sangat
singkat: hubungan dengan desa hanya dapat dilakukan dalam
suatu wilayah wisata yang sangat tergesa- gesa, yang dapat
dijangkaunya dari universitas atau lembaga tempat ia bekerja.
Mereka akan terbelenggu dalam kepanitian, subpanitia,
menyiapkan laporan, makalah, mengurusi soal-soal kepegawaian,
administrasi keuangan dan kegiatan profesionalnya.
4. Wisata Pembangunan Desa
Menegaskan suatu informasi dalam keadaan yang sempurna adalah
pekerjaan yang sangat lelah, dan sangat sukar, kerana masyarakat
desa tidak akan membacanya. Dengan kata lain, dorongan dan hasrat
berintropeksi dan mengeritik diri tidak termasuk salah satu sifat
orang-orang yang berkecimpung dalam bidang pembangunan desa.
Pada akhirnya, hanya melalui wisata penbangunan desa itulah para
wisatawan berkesempatan berhadapan muka dengan mereka.
Kunjungan singkat seperti ini akan membentuk kesan yang pada
gilirannya memenuhi keputusan yang akan diambilnya. Wisata
pembangunan dibuat untuk berbagai macam-macam tujuan dan
dengan gaya yang berlainan.
5. Kemiskinan Desa yang Lepas dari Pengamatan:
Enam Prasangka
1) Prasangka keruangan: kota, terminal dan
jaringan jalan raya.
Setiap membangun ruas jalan, harga lahan
mendadak naik dan hanya orang-orang kaya atau
yang berkuasa yang dapat mengambil
keuntungan dari perkembangan itu Prasangka
keruangan tidak terbatas hanya pada jalan raya.
Di desa-desa, penduduk yang melarat, banyak
tersembunyi di balik jalan utama dan tempat
keramaian dimana biasanya orang berkumpul.
2) Prasangka Proyek
Prasangka proyek paling jelas kita lihat pada proyek
pameran, proyek percontohan atau desa binaan
dengan dukungan tenaga dan dana yang lebih dari
cukup, diikuti oleh para peserta yang sudah diajari dan
tahu apa yang harus dikatakannya, serta yang
lokasinya bisa agak jauh namun tidak terlalu jauh dari
kantor pusat. Lagi-lagi, perhatian diarahkan pada
kegiatan yang menjauhi kaum miskin.
3) Prasangka Kelompok Sasaran
Orang-orang yang dihubungi dan didatangi kaum wisatawan
pembangunan, para pejabat stempat dan peneliti pedesaan,
serta tempat mereka menimba kesan dan informasi, adalah
golongan diluar yang miskin. Prasangka kelompok sasaran
terdiri dari:
- Prasangka yang mendahulukan golongan elit
- Prasangka kaum pria
- Prasangka pemakai jasa dan penerima gagasan baru
- Prasangka yang mendahulukan orang-orang yang aktif
dan hidup
4) Prasangka musim kemarau.

Bagian terbesar penduduk dunia yang miskin mendiami


daerah-daerah tropis, dengan musim penghujan dan musim
kemarau . Bagi orang-orang yang hidup dari bercocok
tanam, musim paceklik yang parah sering terjadi pada
musim penghujan, terutama menjelang panen pertama.
Pada waktu kehabisan bahan pangan, harga pangan naik,
dan pekerjaan semakin sulit didapat, maka pun mulai
berjangkit.
5) Prasangka Diplomatis: Sopan santun dan Malu-
malu
‘Orang kota’ sering dihinggapi rasa rikuh dalam
menghadipi rakyat desa yang miskin, karena
dihambat rasa sopan-santun dan malu; mereka takut
mendekati, menemui, mendengarkan dan belajar
dari rakyat desa. Kemiskinan dalam suatu negeri
dapat menjadi masalah yang tidak diperhatikan atau
memalukan sebagai hal yang lebih baik ditutupi.
6) Prasangka Profesional
Secara umum, spesialisasi profesi dengan segala
keunggulannya menyulitkan seseorang untuk memahami
kesengsaraan dengan segala kaitannya. Kesengsaraan di
pedesaan, merupakan sebuah jaringan, di mana kemiskinan,
kelemahan jasmani dan penyakitan, tersisih, kerentanan
terhadap keadaan darurat, dan ketidakberdayaan, semuanya
bertaut untuk dan saling menyambung.
thank you.

Anda mungkin juga menyukai