Kardiomiopati
PJB Asianotik
Pirau jantung, aliran darah kiri ke kanan
PJB Asianotik
Tipe obstruktif kanan Overload tekanan
HATI
JANTUNG Kongesti vena sistemik
Overload volume di Hepatomegali PARU
LA dan LV Aliran darah paru
Dilatasi arteri
pulmonalis
Kongesti paru
(plethora pada CXR)
Murmur jantung Rentan infeksi paru
Takikardi
Jantung
hiperdinamik
Dilatasi LA, LV Takipnu
Kardiomegali Retraksi dada
Infeksi paru
berulang
PASIEN
Sesak
Asupan sulit
Gagal tumbuh
LIVER
LUNGS
HEART Increased systemic
Increase pulmonary
Volume overload to Venous congestion
blood flow
the LA and LV Hepatomegaly
Pulmonary arteries
dilated
Congested lung
(plethora on CXR)
Prone to chest
Heart murmur infection
Tachycardia
Hyperdynamic
heart
Dilated LA, LV Tachypnoea
Cardiomegaly Chest recessions
Frequent chest
infections
PATIENT
Difficulty in breathing
Chest deformity
Difficulty in feeding
Failure to thrive
PJB Sianotik
(Saturasi arterial < 90%, PaO2 <60)
A. Supra-kardiak
B. Intra-kardiak
C. Infra-kardiak
PJB Sianotik
Aliran darah paru restriktif : Lesi tergantung PDA
PJB Sianotik
Aliran darah paru restriktif : Lesi tidak tergantung PDA
Foto Toraks
C:
Cairan dan diuretik
Inotropik: Dopamin, Dobutamin, Adrenalin
Inodilator: Milronin
Vasodilator: Captopril
Tatalaksana umum
• Evaluasi kelainan organ lain:
- Jalan napas dan kelainan bawaan lain,
terutama pada Sindrom Down
- Abnormalitas Ca dan defisiensi imunologis
pada kelainan arkus aorta (Sindrom Di george)
- Tatalaksana infeksi paru dan sepsis
- Polisitemia pada PJB Sianotik (abses otak)
- Koreksi AGD, elektrolit, dan gula darah
Tatalaksana gagal jantung
pada PJB asianotik
• Biasanya pada bayi > 6 bulan pada kasus VSD, kasus neonatus
PDA besar, Coarctasio aorta hipertensi pulmonal
ALIRAN
SISTEMIK FISIOLOGI
RESTRIKTIF
VENTRIKEL ALIRAN PARU
DEPENDEN
TUNGGAL RESTRIKTIF
PDA
PJB DEPENDEN PDA
SIANOTIK
Tatalaksana sianotik dan gagal jantung
(Trunkus arteriosus, DORV, TGA-VSD)
• Target SpO2 80-85%, PaO2 40-
60 mmHg dengan terapi
oksigen optimal, hindari
pemberian oksigen
berlebihan yang dapat
meningkatkan aliran darah
paru berlebihan
• pCO2 40-45 (dlm ventilator)
cegah hiperventilasi dan
alkalosis ( target pH 7.3-7.4)
• Terapi gagal jantung
Tatalaksana lesi tergantung PDA
(neonatus)
• Pemberian Prostaglandin (PGE1) untuk target Saturasi oksigen: 80-85%
Vasodilator poten, mencegah PDA menutup
• Efek samping:
Hipotensi: Sebelum dan saat pemberian: perlu pemberian cairan karena
PGE1 adalah vasodilator
Apnu dapat terjadi saat pemberian PGE1 dengan dosis lebih dari 10
nano/kg/menit, sehingga perlu intubasi
Hipertermia
Edema jaringan
1. Tatalaksana lesi aliran paru restriktif
tergantung PDA (PA-IVS/VSD, PS kritis-ASD/VSD)
• PGE1 dipertahankan selama terapi konservatif
sebelum dilakukan operasi BT Shunt (operasi
menghubungkan pembuluh sistemik (A
inominata, A subklavia, Aorta) ke pembuluh paru
• Yang perlu dievaluasi saat terapi konservatif;
- Fungsi organ (otak, ginjal, hati, GIT)
- Fungsi koagulasi
- Status infeksi
- Status hidrasi, polisitemia
2. Tatalaksana mixing pada TGA-IVS
• Neonatus dengan
sianosis berat dgn aliran
darah paru tidak
restriktif
• PGE1 dibutuhkan untuk
mencegah penutupan
PDA sehingga dapat
membantu mixing di
tingkat PDA
• Perlu segera dilakukan
tindakan BAS
3. Tatalaksana lesi aliran sistemik
restriktif tergantung PDA (HLHS)
• Neonatus dengan
sianosis ringan dan
syok
• Membutuhkan PGE1
untuk
mempertahankan
aliran sistemik
• Evaluasi ASD pada
HLHS, membutuhkan
BAS bila restriktif
Kegawatan pada Tersangka PJB