1 Pengujian Dan Pembayaran Tagihan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 24

PENGUJIAN DAN PEMBAYARAN TAGIHAN

OLEH BENDAHARA

Diklat Penyegaran (Refreshment) Bendahara


Dalam Rangka Ujian Sertifikasi Bendahara
Tujuan Materi

1. Peserta memahami mekanisme pembayaran dalam


rangka pelaksanaan APBN secara umum
2. Peserta memahami tugas dan kewenangan Pejabat
Perbendaharaan Negara
3. Peserta memahami teknik pengujian tagihan oleh
Bendahara
4. Peserta memahami perkembangan mekanisme
pembayaran melalui kartu debit dan internet
banking

1
Sistematika Materi

1. Dasar Hukum Pengujian dan Pembayaran Tagihan


2. Pejabat Perbendaharaan Negara
3. Alur Umum dan Kewenangan Pengeluaran
Anggaran Belanja Negara
4. Pengujian Atas Tagihan Terhadap APBN oleh
Bendahara
5. Perkembangan Mekanisme Pembayaran

2
1. Dasar Hukum Pengujian dan Pembayaran Tagihan
a. UU No 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
b. UU No 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
c. Peraturan Pemerintah No 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan APBN
d. PMK Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka
Pelaksanaan APBN
e. PMK Nomor 162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan Tanggung Jawab
Bendahara Pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara sebagaimana diubah menjadi PMK Nomor 230/PMK.05/2016
f. Peraturan lainnya terkait dengan pelaksanaan pengukuan dan pembayaran
tagihan yang diatur secara khusus
Contoh :
• PMK Nomor 113/PMK.05/2012 tentang Perjalanan Dinas
• PMK Nomor 160/PMK.05/2015 Tata Cara Pelaksanaan APBN pada
Perwakilan RI di luar negeri
• PMK Nomor PMK-67/PMK.05/2013 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Belanja Negara di Lingkungan Kementerian Pertahanan dan
Tentara Nasional Indonesia
3
2. Pejabat Perbendaharaan Negara
Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan anggaran
Kementerian Negara/Lembaga.

Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang memperoleh kuasa dari PA untuk
melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/Lembaga yang
bersangkutan.
Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah pejabat yang melaksanakan kewenangan PA/KPA untuk
mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban APBN.

Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut PPSPM adalah pejabat yang diberi
kewenangan oleh PA/KPA untuk melakukan pengujian atas permintaan pembayaran dan menerbitkan perintah
pembayaran.
Bendahara Penerimaan adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, menyetorkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan uang Pendapatan Negara dalam rangka pelaksanaan APBN pada kantor/Satuan Kerja
Kementerian Negara/Lembaga Pemerintah Nonkementerian.
Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan Belanja Negara dalam pelaksanaan APBN pada kantor/Satker
Kementerian Negara/Lembaga.
Bendahara Pengeluaran Pembantu yang selanjutnya disingkat BPP adalah orang yang ditunjuk untuk membantu
Bendahara Pengeluaran untuk melaksanakan pembayaran kepada yang berhak guna kelancaran pelaksanaan kegiatan
tertentu.
Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disingkat BUN adalah pejabat yang diberi tugas untuk melaksanakan fungsi
BUN.

Kuasa Bendahara Umum Negara yang selanjutnya disebut Kuasa BUN adalah pejabat yang diangkat oleh BUN untuk
melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan APBN dalam wilayah kerja yang ditetapkan

4
Tugas dan Wewenang KPA, PPSPM, dan PPK
Kuasa Pengguna Anggaran PPSPM Pejabat Pembuat Komitmen
• menyusun DIPA; • menguji kebenaran SPP atau • menyusun rencana pelaksanaan Kegiatan
• menetapkan PPK dan PPSPM; dokumen lain yang dipersamakan dan rencana pencairan dana;
• menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia
• menetapkan panitia/pejabat yang dengan SPP beserta dokumen
Barang/Jasa;
terlibat dalam pelaksanaan pendukung; • membuat, menandatangani dan
kegiatan dan anggaran; • menolak dan mengembalikan SPP, melaksanakan perjanjian dengan
• menetapkan rencana pelaksanaan apabila tidak memenuhi Penyedia Barang/Jasa;
kegiatan dan rencana pencairan persyaratan untuk dibayarkan; • melaksanakan Kegiatan swakelola;
dana; • membebankan tagihan pada mata • memberitahukan kepada Kuasa BUN atas
perjanjian yang dilakukannya;
• melakukan tindakan yang anggaran yang telah disediakan;
• mengendalikan pelaksanaan perikatan;
mengakibatkan pengeluaran • menerbitkan SPM atau dokumen • menguji dan menandatangani surat bukti
anggaran Belanja Negara; lain yang dipersamakan dengan mengenai hak tagih kepada negara;
• melakukan pengujian tagihan dan SPM; • membuat dan menandatangani SPP atau
perintah pembayaran atas beban • menyimpan dan menjaga keutuhan dokumen lain yang dipersamakan dengan
anggaran negara; seluruh dokumen hak tagih; SPP;
• melaporkan pelaksanaan/penyelesaian
• memberikan supervisi, konsultasi, • melaporkan pelaksanaan pengujian
Kegiatan kepada KPA;
dan pengendalian pelaksanaan dan perintah pembayaran kepada • menyerahkan hasil pekerjaan
kegiatan dan anggaran; KPA; dan pelaksanaan Kegiatan kepada KPA
• mengawasi penatausahaan • melaksanakan tugas dan dengan Berita Acara Penyerahan;
dokumen dan transaksi yang wewenang lainnya yang berkaitan • menyimpan dan menjaga keutuhan
berkaitan dengan pelaksanaan dengan pelaksanaan pengujian dan seluruh dokumen pelaksanaan Kegiatan;
dan
kegiatan dan anggaran; dan perintah pembayaran.
• melaksanakan tugas dan wewenang
• menyusun laporan keuangan dan lainnya yang berkaitan dengan tindakan
kinerja sesuai dengan Peraturan yang mengakibatkan pengeluaran
Perundang-undangan. anggaran Belanja Negara.
5
Tugas dan Wewenang Bendahara
Bendahara Penerimaan Bendahara Pengeluaran Bendahara Pengeluaran
Pembantu
• menerima dan menyimpan uang • menerima dan menyimpan uang • menerima dan menyimpan UP;
Pendapatan Negara; persediaan; • melakukan pengujian dan
• melakukan pengujian tagihan yang akan
• menyetorkan uang Pendapatan pembayaran atas tagihan yang
dibayarkan melalui uang persediaan;
Negara ke rekening Kas Negara • melakukan pembayaran yang dananya dananya bersumber dari UP;
secara periodik sesuai ketentuan berasal dari uang persediaan • melakukan pembayaran yang
Peraturan Perundang-undangan; berdasarkan perintah KPA; dananya bersumber dari UP
• menatausahakan transaksi uang • menolak perintah pembayaran apabila berdasarkan perintah PPK;
Pendapatan Negara di lingkungan tagihan tidak memenuhi persyaratan • menolak perintah pembayaran
untuk dibayarkan;
Kementerian/Lembaga/ Satuan apabila tidak memenuhi
• melakukan pemotongan/pemungutan
Kerja; dari pembayaran yang dilakukannya atas persyaratan untuk dibayarkan;
• menyelenggarakan pembukuan kewajiban kepada Negara; • Melakukan pemotongan/
transaksi uang Pendapatan Negara; • menyetorkan pemotongan/pemungutan pemungutan dari pembayaran
• mengelola rekening tempat kewajiban kepada Negara ke Rekening yang dilakukannya atas kewajiban
penyimpanan uang Pendapatan Kas Umum Negara; kepada negara;
• menatausahakan transaksi uang
Negara; dan • menyetorkan pemotongan/
persediaan;
• menyampaikan laporan • menyelenggarakan pembukuan transaksi pemungutan kewajiban kepada
pertanggungjawaban bendahara uang persediaan; negara ke kas negara;
kepada Badan Pemeriksa Keuangan • mengelola rekening tempat • menatausahakan transaksi UP;
dan Kuasa BUN. penyimpanan uang persediaan; • menyelenggarakan pembukuan
• menyampaikan laporan transaksi UP; dan
pertanggungjawaban bendahara kepada
• mengelola rekening tempat
Badan Pemeriksa Keuangan dan Kuasa
BUN; dan penyimpanan UP.
• menjalankan tugas kebendaharaan
lainnya.
6
3. Alur Umum dan Kewenangan Pengeluaran
Anggaran Belanja Negara
MENTERI TEKNIS MENTERI KEUANGAN
Selaku Pengguna Anggaran Selaku BUN

BENDAHARA
PEMBUATAN
SPP KOMITMEN
PENGUJIAN SP2D
BANK

PENGUJIAN SPM
Pengujian:
•Substansial:
•Formal
Pengujian: PIHAK KE 3
•Wetmatigheid
•Rechtmatigheid
•Doelmatigheid

7
Alur Pembayaran Langsung
PPK membuat
SPP PPK membuat
SPP-LS SPM-LS 3 SPM
2
Uji & SP2D

Kontrak Uji & SP2D periksa


LS

4a
periksa LS
KPPN
PPK Konsep PPSPM
KPPN
menerbitkan
SPM 5 SP2D 4b
1 PPK
melakukan
serah
terima Dibukukan
pengadaan petugas SAI
barang/jasa SP2D
LS 6

Posting Bukukan
UAKPA BENDAHARA
Dibukukan
Bendahara

4C

BO I
Pihak ke 3
Alur Pembayaran dengan UP
PPK membuat PPSPM
SPP SPM-GUP 6 menerbitkan SPM
SPP-GUP 5
SP2D
GUP
SP2D
belanja Perintah GUP
7a
Uji & periksa KPPN
PPK KPPN
Uji &
PPK 2
Konsep PPSPM periksa
memerintahkan 8 menerbitkan
pembayaran SPM 7b
1 SP2D
4
PPK melakukan
serah terima
barang/jasa
SP2D 9
dengan pihak
ke-3 GUP Uji, periksa,
Posting dan bukukan
UAKPA 3
BENDAHARA
7C

BO I
Pihak ke 3
Alur Pembayaran Langsung melalui Bendahara
Atas dasar bukti- PPSPM
bukti, PPK
SPM-LS 2 menerbitkan SPM
SPP-LS 1 membuat SPP
Uji & SP2D
Kontrak Uji & SP2D LS
Perintah LS
periksa
Periksa 3a
KPPN
PPK 7 Konsep PPSPM
KPPN menerbitkan SP2D
4
SPM 3b
6

Dibukukan
petugas SAI Dibukukan
SP2D
LS 5 Bendahara

Posting
UAKPA 8 BENDAHARA
Uji,periksa,
3c
Bendahara dan bukukan
membayar kepada
pihak ketiga

Pihak ke 3 BO I
4. Pengujian Atas Tagihan Terhadap APBN oleh Bendahara
Jenis-Jenis Pengujian
Pengujian secara Wetmatigheid
• Pengujian wetmatigheid dilakukan untuk mencari tahu terhadap jawaban atas pertanyaan, apakah tagihan atas
beban anggaran belanja negara itu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku atau tidak, dan
apakah dana yang digunakan untuk membayar tagihan atas beban anggaran belanja negara itu tersedia dalam
DIPA atau tidak

Pengujian secara Rechmatigheid


• Pengujian rechmatigheid dilakukan untuk mencari tahu terhadap jawaban atas pertanyaan, apakah para pihak
yang mengajukan tagihan atas beban anggaran belanja negara itu secara formal adalah sah. Untuk keperluan
pengujian rechmatigheid ini, maka kepada para pihak penagih diminta untuk menunjukkan adanya surat-surat
bukti, sehingga tagihan dapat dipertanggungjawabkan. Surat-surat bukti ini antara lain meliputi Surat Perintah
Kerja, Surat Perjanjian/Kontrak, Kuitansi, Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan dan lain sebagainya
Pengujian secara Doelmatigheid
• Pengujian Doelmatigheid dilakukan untuk mencari tahu terhadap jawaban atas pertanyaan, apakah
maksud/tujuan (output) dari suatu pekerjaan sebagai pelaksanaan kegiatan/sub kegiatan itu sesuai dengan
sasaran/keluaran kegiatan dan indikator keluaran Sub Kegiatan yang tertuang dalam DIPA atau tidak. Sebagai
contoh, apabila ada pekerjaan pengadaan barang/jasa, maka hasil pengadaan berupa sejumlah (satuan)
barang/jasa memang nyata-nyata ada sesuai dengan spesifikasi yang diminta dalam SPK/Kontrak. Termasuk juga
pengujian adanya pemborosan atau tidak, sebagai contoh untuk perjalanan dinas yang tidak terlalu prioritas, dan
atau pembelian/penggantian ban kendaraan yang masih baru/layak digunakan.

11
Perbedaan Pengujian yang dilakukan PPK, PPSPM, dan Bendahara
Pengeluaran
PPK menguji PPSPM menguji: Bendahara Pengeluaran
1. Kelengkapan Dokumen Tagihan; 1. Kelengkapan Dokumen Pendukung SPP; Bendahara Pengeluaran memiliki tugas
2. Kebenaran Perhitungan Tagihan; 2. Kesesuaian Penanda Tangan SPP Dengan dan wewenang untuk melakukan
Spesimen Tanda Tangan PPK; pengujian tagihan yang akan dibayarkan
3. Kebenaran Data Pihak Yang Berhak 3. Kebenaran Pengisian Format SPP; melalui uang persediaan meliputi:
Menerima Pembayaran Atas Beban 4. Kesesuaian Kode BAS Pada SPP Dengan 1. Meneliti Kelengkapan Perintah
APBN; DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker; Pembayaran Yang Diterbitkan Oleh
4. Kesesuaian Spesifikasi Teknis Dan 5. Ketersediaan Pagu Sesuai BAS Pada SPP Dengan PPK;
Volume Barang/Jasa Sebagaimana Yang DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker; 2. Pemeriksaan Kebenaran Atas Hak
Tercantum Dalam 6. Kebenaran Formal Dokumen/Surat Keputusan Tagih, Meliputi:
Perjanjian/Kontrakdengan Barang/Jasa Yang Menjadi Persyaratan/Kelengkapan a. Pihak Yang Ditunjuk Untuk
Yang Diserahkan Oleh Penyedia Pembayaran Belanja Pegawai; Menerima Pembayaran;
5. Barang/Jasa; 7. Kebenaran Formal Dokumen/Surat Bukti Yang b. Nilai Tagihan Yang Harus
6. Kesesuaian Spesifikasi Teknis Dan Menjadi Persyaratan/Kelengkapan Sehubungan Dibayar;
Volume Barang/Jasa Sebagaimana Yang Dengan Pengadaan Barang/Jasa; c. Jadwal Waktu Pembayaran; Dan
Tercantum Pada Dokumen Serah Terima 8. Kebenaran Pihak Yang Berhak Menerima d. Menguji Ketersediaan Dana
Barang/Jasa Dengan Dokumen Pembayaran Pada SPP Sehubungan Dengan Yang Bersangkutan.
Perjanjian/Kontrak; Perjanjian/Kontrak/Surat Keputusan; 3. Pemeriksaan Kesesuaian Pencapaian
7. Kebenaran, Keabsahan Serta Akibat Yang 9. Kebenaran Perhitungan Tagihan Serta Keluaran Antara Spesifikasi Teknis
Timbul Dari Penggunaan Surat Bukti Kewajiban Di Bidang Perpajakan Dari Pihak Yang Yang Disebutkan Dalam Penerimaan
Mengenai Hak Tagih Kepada Negara; Mempunyai Hak Tagih; Barang/Jasa Dan Spesifikasi Teknis
Dan 10. Kepastian Telah Terpenuhinya Kewajiban Yang Disebutkan Dalam Dokumen
Pembayaran Kepada Negara Oleh Pihak Yang Perjanjian/Kontrak; Dan
8. Ketepatan Jangka Waktu Penyelesaian Mempunyai Hak Tagih Kepada Negara; Dan 4. Pemeriksaan Dan Pengujian
Pekerjaan Sebagaimana Yang Tercantum 11. Kesesuaian Prestasi Pekerjaan Dengan Ketepatan Penggunaan Kode Mata
Pada Dokumen Serah Terima Ketentuan Pembayaran Dalam Anggaran Pengeluaran (Akun 6
Barang/Jasa Dengan Dokumen Perjanjian/Kontrak. Digit).
Perjanjian/Kontrak.

12
Pengujian Bendahara Terhadap Belanja Non Pegawai
Belanja Barang & Jasa
• Keperluan kantor sehari-hari
• ATK
• Langganan daya & jasa
• Pekerjaan non fisik yg langsung menunjang tupoksi
Belanja Pemeliharaan
• Untuk mempertahankan asset tetap/asset lainnya yang sudah ada kedalam kondisi normal
Belanja Perjalanan Dinas
• Untuk membiayai perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi, dan jabatan
Belanja Modal
• Pengeluaran untuk Perolehan Asset tetap yaitu: tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan ,irigasi
dan jaringan, fisik lainnya
• Pengeluaran yg setelah perolehan asset mengakibatkan bertambahnya :
• Masa Manfaat
• Kapasitas
• Kualitas & Volume
• Pengeluaran untuk Asset yg tidak ditujukan untuk dijual/ diserahkan kepada masyarakat
• Biaya pendukung dalam perolehan asset
• Pengeluaran untuk belanja perjalanan & jasa yg terkait dengan perolehan asset tetap / asset lainnya (konsultan
pengawas, konsultan perencana dll)

13
Pengujian terhadap Pembayaran Belanja Barang kepada Badan
Hukum/rekanan/Pihak Ketiga

Pengujian yang dilakukan terkait pembayaran belanja barang kepada badan


hukum/rekanan/pihak ketiga pada prinsipnya meliputi:

1. Mekanisme Pembayaran untuk memastikan apakah belanja tersebut dapat dibayar dengan
mekanisme Uang Persediaan

2. Kebenaran Pembebanan pada akun yang tepat

3. Kelengkapan dokumen-dokumen atau bukti perikatan/bukti pembelian. dengan dokumen yaitu:

• Surat Perintah Bayar (SPBy);


• Kuitansi/tanda bukti pembelian;
• SSP yang telah dilegalisir KPA/Pejabat yg ditunjuk

14
Pengujian Bendahara atas Surat Perintah Bayar (SPBy)

1. Pasal 51 PMK 190/2012: Bendahara Pengeluaran/BPP Melakukan Pembayaran Atas UP


Berdasarkan Surat Perintah Bayar (Spby) Yang Disetujui Dan Ditandatangani Oleh PPK Atas
Nama KPA;
2. Spby Dilampiri Dengan Bukti Pengeluaran:
a. Kuitansi/Bukti Pembelian Yang Telah Disahkan PPK Beserta Faktur Pajak Dan SSP; Dan
b. Nota/Bukti Penerimaan Barang/Jasa Atau Dokumen Pendukung Lainnya Yang Diperlukan Dan Telah
Disahkan Oleh PPK.

Berdasarkan SPBy, Bendahara Pengeluaran/BPP Wajib Melakukan Pengujian


Atas:
1. Kelengkapan Perintah Pembayaran Yang Diterbitkan Oleh PPK;
2. Kebenaran Atas Hak Tagih, Meliputi:
a. Pihak Yang Ditunjuk Untuk Menerima Pembayaran;
b. Nilai Tagihan Yang Harus Dibayar;
c. Jadwal Waktu Pembayaran; Dan
d. Ketersediaan Dana Yang Bersangkutan.
3. Kesesuaian Pencapaian Keluaran Antara Spesifikasi Teknis Yang Disebutkan Dalam
Penenmaan Barang/Jasa Dan Spesifikasi Teknis Yang Disebutkan Dalam Dokumen
Perjanjian/Kontrak; Dan
4. Ketepatan Penggunaan Kode Mata Anggaran Pengeluaran (Akun 6 Digit) .

15
Pengujian Bendahara atas Surat Perintah Bayar (SPBy)...lanjutan

1. Bendahara Pengeluaran/BPP melakukan pembayaran atas tagihan dalam SPBy


apabila telah memenuhi persyaratan pengujian.
2. Dalam hal pengujian perintah bayar tidak memenuhi persyaratan untuk
dibayarkan, Bendahara Pengeluaran/BPP harus menolak SPBy yang diajukan
kepadanya.

Pembayaran uang muka kerja


1. Dalam hal SPBy digunakan untuk pembayaran uang muka kerja, selain dilampiri dengan bukti
pengeluaran, SPBy dimaksud harus dilampiri:
a. rencana pelaksanaan kegiatan/pembayaran;
b. rencana kebutuhan dana; dan
c. batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang muka kerja,
dari penerima uang muka kerja.
2. Atas dasar rencana pelaksanaan kegiatan/ pembayaran dan rencana kebutuhan dana tersebut,
Bendahara Pengeluaran/BPP melakukan pengujian ketersediaan dananya.
3. Bendahara Pengeluaran/BPP dapat membayarkan uang muka kerja apabila pengujian memenuhi
persyaratan untuk dibayarkan.

16
Jenis-Jenis Tanda Bukti Perjanjian
(Pasal 55 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah)
Bukti pembelian
Dokumen terkait tanda bukti perjanjian berupa bukti pembelian baru diperkenalkan dalam PERPRES 54
tahun 2010. Sebelum PP ini berlaku dokumen bukti pembelian tidak dianggap sebagai bukti pengeluaran
yang sah. Berdasarkan Pasal 55 PERPRES 70 tahun 2012 yang dimaksud dengan bukti pembelian adalah:
Bukti pembelian digunakan untuk Pengadaan Barang/Jasa yang nilainya sampai dengan Rp10.000.000,00
(sepuluh juta rupiah).

Kuitansi
Kuitansi adalah bukti perjanjian untuk Pengadaan Barang/Jasa yang nilainya sampai dengan
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Surat Perintah Kerja (SPK)


SPK adalah tanda bukti perjanjian yang digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai sampai dengan Rp200.000.000,00 ( Dua ratus juta rupiah) dan
untuk Jasa Konsultansi dengan nilai sampai dengan Rp50.000.000,00 (1ima puluh juta rupiah).

Surat perjanjian
Surat Perjanjian adalah tanda bukti perjanjian yang digunakan untuk Pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai diatas Rp200.000.000,00 (Dua ratus juta rupiah) dan untuk Jasa
Konsultansi dengan nilai diatas Rp50.000.000,00 (lima pu1uh juta rupiah).

17
Surat Perintah Kerja vs Surat Perjanjian Kontrak
• Pejabat yang memerintahkan mempunyai kewenangan.
• SPK ditandatangani oleh yang memberi perintah dan pihak yang
menerima perintah.
• Pokok/bidang, ruang lingkup dan spesifikasi teknis pekerjaan yang
Surat Perintah Kerja harus disepakati oleh kedua belah pihak.
memuat ketentuan: • Harga yang pasti serta syarat pembayaran.
• Jangka waktu penyelesaian pekerjaan
• Sanksi dalam hal yang menerima perintah tidak memenuhi kewajibannya
• Diberi materai tempel Rp.6.000.-

• Jaminan teknis hasil pekerjaan yang diserahkan.


• Penyelesaian perselisihan
• Hak dan kewajiban para pihak yang terikat dalam perjanjian yang
bersangkutan;
Surat Perjanjian Kontrak • Penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri secara tegas dan
memuat ketentuan seperti
pada SPK ditambah dengan: terinci dalam lampiran kontrak.
• Rumusan mengenai penyesuaian harga kontrak (price adjusment).
• Ketentuan mengenai pemberian uang muka.

18
Pengujian Bendahara atas Pembayaran Belanja Barang Kepada PNS

Pengujian untuk Pembayaran Honor


• Ketersediaan dana dalam DIPA dan rincian dalam POK;
• Surat Keputusan yang terdapat pernyataan bahwa biaya yang timbul akibat penerbitan surat keputusan dimaksud
dibebankan pada DIPA;
• Daftar nominatif penerima honorarium yang memuat paling sedikit nama orang, besaran honorarium, dan nomor
rekening masing-masing penerima honorarium yang ditandatangani oleh KPA/PPK dan Bendahara Pengeluaran;
dan
• SSP PPh Pasal 21 yang ditandatangani oleh Bendahara Pengeluaran.
• Pembayaran honor untuk non PNS ditampung dalam Belanja Jasa Profesi (akun 522115) yaitu Belanja untuk
pembayaran jasa atas keahlian yang dimiliki dan diberikan kepada Pegawai PNS dan non PNS sebagai nara sumber,
pembicara,praktisi, pakar dalam kegiatan di luar Direktorat atau Eselon I pegawai yang bersangkutan untuk
kepentingan dinas.

Pembayaran Perjalanan Dinas


• Perjalanan dinas dapat dibayarkan melalui Uang Persediaan atau dengan LS (lewat rekening
Bendahara). Dalam melaksankan pengujian terkait perjalanan dinas maka Bendhara Pengeluaran
harus memastikan apakah dokumen-dokumen telah lengkap dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku. Perjalanan dinas diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 113/PMK.05/2012
(untuk melihat detil aturan disarankan membaca PMK tersebut)

19
4. Perkembangan Mekanisme Pembayaran
Mekanisme Pembayaran – Giral

1. Bendahara Pengeluaran melakukan pembayaran atas tagihan dalam SPBy


2. Pembayaran berdasarkan SPBy dapat berupa Cek atau Bilyet Giro

20
Mekanisme Pembayaran Baru – Internet Banking

Rekening
Bendahara
Pengeluara
n/ BPP
Rekam Approval
Penerima
SPBy Transaksi Transaksi
Pembayara
oleh PPK oleh oleh
n
BP/BPP KPA/PPK

1. Masuk ke internet banking memakai user dan 1. Masuk ke internet banking memakai user
password Maker. dan password Approver/Checker.
2. Merekam transaksi sesuai jenis pembayaran 2. Mengambil kode konfirmasi untuk
yang akan dilaksanakan. dimasukkan ke token.
3. Memberitahukan kepada KPA/PPK atas 3. Memperoleh kode otentifikasi dari token
untuk meng-approve transaksi
transaksi yang telah direkam untuk
4. Memasukkan kode otentifikasi ke internet
memperoleh persetujuan (approval).
banking.
5. Transaksi berhasil.

21
Mekanisme Pembayaran Baru – Kartu Debit

Rek. Bend.
Pengeluaran/
BPP

SPBy dan
ATM/EDC Penerima
SPPR oleh
KPA/PPK
oleh BP/BPP Pembayaran

1. Pada mekansme kartu debet diperlukan mekanisme tambahan yaitu SPPR


2. SPPR adalah Surat Perintah Pendebitan Rekening yang diterbitkan KPA/PPK
3. Berdasarkan SPBy dan SPPR maka bendahara melakukan pembayaran
menggunakan kartu debet (diterbitkan bank umum) pada ATM/EDC

22
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai