Anda di halaman 1dari 4

METODE PROFITABILITY INDEX (PI)

Profitability Index (PI) adalah sebuah metode pendekatan yang hampir sama dengan NPV.
Jika NPV menghitung berapa rupiah kelebihan present value cash inflow di atas present
value initial investment, sedangkan PI mengukur present value untuk setiap rupiah yang
diinvestasikan. PI menghitung perbandingan antara nilai arus kas bersih yang akan datang
(Present Value Net Cash Flow (PVNCF)) dengan nilai investasi sekarang (Present Value
Terminal Cash Flow (PVTCF)). Metode ini juga sering disebut dengan model rasio manfaat
biaya (benefit cost rasio).

Keuntungan dari metode Profitability Index (PI) ini adalah metode ini sudah mempertimbangkan
cash flow dan time value of money. Secara umum, Profitability Indeks dan Net Present Value
ketika digunakan untuk menilai kelayakan suatu investasi maka hasilnya akan konsisten. Apabila
NPV menyatakan bahwa usulan investasi layak maka begitu pula dengan PI, Namun metode PI
digunakan setelah metode NPV. Model metode PI sebagai berikut.

NC F 1 NC F 2 NC F n +TCF

PI =
{ 1
+
( 1+ ⅈ̇ ) ( 1+ ⅈ̇ )
2
+ …+
(1+ ⅈ̇ )
n
}
II

Keterangan simbol:

NCF1, NCF2, NCFn = net cash flow tahun 1, 2, sampai tahun ke-n

TCF = terminal cash flow

i = discount factor/interest rate/required rate of return

n = umur proyek investasi

Kriteria pengambilan keputusan apakah usul proyek investasi diterima atau ditolak adalah
sebagai berikut.

1. Jika PI lebih besar dari satu atau sama dengan nol, menunjukkan bahwa PVNCF dan PVTCF
dapat menutup II. Dengan demikian, usul proyek investasi diterima.
2. Jika PI lebih kecil dari satu, menunjukkan bahwa PVNCF dan PVTCF belum cukup untuk
bisa menutup II. Dengan demikian, usul proyek investasi ditolak.
3. Jika usulan proyek investasi tersebut lebih dari satu dan bersifat mutually exclusive, yang
diterima adalah yang menghasilkan PI paling besar.

Metode ini akan memberikan hasil yang konsisten dengan metode NPV karena konsep dasarnya
sama, yaitu NCF dan TCF yang diharapkan didiskontokan atas dasar COC atau ROR. Bila PI
lebih besar dari 1, maka NPV-nya pasti positif.

METODE DISCOUNTED PAYBACK PERIOD (DPP)

Discounted Payback Period hampir sama dengan payback period namun dalam perhitungannya
memperhitungkan cost of capital sebagai discounted. Sehingga discounted payback period
adalah adalah lama periode dalam tahun yang diharapkan untuk mendapatkan kembali biaya
investasi yang telah dikeluarkan untuk suatu proyek dari discounted net cash flows. Discounted
payback period adalah revisi dari payback period yang tidak mempertimbangkan cost of capital.
Discounted payback period ini cenderung memiliki beberapa kerugian, diantaranya:

 Mengabaikan arus kas bebas yang terjadi setelah periode pengembalian diskonto
 Pemilihan periode pengembalian diskonto maksimum bersifat arbitrer.
 Memberikan sedikit informasi yang bermanfaat
 Tidak memberikan informasi mengenai tambahan value untuk perusahaan
 Tidak memberikan informasi mengenai return suatu proyek dalam persentase .

Di samping kerugian, discounted payback period juga memiliki beberapa keunggulan, yaitu:

 Menggunakan arus kas bebas


 Mudah dihitung dan dipahami
 Mempertimbangkan nilai waktu dan uang

Periode pengembalian yang didiskontokan (Discounted Payback Period = DPP) dapat dicari
dengan menghitung berapa tahun yang diperlukan sebelum PVNCF kumulatif yang ditaksir akan
sama dengan II. Metode ini hanya mengukur kecepatan (rapidity) kembalinya II, bukan
mengukur kemampuan bisa-tidaknya PVNCF dan PVTCF menutup II.
Dalam metode payback period yang tidak didiskontokan, NCF yang akan diterima beberapa
tahun mendatang dianggap sama dengan NCF yang diterima sekarang. Metode DPP lebih baik
daripada metode payback period yang tidak didiskontokan, karena dengan metode DPP, NCF
yang akan diterima beberapa tahun mendatang di-present value-kan dengan DF dalam rangka
memenuhi konsep time value of money. Namun, metode DPP tetap tidak mempertimbangkan
NCF apapun yang akan diterima setelah periode cut off ditentukan.

Kriteria pengambilan keputusan apakah usul proyek investasi diterima atau ditolak adalah
sebagai berikut.

1. Jika DPP lebih kecil atau sama dengan periode cut off yang ditentukan manajemen,
menujukkan bahwa II dapat kembali lebih cepat dari periode cut off yang diterima
manajemen. Dengan demikian, usul proyek investasi diterima.
2. Jika DPP lebih besar dari periode cut off yang diminta manajemen, menunjukkan bahwa II
kembali lebih lama dari periode cut off yang diminta manajemen. Dengan demikian, usul
proyek investasi ditolak.
3. Jika usulan proyek investasi tersebut lebih besar dari satu dan bersifat mutually exclusive,
yang diterima adalah yang menghasilkan DPP yang paling kecil.
DAFTAR PUSTAKA

Apriliana, Frisheila Sely; Sutopo, Wahyudi. 2017. Analisa studi kelayakan penambahan mesin
CNC dengan metode Profitability Index (PI) di PT. Usa Seroja Jaya Shipyard Batam.
Profiensi. 5(1), 7-12.

Anda mungkin juga menyukai