Anda di halaman 1dari 11

INOVASI PELAYANAN DI DINAS PENANAMAN MODAL

DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU


PROVINSI DKI JAKARTA
Retnowati WD Tuti, Kurniasih Mufidayati, Mawar
Program Studi Magister Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Jakarta, Indonesia
retnowatiwdtuti@yahoo.com; kmf0219@gmail.com; mawarhidayat22@gmail.com

ABSTRAK : Latar Belakang Masalah, DKI asalkan tidak melalui calo, disediakan desain
Jakarta merupakan provinsi yang paling rumah gratis. Namun, terdapat kelemahan
terakhir membentuk Badan Pelayanan yaitu belum banyak masyarakat yang urus IMB
Perizinan Terpadu Satu Pintu. Yang sekarang 3.0; terdapat banyak calo; kurang pegawai; dan
berubah nama menjadi Dinas Penanaman Ruang pelayanan sempit.
Modal dan Pelayanana Perizinan Terpadu Satu
Pintu. Sebelum orde reformasi DKI Jakarta Kata Kunci : Inovasi, Pelayanan, Terpadu, Satu
terkenal dengan buruknya Pelayanan Publik. Pintu
Segala urusan dapat terselesaikan dengan
adanya uang pelicin. Namun ketika memasuki
I. PENDAHULUAN
Orde Reformasi DKI Jakarta mulai berbenah
untuk mengutamakan Kepuasan Masyarakat, Latar Belakang Masalah, DKI Jakarta
bahkan DKI Jakarta banyak melakukan merupakan provinsi yang paling terakhir
terobosan atau Inovasi Pelayanan yang membentuk Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
dilakukan, seperti AJIB; IMB 3 jam, online Satu Pintu. Yang sekarang berubah nama menjadi
pendaftaran perizinan. Penelitian ini dibatasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanana Terpadu
pada pelayanan AJIB dan IMB 3.0 di PTSP
Satu Pintu. Sebelum orde reformasi DKI Jakarta
Cengkareng. Beranjak dari pembatasan
masalah tersebut, maka Rumusan Masalah : 1). terkenal dengan buruknya Pelayanan Publik yang
Bagaimanakah Pelaksanaan Inovasi Pelayanan dilakukan Pemerintah Daerah. Contoh: Pelayanan
AJIB dan IMB 3.0 di PTSP Cengkareng Jakarta Izin Mendirikan Bangunan masih terpencar di
Barat ?; 2). Apakah Faktor Pendorong dan berbagai Instansi, masyarakat mendatangi banyak
Penghambat nya ? Tujuan Penelitian untuk instansi, kurang lebih 10 instansi dengan biaya
menganalisis : 1). Proses Pelaksanaan Inovasi tidak resmi yang mahal, untuk mengurus berbagai
Pelayanan AJIB dan IMB 3.0 di PTSP persyaratan IMB. Selain itu: “Perusahaan Daerah
Cengkareng Jakarta Barat 2). Untuk Air Minum mendapat sorotan tajam dari
menemukan Faktor Pendorong dan
masyarakat karena kinerja nya yang buruk,
Penghambat dalam Pelaksanaan nya. Metode
Penelitian: Diskriptif; Pendekatan Penelitian : menjanjikan air PAM yang diterima masyarakat
Kualitatif; Teknik Pengumpulan Data : sudah steril dan layak minum langsung dari kran
Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. yang disediakan di tempat umum seperti di
Teknik Penentuan Informan : Purposif dan Singapura dan Malaysia. "Faktanya berbeda.
Accidental Sampling. Teknik Analisis Data Jangankan langsung minum dari kran, untuk
menggunakan Mac Nabb. Uji Keabsahan Data : memasak saja tidak layak akibat kotor berwarna
Triangulasi. Hasil Penelitian: AJIB cokelat terkadang hitam dan ada cacing," kata
dilaksanakan dengan online dan offline. Jenis Lulung wakil Ketua DPRD DKI Jakarta,
kendaraan yang digunakan AJIB : motor dan
ditegaskan pula, selama delapan tahun Hariadi
mobil keliling. AJIB membantu kelancaran dan
mempercepat proses pelayanan IMB 3.0. Priyohutomo menjabat Dirut PAM Jaya,
Pelayanan IMB 3.0 diberikan dengan gratis pelayanan kedua operator mendapat nilai merah.

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
127
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

Bahkan tidak pernah memberi kontribusi ke PAD Secara Praktis, Hasil Penelitian ini
(Pendapatan Asli Daerah). Dan dirut tersebut diharapkan bermanfaat bagi UP PTSP Kecamatan
dipecat” (DPRD : Kinerja PDAM DKI Jaya Buruk Cengkareng dan Provinsi DKI Jakarta sebagai
Http://www.republika.co.id/berita/breakingnews/ masukan dalam menyusun Kebijakan yang akan
metropolitan/10/05/08/114817-dprd-kinerja- datang.
pdam-dki-jaya-buruk.
Namun ketika memasuki Orde Reformasi KAJIAN PUSTAKA
DKI Jakarta mulai berbenah untuk Penelitian Terdahulu
mengutamakan Kepuasan n gratisMasyarakat Penelitian Pertama, dengan judul Inovasi
bahwa DKI Jakarta banyak melakukan terobosan Pelayanan Publik (Studi Upaya Inovasi Paket
atau Inovasi Pelayanan seperti pengurusan IMB Perizinan oleh Badan Pelayanan Perizinan
hanya melalui satu instansi saja yaitu Dinas Terpadu Kabupaten Sidoarjo dalam
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Meningkatkan Kualitas Pelayanan Perizinan) oleh
Pintu. Selain itu bentuk inovasi lain MPP (Mall Sintia Andayani (2016). Diungkapkan oleh
Pelayanan Publik), AJIB (Antar Jemput Izin peneliti bahwa temuannya adalah upaya inovasi
Bermotor), PATEN di Kelurahan, online paket perizinan meningkatkan Kualitas pelayanan
pengurusan perizinan, dll. Penelitian ini dilakukan di BPPT Sidoarjo, yaitu : Pertama, melalui langkah
untuk mengetahui bentuk inovasi pelayanan penyederhanaan persyaratan yang menjadi lebih
publik apa saja yang sudah dan akan dilakukan ringkas dibandingkan apabila masyarakat
Provinsi DKI Jakarta. Kemudian penelitian ini mengurus satu persatu. Sehingga melalui paket
difokuskan pada bentuk-bentuk Inovasi Pelayanan perizinan berkas yang dibawa masyarakat saat
Publik di Provinsi DKI Jakarta. pengajuan pengurusan perizinan akan lebih
sedikit dari segi kuantitas. Sehingga masyarakat
Perumusan Masalah : sebagai pengguna layanan menjadi lebih mudah
1. Bagaimanakah Pelaksanaan Inovasi Pelayanan saat melakukan verifikasi berkas pengajuan
Di DPM PTSP Provinsi DKI Jakarta ? perizinan di costumer service dan meminimalkan
2. Apakah Faktor Pendorong dan Penghambat kesalahan verifikasi yang seringkali terjadi karena
dalam Pelaksanaan Inovasi Pelayanan di DPM berkas yang terlalu banyak. Kedua, dalam hal
PTSP Provinsi DKI Jakarta?. waktu penyelesaian, melalui inovasi paket akan
menjadi lebih cepat dibanding dengan pengurusan
Tujuan Penelitian untuk menganalis : tanpa paket sehingga lebih menghemat waktu
1. Pelaksanaan Inovasi Pelayanan Di DPM PTSP bagi pengguna layanan. Karena apabila
Provinsi DKI Jakarta ? menggunakan paket waktu penyelesaian cukup 14
2. Faktor Pendorong dan Penghambat dalam hari untuk paket 1 dan 10 hari waktu
Pelaksanaan Inovasi Pelayanan di DPM PTSP penyelesaian untuk paket 2. Ketiga, upaya
Provinsi DKI Jakarta. inovasi paket perizinan dalam meningkatkan
kualitas pelayanan adalah penghematan biaya bagi
Manfaat Penelitian pemohon hal ini berkaitan pula dengan
Secara Teoritis, Hasil Penelitian ini penyederhanaan persyaratan karena melalui
diharapkan memberikan kontribusi atas paket perizinan jumlah fotocopy dan materai
Penerapan Teori Inovasi Pelayanan, dimana akan berkurang sehingga terjadi penghematan
Atribut Inovasi Pelayanan menurut Rogers yang (Dalam Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik
dijadikan aspeknya, yaitu : 1). Relative Advantage ISSN 2303 - 341X Volume 4, Nomor 3,
(keuntungan relatif); 2). Compatibility September - Desember 2016)
(kesesuaian); 3). Complexity (kerumitan); 4). Penelitian Kedua, dengan judul Inovasi
Reliability (kemungkinan dilakukan percobaan); Pelayanan Terpadu Satu Pintu Perizinan Usaha di
dan 5). Observability (dapat diamati). Aceh Besar dan Aceh Barat Daya oleh
Muhammad Insa Ansari (2016). Peneliti

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


128 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

mengungkapkan bahwa Hasil Penelitian, oleh BPMPT Kubu Raya adalah penyederhanaan
diantaranya adalah: Pertama, keberadaan Kantor jumlah ijin, pembatasan calo perijinan dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Aceh penyederhanaan business process. Faktor
Besar dan Aceh Barat Daya memiliki landasan pendorong lahirnya inovasi yang dilakukan oleh
hukum yang kuat dan dalam menjalankan tugas BPMPT Kubu Raya adalah komitmen Bupati dan
memiliki pelimpahan kewenangan dari atasan pimpinan BPMPT dalam memperbaiki kualitas
Bupati sesuai dengan ketentuan perundang- pelayanan perijinan, serta sumber daya manusia
undangan. Kedua, bahwa setiap kegiatan yang BPMT yang memiliki semangat kerja tinggi.
dilakukan oleh Kantor Pelayanan Terpadu Satu Sedangkan masalah yang menjadi faktor
Pintu Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten penghambat lahirnya inovasi adalah mutasi
Aceh Barat Daya selalu berpedoman pada pegawai. Kesimpulan, meningkatnya tren realisasi
standar operating prosedur (SOP), dimana ijin yang diterbitkan oleh Badan Penanaman Modal
sejumlah SOP tersebut diatur dalam peraturan dan Pelayanan Terpadu (BPMPT) setiap tahunnya.
bupati. Ketiga, Kantor Pelayanan Terpadu Satu Studi ini bertujuan untuk mengetahui inovasi apa
Pintu Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten saja yang sudah dilakukan oleh BPMPT Kabupaten
Aceh Barat Daya telah menerapkan sistem Kubu Raya serta untuk mengidentifikasi faktor apa
pelayanan ke bawah. Kantor Pelayanan Terpadu saja yang menjadi pendorong maupun penghambat
Satu Pintu Kabupaten Aceh Besar membentuk terjadinya inovasi tersebut. Studi ini menggunakan
kantor perwakilan di Lambaro dalam melayani metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
perizinan dari pelaku usaha dan Kantor Pelayanan Data dikumpulkan melalui wawancara dengan
Perizinan Terpadu Kabupaten Aceh Barat Daya Kepala BPMPT serta data sekunder. Hasil studi ini
membuka loket perizinan di beberapa kecamatan. menyimpulkan bahwa inovasi yang sudah dilakukan
Ini merupakan inovasi yang dilakukan Pemerintah oleh BPMPT Kubu Raya adalah penyederhanaan
Kabupaten Aceh Besar dan Pemerintah jumlah ijin, pembatasan calo perijinan dan
Kabupaten Aceh Barat Daya dalam rangka penyederhanaan business process. Faktor
membantu pelaku usaha (Kanun Jurnal Ilmu pendorong lahirnya inovasi yang dilakukan oleh
Hukum Vol. 18, No. 1, (April, 2016), pp. 17-35). BPMPT Kubu Raya adalah komitmen Bupati dan
Penelitian Ketiga, dengan Judul Inovasi pimpinan BPMPT dalam memperbaiki kualitas
Pelayanan Publik Di Badan Penanaman Modal Dan pelayanan perijinan, serta sumber daya manusia
Pelayanan Terpadu (BPMPT) Kabupaten Kubu BPMT yang memiliki semangat kerja tinggi.
Raya oleh Maria Agustini Permata Sari ( 2014). Sedangkan masalah yang menjadi faktor
Sebagai daerah yang masih terhitung baru, penghambat lahirnya inovasi adalah mutasi pegawai
Kabupaten Kubu Raya sudah berhasil (Jurnal Borneo Administrator / Volume 10 / No. 2
melaksanakan pelayanan publik yang baik / 2014).
khususnya di bidang perijinan, hal ini dibuktikan Penelitian Keempat, Inovasi Pelayanan
antara lain dengan diraihnya berbagai penghargaan Perizinan dalam Peningkatan Pendapatan Asli
dan meningkatnya tren realisasi ijin yang Daerah (PAD) pada Kantor Pelayanan Terpadu
diterbitkan oleh Badan Penanaman Modal dan Satu Pintu di Kota Makassar oleh Dewi Puspita
Pelayanan Terpadu (BPMPT) setiap tahunnya. Sari, Nurlinah, dan A.Lukman Irwan (2013);
Studi ini bertujuan untuk mengetahui inovasi apa Jurnal ini menjelaskan tentang model inovasi
saja yang sudah dilakukan oleh BPMPT Kabupaten pelayanan perizinan dalam rangka peningkatan
Kubu Raya serta untuk mengidentifikasi faktor apa Pendapatan Asli Daerah (PAD) di lingkungan
saja yang menjadi pendorong maupun penghambat pemerintah Kota Makassar mendapatkan sorotan
terjadinya inovasi tersebut. Studi ini menggunakan dari berbagai pihak terutama dari aspek kinerja
metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. pelayanan dalam peningkatan pendapatan asli
Data dikumpulkan melalui wawancara dengan daerah. Berdasarkan pandangan tersebut maka
Kepala BPMPT serta data sekunder. Hasil studi ini penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
menyimpulkan bahwa inovasi yang sudah dilakukan dan menganalisis bentuk inovasi pelayanan Unit

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
129
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

Pelayanan Perizinan, faktor- faktor yang sarana dan prasarana untuk menunjang
mendukung dan menghambat pelaksanaan inovasi penyelenggaraan e-Government dilakukan oleh
pelayanan, model inovasi pelayanan prerizinan pihak ketiga (vendor). Jadi dalam mengembangkan
yang akuntabel, transparan, efektif dan efisien e-Government tersebut BP2T Kota Malang tidak
untuk meningkatkan PAD di Dinas Pelayanan berdiri sendiri melainkan adanya hubungan yang
Perizinan dan Penanaman Modal Pemerintah intraktif dengan pelaku usaha sebagai pihak
Kota Makassar dan sebagai salah satu indikator ketiga. Ketiga, pada BP2T Kota Malang telah
tata kelola pemerintahan yang baik (Government: menyiapkan fasilitas untuk melakukan komunikasi
Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 6, Nomor 2, dengan lembaga-lembaga lain yang bisa melalui
Juli 2013) . email maupun telepon seluler, ataupun bisa
Penelitian Kelima, yang berjudul mengunjungi website perizinan. Tidak hanya itu
Efektivitas Penyelenggaraan E-Government Pada masyarakatpun dapat melakukan pengaduan
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Malang secara elektronik dan dapat berintraksi dengan
oleh Raharwindy Kharisma Sudrajat, Endah BP2T Kota Malang melalui jejaring sosial twitter.
Setyowati, Sukanto (2015). Diungkapkan bahwa Keempat, pembentukan sistem manajemen dan
Traditional government yang identik dengan antrian proses kerja yang transparan dan efisien serta
yang panjang dan juga maladministration sehingga memperlancar transaksi dan layanan antar
menuntut adanya transformasi birokrasi lembaga pemerintaah dan pemerintah daerah
pemerintahan untuk mengembangkan electronic otonom. Pada BP2T Kota Malang sudah
government. Meskipun pemerintah selalu membuat Sistem Informasi Manajemen yang
mengembangkan program baru untuk berguna untuk memberikan pelaporaan statistik
memperbaiki pelayanan, tetap selalu ada terhadap perkembangan pelayanan perizinan,
permasalahan yang terjadi dalam lingkup internal hanya saja untuk SIM tersebut arsip-arsip
maupun dari masyarakat. Hasil penelitian pelayanan perizinan masih belum semuanya
penyelenggaraan e-Government pada Badan digital. Adapun proses kerja yang transparan,
Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Malang sudah masyarakat atupun pihak-pihak lain yang
cukup efektif bila mana tujuan dari berkepentingan bisa melihat perkembangan
diselenggarakannya e-Government disesuaikan pelayanan perizinan maupun informasi-informasi
dengan tujuan e-Government nasional Inpres No. mengenai pelayanan perizinan melalui website
3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi perizinan. Adapun untuk faktor penghambat
Nasional Pengembangan e-Government. Pertama, penyelenggaraan e-Government pada BP2T Kota
tujuan e-Government, BP2T Kota Malang sudah Malang, yaitu: 1) Penyelenggaraan pelayanan
membuat jaringan informasi yang dapat diakses perizinan yang masih semi konvensional. 2)
secara bebas dan dimanapun dengan melalui Belum adanya peraturan mengenai
website perizinan, yang mana didalam website penyelenggaraan perizinan dengan menggunakan
perizinan tersebut terdapat berberapa fasilitas e-Government. 3) Masih adanya kekurangan
mengenai pelayanan perizinan serta informasi infrastruktur seperti belum adanya digital
mengenai pelayanan perizinan. Hanya saja untuk signature dan wifi hotspot yang hanya digunakan
transaksi pelayanan secara elektronik belum bisa oleh BP2T Kota Malang (tidak gratis untuk
dilakukan dikeranakan belum adanya dasar masyarakat) (Jurnal Administrasi Publik (JAP),
hukum yang jelas mengenai penyelenggaraan e- Vol. 3, No.12, Tahun 2013, Hal. 2145-2151).
Government di Kota Malang dan pelayanan di Temuan Penelitian Sintia Andayani (2016)
BP2T Kota Malang sendiri masih semi tentang Inovasi Pelayanan Publik (Studi Upaya
konvensional. Kedua, hubungan yang interaktif Inovasi Paket Perizinan oleh Badan Pelayanan
dengan dunia usaha. Pegawai pada BP2T Kota Perizinan Terpadu Kabupaten Sidoarjo, adalah
Malang hanya sebagai pelaksana dan penggerak dengan paket perizinan dapat dilakukan
program e-Government, sedangkan untuk penyederhanaan, penyingkatan waktu, dan hemat
pembuatan website maupun untuk melengkapai biaya dalam proses perizinan. Sementara itu,

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


130 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

Temuan Penelitian Muhammad Insa Ansari Menurut Quinn (Edy Sutrisno,2010:104 –


(2016) tentang Inovasi Pelayanan Terpadu Satu 105), menegasan bahwa inovasi terdiri dari
Pintu Perizinan Usaha di Aceh Besar dan Aceh proses tekhnologis, manajerial dan sosial, dimana
Barat Daya, adalah SOP dominan diikuti dan gagasan atau konsep baru pertama kali
pembentukan Pelayanan s/d ke bawah; sedangkan diperkenalkan untuk dipraktikkan dalam suatu
Temuan Penelitian Maria Agustini Permata Sari ( kulur.
2014) tentang Inovasi Pelayanan Publik Di Badan Adapula yang berpendapat bahwa inovasi
Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu adalah adopsi awal dari gagasan – gagasan baru
(BPMPT) Kabupaten Kubu Raya adalah terdapat (Rogers dan Kim, 1985). Inovasi disamakan
penyederhanaan jumlah ijin, pembatasan calo dengan perbaikan – perbaikan dan perubahan –
perijinan dan penyederhanaan business process; perubahan mendasar namun bukan perubahan
komitmen pimpinan dan semangat tinggi para revolusioner (Merritt,1984).
pegawai. Lebih lanjut, Dewi Puspita Sari, Menurut West (Edy Sutrisno,2010:105),
Nurlinah, dan A.Lukman Irwan (2013) tentang inovasi adalah pengenalan cara baru yang lebih
Inovasi Pelayanan Perizinan dalam Peningkatan baik dalam mengerjakan berbagai hal di tempat
Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada Kantor kerja. Inovasi tidak mengisyaratkan pembaruan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kota Makassar; secara absolut dan perubahan bisa dipandang
Temuannya : adanya model inovasi pelayanan sebagai suatu inovasi jika perubahan tersebut
perizinan dalam rangka peningkatan Pendapatan dianggap baru bagi seorang, kelompok atau
Asli Daerah (PAD). Selanjutnya, organisasi yang memperkenalkannya.
Efektivitas Penyelenggaraan E-Government Menurut Robbin (Kusdi,2009:224) inovasi
Pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota dapat dibedakan menjadi dua macam. Pertama,
Malang oleh Raharwindy Kharisma Sudrajat, inovasi tekologis (thcnological innovation), yaitu
Endah Setyowati, Sukanto (2015), Temuannya : menyangkut penggunaan alat, teknik, mesin, atau
jaringan informasi dapat diakses secara bebas dan sistem – sistem baru yang ditujukan untuk
dimanapun saja melalui website perizinan, hanya menghasilkan produk atau jasa yang lebih unggul.
belum berdasar hukum dan hubungan yang Kedua, inovasi administratif (administrative
interaktif dengan dunia usaha. innovation), yaitu implementasi berbagai
Dari kelima penelitian di atas inovasi perubahan pada struktur dan proses administratif
pelayanan yang dilakukan masih bersifat smoot/ dalam pengelolaan organisasi. Secara umum,
bertahap, sementara penelitian Inovasi Pelayanan mengembangkan inovasi dibutuhkan perubahan
di DKI Jakarta bersifat radikal, sangat cepat.. struktural ke arah organisasi yang lebih organik.
Disinilah letak kebaruan penelitian ini/State of Artinya, ciri – ciri organisasi mekanistik, seperti
The Art nya. prosedur dan aturan – aturan yang ketat, hierarki
dan kontrol, sentralisasi pengmabilan keputusan,
Teori Inovasi Pelayanan sedapat mungkin perlu dikurangi.
Pengertian Inovasi Menurut Johanes Basuki (2013:179)
Menurut Damanpour (Yogi,2008:3) Inovasi Pelayanan Publik adalah pergeseran
inovasi dapat berupa produk maupun jasa yang makna, prinsip – prinsip, proses, prosedur dan
baru, teknologi proses produksi yang baru, model pelayanan publik yang lama ke yang baru
sistem struktur administrasi, atau rencana baru dan dirancang untuk memberikan keuntungan
bagi anggota organisasi. Sementara Wijayanti bagi individu, kelompok, organisasi dan
(2008:42) berpendapat bahwa inovasi pada masyarakat pada umumnya. Sementara itu, Evert
sektor publik lebih ditekankan aspek “perbaikan” M.Rongers(Yogi, 2008:9) mendefinisikanbahwa
yang dihasilkan dari kegiatan inovasi tersebut, inovasi sebagai sebuah ide, praktek atau
yaitu pemerintah mampu memberikan pelayanan objek/benda yang disadari dan diterima sebagai
publik secara lebih efektif, efisien, dan suatu hal yang baru oleh seseorang atau
berkualitas, murah serta terjangkau. kelompok untuk diadopsi.

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
131
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

Dari beberapa pendapat yang telah diterapkan secara terus menerus dan
dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan mendukung rajutan pelayanan yang
bahwa Inovasi pelayanan publik adalah penerapan responsive terhadap kebutuhan serta
ide – ide, baik berupa suatu produk ataupun jasa mendukung nilai tambah uang.
dengan tujuan untuk memperbaiki pelayanan yang 2. Inovasi Radikal,
sudah ada sehingga tercapainya suatu Yaitu merupakan perubahan mendasar dalam
keefektivitasan dan keefisienan. pelayanan publik atau pengenalan cara – cara
yang sama sekali baru dalam proses
Tipologi Inovasi Dalam Sektor Publik keorganisasian dan pelayanan. Inovasi jenis
Menurut Khairul Muluk (2008:45) ini jarang sekali dilakukan karena
terdapat 5 tipologi Inovasi yang ada didalam membutuhkan dukungan politik yang sangat
sektor publik: besar karena umumnya memiliki resiko yang
1. Inovasi Produk/Jasa pelayanan : perubahan lebih besar pula. Inovasi radikal diperlukan
bentuk dan desain produk atau layanan baru untuk membawa perbaikan yang nyata dalam
atau memperbaharui layanan yang sudah ada. kinerja pelayanan publik dan memenuhi
2. Inovasi Proses pelayanan : pembaruan harapan pengguna layanan yang lama
kualitas yang berkelanjutan dan mengacu terabaikan.
pada kombinasi perubahan organisasi, 3. Inovasi Transformatif
prosedur, dan kebutuhan kebijakan untuk Yaitu inovasi yang membawa perubahan
berinovasi. dalam struktur angkatan kerja dan
3. Inovasi Metode pelayanan : Perubahan baru keorganisasian dengan mentransformasi
dalam hal berinteraksi dengan pelanggan atau semua sektor dan secara dramatis mengibah
cara baru dalam hal memberikan pelayanan. keorganisasian. Inovasi jenis ini
4. Inovasi Kebijakan : Mengacu pada visi, misi, membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
tujuan dan strategi baru. memperoleh hasil yang diinginkan dan
5. Inovasi Sistem : Cara baru atau yang membutuhkan perubahan mendasar dalam
diperbarui dalam interaksi dengan aktor lain susunan sosial, budaya dan organisasi.
dengan kata lain adanya perubahan dalam
tata kelola pemerintahan. Kategori Inovasi
Terdapat dua kategori Inovasi yang
Level Inovasi diungkapkan Khairul Muluk (2008:48), yaitu :
Aspek penting lain dalam kajian inovasi 1. Sustaining Innovation (Inovasi terusan):
adalah berkenaan dengan level inovasi yang merupakan inovasi yang membawa
mencerminkan variasi besarnya dampak yang perubahan baru namun dengan tetap
ditimbulkan oleh inovasi yang berlangsung. berdasarkan diri pada kondisi pelayanan dan
Mulgan dan Albury berentang mulai dari sistem yang telah berjalan atau produk yang
inkremental, radikal, sampai transformatif. sudah ada.
(Khairul Muluk,2008:46): 2. Discontinues Innovation (Inovasi terputus):
1. Inovasi Inkremental merupakan inovasi yang membawa
Yaitu inovasi yang terjadi membawa perubahan yang sama sekali baru dan tidak
perubahan – perubahan kecil terhadap lagi berdasarkan pada kondisi yang sudah ada
proses layanan yang ada. Umumnya sebagian sebelumnya.
besar inovasi yang berada dalam level ini dan
jarang sekali membawa perubahan terhadap Atribut Inovasi
struktur organisasi dan hubungan Selanjutnya inovasi dapat berarti
keorganisasian. Walaupun demikian inovasi menggantikan cara, teknologi, atau penemuan
inkremental memainkan peran penting dalam lama yang sudah tidak efektif dalam menjawab
pembaruan sektor publik karena dapat suatu kebutuhan tertentu. Walaupun tidak ada

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


132 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

kesepamahan definisi mengenai inovasi, namun – cara (metode) lama, bahkan prinsip – prinsip
secara umum dapat disimpulkan bahwa inovasi lama yang sudah tidak relevan lagi termasuk
memiliki ciri khas dari inovasi itu sendiri. model, prosedur yang sudah dinilai usang dan
Menurut Evert M.Rongers (Yogi, 2008: lebih dari itu menurut evaluasi dan masukan para
16-18) mencoba mendifinisikan inovasi pelayanan pelanggan tidak efektif dan efisien, harus segera
publik melalui sudut pandangnya, dan diganti dengan yang baru.
menyimpulkan atribut dalam sebuah inovasi,
yaitu: Road Map Penelitian Tim Peneliti
1. Relative Advantage (keuntungan relatif),
Inovasi harus memiliki keunggulan dan nilai
lebih dibandingkan dengan inovasi
sebelumnya. Selalu ada nilai kebaruanyang
2018-2019
melekat dalam inovasi yang menjadi ciri dan
Kelembag
berbeda dengan lainnya. 2016-2017 aan
2. Compatibility (kesesuaian) Pengaduan Pelayanan
Inovasi juga sebaiknya mempunyai sifat mahasiswa Pendidika
n
kompitabel atau sesuai dengan inovasi yang PATEN
Pelayanan Pelayanan
digantikannya. Hal ini dimaksudkan agar Rusunawa Rusunawa
inovasi yang lama tidak serta merta dibuang Inovasi
Pelayanan
begitu saja, selain karena faktor biaya yang Tahanan Pelayanan
tidak sedikit, namun juga inovasi yang lama KPK e-
2014-2015
menjadi bagian dari transisi menuju inovasi Pelayanan Complain
Pelayanan
Kesehatan e-sign
yang baru dan memudahkan proses adaptasi Transporta
si
secara lebih cepat. Tata
Pelayanan Kelembagaa
3. Complexity (kerumitan) Kesehatan n pelay Dik
Dasar
Dengan inovasi yang baru kemungkinan Pelayanan
tingkat kerumitan menjadi lebih tinggi dari Perizinan Inovasi
pelayanan
yang sebelumnya, namun demikian karena Pengaduan
sebuah inovasi sebenarnya menawarkan cara Ombusme
nt
yang lebih baik, sehingga hanya diperlukan
proses adaptasi.
4. Reliability (kemungkinan dilakukan percobaan).
Kerangka Teoritik:
Inovasi bisa diterima apabila telah teruji dan
Keinginan untuk memberi pelayanan yang
terbukti mempunyai keuntungan atau nilai
lebih baik kepada masyarakat mendorong
lebih dibandingkan inovasi yang lama,
DPMPTSP untuk melakukan Inovasi Pelayanan
sehingga diperlukan fase “uji coba” dimana
Publik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
setiap orang mempunyai kesempatan untuk
Pelaksanaan Inovasi Pelayanan di DPM PTSP
mencobanya.
Provinsi DKI Jakarta. Yang dibatasi pada Pelayanan
5. Observability (dapat diamati)
AJIB dan IMB 3.0 Cengkareng Jakarta Barat. Teori
Inovasi harus juga dapat diamati, dari segi
yang digunakan untuk membedah Inovasi
bagaimana inovasi tersebut dapat
Pelayanan dalam penelitian ini menggunakan Teori
mengasilkan sesuatu yang lebih baik.
Roger dengan 5 atributnya sebagai aspek dalam
Dengan atribut sebagaimana tersebut,
penelitian Kualitatif ini, yaitu: 1). Relative Advantage
maka sebuah inovasi merupakan cara baru yang
(keuntungan relatif); 2). Compatibility (kesesuaian);
dipercaya mampu menggantikan cara – cara lama
3). Complexity (kerumitan); 4). Reliability
dalam proses maupun hasilnya. Dengan demikian,
(kemungkinan dilakukan percobaan); dan 5).
inovasi mencoba untuk secara terus menerus
Observability (dapat diamati).
mampu menggantikan dan mengembangkan cara

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
133
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

II. METODE PENELITIAN Teknik Analisis dan Uji Keabsahan Data


Teknik analisis data yang digunakan
Pendekatan dan Metode Penelitian dalam penelitian ini mengacu pada pemikiran Mac
Pendekatan Penelitian adalah Nabb (2002:148) yang mengkatagorikan tahapan
Pendekatan Kualitatif dengan Jenis Penelitian analisis data penelitian ke dalam 6 (enam)
Deskriptif Analitis. tahapan kegiatan, yaitu :1).Organize the Data
Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian: (Pengorganisasian Data); 2).Generate Categories,
Penelitian tentang Inovasi Pelayanan AJIB dan Themes and Patterns; 3).Code the Data
IMB 3.0 berlokasi di UP Pelayanan Terpadu Satu (Pengkodean Data); 4). Apply the Ideas, Theme
Pintu Cengkareng Jakarta Barat. and Categories (Penerapan Ide, Tema dan
Waktu Penelitian dari bulan Januari-Maret 2018 Kategorisasi); 5). Search for Alternative
Eksplanations (Pencarian Alternatif Penjelasan);
Teknik Pengumpulan Data dan 6). Write and Present the Report (Menulis dan
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan Menyajikan Laporan). Uji Keabsahan Data
dengan 3 cara, yaitu : menggunakan Triangulasi
1. Observasi partisipasi
2. Wawancara Mendalam, dilakukan dengan
menggunakan pedoman wawancara IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
3. Telaah dokumentasi
Hasil Penelitian Pelaksanaan AJIB (Antar
Observasi dilakukan dengan mengamati Jemput Izin Bermotor)
bentuk-bentuk inovasi pelayanan dari pendaftaran
berkas samapai dengan dokumen selesai. Metode Layanan AJIB :
Wawancara dilakukan dengan 1). Metode Order Online
menggunakan pedoman wawancara tertulis yang Order online adalah memesan layanan AJIB
dipersiapkan sebelumnya berdasarkan beberapa via aplikasi maupun whatsapp. Order layanan AJIB
atribut Inovasi yang menjadi indikator, yaitu : menggunakan aplikasi di handphone, terlebih
1).Relative Advantage (keuntungan relatif); 2). dahulu mendownload aplikasi AJIB di HP berbasis
2).Compatibility (kesesuaian); 3). Complexity android maupun IOS,
(kerumitan); 4). Reliability (kemungkinan Sedangkan aplikasi AJIB yang digunakan
dilakukan percobaan); dan 5).Observability (dapat petugas adalah aplikasi AJIB internal.
diamati); yang ditujukan pada Informan Petugas menerima order layanan AJIB
masyarakat yang urus dokumen dan Pegawai melalui aplikasi di handphone petugas AJIB.
Dinas PM & PTSP; Petugas AJIB dibekali mesin EDC untuk
Dokumen yang diacu dalam penelitian melayani pemasukan daerah dari retribusi. Mesin
ini antara lain : 1).Buku Laporan Tahunan; 2). EDC yang digunakan oleh petugas AJIB
Buku Hasil Audit; 3). Formulir yang ada; 4). merupakan hasil kerja sama dengan bank DKI,
LAKIP Dinas 2017;formulir2; 5) Surat Edaran untuk mempermudah dan memberikan layanan
Gubernur tentang AJIB dan IMB 3.0 yang transparan dan akuntabel.
2). Metode Order offline, caranya :
Teknik Penarikan Informan a) Telp call center unt jemput dan antar
Dalam penelitian kualitatif ini Informan berkas
ditentukan secara Purposif , bagi Pegawai PTSP b) Atau ketika datang ke kantor PTSP,
sebanyak 2 orang; bagi Masyarakat yang masy minta diteruskan oleh AJIB untuk
mengurus dokumen secara Accidental Sampling antar dan jemput izin yang sudah jadi.
sebanyak 3 orang c) AJIB Motor

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


134 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

AJIB : Mobile Service Unit (MSU) KRK dan IMB 3.0 dilakukan hanya di hari
a) Perizinan bisa diproses sehari ; Rabu.
b) Jenis Izin yg diproses di MSU antara lain: 6. Updating peta dasar hasil pengukuran lahan
Izin Penggunaan Tanah Makam (IPTM), khusus untuk IMB 3.0 dikirim ke tim
Legalisir Perizinan, dan Izin Penelitian. Pengolah Data Sistem Aplikasi melalui email
Lokasi MSU : kawasan industri, muhardiyan.erawan@gmail.com paling
pelabuhan, kawasan perkantoran dan lambat hari Senin pukul 12.00 WIB
Tempat Pemakaman Umum (TPU). 7. Kepala Kantor Kota PTSP dan Kasatlak PTSP
Kecamatan melakukan updating peta dasar
Faktor Pendukung ke BPTSP.yantek@Jakarta.go.id
a) Teknologi aplikasi handphone 8. Ketentuan desain mengikuti pilihan template
b) Petugas AJIB difasilitasi Motor dinas desain yang akan digambarkan oleh arsitek
c) Call Center DPMPTSP/ AJIB DKI berupa denah, 2 tambak dan 1 potongan
Jakarta bertugas menerima order bangunan serta tidak ada perubahan desain
layanan offline ketika gambar lampiran IMB telah tercetak
d) Petugas AJIB telah ditraining : standar mengikuti pilihan desain yg disediakan
pelayanan maupun pengetahuan syarat- 9. Penentuan lokasi yang diizinkan dan
syarat perizinan persyaratan lainnya ditentukan dan terlampir
e) Petugas AJIB dapat mengedukasi dalam Surat Edaran.
pemohon di lapangan.
f) AJIB Mobil (MSU) Dari Sudut pandang Rogers (2008)
Faktor Penghambat : inovasi sebagai sebuah ide, praktek atau
a) Kurangnya Sosialisasi layanan AJIB objek/benda yang disadari dan diterima sebagai
kepada warga DKI Jakarta. suatu hal yang baru oleh seseorang atau
b) Sulitnya menghubungi call center AJIB kelompok untuk diadopsi, Pelayanan IMB 3.0
c) Over load petugas call center (30 merupakan ide yang revolusioner dari Pemda
orang) unt se DKI JKT DKI Jakarta dan diterima sebagai sesuatu yang
d) Ketidakjelasan dalam memonitor berkas baru oleh masyarakat.
perizinan yang ingin dilakukan oleh Karena Inovasi Pelayanan IMB 3.0 :
pemohon. 1). bertujuan untuk memperbaiki pelayanan IMB
e) Lambat Melayani Keluhan yang sebelumnya diselesaikan dengan waktu
lama dan melalui berbagai SKPD;
Hasil Penelitian Inovasi Pelayann Publik IMB 2). Untuk mencapai efektivitas dan efisiensi.
3.0 sebagai berikut : Dengan cepat penyelesaian dokumen IMB
Tahapan Prosedur Pelaksanaan Inovasi Pelayanan maka mendorong masyarakat DKI Jakarta
IMB Selesai 3 Jam : yang memiliki lahan seluas/ luas kurang dari
1. 1 jam untuk pembuatan KRK 200 m2 untuk membuat IMB. Bahkan dengan
2. 30 menit untuk konsultasi pemohon/warga adanya retribusi gratis sangat mendrong
3. 1.30 jam untuk proses pembuatan lampiran sekali masyarakat untuk membuat IMB.
gambar serta SK IMB
4. Luas lahan perencanaan dan/atau bangunan Selain itu ditinjau dari atribut Inovasi
maksimal sampai dengan 200m 2. . Lahan Pelayanan menurut Rogers dalam Yogi (2008) :
kosong belum ada bangunan atau lahan a). Keuntungan Relatif;
sudah ada bangunan tetapi bangunan tidak Inovasi Pelayanan IMB 3.0 ini memberikan
dipakai lagi dan akan dirobohkan. banyak keuntungan baik bagi masyarakat maupun
5. Pemasukan berkas paling lambat hari Kamis bagi Pemerintah Daerah. Bagi masyarakat,
dan Jumat, proses pengukuran dilakukan hari keuntungan yang diperoleh antara lain retribusi
Sabtu atau Minggu serta proses pembuatan gratis, Design Rumah Gratis, waktu lebih cepat

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
135
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

selesai. Bagi Pemda, keuntungannya mendapatkan Faktor Pendukung IMB 3.0


data base tata ruang dengan tepat tidak kira-kira, 1. Gratis;
ini penting untuk gerak Pemda dalam melakukan 2. Desain tersedia;
perubahan/pembangunan ke depan. 3. Cepat;
a) Kesesuaian;
b) Izin Mendirikan Bangunan diberikan asal Faktor Penghambat AJIB
sesuai dengan aturan yang berlaku, bukan 1. Kurangnya Sosialisasi layanan AJIB kepada
daerah cagar budaya, bukan daerah resapan warga DKI Jakarta.
air. 2. Sulitnya menghubungi call center AJIB
c) Kerumitan; masyarakat dengan adanya 3. Over load petugas call center (30 orang) unt
Pelayanan IMB 3.0 urusan lebih lancar dan se DKI JKT
mudah tidak ada kerumitannya. 4. Ketidakjelasan dalam memonitor berkas
d) Kemungkinan dilakukan percobaan, pada perizinan yang ingin dilakukan oleh pemohon.
tahap Pelayanan IMB 3.0 awalnya baru 5. Lambat Melayani Keluhan
diterapkan di 3 Kecamatan; tahun 2016
tambah 8 kecamatan; 2017 tambah 32 Faktor Penghambat IMB 3.0
kecamatan; 2018 semua kecamatanf 1. Kurang sosialisasi
e) Dapat diamati, pelayanan baru tersebut 2. Calo masih banyak
prosesnya dapat diamati di kantor 3. Ruang pelayanan PTSP Cengkareng Sempit
kecamatan dan hasil produknya juga dapat
dilihat. Rekomendasi
Dari analisis di atas, dari hasil wawancara Untuk Pelayanan AJIB
dengan pegawai maupun masyarakat masih 1. Ditingkatkan Sosialisasi layanan AJIB kepada
terdapat kelemahan yaitu belum banyak warga DKI Jakarta.
masyarakat yang tahu atau kurang sosialisasi dan 2. Tenaga di call center AJIB ditambah
masih banyak calo. 3. Perlu tambahan menu dalam Aplikasi untuk
memonitor Proses penyelesaian berkas
pemohon.
IV. KESIMPULAN 4. Manajemen pengaduan perlu dikelola lebih
baik untuk Pelayanan IMB 3.0
Kesimpulan Untuk AJIB dan IMB 3.0 5. Sosialisasi Pelayanan IMB selesai 3 Jam perlu
Pelayanan Gratis Antar Jemput Izin ditingkatkan sehingga masyarakat makin
Bermotor (AJIB) dan Pelayanan IMB 3.0 sangat banyak yang membuat IMB;
bermanfaat untuk masyarakat, dan masyarakat 6. Perluasan Ruang Pelayanan di PTSP
cukup puas Cengkareng
Faktor Pendukung AJIB: 7. Perlu diterbitkan peraturan Perundang-
1. Teknologi aplikasi handphone undangan tentang larangan adanya Calo.
2. Petugas AJIB difasilitasi Motor dinas
3. Call Center DPMPTSP/ AJIB DKI Jakarta
bertugas menerima order layanan offline
4. Petugas AJIB telah ditraining : standar
pelayanan maupun pengetahuan syarat-syarat
perizinan
5. Petugas AJIB dapat mengedukasi pemohon di
lapangan.
6. AJIB Mobil (MSU)

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


136 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
ISBN 978-602-50710-6-5 Jakarta, 23 – 25 Maret 2018 KNAPPPTMA KE-7

DAFTAR PUSTAKA [13] DPRD : Kinerja PDAM DKI Jaya Buruk


Http://www.republika.co.id/berita/ breaking-
news/metropolitan/10/05/08/114817-dprd-kinerja-
pdam-dki-jaya-buruk.
[1] Denhardt, J.V. & Denhardt, R.B., 2003, The New Public
Service: Serving, Not Steering, New York: M.E. Sharpe
(references)
[2] Lovelock, Christopher H.. 1992. Managing Services :
Marketing, Operations, and Human Resources. 2nd edition,
New Jersey, Prentice Hall (references)
[3] Moleong, L.J. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya (references)
[4] Parasuraman, Zethitamal dan Berry, 2000. SERVQUAL,
(references)
[5] Dewi Puspita Sari, Nurlinah, dan A.Lukman Irwan
Government, 2013. Inovasi Pelayanan Perizinan dalam
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada
Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu di Kota Makassar;
Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 6, Nomor 2, Juli 2013
(in presszs)
[6] Maria Agustini Permata Sari, 2014. Inovasi Pelayanan
Publik Di Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan
Terpadu (Bpmpt) Kabupaten Kubu Raya; Jurnal Borneo
Administrator / Volume 10 / No. 2 / 2014) (in press).
[7] Muhammad Insa Ansari (2016). Inovasi Pelayanan
Terpadu Satu Pintu Perizinan Usaha di Aceh Besar dan
Aceh Barat Daya. Kanun Jurnal Ilmu Hukum Vol. 18,
No. 1, (April, 2016), pp. 17-35(in press).
[8] Raharwindy Kharisma Sudrajat, Endah Setyowati,
Sukanto, 2015. Efektivitas Penyelenggaraan E-Government
Pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Malang ;
Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 3, No.12, Tahun
2013, Hal. 2145-2151(in press).
[9] Sintia Andayani, 2016. Studi Upaya Inovasi Paket
Perizinan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Sidoarjo dalam Meningkatkan Kualitas
Pelayanan Perizinan; Jurnal Kebijakan dan Manajemen
Publik ISSN 2303 - 341X Volume 4, Nomor 3,
September - Desember 2016(in press).
[10] Wenny Aztriyani Pahusa dan Retnowati WD Tuti,
“Simyandu”Is Forms Of Innovation In Public Service
Agency Integrated Licencing Services Of South
Tangerang City, Proceeding Seminar International IMC,
15 Oktober 2016 (in press)
[11] Retnowati WD Tuti, 2013. Penyelenggaraan Pelayanan
Publik di Kabupaten Bogor: Pelayanan Izin Mendirikan
Bangunan Gedung, Program Pascasarjana-Program Studi
Administrasi Publik Universitas Brawijaya Malang (in
press)
[12] Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang
Pelayanan Publik.

Prosiding Konferensi Nasional Ke- 7


Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah „Aisyiyah (APPPTMA)
137

Anda mungkin juga menyukai