Anda di halaman 1dari 8

TREND DAN ISU KEPERAWATAN KELUARGA MENGENAI

PENURUNAN UKURAN RUMAH TANGGA


“KEHAMILAN DILUAR PERNIKAHAN”

KELOMPOK 8
Listiyani Azriyah (15.IK.429)
Raudana Saputra (15.IK.443)
Penjelasan
Penurunan ukuran keluarga dan rumah tangga adalah
kecenderungan demografi jangka panjang yang utama.
Bersamaan dengan hal itu, wanita juga mengalami periode
pengasuh anak yang lebih singkat, periode ini merujuk pada
masa wanita membesarkan anak-anaknya, mulai dari kecil
hingga paling tua. Penurunan ukuran keluarga yang terjadi
belakangan ini mencerminkan pengaruh kumulatif dari
penurunan fertilitas baru-baru ini dan peningkatan usia pada
pernikahan pertama serta kelahiran diluar pernikahan
(Santi,1987;Teachman,Tedrow dan Crowder;2001).
• (Dari penjelasan sebelumnya mengenai penurunan ukuran
rumah tangga maka kelompok mengambil trend an isu
tentang kehamilan diluar pernikahan)
• WHO menetapkan batas usia 10-20 tahun sebagai • Tingginya angka kehamilan pada remaja di
batasan usia remaja. Sementara itu, menurut Indonesia saat ini dapat dibuktikan dari data
BKKBN (Direktorat Remaja dan Perlindungan Hak Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional
Reproduksi) batasan usia remaja adalah 10 (BKKBN) tahun 2006, kehamilan remaja di
hingga 21 tahun (BKKBN, 2006). Sehingga batasan Indonesia menunjukkan hamil di luar nikah
umur yang digunakan dalam penelitian ini ialah karena diperkosa sebanyak 2,3%, karena sama-
remaja dengan usia 10 hingga 22 tahun yang sama mau sebanyak 8,5% dan tidak terduga
merupakan batas bawah dan batas akhir dari tiga sebanyak 39%. Seks bebas sendiri mencapai
batasan yang dijelaskan oleh WHO, BKKBN dan 18,3%. Pada tahun 2010, hamil di luar nikah
juga oleh Ali dalam bukunya karena diperkosa sebanyak 3,2%, karena sama-
sama menginginkan sebanyak 12,9%, dan tidak
terduga sebanyak 45% dan seks bebas mencapai
22.6%. Di Surabaya, Jawa Timur pada tahun 2010
sekitar 26% remaja mengalami hamil di luar
nikah. Angka ini meningkat 11% dari tahun 2006
(BKKBN, 2010).
Dampak Hamil diluar pernikahan

masyarakat akan mencemooh, mengisolasi atau mengusir terhadap remaja yang hamil di luar nikah
(Romauli, 2011, p.51)

hubungan seksual di luar atau sebelum perkawinan sah akan menimbulkan masalah psikologi yang
membebani mereka karena lingkungan tidak mau membuka diri untuk menerima sebagai anggota .
Program Pemerintah
Adapun program atau kebijakan pemerintah untuk
menanggulangi tingginya kehamilan diluar nikah yaitu dengan
gencar gencarnya mempromosikan terkait kehamilan diluar
pernikahan melalui BKKBN dan adapun program pemerintah
terkait dengan kehamilan diluar pernikahan ini dengan
mendorong untuk melanjutkan sekolah.
Solusi
Solusi dari penulis dimana bermain dipromosi kesehatan yaitu
dengan memberikan pemahaman terhadap bahaya kehamilan
diluar pernikahan dan kesehatan reproduksi. Dimana dengan
menanamkan pemahaman terhadap para remaja setidaknya
mengubah pemikiran dan dapat menanggulangi maraknya
kehamilan diluar nikah yang terjadi.disamping itu juga
mendukung kebijakan pemerintah .
Daftar pustaka
• DAFTAR PUSTAKA
• Ali, Moh. dan Asroni, Moh., 2010, Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta
Didik, Jakarta:
• Bumi Aksara.
• Bungin, Burhan, 2001, Erotika Media Massa, Surabaya: Muhammadiyah
University Press.
• Gunarsa, Singgih dan Singgih, Yulia, 2010, Psikologi: Perkembangan Anak dan
Remaja,
• Jakarta: BPK Gunung Mulia.
• Goffman,Erving, 1936, Notes on the Management of Spoiled Identity.
• Romauli, Suryati, S.ST, dan Anna Vida Vindari,S.ST, 2011, Kesehatan
Reproduksi,Nuha
• Medika : Yogyakarta.
• Vangelisti, Anita & Petronio, Sandra 2004. Handbook of Family Communication.
Privacy in
• Families. New Jersey, Earlbaum Publisher.
• Yasmira, Hana, 2009, Ayo Ajarkan Anak Seks, Jakarta: Elex`Media Komputindo.

Anda mungkin juga menyukai