Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny.

S
DENGAN HIPERTENSI SKUNDER PADA
DI RT.06 DESA PEMBANTANAN KEC. SUNGAI TABUK KAB. BANJAR
DENGAN PEMBERIAN TERAPI KOMPLEMENTER DAUN SIRSAK

DISUSUN OLEH:
Nanda Joko Susilo Wirawan
NIM: 11194691910049

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJAR MASIN
2019
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL KASUS : Asuhan Keperawatan Keluarga Ny. S Dengan


Hipertensi Skunder
TEMPAT PENGAMBILAN KASUS : Di Wilayah RT. 06 Desa Pembantanan Kec.
Sungai Tabuk Kab. Banjar
NAMA : Nanda Joko Susilo Wirawan
NIM : 11194691910049

Banjarmasin, November 2019

Menyetujui,

Puskesmas Sungai Tabuk 2 Program Studi Profesi Ners


Fakultas Kesehatan
Universitas Sari Mulia

Preseptor Klinik (PK) Preseptor Akademik (PA)

H. Jamhuri Yanur Rahim, S.Kep.Ns Mohammad Basit., S.Kep.,Ns.,MM


NIP.19760423 199503 1001 NIK. 1166102012053
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Konsep Askep Keperawatan Keluarga


Berikut ini uraian kelima tahapan tersebut hubungannya dengan asuhan
keperawatan berkenaan dengan asuhan keperawatan keluarga dengan tahap
perkembangan anak remaja.
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dalam pelaksanaan proses
keperawatan. Pengkajiandengan pendekatan model family centered
nursing ini melihat keluarga sebagai subsistem masyarakat. Pengkajian
dalam asuhan keperawatan keluarga dikenal dengan istilah penjajakan.
Penjajakan keluarga terdiri dari dua tahap yakni penjajakan tahap pertama
dan penjajakan tahap kedua.
Penjajakan tahap pertama meliputi enam kategori yaitu; 1) Identifikasi
data sosial dan budaya keluarga, 2) Tahap dan riwayat perkembangan
keluarga, 3) Data lingkungan, 4) Struktur keluarga, 5) Fungsi keluarga, dan
6) Stress dan koping keluarga. Penjajakan tahap kedua dilakukan untuk
menggali fungsi pelaksanaan tugas kesehatan keluarga. Ada lima tugas
kesehatan keluarga yaitu 1) Mengenal masalah, 2) Mengambil keputusan,
3) Merawat anggota keluarga, 4) Memodifikasi lingkungan, 5)
Memanfaatkan fasilitas kesehatan (Friedman, 2012).
Penjajakan tahap kedua dalam konteks keluarga dengan TB, maka
hal yang perlu dikaji antara lain: kemampuan keluarga untuk mengenal
masalah dengan TB; keputusan yang diambil oleh keluarga dalam
mengatasi masalah dengan TB; kemampuan keluarga merawat keluarga
yang mengalami masalah dengan TB; kemampuan keluarga dalam
memodifikasi lingkungan yang dapat mencegah terhadap terjadinya
masalah kesehatan, dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan kesehatan misalnya Puskesmas.
BAB IV
PEMBAHASAN
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARAGA
(PENDEKATAN TEORI BETTY NEUMAN)

A. DATA UMUM KELUARGA


a. Nama kepala keluarga : Tn. S
b. Umur : 34 Tahun
c. Agama : Islam
d. Pendidikan : SMA
e. Pekerjaan : Swasta
f. Suku/ Bangsa : Banjar/ Indonesia
g. Alamat : Desa Pembantanan
h. Komposisi Keluaraga :

Keadaan Kesehatan

Keterangan
Hub dg KK

Pendidikan

Pekerjaan

Imunisasi
Agama
Nama

No L/P Umur KB

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Tn. S KK L 44 SMP Islam Sehat - -


Tahun
Swasta
Swasta

2. Ny. S Istri P 33 SD Islam Sakit Pil -


Tahun
Anak
3. An. S L 16 SD - Islam Sehat - - -
Tahun

kandung
Anak
4. An. H L 14 SD - Islam Sehat - -
Tahun

Kandung
i. Tipe Keluarga
Tipe keluarga The Nuclear Family Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan
anak

j. Genogram

Keterangan :
: Laki-laki : Laki-laki meninggal
: Perempuan : Perempuan meninggal
---- : Tinggal serumah : Pasien
k. Sifat Keluarga
1. Pengambilan Keputusan
Dalam pengambilan keputusan Tn. S sebagai kepala keluarga yang
paling berperan namun Ny. S karena ia lebih sering berada dirumah dan
tahu kondisi keluarganya jadi ia juga banyak berperan dalam
pengambilan keputusan tetapi tetap ada musyawarah dan ada
komunikasi dengan anggota keluarga lain yaitu karena lingkungan tempat
tinggal Ny. S memang masih dalam garis satu keluarga.
2. Kebiasaan Hidup Sehari-hari
a) Kebiasaan tidur/ istirahat
Tidur siang : Dalam keluarga Tn. A jarang untuk tidur siang karena
sibuk bekerja dank arena memang tidak terbiasa
Tidur Malam : keluarga Tn. A biasa tidur malam hari dari pukul 11
malam sampai 4 pagi sekitar 6-8 jam namun khusus pada Ny. M saat
ini ia mengeluh nyeri ditengkuk dengan skala 5 dan jika nyeri
kepalanya muncul maka istirahatnya terganggu dan tidak nyenyak.
b) Kebiasaan rekreasi
Untuk rekreasi biasa keluarga berlibur kerumah keluarga yang
terdekat rumah.
c) Kebiasaan makan keluarga
Pola makan
1) Jenis makanan : Biasa keluarga Tn. S makan 3 kali sehari dan
disertai dengan makanan ringan dengan nasi, untuk lauk pauk
kadang ikan termasuk ikan asin atau ayam dan sayur.
2) Frekuensi : 3 kali sehari, namun pada Ny. S tidak teratur karena
jika mau makan saja. Dan biasanya Ny. S makan-makanan
santan, ikan asin.
3) Keseimbangan gizi : makanan yang tersedia sesuai dengan
kebutuhan gizi masing-masing anggota namun mereka lebih
sering mengkonsumsi makaanan yang memiliki cita rasa yang
asin karena sudah menjadi kebiasaan dan hal itulah yang menjadi
alas an Ny. M saat diberi pertanyaan oleh perawat.
l. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Penghasilan kelurga Tn. S + 500.000,- /bulan, untuk perekonomian keluarga,
perekonomian lebih dominan ditanggung oleh Tn. S. Untuk dukungan
perekonomian juga dibantu Ny. S yang tidak tinggal serumah dengan Tn. S
dan dari penghasilan tersebut digunakan untuk membeli sembako,
kesehatan, sekolah dan keperluan rumah tangga lainnya seperti listrik dan
air. Fungsi ekonomi keluarga Tn. S masuk kategori keluarga sejahtera III
dimana keluarga dapat memenuhi kebutuhan dasar namun tidak
memberikan yang teratur bagi masyarakat sekitar.
m. Suku (Kebiasaan kesehatan terkait suku bangsa)
Suku budaya keluarga Tn. S banjar, bahasa yang biasa digunakan yaitu
bahasa banjar. Didalam keluarga Ny. S tidak memiliki kebiasaan pengaruh
budaya terhadap kesehatan, di daerah tempat Ny. S tinggal tidak ada
kebiasaan adat istiadat yang dianut.
n. Agama (kebiasaan kesehatan terkait agama)
Agama/ keyakinan yang dianut Tn. S adalah islam. Tn. S dan kelurga biasa
menjalankan sholat 5 waktu dan dzikir yang dapat ia lakukan sendiri. Pada
Ny. S saat ini ia mengatakan tidak mampu untuk berjalan jauh sehingga ia
tidak lagi mengikuti kegiatan pengajian, dulu kegiatan keagamaan yaitu
yasinan setiap hari senin di Mushalla yang masih berjalan hingga saat ini.
Menurut Ny. S agama adalah keyakinan yang dianut setiap orang dan kaitan
agama untuk masalah kesehatan memang berhubungan tapi ia lebih percaya
dengan pengobatan medis.

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
“Keluarga dengan anak sekolah dan keluarga dengan usia lanjut”
1) Mampu membina hubungan komunikasi dengan keluarga, teman dan
kelompok sosial seperti dengan tetangga sekitar yang setiap sore
berkumpul dan berkomunikasi.
2) Keluarga memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin
meningkat baik itu sekolah maupun biaya kesehatan
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Dalam keluarga Tn. S tidak ada tugas perkembangan keluarga yang belum
terpenuhi karena pada anggota keluarga tahu terhadap peran masing-
masing.
c. Riwayat keluarga inti
Dalam tahap perkembangan keluarga Tn. S tidak ada yang mengalami
hambatan dan normal sesuai dengan usianya tidak ada kelainan fisik, kecuali
pada Ny. S yang mengalami sakit kepala dan nyeri pada bagian leher.
d. Riwayat keluarga sebelumnya (pihak istri dan suami)
Istri : riwayat keluarga istri tidak ada kelainan atau normal berdasarkan
perkembangannya.
Suami ; riwayat keluarga istri tidak ada kelainan atau normal berdasarkan
perkembangannya.

C. LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah (tipe, ukuran, jumlah ruangan)
Tipe rumah permanen dengan papan kayu, jenis lantai papan, ukuran rumah
5 x 12 meter, di dalam rumah ada ruang tamu, 2 kamar, dapur, tempat
mencuci, WC dan kamar mandi.
b. Ventilasi dan penerangan
Terdapat jendela di ruang tamu dengan ukuran > 10 % dari luas lantai,
jendela tidak dibuka hanya gorden yang digeser setiap hari dan pintu yang
dibuka untuk cahaya masuk.

c. Persediaan air bersih


Untuk persediaan air dari membeli air galon atau menmpung air sungai
dengan menggunakan tawas.
d. Pembuangan sampah
Pembuangan sampah biasa dikumpulkan dan dibakar langsung.
e. Pembuangan air limbah
Untuk pembuangan air limbah seperti limbah pencucian pakaian dan cuci
piring biasa dibuang ke bawah rumah.
f. Jamban/ WC (tipe, jarak dari sumber air)
Jamban/ WC dibuat di depan rumah jamban cemplung, untuk jarak sumber
air <10 meter.
g. Denah rumah

Dapur
U

Kamar 2

T B

Kamar 1
J

Ruang Tamu

Pint
Jendela
u

h. Lingkungan sekitar rumah


Kondisi lingkungan sekitar rumah baik, jarak dari rumah Tn. S dengan
tetangga +
i. Sarana komunikasi dan transportasi
Untuk informasi biasa via telepon, sarana trasnportasi yang digunakan
kendaraan motor roda 2.
j. Fasilitas hiburan (TV, radio dll)
Untuk hiburan keluarga biasa dari TV terkadang musik yang dimainkan oleh
salah satu tetangga.
k. Fasilitas pelayanan kesehatan
Menurut keluarga Tn. S fasilitas kesehatan sangat membantu untuk
pengobatan pada keluarga yang sakit.
D. SOSIAL
a. Karakterisktik tetangga dan komunitas
Silaturahmi dan komunikasi dengan tetangga baik, untuk informasi biasa
melalui surat, pengumuman di mushalla, maupun via telepon. Kegiatan
komunitas yang biasa dilakukan adalah kegiatan keagamaan yaitu yasinan
setiap hari senin di RT. 06 .
b. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga mengatakan rumah yang ditinggali sudah lama sekitar kurang lebih
17 tahun dan tidak pernah berpindah-pindah karena di lingkungan tempat Tn.
S tinggal banyak keluarga lain tinggal yang masih memliki garis hubungan
keluarga atau sedarah.
c. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Untuk perkumpulan keluarga atau tetangga biasa setiap sore hari, mereka
saling berkomunikasi untuk memperetat tali silaturahmi selain itu karena
lingkungan tempat Tn. S.
d. Sistem pendukung keluarga
Pada sistem pendukung keluarga jika ada yang sakit maka keluarga terdekat
yang masih dalam lingkungan yang sama dan sehat akan datang untuk
membantu seperti pada saat Ny. S sakit, anak-anak Ny. S membantu untuk
merawat. Selain itu tempat tinggal keluarga Tn. S jauh dengan puskesmas
jika ada yang sakit biasa y pasien berobat di bidan desa.

E. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi di dalam keluarga menggunakan bahasa banjar setiap sore dan
malam hari sebelum tidur keluarga Tn. S berkumpul untuk saling
berkomunikasi.
b. Struktur kekuatan keluarga
Dalam pengambilan keputusan Tn. S sebagai kepala keluarga yang paling
berperan namun Ny. S karena ia lebih sering berada dirumah dan tahu
kondisi keluarganya jadi ia juga banyak berperan dalam pengambilan
keputusan tetapi tetap ada musyawarah dan ada komunikasi dengan
anggota keluarga lain yaitu karena lingkungan tempat tinggal Ny. S memang
masih dalam garis satu keluarga
c. Struktur peran (formal dan informal)
Struktur peran dalam mencari nafkah Tn. S yang lebih utama. Selain itu Ny.
S meski sebagai istri yang dinafkahi namun ia juga mengisi waktu luang
dengan memasak untuk makan keluarga Ny. S.
d. Nilai dan norma keluarga
Di dalam keluarga nilai dan norma yang dianut adalah nilai kejujuran dan
rasa tanggung jawab, jika ada kesalahan maka harus dibicarakan dan
bertanggung jawab atas sesuatu yang sudah ditetapkan oleh keluarga.

F. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Kedekatan antar keluarga baik karena didalam keluarga selalu menjalin
komunikasi yang baik dan segala sesuatu selalu diputuskan bersama
sehingga tidak ada masalah hubungan antar keluarga.
b. Fungsi sosialisasi
Untuk fungsi sosialisasi kelurga selalu komunikasi yang baik antar tetangga
atau lingkungan sekitar, untuk anak Tn. S yaitu An. S dan An. H diajarkan
bagaimana berkomunikasi dengan baik dengan orang yang lebih tua
disamping ditambah pembelajaran yang ada disekolah.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga sangat paham dengan penyakit yang diderita oleh anggota
keluarga yang sakit. Jika ada anggota keluarga yang sakit maka akan
diperiksa ke pelayanan kesehatan yaitu Rumah Sakit. Jika ada anggota
keluarga yang sakit dengan cara memberikan kompres menyediakan
makanan yang enak dimakan oleh orang sakit dan membelikan obat di
apotek.
d. Fungsi reproduksi
Dalam keluarga Tn. S ia masih merencanakan Ke 2 anak yang saat ini
berumur 16 dan 14 tahun berjenis kelamin laki-laki. Untuk kebutuhan seksual
meski tinggal serumah dengan Ibu kandung Ny. S, tetapi untuk privacy
mereka tidak terganggu.
e. Fungsi ekonomi
Penghasilan keluarga Tn. A + 500.000,- dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga setiap harinya. Selain itu juga digunakan untuk mebiayai
An. S dan An. H yang masih bersekolah. Fungsi ekonomi keluarga Tn. S
masuk kategori keluarga sejahtera III dimana keluarga dapat memenuhi
kebutuhan dasar namun tidak memberikan yang teratur bagi masyarakat
sekitar.

G. STRESS DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka panjang dan jangka pendek
1) Stressor jangka pendek
Biasa dalam keluarga memiliki perencanaan yang akan dilaksanakan
dalam waktu dekat seperti kegiatan yang sudah dilaksanakan setiap
minggunya.
2) Stressor jangka panjang
Dalam perencanaan jangka panjang dalam keluarga biasa memiliki
tabungan dengan menyisihkan penghasilan setiap bulannya untuk
keperluan sekolah dan kesehatan.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Jika di dalam keluarga tiba-tiba ada yang sakit maka keluarga
menggunakan simpanan uang yang sudah disiapkan dan keluarga yang
lain akan dikabari dan memecahkan solusi secara bersama-sama.
c. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan dalam keluarga adalah ketika ada
masalah yang terjadi maka keluarga akan mengadakan musyawarah
dengan anggota keluarga yang lain untuk mengambil keputusan
bersama.
d. Strategi adaptasi fungsional
Jika ada masalah dalam keluarga akan dibicarakan secara kekeluargaan
tanpa melakukan kekerasan atau ancaman yang dapat merusak.
H. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
a. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
1) Tn. S : keadaan umum fisik baik dan tidak memiliki keluhan penyakit yang
berarti
2) Ny. S : Keadaan umum pasien Kadang-kadang mengeluh sakit kepala
dan nyeri pada bagian leher, sakit kepala pasien mulai timbul kurang
lebih 1 tahun belakangan ini saat diukur ekanan darah Ny. S 170/110,
dan sebelum y idak pernah mengalami hiperensi, pasien mengalami saki
kepala dikarenakan pasien sering mengkonsumsi makanan seperi ikan
asin, nasi kuning dan makanan yang bersantan.
3) An. S dan An. H tidak memiliki riwayat penyakit yang berarti saat kecil
untuk riwayat imunisasi lengkap.
b. Keluarga berencana
Untuk program keluarga berencana Tn. S tidak merencanakan unuk
menambah anak lagi.
c. Imunisasi
Riwayat imunisasi untuk anak Tn. S yang berumur 16 dan 14 tahun tidak
lengkap
d. Tumbuh kembang
1) Pemeriksaan tumbuh kembang anak
Riwayat tumbuh kembang anak sesuai dengan usianya pada masa balita
2) Pengetahuan orangtua terhadap tumbuh kembang anak
Saat An. S dan An. , Ny. K tahu terhadap tumbuh kembang anaknya

I. HARAPAN KELUARGA
Harapan keluarga terhadap kesehatan adalah mampu mendapatkan kesehatan
baik jasmasi dan rohani dan jika ada anggota keluarga yang sakit dapat
mendapatkan pelayanan kesehatan yang tepat agar dapat sembuh dengan
maksimal.
J. PEMERIKSAAN FISIK KELUARGA

Pemeriksaan Tn. A Ny. S An. S An. H


No.
1 2 3 4 5
1. Penampilan Keadaan umum Keadaan umum Keadaan umum Keadaan umum
baik, bersih dan pasien kadang-, baik, pasien dan baik, bersih dan
tidak bau. kadang mengeluh tidak bau. tidak bau.
nyeri kepala dan
nyeri pada bagian
leher, bersih, rapi,
pasien terlihat
santai dengan
pakaian rumahan.
2. Kesadaran Composmentis Composmentis Composmentis Composmentis
3. Tanda-tanda Vital
a. Tekanan darah 110/80 mmHg 170/110 mmHg 110/80 mmHg 110/80
b. Nadi 84x/ menit 81x/ menit 93x/ menit 88x/ menit
c. Resperasi 18x/ menit 20x/ menit 22x/ menit 24x/ menit
d. Suhu - - - -
e. Berat badan 72 kg 52 kg 34 kg 28 kg
4. Kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala
a. Bentuk tidak ada kelainan, tidak ada kelainan, normal tidak ada tidak ada kelainan,
b. Rambut distribusi rambut distribusi rambut benjolan/massa distribusi rambut
c. Kulit kepala merata berwarna merata berwarna distribusi rambut merata berwarna
hitam, tidak ada hitam dan panjang merata, kulit hitam, tidak ada
kelainan pada kulit dibawah bahu, kulit kepala tidak ada kelainan pada kulit
kepala. kepala bersih tidak kelaianan. kepala.
ada kelainan.
5. Mata Bentuk mata Bentuk mata Bentuk mata Bentuk mata
a. Bentuk simetris antara kiri simetris antara kiri simetris anatar kiri simetris antara kiri
b. Konjungtiva dan kanan, dan kanan, dan kanan, dan kanan,
c. Sklera konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak konjungtiva tidak
d. Fungsi penglihatan anemis, sklera anemis, sklera anemis, sklera anemis, sklera
tidak ikterik, fungsi tidak ikterik, fungsi tidak ikterik, fungsi tidak ikterik, fungsi
penglihatan baik penglihatan baik penglihatan baik penglihatan baik
Tn. S tidak Ny. S tidak An. S tidak An. H tidak
menggunakan alat menggunakan alat menggunakan alat menggunakan alat
bantu penglihatan/ bantu penglihatan/ bantu penglihatan/ bantu penglihatan/
kacamata. kacamata. kacamata. kacamata.
6. Hidung Bentuk lubang Bentuk lubang Bentuk lubang Bentuk lubang
a. Bentuk hidung hidung tidak ada hidung tidak ada hidung tidak ada hidung tidak ada
b. Fungsi penciuman kelainan, tidak kelainan, tidak kelaianan, tampak kelainan, tidak
terdapat massa terdapat massa bulu hidung terdapat massa
atau folip, fungsi atau folip, fungsi berwarna putih, atau folip, fungsi
penciuman baik penciuman baik penciuman An. S penciuman baik
dapat membedan Ny. K dapat baik. dapat membedan
bau. membedan bau bau.
yang ada
disekitarnya
seperti bau amis
ikan dsb.
7. Telinga Bentuk telinga Bentuk telinga Bentuk telinga Bentuk telinga
a. Telinga simetris antara kiri simetris antara kiri simetris antara kiri simetris antara kiri
b. Fungsi pendengaran dan kanan, tidak dan kanan, tidak dan kanan, tidak dan kanan, tidak
ada kelaianan dan ada kelaianan dan ada kelaianan dan ada kelaianan dan
fungsi fungsi fungsi fungsi
pendengaran baik. pendengaran baik. pendengaran baik. pendengaran baik.
8. Mulut Bentuk mulut tidak Bentuk mulut tidak Bentuk mulut tidak Bentuk mulut tidak
a. Bentuk ada kelaianan, ada kelaianan, ada kelaianan, ada kelaianan,
b. Bibir warna bibir pink warna bibir pink, warna bibir pink warna bibir pink,
c. Gigi kehitaman, gigi Tn. gigi Ny. S masih kehitaman, gigi An. gigi An. H masih
S masih lengkap lengkap dan tidak S lengkap dan lengkap dan tidak
dan tidak menggunakan gigi tidak menggunakan gigi
menggunakan gigi palsu dan terdapa menggunakan gigi palsu.
palsu. karang gigi. palsu.
9. Leher Bentuk leher tidak Bentuk leher tidak Bentuk leher tidak Bentuk leher tidak
a. Bentuk ada kelainan atau ada kelainan atau ada kelainan atau ada kelainan atau
b. JVP benjolan, JVP (-), benjolan, JVP (-), benjolan, JVP (-), benjolan, JVP (-),
c. KGB tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
d. Pergerakan kelenjar getah kelenjar getah kelenjar getah kelenjar getah
bening, bening, bening, bening,
pergerakan leher pergerakan leher pergerakan leher pergerakan leher
baik mampu baik mampu baik mampu baik mampu
menggerakan menggerakan menggerakan menggerakan
keatas, kebawah, keatas, kebawah, keatas, kebawah, keatas, kebawah,
kiri, kanan maupun kiri, kanan maupun kiri, kanan maupun kiri, kanan maupun
kesamping. kesamping. kesamping namun kesamping.
tidak terlalu
maksimal.
10. Dada Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan
a. Pergerakan dinding dada dinding dada dinding dada dinding dada
b. Bunyi nafas simetris antara kiri simetris antara kiri simetris antara kiri simetris antara kiri
c. Bunyi jantung dan kanan, bunyi dan kanan, bunyi dan kanan, bunyi dan kanan, bunyi
nafas bronchial, nafas bronchial, nafas bronchial, nafas bronchial,
bunyi jantung S1 bunyi jantung S1 bunyi jantung S1 bunyi jantung S1
dan S2 tunggal. dan S2 tunggal. dan S2 tunggal dan S2 tunggal.
dan tidak
terdengar suara
jantung tambahan
atau bunyi
murmur.
11. Abdomen Bentuk abdomen Bentuk abdomen Bentuk abdomen Bentuk abdomen
a. Bentuk normal tidak normal tidak normal tidak normal tidak
b. Bising usus terdapat kelainan terdapat kelainan terdapat kelainan terdapat kelainan
baik massa baik massa baik massa baik massa
ataupun lesi, bising ataupun lesi, bising ataupun lesi, bising ataupun lesi, bising
usus normal 8x/ usus normal 9x/ usus normal 6x/ usus normal 8x/
menit. menit. menit. menit.
12. Ekstremitas Pergerakan Pergerakan Pergerakan Pergerakan
a. Atas ekstremitas atas ekstremitas atas ekstremitas atas ekstremitas atas
b. Pergerakan dan bawah normal, dan bawah normal, dan bawah normal, dan bawah normal,
c. Bawah Tn. S mampu Ny. S mampu An. S mampu An. H mampu
d. Pergerakan menggerakan menggerakan menggerakan menggerakan
e. Kekuatan otot dengan baik dengan baik dengan baik dengan baik
berdasarkan betdasarkan berdasarkan berdasarkan
kemampuannya, kemampuannya, kemampuannya, kemampuannya,
kekuatan otot 5 kekuatan otot 5 kekuatan otot 5 kekuatan otot 5
(mampu melawan (mampu melawan (mampu melawan (mampu melawan
tahanan berat) tahanan berat) tahanan berat) tahanan berat)
K. TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN
No Daftar Masalah Kesehatan
1. Ancaman
Tn. S dan Ny. S memiliki riwayat pendidikan SMP dan SD yang
setidaknya tahu bagaimana cara hidup sehat selain itu, rumah
keluarga Tn. S yang tidak jauh dari pusat pelayanan kesehatan
harusnya mudah untu rutin memeriksakan kesehatan di pelayanan
kesehatan. Ny. S yang menderita hipertensi sejak + 1 tahun dan
harusnya tetap harus dikontrol kesehatannya meskipun tidak separah,
karena bisa berisiko jatuh saat tanda gejala muncul bahkan yang
paling fatal adalah terjadinya stroke.
2. Kurang/ Tidak Sehat
Kebiasaan keluarga Tn. S yang tidak memiliki pantangan dalam hal ini
makanan hal tersebut bias menjadi ancaman bagi keluarga apa lagi
menurut penjelasan Ny. S ia menderita penyakit hipertens sejak + 1
tahun yang lalu, disamping karena faktor gaya hidup yang kurang
sehat bisa saja menyebabkan penyakit hipertensi pada anggota
keluarga yang lain.
3. Defisit
Ny. S kadang merasa sakit diarea tengkuk karena gejala yang
ditimbulkan oleh penyakitnya yaitu hipertensi. Keluarga sudah tahu
dengan penyakit Ny. S tetapi hanya minum obat warung dan
kebiasaan Ny. S makan makanan yang asin dan bersantan di anggap
wajar dan bisa ditoleransi meskipun hanya sedikit.

Pengkajian Khusus Berdasarkan 5 Tugas Keluarga


No Kriteria Pengkajian
1. Mengenal  Keluarga mengetahui apa itu tekanan darah
masalah tinggi/ hipertensi
 Keluarga tahu bahwa dari anggota keluarga
yang masih sedarah dengan Ny. S juga ada
yang darah tinggi
 Keluarga tahu bahwa makanan yang asin dan
bersantan bisa memperburuk kondisi pada
penderita hipertensi
2. Mengambil  Jika gejala muncul maka Ny. S akan istirahat
keputusan yang untuk mengurangi rasa sakitnya
tepat  Jika Ny. S merasa tidak nyaman dengan
kondisinya maka keluarga akan membelikan
obat di bidan desa atau di warung.
3. Merawat  Jika ada anggota keluarga yang sakit maka Tn.
anggota S lebih memilikii banyak peran untuk merawat
keluarga yang hingga sembuh
sakit atau punya  Karena lingkungan rumah Tn. S adalah
masalah tetangga yang masih dalam hubungan keluarga,
jadi keluarga yang lain juga sigap untuk
membantu
4. Memodifikasi  Tidak ada modifikasi lingkungan karena
lingkungan hipertensi yang Ny. S alami akibat kebiasaan
hidup yang salah.
 Ny. S tidak memiliki riwayat jatuh.
5. Memanfaatkan  Fasilitas pelayanan kesehatan kurang
sarana dimanfaatkan dengan baik karena dalam
kesehatan keluarga jika parah saja baru dibawa ke
pelayanan kesehatan.

L. Daftar Masalah

No Data Problem Etiologi


DS : Ketidakefektifan
 Ny. S mengatakan saat ini manajemen
Ny. S tidak kesehatan di
mengkonsumsi mengeluh keluarga
sakit kepala dan nyeri di
bagian engkuk leher.
 Ny. S mengatakan jika
Ny. S merasa sakit atau
kambuh maka akan
dibelikan obat yang dibeli
di warung.
 Ny. S mengatakan tidak
makan 3 kali dalam sehari
namun hanya makan jika
1. mau saja, dan untuk lauk
pasti selalu meminta
makanan yang asin meski
hanya sedikit.
DO :
 Keluarga terlihat
kooperatif saat menjawab
pertanyaan yang
diberikan oleh perawat
 Keluarga tampak tahu
bagaimana cara
mengatasi masalah
kesehatan namun karena
kebiasaan jadi sulit untuk
merubah
3. DS : Perilaku
 Ny. S mengatakan kesehatan
menderita tekanan darah cenderung
tinggi sekitar + 1 tahun berisiko
 Ny. S mengatakan
sebelumnya Ny. S Tidak
memiliki riwayat hipertensi
DO :
 Saat dilakukan
pemeriksaan tekanan
darah didapatkan hasil
: 170/110 mmHg

Anda mungkin juga menyukai