Anda di halaman 1dari 13

KELOMPOK 2

Misbahul Inayah
Muhammad agus perdana
Muhammad anshori
Normiati
Nurul Annisa
Rikae
Sri khairiyati
Tri wahyuni N
Yoga pratama
 Trauma thorax adalah semua ruda paksa pada
thorax dan dinding thorax, baik trauma atau
ruda paksa tajam atau tumpul.Di dalam
toraks terdapat dua organ yang sangat vital
bagi kehidupan manusia, yaitu paru-paru dan
jantung. Paru-paru sebagai alat pernapasan
dan jantung sebagai alat pemompa darah.
Jika terjadi benturan atau trauma pada
dada, kedua organ tersebut bisa mengalami
gangguan atau bahkan kerusakan.
Pemeriksaan Penunjang
 Radiologi : foto thorax (AP).
 Gas darah arteri (GDA), mungkin normal atau
menurun.
 Torasentesis : menyatakan darah/cairan
serosanguinosa.
 Hemoglobin : mungkin menurun.
 Pa Co2 kadang-kadang menurun.
 Pa O2 normal / menurun.
 Saturasi O2 menurun (biasanya).
 Toraksentesis : menyatakan darah
 Diagnosis fisik :
Penatalaksanaan
 Primary survey. Yaitu dilakukan pada trauma
yang mengancam jiwa, pertolongan ini dimulai
dengan menggunakan teknik ABC ( Airway,
breathing, dan circulation )
 Berusaha menstabilkan tanda-tanda vital
dengan:
 Pemasangan infuse
 Pemeriksaan kesadaran
 Jika dalam keadaan gawat darurat, dapat
dilakukan massage jantung.
 Dalam keadaan stabil dapat dilakukan
pemeriksaan radiology seperti Foto thorak
Pencegahan Primer
 Pencegahan primer adalah intervensi
biologi,sosial,atau psikologis yang bertujuan
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan
atau menurunkan insiden penyakit di
masyarakat dengan mengubah faktor-faktor
penyebab sebelum membahayakan seperti
penyuluhan kesehatan, pengubahan
lingkungan, dukungan system social.
Pencegahan primer dapat dilakukan dengan
::
 Penyuluhan kesehatan
 Pengubahan lingkungan

 Dukungan system social


 Tujuandari pencegahan skunder kegawat
daruratan yaitu Pendeteksian dini Multi
Trauma serta penanganan segera sehingga
komplikasi dapat dicegah.Sasaran
pencegahan skunder yaitu pasien multi
trauma yang baru terdiagnosa dan
Kelompok penduduk resiko tinggi ( supir,
tukang ojek, Balita, Pekerja bangunan,
pemanjat tebing ).
 Pencegahan tersier adalah upaya
meningkatkan angka kesembuhan, angka
survival (bertahan hidup), dan kualitas hidup
dalam mengatasipenyakit. Aktivitas
pencegahan tersier mencoba untuk
mengurangi beratnya gangguan dan
disabilitas yang berkaitan.Rehabilitasi adalah
proses yang memungkinkan individu untuk
kembali ke tingkat fungsi setinggi mungkin
Pencegahan Primer, Skunder
DanTersier Pada Trauma Dada
 Pencegahan primer
 Upaya yang dilakukan perawat untuk
pencegahan primer meliputi penyuluhan
kepada masyarakat luas melalui lembaga
swadaya masyarakat dan lembaga sosial
lainnya. Program penyuluhan diarahkan ke
Anak – anak yang masih Balita selalu diawasi
oleh orang tua, jangan Mengemudikan
kendaraan dengan kecepatan yang tinggi,
pada pemanjat tebing saat memanjat harus
menggunakan pengaman pada kepala dan
badan.
Pecegahan skunder
 Tindakan untuk mengeluarkan cairan yang
masif lewat Chest tube
 Bebaskan jalan napas dengan mengatur posisi
mandibula yang tepat
Pencegahan tersier
 Pada Trauma Limpa :
1. Imunisasi rutin dengan vaksin pneumucocus, dilakukan pada
pasien yang baru menjalani splenektomi yang baru pulanng
dari rumah sakit, untuk mengurangi risiko overwhelming
postsplenectomy infection ( OPSI)
2. Pada pasien yang mengalami hematoma Limpa Subkapsular
Menghindarai aktivitas yang berat dan olahraga fisik selama
kurang lebih 3 bulan untuk mencegah terjadinya
perdarahan ulang yang menyebabkan ruptur limpa.
 Pada cedera vaskular abdomen : tindakan umtuk mencegah
hipotermi
 Menghangatkan semua cairan infus kristaloid dan darah
 Menggunakan rangkaian proses pemanasan leawt ventilator
 Memberikan selimut hangat dan memasang lampu
 Menutup kepala pasien.
 1.Konservatif
A.Pemberian analgetik
B. Pemasangan
plak/plester
C. Jika perlu antibiotik
D. Fisiotherapy
 2. Operatif/invasif
• Anamnesa dan pemeriksaan fisik
 • Pemeriksaan foto toraks
 • CT Scan
 • Ekhokardiografi
 • Elektrokardiografi

Anda mungkin juga menyukai