Hardwar
e
Brainwar
Software
e
Konsep
Tri
Tunggal
Menurut
MenurutMulyadi
Mulyadi(2002.165)
(2002.165)“Sistem
“Sistemyang
yangmeliputi
meliputi
struktur
strukturorganisasi,
organisasi,metode
metodedandanukuran-ukaran
ukuran-ukaran
yang
yangberkoordinasikan
berkoordinasikanuntuk
untukmenjaga
menjagakekayaan
kekayaan
organisasi,
organisasi,mengecek
mengecekketelitian
ketelitiandan
dankeandalan
keandalan
data
dataakuntansi,
akuntansi,mendorong
mendorongefisiensi
efisiensidan
dan
mendorong
mendorongdipatuhinya
dipatuhinyakebijakan
kebijakanmanajemen”
manajemen”
Lingkungan
Pengendalian
Penaksiran
Pemantauan
Risiko
Menurut Sukrisno
Agus (2012: 100)
Tujuan pengendalian :
1. Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dari rencana.
2. Melakukan tindakan perbaikan (corrective),jika
terdapat penyimpangan-penyimpangan (deviasi).
3. Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan
rencana.
TUJUAN PENGENDALIAN INTERNAL
Siti dan Ely ( 2010 : 221) Mulyadi (2010: 166), Sistem Informasi
1. Keandalan laporan 1. Pengendalian intern
keuangan akuntansi (Internal accounting
control)
2. Menjaga kekayaan dan
catatan organisasi
meliputi struktur organisasi,
metode dan ukuran-ukuran SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
yang dikoordinasikan terutama
untuk menjaga kekayaan
organisasi dan mengecek
ketelitian dan keandalan data
akuntansi
3. Kepatuhan terhadap hukum 2. Pengendalian intern
dan peraturan administratif (Internal
administratif control)
4. Efektivitas dan efisiensi
Meliputi struktur organisasi,
operasi.” SISTEM INFORMASI
metode dan ukuran-ukuran
MANAJEMEN
yang dikoordinasikan terutama
untuk mendorong efisiensi dan
dipatuhinya kebijakan
manajemen.
SIFAT DAN WAKTU PENGENDALIAN
Preventive Pengamatan
control melekat
Repressive Pengendalian
control mendadak
Pengendalian
Pengendalian
saat proses
berkala
dilakukan
PENGARUH BRAINWARE DALAM SISTEM
INFORMASI TERHADAP PENGENDALIAN
INTERNAL
1. TERKAIT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)
STUDI KASUS
PT Central Pertiwi Bahari adalah anak perusahaan
PT. Central Proteina Prima, Tbk. CPP)
PT. Central Pertiwi Bahari adalah salah satu
perusahaan yangbergerak dalam budidaya udang
terintegrasi yang meliputi pembangunan dan
pengembangan tambak udang untuk dijual
kepada petani udang, udang pakan
ternak dan pembibitan untuk memasok petani.
Pada tanggal 12 Maret 2013 terjadi bentrokan antara petambak plasma
Forum Silaturahmi (Forsil) dengan plasma P2K (Petambak Pro-Kemitraan )
dan karyawan yang sedang tugas ronda di Pos Ronda PLO dan Pos Ronda
FPD. Kedua kubu yang bentrok tersebut memang sudah sejak Desember
2012 mempunyai perbedaan sikap terhadap perusahaan PT. Central Pertiwi
Bahari yang slah satunya menyebabkan semakin turunnya produksi.
Menurut situs Lampost.co.id dari sekitar 3.400 petambak milik perusahaan
CPB, hanya 600 yang berproduksi. Menghadapi masalah tersebut ada
beberap hal yang dilakukan perusahaan sebagai pengendalian dengan
tujuan untuk memperbaiki penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
Tidak hanya internal control, namun juga sudh ada external control dalam
menghadapi bentrok tersebut. Aparat hokum dan TNI langsung turun
tangan dalam upaya pengendalian suasana bentrok di Tulang Bawang,
namun tidak dapat dihindarkan 3 orang tewas dalam bentrok tersebut,
serta puluhan orang luka-luka. Dalam rangka penyelesaian masalah ini,
dibentuklah tim penyelesaian konflik di tambak PCB yang di ketuai oleh
Wakil Bupati Tulang Bawang, Heri Wardoyo. Pihak-pihak terkait melakukan
runding mengenai perdamaian. Pengendalian ini merupakan salah satu
pengendalian pada saat proses dilakukan.
STUDI KASUS
Dimuat dalam jurnal penelitian oleh dewi anggraeni (
https://elib.Unikom.Ac.Id)
Secara keseluruhan dari hasil nilai koefisien korelasi internal audit terhadap
pengendalian internal yaitu sebesar 0,621 yang menunjukkan adanya
hubungan yang kuat. Selanjutnya berdasarkan perhitungan koefisien
determinasi parsial didapat nilai sebesar 44,45%, yang menunjukkan bahwa
Internal Audit (X1) mempunyai pengaruh yang kuat sebesar 44,45%
terhadap Pengendalian Internal (Y). Hal ini juga didukung dengan hasil
penelitian Iriyadi (2004), yang mengatakan bahwa bertugas internal audit
mengawasi dan memeriksa internal perusahaan dengan kata lain internal
audit tahu jenis pengendalian yang dilakukan perusahaan dalam
operasionalnya karena internal auditlah yang mengawasi. Untuk itu peran
Internal audit dapat meningkatkan terjadinya efektivitas pengendalian
internal.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa
internal audit memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap
pengendalian internal. internal audit sebagai seorang professional yang
ditunjuk oleh manajemen di sebuah perusahaan yang berguna untuk
membantu perusahaan mencapai tujuannya yang salah satunya adalah
pengendalian internal yang baik dan efektif. Internal audit di sebagian
bank pada penelitian ini menunjukkan bahwa jika internal audit lebih rutin
melakukan pemerikasaan akan lebih mampu membantu pihak manajemen
perusahaan dalam mengontrol kegiatan operasional yang tidak dapat
dilakukan oleh manajemen dan ikut mengawasi prosedur-prosedur yang
berlaku.