Anda di halaman 1dari 9

BIODATA

1. Nama : Akrom Jangka Daosat, M.S.I./ Daosat Ba’labak, MA


2. Tempat /Tgl Lahir : Brebes, 23 Nopember 1976
3. Alamat : Jl. Sunan Gunung Jati II Limbangan Wetan Brebes
4. Pendidikan Terakhir:
Formal :S2 IAIN WALISONGO Konsentrasi Hukum Islam.
Non Formal : Pesantren Tahfidzul Quran Al-Rohmah Pruwatan – Bumiayu
5.Pekerjaan:
- PNS Kankemenag Kab. Brebes
- Mengajar Sejarah Peradaban Islam dan Tasawuf di (STAI) Brebes
- Ketua Majlis Taklim ABABIL Limbangan Wetan Brebes
6.Organisasi (Aktif):
- Wakil Ketua badan wakaf Indoensia (BWI) Kab. Brebes
- Sek. Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kab.Brebes
- Sek. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kab. Brebes
- Anggota Tim KUB Prov. Jawa Tengah
- Sekretaris Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kab. Brebes
7. Catatan :
Gagasan dan tulisan pernah dimuat di berbagai Harian Regional maupun Nasional seperti
Republika, Suara Merdeka, Radar, Nirmala, Tabloid Sketsa, Majalah Rindang dan Jurnal
Kampus. Cerpen pernah dimuat di Tablod Cempaka dan Radar. Karya berupa buku: Antologi
cerpen berjudul “ SAYAP-SAYAP PENGEMBARA “ (Th 2002). “ HUMOR ALA PESANTREN “
( dimuat berkala, Th 2004). “ LELAKI BERSAYAP MALAIKAT “ ( Th 2011). “ DOA
SEPANJANG MALAM (Th. 2012), “ Membingkai Kerukunan, Membangun Bersama “ (Th 2012).
Aktif mengisi ceramah keagamaan dan diskusi.
Prinsip-Prinsip Lain Agama

1. Dalam menentukan sikap berprinsip menolak madorot


didahulukan atas mengambil manfaat (Dar’ul Mafasid
Muqoddamun Ala Jalbil Masolih).
2. Dalam kondisi darurat (genting) hal-hal yg tadinya tdk
diperbolehkan menjadi dibolehkan dalam kondisi
terbatas. (Adh-Dhorurotu Tubiihul Mahdzurot).
3. Hal-hal yg tdk disebutkan An-sich dalam teks agama
disebutkan lewat pendekatan logis (ra’yu) dg
pertimbangan-pertimbangan dalam dalil Naqli sprti
Masolihul Mursalah (KTP), Syadz Dzariah(Haram
penambangan dan aborsi liar).
AGAMA DAN KESEHATAN

“ Banyak manusia yg merugi karena dua nikmat: kesehatan dan


waktu luang “.(HR Bukhori)
Hidup sehat menurut Al-Qur’an
1. Sehat Fisik
A. Mengonsumsi makanan yg bergizi
B. Larangan mengonsumsi makanan dan minuman yg berbahaya
C. Urgensi gerak badan dan olahraga bagi kesehatan tubuh
D. Melakukan upaya penyembuhan dan pencegahan
E. Urgensi istirahat yg cukup
G. Melakukan hubungan seks yg sehat
2. Sehat Mental
Secara umum didefinisikan sbg kondisi yg memungkinkan setiap individu memahami potensi*nya, mampu mengatasi
berbagai persoalan dlm hidup secara normal, dpt berkarya secara produktif dan mampu berbagi dg orang lain dlm
komunitasnya.
Ciri:
Memiliki iman yg menjadi landasan semua sikap dan prilakunya.
Mampu membebaskan dirinya dari berbagai penyakit hati
Mampu beradaptasi dg kenyataan baik kesusksesan maupun kegagalan
Mampu memperoleh kepuasan dari semua perjuangan hidupnya (syukur).
Lebih sebang memberi daripada menerima.
Mampu berkomunikasi dg orang lain yg saling menguntungkan
Bebas dari kecemasan atau ketegangan
Mampu mengarahkan permasalah menjadi penyelesaian yg kontruktif
MENJAGA KESEHATAN
DAN TINDAKAN PENCEGAHAN

Esensi terpenting hidup yg berkualitas adalah hidup sehat wal afiat, dg fisik tumbuh
optimal dan imun terhadap berbagai penyakit. Disinilah peran imunisasi yg merupakan
salah satu metode utk meraih kehidupan yg sehat wal afiat. Imunisasi meningkatkan
daya imun tubuh, dan akan memberi peluang bagi organ-organ tubuh utk tumbuh
normal dan berfungsi dengan baik. Dan vaksinansi adalah salah satu cara utk
mewujudkan tubuh yg imun.

Imunisasi adalah proses pembentukan kekebalan tubuh yg berperan utk mencegah


dan melindungi tubuh dari ancaman kerusakan, terutama oleh penyakit infeksi.

Imunitas adalah kondisi sistem imun tubuh, apakah berfungsi baik atau menurun.

Vaksinasi adalah proses pemberian vaksin pada manusia utk mendapatkan status imun
terhadap penyakit infeksi tertentu. Vaksin adalah bahan yg dibuat yg berperan sebagai
antigen utk menstimulir pembentukan antibodi dalam darah.
AGAMA DAN KESEHATAN

• ISLAM adalah agama yg sangat operasional yang menjunjung tinggi pola


hidup bersih dan sehat yang terangkum:Maqoshidusysyariah (Tujuan*
ditetapkannya syariat) Yakni;
• Ushul Al Khomsah
Hifdzu Ad-Din (Menjaga Agama)/ Sholat + Jembatan
Hifdzu Al-Aql (Menjaga Akal) / Helm + larangan miras
Hifdzu An-Nafs (Menjaga Jiwa)/Pola hidup bersih dan sehat + KTP + SIM
Hifdzu An-Nasl (Menjaga Keturunan) + Les + menjaga lingkungan
Hifdzu Al-Mal (Menjaga Harta) + BBKB, STNK, Sertifikat, bela negara
ISLAM DAN KB
Keluarga Berencana adalah istilah resmi yang dipakai BKKBN. Istilah yang
sepadan adalah dalam konteks global adalah Family Planning/ Planned
Parenthood. Dalam istilah Arab KB disebut dengan Tandzimul An-Nasl
(pengaturan Keturunan) bukan Tahdidul An-Nasl (pembatasan kelahiran).

Hukum: Kaidah
Al-ashlu fi Al-Asyya ibahah

Hukum asal KB bisa berubah sesuai dengan situasi dan kondisi


Tahgoyyaru al-ahkam bi taghoyuri al-azminati, wa amkinati wa akahwali

Bisa sunah bila ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup keturunan


bila hanya punya 2 anak. Bahkan wajib saat pertumbuhan laju penduduk
tidak terkendali padahal negara dalam kondisi krisis sehingga lap. Kerja,
persediaan lahan dll tidak tersedia.
FATWA MUI NO: 04 Tahun 2016 Tentang IMUNISASI

Memutuskan:
Menetapkan : fatwa Tentang Imunisasi
Pertama : Ketentuan Umum
Dalam fatwa ini, yang dimaksud dengan:
1. Imunisasi adalah suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh
terhadap penyakit tertentu dengan cara memasukkan vaksin.
2. Vaksin adalah produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme yang
sudah mati atau masih hidup tetapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya,
atau berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid atau
protein rekombinan, yang ditambahkan dengan zat lain, yang bila diberikan
kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap
penyakit tertentu.
3. Al-Dlarurat adalah kondisi keterpaksaan yang apabila tidak diimunisasi dapat
mengancam jiwa manusia
4. al-hajat adalah kondisi keterdesakan yang apabila tidak diimunisasi maka akan
dapat menyebabkan penyakit berat atau kecacatan pada seseorang
Kedua : Ketentuan Hukum
1. Imunisasi pada dasarnya dibolehkan (Mubah) sebagai bentuk ikhtiar untuk
mewujudkan kekebalan tubuh (imunitas) dan mencegah terjadinya suatu penyakit
tertentu
2. Vaksin untuk imunisasi wajib menggunakan vaksin yang halal dan suci
3. Penggunaan vaksin imunisasi yang berbahan haram dan/ atau najis hukumnya
haram
4. Imunisasi dengan vaksin yang haram dan/atau najis tidak dibolehkan kecuali:
• A. digunakan pada kondisi darurat atau hajat
• B. belum ditemukan bahan vaksin yanng halal dan suci; dan
• C. adanya keterangan tenaga medis yang kompeten dan dipercaya bahwa tidak ada
vaksin yang halal.
5. Dalam hal jika seeorang yang tidak diimunisasi akan menyebabkan kematian,
penyakit berat, atau kecacatan permanen yang mengancam jiwa, berdasarkan
pertimbangan ahli yang kompeten dan dipercaya, maka imunisasi hukumnya wajib.
6. Imunisasi tidak boleh dilakukan jika berdasarkan pertimbangan ahli yang kompeten
dan dipercaya, menimbulkan dampak yang membahayakan (Dlarar).
METODE PENETAPAN FATWA

1. Sebelum fatwa ditetapkan hendaklah ditinjau lebih dahulu pendapat para imam
mazdhab dan ulama yang mu’tabar tentang masalah yang akan difatwakan
tersebut, secara seksama berikut dalil-dalilnya
2. Masalah yang telah jelas hukumnya hendaklah disampaikan sebagaimana adanya.
3. Dalam masalah yang terjadi khilafiyah di kalangan madzhab maka:
A. Penetapan fatwa didasarkan pada hasil usaha penemuan titik temu diantara
pendapat-pendapat ulama madzhab melalui metode al-jum’u wa al-taufiq dan
B. Jika usaha penemuan titik temu tidak berhasil dilakukan penetapan fatwa
didasarkan pada hasil tarjih melalui metode muqoronah dengan menggunakan
kaidah-kaidah ushul fiqh muqoron
4. Dalam masalah yang tidak ditemukan pendapat hukumnya dikalangan madzhab,
penetapan fatwa didasarkan pada hasil ijtihad jama’i (kolektif) melalui metode
bayani, Ta’lili (Qiyasi, istihsani,ilhaqi), Istishlah dan syadduzaroi
5. Penetapan fatwa harus senantiasa memperhatikan kemaslahatan umum (masalih
ammah) dan maqosidusyariah.

Anda mungkin juga menyukai