Anda di halaman 1dari 34

GAMBARAN KEJADIAN PASIEN SKABIES PADA INSTALASI RAWAT

JALAN PADA BULAN FEBRUARI – MEI 2019 BERDASARKAN


PERSONAL HYGIENE, VENTILASI UDARA, KETERSEDIAAN AIR
BERSIH, KEPADATAN HUNIAN KAMAR, KEBERSIHAN KAMAR
TIDUR, DAN KEBERSIHAN TEMPAT TIDUR
DI WILAYAH KERJA UPT PUSKESMAS PAMEUNGPEUK

Disusun Oleh :
1. dr. M.Teguh Hadinata
2. dr. Rizky Yuana Faradhila
3. dr. Frila Nafilah Amalia
4. dr. Arnis Putri Rosyani
5. dr. Novi Purnamasari
6. dr. Intan Astari

Pembimbing :
dr. Emma Risdiana Rahman
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Permasalahan utama
Indonesia (negara
berkembang) penyakit infeksi
penyakit menular yang
berbasis lingkungan (Noor, Salah satunya adalah skabies.
2008). Skabies merupakan suatu
kondisi kulit yang diakibatkan
oleh tungau Sarcoptes scabiei
(Sutanto, 2008).
Prevalensi skabies di negara Faktor yang berpengaruh :
berkembang 6-27% insidens rendahnya tingkat kebersihan
tertinggi pada anak usia sekolah. akses air yang sulit
skabies terjadi di Indonesia karena
Indonesia beriklim tropis, kepadatan hunian
perkembangan parasit sangat ventilasi udara
mudah sehingga memperbesar
risiko terjadinya penyakit skabies kebersihan tempat tidur
(Soedarto, 2003). kebersihan kamar tidur.
B. RUMUSAN MASALAH
PERSONAL HIGINE

VENTILASI KEBERSIHAN
UDARA KAMAR TIDUR
Apakah terdapat
gambaran kejadian
pada pasien skabies SKABIES
di UPT Puskesmas
Pameungpek
berdasarkan ? KETERSEDIAAN KEPADATAN
AIR BERSIH HUNIAN KAMAR

KEBERSIHAN
TEMPAT TIDUR
C. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian untuk


mengetahui ada tidaknya gambaran
kejadian pasien skabies di UPT
Puskesmas Pameungpeuk berdasarkan
 personal higine
 ventilasi udara
 ketersediaan air bersih
 kepadatan hunian kamar
 kebersihan kamar tidur
 kebersihan tempat tidur
D. MANFAAT PENELITIAN

TEORITIS PRAKTIS - Acuan untuk melakukan


penelitian lanjutan
Menambah wawasan mengenai angka kejadian
mengenai penyakit skabies
skabies .

- menjadi bahan
referensi dalam
penelitian selanjutnya
dan masukan dalam
menentukan langkah
dan kebijakan dalam
ntuk penelitian-
penelitian yang sudah
ada
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Skabies

SKABIES

DEFINISI
• Skabies adalah infeksi kulit dengan gejala gatal di bagian tubuh
dan disebabkan oleh parasit Sarcoptes scabiei (Anderson &
Strowd, 2017).
ETIOLOGI
• Sarcoptes scabiei var. hominis merupakan parasit yang masuk ke
dalam filum Arthropoda, kelas Arachnida, ordo Acari, dan super
famili Sarcoptes.
MANIFESTASI
KLINIS
Pruritus nokturna,
gatal pada malam hari

Hiposensitisasi,
menyerang secara kelompok

Kunikulus,
Terowongan

Tungau Sarcoptes scabiei


PATOGENESIS
TRANSMISI SKABIES

kontak langsung seperti kontak kulit


dengan kulit

kontak tak langsung seperti melalui


benda

Sanitasi lingkungan meliputi ketersediaan air bersih,


luas ventilasi, kepadatan penghuni kamar tidur,
kebersihan tempat tidur, dan kebersihan kamar tidur

(Kurniawan & Prabowo, 2016).


B.Personal Higine

Personal higine adalah upaya seseorang dalam memelihara kebersihan


dan kesehatan dirinya untuk memperoleh kesejahteraan fisik dan
psikologis (Wartonah, 2010).

Faktor-faktor Kebersihan Kebersihan


personal higine pakaian kulit

Kebersihan
tangan

Kebersihan Kebersihan
handuk kaki
C. Sanitasi Lingkungan

sanitasi lingkungan adalah


status kesehatan suatu
lingkungan yang mencakup Perilaku yang kurang baik akan
perumahan, pembuangan mengakibatkan perubahan ekosistem
kotoran, penyediaan air dan timbulnya sejumlah masalah
bersih, dan sebagainya sanitasi lingkungan yang menyebabkan
timbulnya penyakit skabies. sanitasi
lingkungan yang mempengaruhi kejadian
skabies adalah sebagai berikut

- Ketersediaan air bersih


- Luas ventilasi
- Kepadatan penghuni kamar
- Kebersihan kamar tidur
- Kebersihan tempat tidur
D. KERANGKA KONSEP
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Rancangan
Penelitian
Deskriptif potong lintang (cross sectional)

Subjek
Penelitian
Pasien dengan penyakit skabies yang datang ke Instalasi
Rawat Jalan UPT Puskesmas Pameungpeuk pada bulan
Februari – Mei 2019

Jumlah Sampel

Seluruh pasien skabies yaitu 120 orang

Variabel
Penelitian
Personal hygiene, ventilasi udara, ketersediaan air bersih,
kepadatan hunian kamar, kebersihan kamar tidur, dan
kebrsihan tempat tidur
VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL
No Skala
Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur
. Ukur
Upaya seseorang dalam
1. Buruk (total skor 0-
memelihara kebersihan
Wawanca 6)
1. Personal dan kesehatan dirinya Ordinal
ra 2. Baik (total skor 7-
hygiene untuk memperoleh
12)
kesejahteraan fisik dan
psikologis
Perbandingan antara
luas kamar 1. Tidak memenuhi
Kepadatan responden dengan syarat (<4 Ordinal
Wawanca
2. penghuni jumlah penghuni kamar meter2/orang)
ra
kamar dengan ketentuan luas 2. Memenuhi syarat (≥
kamar minimal 4 m2 4 meter2/orang)
untuk 1 orang
1. Tidak memenuhi
Luas lubang ventilasi
syarat (<10% luas Ordinal
alamiah rumah yang Wawanca
3. Ventilasi udara lantai)
dibandingkan dengan ra
2. Memenuhi syarat
luas lantai rumah
(≥10% luas lantai)
VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL

No. Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

Usaha untuk membersihkan


1. Buruk (total skor 0-2)
4. Kebersihan sprei, sarung bantal, selimut, Wawancara Ordinal
2. Baik (total skor 3-4)
tempat tidur menjemur bantal dan kasur
tempat tidur.

Usaha untuk membersihkan Ordinal


Kebersihan 1. Buruk (total skor 0-2)
5. lantai, dinding, dan atap serta Wawancara
kamar tidur 2. Baik (total skor 3-4)
perabotan kamar tidur

1. Tidak memenuhi
Ketersediaan sarana air bersih Ordinal
Ventilasi syarat (total skor 0-2)
6. untuk memenuhi kebutuhan air Wawancara
udara 2. Memenuhi syarat
bersih sehari-hari.
(total skor 3-4)
Alur Penelitian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Distribusi Kejadian Scabies
Berdasarkan buku register balai pengobatan umum Puskesmas Pameungpeuk
bulan Februari-Mei 2019 didapatkan kejadian scabies sebanyak 120 responden.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Kejadian Scabies di


Puskesmas Pameungpeuk Bulan Februari- Mei Tahun 2019

No Bulan Jumlah
1 Februari 36
2 Maret 44
3 April 29
4 Mei 11
Total 120
GAMBARAN DISTRIBUSI KEJADIAN SCABIES BERDASARKAN JENIS KELAMIN

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kejadian Scabies Berdasarkan Jenis


Kelamin di Puskesmas Pameungpeuk Bulan Februari- Mei Tahun 2019
No Jenis Kelamin Frekuensi Presentasi (%)

1 Laki-Laki 34 28,4

2 Perempuan 86 71,6

Total 120 100


GAMBARAN DISTRIBUSI KEJADIAN SCABIES BERDASARKAN UMUR
TABEL 4.3 DISTRIBUSI FREKUENSI KEJADIAN SCABIES BERDASARKAN UMUR DI
PUSKESMAS PAMEUNGPEUK BULAN FEBRUARI- MEI TAHUN 2019

No Usia Frekuensi Presentasi (%)

1 5-18 tahun 77 64,2

2 >18 tahun 43 35,8

Total 120 100


GAMBARAN DISTRIBUSI KEJADIAN SCABIES BERDASARKAN VENTILASI UDARA
TABEL 4.4 DISTRIBUSI FREKUENSI KEJADIAN SCABIES BERDASARKAN VENTILASI
UDARA DI PUSKESMAS PAMEUNGPEUK BULAN FEBRUARI- MEI TAHUN 2019

No Ventilasi Udara Frekuensi Presentasi (%)

1 Memenuhi Syarat 48 40,0

2 Tidak Memenuhi Syarat 72 60,0

Total 120 100


GAMBARAN DISTRIBUSI KEJADIAN SKABIES BERDASARKAN
KETERSEDIAAN AIR BERSIH
TABEL 4.5 DISTRIBUSI FREKUENSI KEJADIAN SKABIES BERDASARKAN KETERSEDIAAN
AIR BERSIH DI PUSKESMAS PAMEUNGPEUK BULAN FEBRUARI- MEI TAHUN 2019

No Ketersediaan Air Bersih Frekuensi Presentasi (%)

1 Memenuhi Syarat 81 67,5

2 Tidak Memenuhi 39 32,5


Syarat
Total 120 100
GAMBARAN DISTRIBUSI KEJADIAN SKABIES BERDASARKAN
KEPADATAN HUNIAN KAMAR
TABEL 4.6 DISTRIBUSI FREKUENSI KEJADIAN SKABIES BERDASARKAN
KETERSEDIAAN AIR BERSIH DI PUSKESMAS PAMEUNGPEUK BULAN FEBRUARI- MEI
TAHUN 2019

No Kepadatan Hunian Kamar Frekuensi Presentasi (%)

1 Tidak memenuhi syarat 74 61,6

2 Memenuhi syarat 46 38,4

Total 120 100


GAMBARAN DISTRIBUSI KEJADIAN SKABIES BERDASARKAN PERSONAL HIGINE
TABEL 4.7 DISTRIBUSI FREKUENSI KEJADIAN SKABIES BERDASARKAN PERSONAL
HIGINE DI PUSKESMAS PAMEUNGPEUK BULAN FEBRUARI- MEI TAHUN 2019

No Personal Hygiene Frekuensi Presentasi (%)

1 Baik 31 25,9

2 Buruk 89 74,2

Total 120 100


GAMBARAN DISTRIBUSI KEJADIAN SKABIES BERDASARKAN
KEBERSIHAN TEMPAT TIDUR
TABEL 4.8 DISTRIBUSI FREKUENSI KEJADIAN SKABIES BERDASARKAN
KEBERSIHAN TEMPAT TIDUR DI PUSKESMAS PAMEUNGPEUK BULAN FEBRUARI- MEI
TAHUN 2019

No Kebersihan tempat tidur Frekuensi Presentasi (%)

1 Baik 29 24,2

2 Buruk 91 75,8

Total 120 100


GAMBARAN DISTRIBUSI KEJADIAN SKABIES BERDASARKAN KEBERSIHAN KAMAR
TABEL 4.9 DISTRIBUSI FREKUENSI KEJADIAN SKABIES BERDASARKAN
KEBERSIHAN KAMAR DI PUSKESMAS PAMEUNGPEUK BULAN FEBRUARI- MEI TAHUN
2019

No Kebersihan tempat tidur Frekuensi Presentasi (%)

1 Baik 100 83,4

2 Buruk 20 16,6

Total 120 100


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Jumlah responden pasien skabies : 120
orang (9,7%)
Gambaran Kejadian Pasien Skabies
Terbanyak Berdasarkan :

Kebersihan tempat tidur : Personal hygiene : Buruk


Buruk 91 orang (75,8%) 89 orang (74,2%)

Ventilasi Udara : Tidak


Kebersihan tempat tidur : memenuhi syarat sebanyak 72
Baik 100 orang (83,4%) orang (60%)

Kepadatan hunian kamar : Ketersediaan Air Bersih :


tidak memenuhi syarat Memenuhi syarat sebanyak
sebanyak 74 orang (61,6%) 81 orang (67,5%)
SARAN

• PerluPeningkatan edukasi masyarakat mengenai kesehatan lingkungan dan


PHBS untuk kembali menurunkan angka kejadian skabies di

• Perlu diadakan suatu program yang dapat membantu mengurangi angka


kejadian skabies.

• Puskesmas dilakukan penelitian yang lebih lanjut untuk mengetahui apakah


faktor-faktor tersebut memiliki hubungan dengan kejadian skabies.

Anda mungkin juga menyukai