Disusun Oleh :
1. dr. M.Teguh Hadinata
2. dr. Rizky Yuana Faradhila
3. dr. Frila Nafilah Amalia
4. dr. Arnis Putri Rosyani
5. dr. Novi Purnamasari
6. dr. Intan Astari
Pembimbing :
dr. Emma Risdiana Rahman
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Permasalahan utama
Indonesia (negara
berkembang) penyakit infeksi
penyakit menular yang
berbasis lingkungan (Noor, Salah satunya adalah skabies.
2008). Skabies merupakan suatu
kondisi kulit yang diakibatkan
oleh tungau Sarcoptes scabiei
(Sutanto, 2008).
Prevalensi skabies di negara Faktor yang berpengaruh :
berkembang 6-27% insidens rendahnya tingkat kebersihan
tertinggi pada anak usia sekolah. akses air yang sulit
skabies terjadi di Indonesia karena
Indonesia beriklim tropis, kepadatan hunian
perkembangan parasit sangat ventilasi udara
mudah sehingga memperbesar
risiko terjadinya penyakit skabies kebersihan tempat tidur
(Soedarto, 2003). kebersihan kamar tidur.
B. RUMUSAN MASALAH
PERSONAL HIGINE
VENTILASI KEBERSIHAN
UDARA KAMAR TIDUR
Apakah terdapat
gambaran kejadian
pada pasien skabies SKABIES
di UPT Puskesmas
Pameungpek
berdasarkan ? KETERSEDIAAN KEPADATAN
AIR BERSIH HUNIAN KAMAR
KEBERSIHAN
TEMPAT TIDUR
C. TUJUAN PENELITIAN
- menjadi bahan
referensi dalam
penelitian selanjutnya
dan masukan dalam
menentukan langkah
dan kebijakan dalam
ntuk penelitian-
penelitian yang sudah
ada
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Skabies
SKABIES
DEFINISI
• Skabies adalah infeksi kulit dengan gejala gatal di bagian tubuh
dan disebabkan oleh parasit Sarcoptes scabiei (Anderson &
Strowd, 2017).
ETIOLOGI
• Sarcoptes scabiei var. hominis merupakan parasit yang masuk ke
dalam filum Arthropoda, kelas Arachnida, ordo Acari, dan super
famili Sarcoptes.
MANIFESTASI
KLINIS
Pruritus nokturna,
gatal pada malam hari
Hiposensitisasi,
menyerang secara kelompok
Kunikulus,
Terowongan
Kebersihan
tangan
Kebersihan Kebersihan
handuk kaki
C. Sanitasi Lingkungan
Subjek
Penelitian
Pasien dengan penyakit skabies yang datang ke Instalasi
Rawat Jalan UPT Puskesmas Pameungpeuk pada bulan
Februari – Mei 2019
Jumlah Sampel
Variabel
Penelitian
Personal hygiene, ventilasi udara, ketersediaan air bersih,
kepadatan hunian kamar, kebersihan kamar tidur, dan
kebrsihan tempat tidur
VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL
No Skala
Variabel Definisi Cara Ukur Hasil Ukur
. Ukur
Upaya seseorang dalam
1. Buruk (total skor 0-
memelihara kebersihan
Wawanca 6)
1. Personal dan kesehatan dirinya Ordinal
ra 2. Baik (total skor 7-
hygiene untuk memperoleh
12)
kesejahteraan fisik dan
psikologis
Perbandingan antara
luas kamar 1. Tidak memenuhi
Kepadatan responden dengan syarat (<4 Ordinal
Wawanca
2. penghuni jumlah penghuni kamar meter2/orang)
ra
kamar dengan ketentuan luas 2. Memenuhi syarat (≥
kamar minimal 4 m2 4 meter2/orang)
untuk 1 orang
1. Tidak memenuhi
Luas lubang ventilasi
syarat (<10% luas Ordinal
alamiah rumah yang Wawanca
3. Ventilasi udara lantai)
dibandingkan dengan ra
2. Memenuhi syarat
luas lantai rumah
(≥10% luas lantai)
VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL
1. Tidak memenuhi
Ketersediaan sarana air bersih Ordinal
Ventilasi syarat (total skor 0-2)
6. untuk memenuhi kebutuhan air Wawancara
udara 2. Memenuhi syarat
bersih sehari-hari.
(total skor 3-4)
Alur Penelitian
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Distribusi Kejadian Scabies
Berdasarkan buku register balai pengobatan umum Puskesmas Pameungpeuk
bulan Februari-Mei 2019 didapatkan kejadian scabies sebanyak 120 responden.
No Bulan Jumlah
1 Februari 36
2 Maret 44
3 April 29
4 Mei 11
Total 120
GAMBARAN DISTRIBUSI KEJADIAN SCABIES BERDASARKAN JENIS KELAMIN
1 Laki-Laki 34 28,4
2 Perempuan 86 71,6
1 Baik 31 25,9
2 Buruk 89 74,2
1 Baik 29 24,2
2 Buruk 91 75,8
2 Buruk 20 16,6