Pendamping :
dr. Hadi Purnomo, M.Mkes
PUSKESMAS SUKO
KABUPATEN PROBOLINGGO
BAB I. LATAR BELAKANG
• Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam namun banyak terjadi
kasus Kekurangan Energi Kronis (KEK).
• Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 prevalensi risiko KEK di Indonesia pada
ibu hamil (15-49 tahun) masih cukup tinggi yaitu sebesar 17,3%.dan pada wanita tidak
hamil sebanyak 14.5%
•Menurut data laporan gizi kabupaten Probolinggo tahun 2017, jumlah persentase ibu
hamil dengan KEK sebesar 8%, dan pada tahun 2018 sebesar 11,6%.
Belum Sudah
IBU BAYI
Rumusan Masalah
Angka Kekurangan Energi Protein yang masih tinggi pada ibu hamil di puskesmas Suko
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk mengurangi angka KEK pada ibu hamil yang dapat mengakibatkan kematian ibu
dan bayi di Kab. Probolinggo
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pengetahuan pada calon pengantin wanita mengenai informasi penting
terkait dampak kekurangan energi kronik saat kehamilan dan persalinan
2. Membantu para calon pengantin wanita untuk menjalani gaya hidup dan pola makan
yaang lebih baik dan sesuai persiapan persalinan
Manfaat penelitian
Meningkatkan pengetahuan calon pengantin wanita mengenai informasi penting terkait
dampak kekurangan energi kronik saat kehamilan dan persalinan
Menurunkan angka kejadian kekurangan energi kronik pada ibu hamil
Memberikan lingkungan / support system yang optimal bagi calon pengantin wanita untuk
menjalani masa persiapan kehamilan dengan baik
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kekurangan Energi Kronik
3 faktor utama indeks kualitas hidup :
- Pendidikan
- Kesehatan STATUS GIZI
- Ekonomi
Pengukuran LILA adalah salah satu cara untuk mengetahui KEK pada WUS.
Pengukuran LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status
gizi dalam jangka pendek. Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau
dibagian merah pita LILA artinya wanita tersebut mempunyai risiko KEK,
dan diperkirakan akan melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). BBLR
mempunyai risiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan dan
gangguan perkembangan anak.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
B. Dampak Kekurangan Energi Kronik
-Pengetahuan
-Pendidikan
-Umur
-Aktivitas Fisik
BAB III. KERANGKA KONSEP
CALON IBU HAMIL
- KONSELING
-INFOMARSI
-EDUKASI
Pre Test
Post Test
Pengukuran LILA
Berat Tinggi
No. Nama Usia LILA
Badan Badan
1. Ny. U 21 thn 55 kg 156 cm 24,2 cm
2. Ny. S 23 thn 53 kg 155 cm 25,5 cm
3. Ny. H 20 thn 37 kg 150 cm 23,2 cm
4. Ny. S 19 thn 36 kg 151 cm 22,4 cm
5. Ny. R 23 thn 61 kg 165 cm 25,3 cm
6. Ny. N 24 thn 62 kg 167 cm 26,4 cm
7. Ny. I 22 thn 60 kg 160 cm 24,3 cm
8. Ny. K 21 thn 49 kg 158 cm 24,4 cm
9. Ny. D 20 thn 40 kg 157 cm 22,5cm
10. Ny. F 23 thn 58 kg 166 cm 25,6 cm
11. Ny. N 22 thn 56 kg 163 cm 25,2 cm
12. Ny. I 21 thn 54 kg 155 cm 24,5 cm
13. Ny. R 21 thn 47 kg 158 cm 23,6 cm
14. Ny. M 22 thn 48 kg 159 cm 23,7 cm
15. Ny. E 23 thn 57 kg 161 cm 26,2 cm
KESIMPULAN HASIL :
- tiga orang calon pengantin/calon ibu hamil yang mengalami
KEK
- Kemungkinan disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
peserta dilihat dari hasil test yang rendah dari ketiga calon
pengantin tersebut
LAPORAN KEGIATAN
peserta yang di undang sebanyak 15 orang calon ibu hamil,
dari 15 orang tersebut, 5 orang peserta di dampingi oleh
suaminya
Para peserta aktif dalam mengkuti kegiatan pretest,
pemaparan materi, post test dan diskusi tanya jawab
Para calon ibu hamil yang hadir diberikan multivitamin yang
diminum selama 3 bulan
Bagi calon ibu hamil yang mengalami KEK diberikan PMT
Para peserta di gabungkan dalam 1 grup whatsapp untuk
mempermudah monitoring dan sarana konseling
Para peserta melakukan pemeriksaan rutin tiap 1 bulan sekali
KESIMPULAN
Kegiatan berjalan secara kondusif
Hasil post test mengalami peningkatan
Di temukan 3 orang peserta yang mengalami KEK
Peserta yang mengalami KEK mendapatkan multivitamin &
PMT
Tiap peserta melakukan pemeriksaan rutin tiap 1 bulan untuk
memonitoring perkembangan gizi mereka
SARAN
Kordinasi antara dokter , bidan dan kader lebih ditingkatkan
lagi
Skrining sebaiknya lebih diperluas lagi tidak hanya pada calon
ibu hamil atau calon pengantin, melainkan meliputi para
wanita usia subur agar mereka bisa mempersiapkan kondisi
fisiknya lebih baik lagi.
Sebaiknya para calon ibu hamil di wajibkan hadir bersama
pasangannya agar pasangan (catin pria) agar mereka dapat
menjadi faktor pendukung yang positif bagi para calon ibu
hamil
TERIMA
KASIH
DOKUMENTASI KEGIATAN