Upaya Perlindungan Hukum Atas Tindakan Faktual Pemerintah
Upaya Perlindungan Hukum Atas Tindakan Faktual Pemerintah
Pasal 1 angka 9 dan 10 UUPTUN (51/2009) memberi kesan Keputusan Tata Usaha Negara menjadi diperluas tidak
bahwa tidak mungkin untuk membawa suatu sengketa hanya penetapan tertulis saja melainkan juga
tindakan faktual ke Peradilan Tata Usaha Negara, karena
mencakup tindakan faktual (UUAP Pasal 87 huruf a)
keputusan yang dimaksud pada ketentuan Undang-Undang SEMA No. 4 tahun 2016 menjabarkan bahwa Peradilan
Peradilan Tata Usaha Negara mensyaratkan memuat Tata Usaha Negara berwenang mengadili perbuatan
perbuatan/tindakan hukum tata usaha negara dan haruslah melanggar hukum oleh pemerintah, yaitu perbuatan
menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan melanggar hukum yang dilakukan oleh pemegang
kekuasaan pemerintahan yang biasa disebut dengan
hukum perdata. onrechtmatige overheidsdaad (OOD), yang objek
gugatan/permohonannya merupakan penetapan
tertulis dan/atau tindakan faktual.
(Pasal 85 UUAP), pengajuan gugatan sengketa
administrasi pemerintahan yang sudah didaftarakan
pada pengadilan umum tetapi belum diperiksa, dengan
berlakunya undang-undang ini dialihkan dan
diselesaikan oleh pengadilan.
Pasal 85 ayat (1) dan Pasal 87 huruf a UUAP, berdasarkan dua pasal tersebut, maka semua sengketa baik sengketa
yang timbulnya karena terbitnya Keputusan Tata Usaha Negara yang tertulis ataupun tindakan faktual pemerintah
yang biasanya diadili di Peradilan Umum yang biasa dikenal dengan sebutan perbuatan melawan hukum oleh
pemerintah berdasarkan pasal tersebut menjadi kewenangan Peradilan Tata Usaha Negara
Masalah yang timbul akibat beralihnya kewenangan dalam mengadili tindakan faktual
2. Dasar gugatan tindakan faktual yang digugat di Peradilan Tata Usaha Negara tidak menggunakan
Pasal 1365 KHPerdata sebagaimana biasanya tindakan faktual tersebut di gugat di Peradilan
Umum. Pasal yang digunakan dalam gugatan tersebut yaitu Pasal 5 UUAP mengenai dasar
penyelenggaraan administrasi, Pasal tersebut sejalan dengan standar amar putusan hakim
Peradilan Tata Usaha Negara yang jenis tuntutan pokoknya berupa pembatalan suatu keputusan
tata usaha negara. Penggunaan UUAP sebagai dasar gugatan ini dapat dilihat pada Putusan
Pengadilan Tata Usaha Negara Jayapura Nomor: 11/G/2017/PTUN.JPR
saran
1. Perlu adanya perubahan Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara untuk keselarasan
antara Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara dengan Undang-Undang Administrasi
Pemerintahan, dengan adanya perubahan Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara
diharapkan adanya pengaturan lebih jelas mengenai sengketa yang timbul dari tindakan
faktual baik secara tuntutan mengenai keabsahan maupun ganti rugi sebagai kompetensi
absolut Peradilan Tata Usaha Negara.
2. Tindakan faktual meskipun bukan bagian langsung dari skema instrumen hukum
pemerintahan, namun tindakan faktual bagian inheren dari implementasi wewenang hukum
publik, maka Perlu adanya perubahan Undang-Undang Peradilan Tata Usaha Negara untuk
memberikan rasa keadilan bagi warga masyarakat, sehingga membuat Peradilan Tata Usaha
Negara menjadi peradilan yang menangani seluruh sengketa administrasi termasuk sengketa
yang timbul dari tindakan faktual.