0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan7 halaman
Dokumen ini membahas tentang pandangan filsafat monoisme dan dualisme terhadap hubungan antara jiwa dan badan manusia. Teori interaksionisme mengajarkan bahwa jiwa dan badan saling berinteraksi, sedangkan paralelisme menyatakan bahwa keduanya berjalan sejajar tanpa saling mempengaruhi. Dokumen ini juga membahas pandangan filosofis terhadap sifat jiwa dan badan manusia.
Dokumen ini membahas tentang pandangan filsafat monoisme dan dualisme terhadap hubungan antara jiwa dan badan manusia. Teori interaksionisme mengajarkan bahwa jiwa dan badan saling berinteraksi, sedangkan paralelisme menyatakan bahwa keduanya berjalan sejajar tanpa saling mempengaruhi. Dokumen ini juga membahas pandangan filosofis terhadap sifat jiwa dan badan manusia.
Dokumen ini membahas tentang pandangan filsafat monoisme dan dualisme terhadap hubungan antara jiwa dan badan manusia. Teori interaksionisme mengajarkan bahwa jiwa dan badan saling berinteraksi, sedangkan paralelisme menyatakan bahwa keduanya berjalan sejajar tanpa saling mempengaruhi. Dokumen ini juga membahas pandangan filosofis terhadap sifat jiwa dan badan manusia.
DIVA AMIRAH NUZAIBAH HENI SUSANTI FARDATILLAH NUR MENTARI GHINA MAHARANI IBRAHIM VIRGIAWAN RAMBULANGI Hakekat Jiwa dan Badan Manusia dalam Perspektif Filsafat Monoisme dan Dualisme, Teori Interaksionisme, Paralelisme, dan Identitas Aliran Monoisme dan Dualisme 1. Monoisme Aliran monoisme adalah aliran yang menolak pandangan bahwa badan dan jiwa merupakan dua unsur yang terpisah. Aliran ini memiliki tiga bentuk yaitu materialisme, teori identitas, dan idealisme. 2. Dualisme Dualisme adalah aliran yang mengajarkan pandangan yang bertolak belakang dengan monoisme. Kalau monoisme menyangkal badan dan jiwa sebagai substansi yang terpisah, dualisme justru mengakuinya. Dualisme memiliki empat cabang yaitu interaksionisme, okkasionalisme, paralelisme, dan epifenomenalisme. Badan Manusia Badan merupakan bagian elemen mendasar dalam membentuk pribadi manusia. Badan adalah dimensi manusia yang paling nyata. BF. Skinner (1904-1990) mengidentikkan seluruh gerakan badan manusia dengan gerakan mesin, yang seluruh aktivitasnya terjadi karena hubungan sebab akibat. Namun pandangan Skinner tersebut bersifat deterministik dan tidak memberikan paham yang memadai tentang keutuhan pribadi manusia. Jiwa Manusia Menurut pandangan James B. Pratt (1875-1944) mengenai pertanyaan kemampuan yang dimiliki jiwa dijawab melalui empat teori. Teori pertama mengatakan kemampuan menghasilkan kualitas-kualitas pengindraan. Teori kedua mengatakan kemampuan menghasilkan makna yang berasal dari pengindraan khusus. Teori ketiga mengatakan kemampuan memberikan tanggapan terhadap hasil-hasil pengindraan dan makna dengan jalan merasakan, berkehendak, atau berusaha Teori keempat mengatakan kemampuan memberikan tanggapan terhadap proses-proses yang terjadi dalam pikiran demi kebaikan. Teori yang dikembangkan Pratt ini tak jauh beda dengan yang diyakini Santo Agusinus (354-430). Menurut Agustinus manusia hanya dapat melakukan penilaian terhadap tindakannya karena ada dorongan dari jiwa. Agustinus lebih lanjut mengatakan bahwa ada dua sumber dari tindakan moral yaitu kehendak dan cinta. Unio hypostatica yang berarti bahwa didalam pribadi Putra Allah ada dua kodrat, yaitu kodrat Ilahi dan kodrat manusiawi.