Anda di halaman 1dari 18

Askep Gangguan Limfatik

Ns.Berlianty Nova,S.Kep
Definisi
• Sistem limfatik adalah suatu sistem sirkulasi
sekunder yang berfungsi mengalirkan limfa
atau getah bening di dalam tubuh.
• Gangguan sistem limfatik:
– Limfangitis
– limfadenitis tuberkulosis
– limfa edema
– elephantiasis.
Limfa edema
• Limfedema disebabkan oleh obstruksi dan
dilatasi pembuluh limfe dengan akumulasi
cairan interstisial di tempat yang dialiri oleh
pembuluh limfe bersangkutan.
Etiologi
• Paling sering ditemukan adalah keganasan,
reseksi limfonodi regional, fibrosis pasca-
radiasi, filariasis, thrombosis pasca-inflamasi
dengan pembentukan parut limfatik.
Tanda dan Gejala
• Pertanda awal bengak di kaki, sepatu terasa
sempit pada waktu sore.
• Pada stadium awal, pembengkakan akan
hilang jika tungkai di angkat.
• Pembengkakan tampak lebih jelas dan makin
kearah atas tidak menghilang secara
sempurna meskipun setelah beristirahat
semalaman.
Pemeriksaan
• Pemeriksaan darah lengkap
• Foto rontgen
• Hitung darah lengkap.
• Foto rontgen.
• Serologi.
• Uji kulit.
• Limfangiografi
Terapi
• Tidak ada obatnya
• Stadium awal  perban kompresi
• Limfedema lebih berat  stoking pneumatic
1-2 jam perhari
• Parah  operasi
Pengkajian
• B1 (Breathing)
– Dispnea pada kerja atau istirahat, batuk kering
(non-produktif).
– Terjadi distres pernafasan, contoh peningkatan
frekuensi pernapasan dan kedalaman,
penggunaan otot bantu, stridor, sianosis.
B2 (Blood)
• Sianosis wajah dan leher (obstruksi drainase
vena karena pembesaran nodus limfa adalah
kejadian yang jarang).
• Takikardia, disrutmia.
• Ikterus sklera dan ikterik umum  kerusakan
hati dan obstruksi duktus empedu oleh
pembesan nodus limfe
• Pucat (anemia), diaforesis, keringat malam.
B3 (Brain)
• Nyeri syaraf ( neuralgia ) menunjukkan
kompresi akar saraf oleh pembesaran nodus
limfa pada brakial, lumbar, dan, pleksus sakral.
Status mental: letargi, menarik diri.
• Paraplegia ( kompresi batang spinal dari tubuh
vetebral, keterlibatan diskus pada kompresi/
degenerasi, atau kompresi suplai darah
terhadap batang spinal).
B4 (Bladder)
• Perubahan karakteristik urine dan/ atau feses.
Penurunan haluaran urine, urine gelap/pekat,
anuria (obstruksi uretral/ gagal ginjal)
• Disfungsi kandung kemih (kompresi batang
spinal terjadi lebih lanjut).
B5 (Bowel)
• Anoreksia/kehilangan nafsu makan. Disfagia (
tekanan pada esofagus ).
• Adanya penurunan berat badan yang tak
dapat tak dapat dijelaskan sama dengan 10%
atau lebih dari berat badan dalam 6 bulan
sebelumnya dengan tanpa upaya diet
B6 (Bone)
• Kelelahan, kelemahan, atau malaise umum.
Kehilangan produktivitas dan penurunan
toleransi latihan.
• Kebutuhan tidur dan istirahat lebih banyak.
• Nyeri akut berhubungan dengan gangguan
pada kulit, jaringan dan integritas otot
• Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan
dengan kerusakan jaringan, dan tidak
adekuatnya pertahanan tubuh primer.
• Hipertermi berhubungan dengan proses
penyakit
DX 1: Nyeri akut berhubungan dengan gangguan
pada kulit, jaringan dan integritas otot
• Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan
selama 15 menit,diharapakan nyeri yang
dirasakan pasien berkurang
• Kriteria hasil: klien melaporkan nyeri hilang
atau terkontrol, klien tampak rileks dan
mampu tidur/istirahat dengan tepat
• Dorong pasien untuk menyatakan masalah
– Rasional: Menurunkan ansietas atau takut dapat
meningkatkan relaksasi atau kenyamanan
• Dorong penggunaan teknik relaksasi, misalnya
bimbingan imajinasi, visualisasi, berikan
aktivitas senggang
– Rasional: Membantu pasien untuk istirahat lebih
efektif dan memfokuskan kembali perhatian,
sehingga menurunkan nyeri dan
ketidaknyamanan.
• Kolaborasi : berikan obat sesuai indikasi,
misalnya narkotik, analgesic.
– Menurunkan nyeri, meningkatkan kenyamanan

Anda mungkin juga menyukai