Anda di halaman 1dari 40

Kebutuhan Eliminasi,

Istirahat & Tidur



Laila Rahmi
Kebutuhan Dasar Manusia

 Abraham Maslow : Teori Hierarki Kebutuhan : 5 kebutuhan
dasar manusia

Kebutuhan fisiologis : kebutuhan primer

Memelihara Homeostasis tubuh

Mempengaruhi kebutuhan yang lain


Kebutuhan Eliminasi

 Eliminasi : proses pembuangan sisa-sisa
metabolisme tubuh.
 Kebutuhan yang harus dipenuhi

Urine

Fekal
Kebutuhan Eliminasi Urine

  Proses pengosongan kandung kemih yang terisi.
 Proses pengeluaran ini sangat bergantung pada fungsi-
fungsi organ eliminasi urine : Ginjal, ureter, kandung kemih,
dan uretra.
Ginjal
 Sepasang organ berbentuk kacang di

belakang rongga abdomen.
 Setiap ginjal :
 1 arteri renalis
 1 vena renalis
 1-4 jt Nefron (unit pembentuk urin)
Proses Pembentukan Urin
Filtrasi
Glomerolus 
Reabsorbsi
Tubulus
Sekresi Tubulus

• Normal : • Saat filtrat • Pemindahan


20% plasma yang melalui selektif
tersaring di tubulus, bahan dari
glomerolus bahan yang kapiler
• Rata2 bermanfaat peritubulus
pembentuka dikembalika ke lumen
n filtrat n ke tubuh tubulus
glomerolus  plasma • Ion
125 kapiler Hidrogen
ml/menit peritubulus (H+), ion
(180 lt/hari). • 178,5 lt Kalium (K+),
direabsorbsi anion dan
kation
organik

180 lt/hari
178,5 lt/ hari

1,5 lt/ hari

?/ jam
Ureter – Kandung Kemih - Uretra

Ureter – Kandung Kemih - Uretra

• Panjang ureter dewasa 25-30 cm, D 1,25 cm
• 3 lapis (membran mukosa, otot polos, jaringan fibrosa)
Ureter

• Dapat menampung 250-400 ml urin


• 95% air, 5% elekrolit dan zat organik
Kandung
Kemih
• Otot polos parasimpatis : berkontraksi

• Membran mukosa mensekresi lendir : bakteriostatis


• Pr : 4-6,5 cm, Lk: 20 cm
Uretra
Sfingter

 Cincin otot, jika berkontraksi akan menutup saluran
melalui suatu lubang.

S. Uretra Internus S. Uretra Eksternus


- Otot Polos - Otot rangka
- Tidak dibawah kontrol - Diperkuat oleh Diafragma
volunter Pelvis
Berkemih (Miksi)

Reflek Kontrol
Berkemih Volunter
• Rangsangan reseptor • Dapat mengalahkan reflek
regang pada kandung berkemih
kemih • Dibantu kontraksi dinding
• Semakin meregang >>> abdomen dan diafragma
semakin besar tingkat pernafasan
pengaktifan reseptor.


Faktor yang mempengaruhi eliminasi urine

 Pertumbuhan dan Perkembangan





Bayi dan anak  33% lebih banyak dari orang dewasa
Usia lanjut  nokturia (berkemih di malam hari) dan frek berkemih
meningkat.
• Ibu hamil  penekanan kandung kemih oleh janin
 Sosiokultural
• Budaya  terbuka vs tertutup
• Rawat di tempat tidur  menahan
 Gaya hidup
• Kebiasaan
• Ketersediaan fasilitas toilet
Faktor yang mempengaruhi eliminasi urine

 Diet dan asupan makanan :





Intake cairan dan makanan
Kafein  meningkatkan pembentukan urine
 Stress psikologis
• Meningkatkan sensitivitas keinginan untuk berkemih
 Tingkat aktivitas
• Kemampuan tonus otot
 Penyakit dan pengobatan
• Gangguan sensorik
• Obstruksi aliran urin
• Infeksi
• Insufisiensi aliran darah
Masalah-masalah eliminasi urine

Penyebab : kerusakan fungsi organ, adanya obstruksi pada aliran


urine, atau ketidakmampuan mengontrol berkemih.
 Retensi urine :
• Urine menumpuk di dalam kandung kemih
• Ketidakmampuan kandung kemih untuk dikosongkan
 Inkontinensia urine :
• Ketidakmampuan sfingter eksternal mengontrol ekskresi urine
 Enuresis
• Ketidakmampuan menahan urine yang diakibatkan oleh terganggunya
fungsi pengendalian sfingter eksterna (anak-anak dan lansia).
 Disuria
• Keadaan terasa sakit dan kesulitan saat berkemih
 Poliuria
• Klien DM
 Oliguria
• Dehidrasi
Kebutuhan Eliminasi Fekal

 Proses pembuangan atau pengeluaran sisa metabolisme
berupa feses yang berasal dari saluran pencernaan melalui
anus.

 Proses pengosongan usus yang sering disebut dengan


buang air besar (BAB)
Saluran Pencernaan

 Bagian Atas

• Pencernaan
Esophagus • Penyimpanan
makanan secara makanan sementara
mekanik dan kimia • Saluran dari Mulut • Asam Hidroclorida
ke Lambung • Kimus

Mulut Lambung
Saluran Pencernaan

 Bagian Bawah

Usus Halus Usus Besar

6 meter, D : 2,5 cm 1,5 meter


Duodenum, Jejenum,
Caecum, Kolon, Rectum
Ileum
Makanan : 12-20 jam
sampai di rectum

Proses defekasi
• Pusat pengaturan refleks defekasi :

Medula dan sumsum tl. belakang.

• Otot yang membantu proses defekasi :


Otot dinding perut, diafragma, otot dasar pelvis.
 Proses defekasi
• Refleks defekasi : Berawal dari feses yang masuk ke rektum
(distensi rektum)  rangsangan pada fleksus mesentrikus

 gerakan peristaltik  feses  Rektum  defekasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses defekasi

 Makanan


Serat, asupan cairan, diet
 Gaya hidup
• Kebiasaan
• Ketersediaan fasilitas toilet
 Stress psikologis
• Peningkatan dan memperlembat peristaltik usus
 Tingkat aktivitas
• Kemampuan tonus otot, Posisi saat defekasi
 Tingkat Perkembangan (usia)
 Penyakit dan pengobatan
• Nyeri
Masalah-masalah umum pada eliminasi fekal


 Konstipasi

 Diare (lebih dari 3x/ hari)


 Inkontinensia fekal

 Haemoroid
Kebutuhan Istirahat

 Istirahat : keadaan yang tenang, rileks, tanpa tekanan
emosional dan bebas dari kecemasan (ansietas).
 Kondisi yang membutuhkan ketenangan ≠ tidak
melakukan aktivitas sama sekali
 jalan santai di taman, nonton TV : melepaskan lelah.
Kebutuhan Tidur

 Tidur : suatu keadaan bawah sadar saat seseorang dapat dibangunkan
dengan indra atau rangsangan yang cukup (persepsi dan reaksi
terhadap lingkungan menurun atau hilang) ≠ KOMA  tidak bisa
dibangunkan.

 Tidur bukan sekedar hilangnya keadaan terjaga.

 Tingkat aktivitas otak keseluruhan tidak berkurang

 Pada tahap tertenu, penyerapan O2 oleh otak lebih meningkat


dibandingkan saat terjaga.
 Pengaturan tidur : Hubungan antara dua mekanisme serebral yang

bangun. 
bergantian mengaktifkan dan menekan pusat otak untuk tidur dan

• Reticular Activating System (RAS) di bagian batang otak atas.

 Tahapan tidur : siklus yang bergantian.


1. Non Rapid Eye Movement (NREM) : Tidur gelombang lambat
(75%; dewasa).
2. Rapid Eye Movement (REM) : Tidur paradoks (25%) : mimpi yang
melibatkan aktivitas tubuh.
Perbandingan
Tidur Gel Lambat & Paradoksal

Karakteristik 
Tidur Gel Lambat Tidur Paradoksal

Elektroensefalogram Memperlihatkan Serupa dengan EEG pada orang


gelombang lambat yang sadar penuh

Aktivits motorik Tonus otot cukup, sering Inhibisi mendadak tonus otot,
bergerak tidak ada gerakan
Frek Jantung, P dan TD Penurunan ringan Ireguler
Bermimpi Jarang (kelanjutan pikiran Sering
saat terjaga)

Bangun Mudah dibangunkan Lebih sulit dibangunkan, namun


cenderung bangun sendiri
% waktu tidur 80% 20%
Karakteristik penting Terdapat 4 stadium Gerakan mata cepat
lainnya
1. Non Rapid Eye Movement (NREM)


1. Non Rapid Eye Movement (NREM)



2. Rapid Eye Movement (REM)
1) Lebih sulit dibangunkan dibandingkan dengan tidur NREM.
2) Pada orang dewasa normal REM yaitu 20-25% dari tidur
malamnya.
3) Jika individu terbangun pada tidur REM maka biasanya
terjadi mimpi.
4) Tidur REM penting untuk keseimbangan mental dan emosi,
berperan dalam belajar, memori, dan adaptasi.
 Kelenjar Pineal (terletak di otak) : Menghasilkan hormon

melatonin  menimbulkan kantuk dan mengatur irama
tidur alami.

 Hormon kebahagiaan : hormon Dopamin, serotonin,


oksitosin, dan endorfin.

Bayi Dewasa Usia lanjut

• > REM • 80% NREM • NREM


• 20% REM stadium 4
dan REM <
Siklus Tidur-Bangun

 Dikontrol oleh 3 sistem saraf :
1. Sistem keterjagaan : bagian dari Reticular activating sistem (RAS)
yang berasal dari batang otak.
2. Pusat tidur NREM : di hipotalamus (mengandung neuron tidur
yang menginduksi tidur.
3. Pusat tidur REM : di batang otak yang mengandung neuron tidur
REM (sangat aktif saat REM).

 Sistem keterjagaan lebih mudah mengalahkan sistem tidur  lebih


mudah terjaga saat mengantuk, tidak bisa tidur saat terjaga penuh.
• Dapat diaktifkan dengan sensorik aferen : suara yang berisik, keadaan emosi
yang kuat, konsentrasi penuh, aktivitas motorik (bangkit dan berjalan).
Fungsi dan Tujuan Tidur


Tidur yang nyenyak bermanfaat dalam memelihara fungsi jantung.

Memulihkan proses biokimia dan fisiologis yang secara


progresif menurun saat terjaga (mengganti simpanan energi
(adenosin (ATP)) yang berkurang).

Memberikan kesempatan bagi otak untuk memperbaiki


kerusakan akibat radikal bebas toksik (sel otak non
regeneratif).

Memberikan waktu bagi otak untuk melakukan penyesuaian


kimiawi dan struktural jangka panjang (bayi tidur lebih banyak
dibandingkan dewasa).
Kebutuhan Tidur berdasarkan Usia


Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Kebutuhan Tidur

Penyakit Lingkungan Motivasi Kelelahan

Kecemasan Alkohol Obat-obatan


Masalah Kebutuhan Tidur

 Parasomnia
Somnambulisme
Insomnia Hipersomnia (kumpulan beberapa
(berjalan dalam tidur)
masalah)

Mendengkur Narcolepsy
disertai (tidak dpt Mengigau Enuresa
mengendalikan diri utk (BAK saat tidur)
Apnea tidur tidur)
Anjuran yang dapat diberikan



Mandi air hangat sebelum tidur
 Keadaan lingkungan tidur yang nyaman
 Masase
 Hindari konsumsi alkohol
 Menjadwalkan waktu tidur
 Pendidikan kesehatan  Perubahan perilaku kesehatan

Anda mungkin juga menyukai