Anda di halaman 1dari 19

KIMIA KLINIK

KRATININ
Nur Hanifah Shivani
Nurfita Fajar Restanto
Nurul Amelia
Nuvita Sari
Putri Radika Amalya
Rinda Pebrianti
Nama Rizkiani Nur Hidayah
anggota : Ronaldi
Agenda 01 METABOLISME KREATININ

Style
02 KELAINAN FUNGSI GINJAL

TES FUNGSI GINJAL


03 (KREATININ)

MACAM-MACAM METODE
04 DAN FAKTOR KESALAHAN
PEMERIKSAAN KREATININ
KREATININ
METABOLISME
https://www.academia.edu/9986413/45125261-Jalur-Metabolisme-Kreatinin
https://www.academia.edu/9986413/45125261-Jalur-Metabolisme-Kreatinin
Kreatinin dalam urin berasal dari filtrasi glomerulus
dan sekresi oleh tubulus proksimal ginjal.Kreatinin
yang diekskresi dalam urin terutama berasal dari
metabolisme kreatinin dalam otot sehingga jumlah
kreatinin dalam urin mencerminkan massa otot tubuh
dan relatif stabil pada individu sehat.

Kreatin terutama ditemukan di jaringan otot (sampai


dengan 94%). Kreatin dari otot diambil dari darah karena
otot sendiri tidak mampu mensintesis kreatin. Kreatin
darah berasal dari makanan dan biosintesis yang
melibatkan berbagai organ terutama hati. Proses awal
biosintesis kreatin berlangsung di ginjal yang melibatkan
asam amino arginin dan glisin. Menurut salah satu
penelitian in vitro, kreatin secara hampir konstan akan
diubah menjadi kreatinin dalam jumlah 1,1% per hari.

Nugraha,Gilang dan Imaduding Badrawi.2018.Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik.Jakarta Timur:CV.Trans Info Media
Kreatinin yang terbentuk ini kemudian akan berdifusi keluar sel otot
untuk kemudian diekskresi dalam urin. Pembentukan kreatinin dari
kreatin berlangsung secara konstan dan tidak ada mekanisme
reuptake oleh tubuh, sehingga sebagian besar kreatinin yang
terbentuk dari otot diekskresi lewat ginjal sehingga ekskresi kreatinin
dapat digunakan untuk menggambarkan filtrasi glomerulus walaupun
tidak 100% sama dengan ekskresi inulin yang merupakan baku emas
pemeriksaan laju filtrasi glomerulus. Sebagian (16%) dari kreatinin
yang terbentuk dalam otot akan mengalami degradasi dan diubah
kembali menjadi kreatin.

Sebagian kreatinin juga dibuang lewat jalur intestinal dan mengalami


degradasi lebih lanjut oleh kreatininase bakteri usus. Kreatininase
bakteri akan mengubah kreatinin menjadi kreatin yang kemudian akan
masuk kembali ke darah (enteric cycling). Produk degradasi kreatinin
ialah 1-metilhidanton, sarkonsin, urea, metilamin, glioksilat, glikolat, dan
metilguanidin (Sireger CT, 2009). Metabolisme kreatinin dalam tubuh ini
menyebabkan ekskresi kreatinin tidak benar-benar konstan dan
mencerminkan filtrasi glomerulus, walaupun pada orang sehat tanpa
gangguan fungsi ginjal, besarnya degradasi dan ekskresi ekstrarenal
kreatinin ini minimal dan dapat diabaikan.
Nugraha,Gilang dan Imaduding Badrawi.2018.Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik.Jakarta Timur:CV.Trans Info Media
KELAINAN ADA BEBERAPA INDIKATOR YANG DAPAT
MENYEBABKAN KELAINAN FUNGSI GINJAL,
FUNGSI SALAH SATUNYA ADALAH KREATININ.
KREATININ ADALAH MOLEKUL LIMBAH KIMIA
GINJAL HASIL METABOLISME OTOT YANG
TERBENTUK DARI KREATIN , YAKNI KREATIN
MERUPAKAN SEBUAH MOLEKUL PENTING
UNTUK MEMPRODUKSI ENERGI OTOT.
KREATININ MENJADI INDIKATOR BAIK
TIDAKNYA FUNGSI GINJAL, KARENA ORGAN
INILAH YANG MENJAGA AGAR KREATININ
TETAP BERADA PADA KADAR NORMAL.
PENINGKATAN KADAR KREATININ ADALAH
SALAH SATU PENANDA TERGANGGUNYA
FUNGSI GINJAL ATAU TERJADINYA PENYAKIT
GINJAL.
Nugraha,Gilang dan Imaduding Badrawi.2018.Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik.Jakarta Timur:CV.Trans Info Media
PENINGKATAN KADAR KREATININ DAPAT DISEBABKAN OLEH KONDISI
ATAU PENYAKIT TERTENTU, SEPERTI :
• HIPERTENSI
• DIABETES
• GAGAL GINJAL
• SUMBATAN SALURAN KEMIH ( BATU GINJAL )
• DEHIDRASI
• INFEKSI GINJAL
• OLAHRAGA BERLEBIHAN
• KONSUMSI DAGING BERLEBIHAN
• KONDUMSI OBAT-OBATAN TERTENTU ( CIMETIDINE, TRIMETHOPRIM,
ATAUPUN SULFAMETHOXAZOLE )

KADAR KREATININ YANG RENAH UMUMNYA TERJADI PADA ORANG


YANG MENGALAMI MALNUTRISI, PENYAKIT KRONIS, PENURUNAN
BERAT BADAN DRASTIS, DAN LANSIA.
Nugraha,Gilang dan Imaduding Badrawi.2018.Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik.Jakarta Timur:CV.Trans Info Media
UMUMNYA, KADAR KREATININ YANG TINGGI DAPAT
DITANGANI DENGAN DIALISIS ( CUCI DARAH ). ADA
BEBERAPA CARA UNTUK MENURUNKAN KADAR KREATININ
DALAM DARAH, TERGANTUNG PENYEBAB YANG
MELATARBELAKANGINYA, SEPERTI MENGHINDARI
OLAHRAGA SECARA BERLEBIHAN, MEMBATASI KONSUMSI
PROTEIN, KONSUMSI CUKUP SERAT, KONSUMSI AIR PUTIH
YANG CUKUP, DAN HINDARI KONSUMSI SUPLEMEN YANG
MENGANDUNG KREATININ.
UNTUK MENGHINDARI KELAINAN FUNGSI GINJAL PERLU
DILAKUKANNYA POLA HIDUP SEHAT DENGAN MENJAGA
BERAT BADAN TETAP NORMAL, MENGONSUMSI MAKANAN
SEHAT DENGAN GIZI SEIMBANG, RUTIN OLAHRAGA,
BERHENTI MEROKO, DAN MENGELOLA STRES.

Nugraha,Gilang dan Imaduding Badrawi.2018.Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik.Jakarta Timur:CV.Trans Info Media
TES FUNGSI
G I N J A L
K R E AT I N I N
Kreatinin adalah hasil dari pemecahan
jaringan otot. Kadar kreatinin dalam darah
dapat bervariasi tergantung pada usia, ras
dan ukuran tubuh. Ketika terdapat gangguan
atau penyakit pada ginjal maka kadar
kreatinin dalam darah meningkat. Kadar
kreatinin abnormal pada wanita adalah lebih
dari 1,1 dan pada pria lebih dari 1,3 yang
merupakan tanda bahwa ginjal sudah tidak
berfungsi seperti seharusnya.
Nugraha,Gilang dan Imaduding Badrawi.2018.Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik.Jakarta Timur:CV.Trans Info Media
Kreatinin dihasilkan dari metabolisme protein
ketika otot membakar energi. Kemudian
kebanyakan kreatinin disaring dari darah
oleh ginjal dan dibuang dalam air seni.

Pemeriksaan kreatinin adalah pemeriksaan


laboratorium yang bertujuan untuk
mengetahui kinerja ginjal dalam menyaring
dan kemampuannya untuk membuang
kreatinin di dalam darah.
Nugraha,Gilang dan Imaduding Badrawi.2018.Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik.Jakarta Timur:CV.Trans Info Media
Ginjal yang sehat mampu menyaring kreatinin yang ada di
darah sehingga dapat dibuang melalui urin sehingga kadar
kreatinin darah dapat dipertahankan dalam batas
normal. Sebaliknya, apabila kondisi kesehatan ginjal terganggu
dan tidak dapat membuang kreatinin, maka kadar kreatinin di
dalam darah akan meningkat.
Pengukuran keluaran kreatinin dilakukan dengan
mengumpulkan semua air seni yang dibuang dalam 24 jam.
Jumlah kreatinin yang ada dalam air seni tersebut diukur dan
dibandingkan dengan jumlah kreatinin yang beredar dalam
darah. Jika jumlah kreatinin yang dikeluarkan oleh ginjal tidak
cukup, tingkat kreatinin dalam air seni akan menurun.
Akibatnya tingkat kreatinin dalam darah akan meningkat.
Nugraha,Gilang dan Imaduding Badrawi.2018.Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik.Jakarta Timur:CV.Trans Info Media
METODE DAN FAKTOR-FAKTOR KESALAHAN
PEMERIKSAAN KREATININ
Terdapat beberapa metode pada pemeriksaan kreatinin yaitu :
Metode Jaffe Reaction, dasar metode ini adalah kreatinin dalam
suasanan alkalis dengan asam pikrat membentuk senyawa kuning
jingga menggunakan alat photometer. Metode ini meliputi kreatinin,
cara deporteinasi, dan kreatinin tanpa deproteinasi.
Metode enzimatik, dasar metode ini adalah adanya substrat dalam
sampel bereaksi dengan enzim membentuk senyawa substrat
menggunakan alat fotometer.
Metode kinetik, dasar metode ini relatif sama hanya dalam pengukuran
dibutuhkan sekali pembacaan. Alat yang digunakan autoanalyzer
https://www.academia.edu/7904518/kreatinin
Dari ketiga metode diatas yang paling banyak
digunakan adalah “ jaffe reaction”, dimana metode
ini bisa menggunakan serum atau plasma yang
telah dideproteinasi dan tanpa deproteinasi. Kedua
cara tersebut mempunya kelebihan dan
kekurangan salah satunya adalah untuk
deproteinasi cukup banyak memakan waktu yaitu
sekitar 30 menit, sedangkan tanpa deproteinasi
hanya memerlukan waktu yang relatif singkat yaitu
antara 2-3 menit.

Nugraha,Gilang dan Imaduding Badrawi.2018.Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik.Jakarta Timur:CV.Trans Info Media
Faktor yang mempengaruhi pemeriksaan kreatinin yaitu :
Hasil pemeriksaan kadar kreatinin darah dan urine
tidak selalu akurat. Ada kemungkinan di mana hasilnya
kurang atau tidak akurat. Hal tersebut terjadi karena
beberapa faktor.
Berikut ini adalah faktor-faktor yang memengaruhi tingkat
akurasi hasil tes kreatinin:
Tahap pra analitik Tahap pasca analitik
kelengkapan identitas pasien pembacaan hasil
proses pengambilan sampel
pencatatan hasil
Tahap analitik
metode dan cara yang dipilih pelaporan hasil
kondisi alat dan bahan

https://www.academia.edu/7904518/kreatinin
Nilai normal kreatinin dalam tubuh
Nilai normal kreatinin darah

Cord : 0,6-1,2 mg/dL atau 53-106 mikro


mol/L
Bayi baru lahir 1-4 hari : 0,3-1,0 mg/dL atau 27-88 mikro mol/L
Bayi 5 hari-1 tahun : 0,2-0,4 mg/dL atau 18-35 mikro mol/L
Anak-anak : 0,3-0,7 mg/dL atau 27-62 mikro mol/L
Remaja : 0,5-1,0 mg/dL atau 44-88 mikro mol/L
Wanita dewasa : 0,6-1,1 mg/dL atau 53-97 mikro mol/L
Pria dewasa : 0,7-1,3 mg/dL atau 62-115 mikro mol/L

https://doktersehat.com/Kreatinin/
Nilai normal kreatinin urine

Bayi : 8-20 mg/dL atau 71-177 mikro mol/kg/day


Anak-anak : 8-22 mg/dL atau 71-194 mikro mol/kg/day
Remaja : 8-30 mg/dL atau 71-265 mikro mol/kg/day
Wanita dewasa : 11-20 mg/dL atau 97-177 mikro
mol/kg/day
Pria dewasa : 14-26 mg/dL atau 124-230 mikro
mol/kg/day
Kisaran nilai normal kreatinin bisa saja berbeda pada setiap
laboratorium. Namun, seharusnya nilai normal ini tidak memiliki
perbedaan yang signifikan.
https://doktersehat.com/Kreatinin/
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai