Anda di halaman 1dari 16

PERENCANAAN

AGREGAT
Kelompok 1
Al Qadri Nasir . Khalidah Hafid . Sarmila Sari . Sofiah Musdlifah
Overview
Pasokan Perencanaan agregat (aggregate planning) juga dikenal sebagai
penjadwalan agregat.Manajemen Persediaan (aggregate scheduling)
berhubungan dengan penentuan kuantitas dan waktu produksi pada jangka
menengah, biasanya antara 3 hingga 18 bulan ke depan
Bagi pengusaha manufaktur, jadwal agregat menghubungkan sasaran strategis perusahaan
dengan rencana produksi, tetapi untuk organisasi jasa, penjadwalan agregat
menghubungkan sasaran dengan jadwal pekerja.

Empat hal yang diperlukan untuk perencanaan agregat:

1) Keseluruhan unit yang logis untuk mengukur penjualan dan output, seperti unit
alat pendingin ruangan pada GE atau tempat bir pada Anheuser-Busch.

2) Prediksi permintaan untuk suatu periode perencanaan jangka menengah yang


layak pada waktu agregat ini.

3) Metode untuk menentukan biaya yang didiskusikan dalam bab ini.

4) Model yang mengombinasikan prediksi dan biaya sehingga keputusan


penjadwalan dapat dibuat untuk periode perencanaan.
PROSES PERENCANAAN
Perencanaan jangka menengah dimulai setelah keputusan kapasitas jangka
panjang dibuat. Perencanaan ini menjadi pekerjaan seorang manajer operasi.
Keputusan penjadwalan (scheduling decision) mengatasi permasalahan
dalam menyesuaikan produktivitas terhadap permintaan yang berubah-ubah.
Rencana ini harus konsisten dengan strategi jangka panjang manajemen
puncak dan bekerja dengan sumber daya yang dialokasikan oleh keputusan
strategis sebelumnya. Perencanaan jangka menengah dapat dipenuhi
dengan membuat sebuah rencana produksi agregat
SIFAT PERENCANAAN AGREGAT
Eksekutif puncak: Manajer Operasi: Manajer operasi para
penyelia, mandor:
Rencana jangka panjang ●Rencana Jangka Menengah (3 Rencana jangka pendek (hingga 3
hingga 18 bulan) bulan)
(lebih dari satu tahun)
●Perencanaan penjualan Penugasan pekerjaan
Penelitian& Pengembangan
(Litbang) Pemesanan
●Perencanaan produksi dan
anggaran
Penjadwalan kerja
Rencana produk baru
●Menentukan tingkat
Pengiri riman
ketenagakerjaan,
Penanaman modal
Lembur
●persediaan, subkontrak
Lokasi/perluasan fasilitas
Bantuan paruh waktu
●Menganalisis rencana operasi
Project objective:
Lorem ipsum dolor sit
amet, consectetur
adipiscing elit, sed do
Understanding the market
●Pilihan Kapasitas
Strategis ●Pilihan permintaan
Perencanaan ●Pencampuran pilihan untuk

Agregat mengembangan rencana


Metode Untuk Perencanaan Agregat
1. Metode grafik dan diagram 2. Pendekatan matematis
Berikut ini ada lima tahapan dalam metode dan perencanaan
grafik
Metode ini ada 3, yaitu
● Tentukan permintaan pada setiap periode
● Tentukan kapasitas untuk waktu reguler, 1. Metode transportasi program linear
lembur dan subkontrak pada setiap 2. Model koefisien manajemen
periode. 3. Model lain
● Temukan biaya tenaga kerja, merekrut dan
mem-PHK dan biaya penyimpanan 3. Perbandingan metode
persediaan perencanaan agregat
● Pertimbangkan kebijakan perusahaan
yang dapat diterapkan pada pekerja atau
tingkat persediaan
Item
Perencanaan Agregat di Bidang Jasa 1
Item
2
Upaya pengendalian dilakukan dengan teknik yang dianggap
sukses yaitu :
39
● Melakukan penjadwalan jam kerja yang ketat
untuk memastikan respons cepat terhadap 4
permintaan pelanggan 29
● Merekrut atau memberhentikan tenaga kerja siap 27
4
dipanggil untuk memenuhi permintaanyang tidak 5
terduga 20
35
● Fleksibilitas keterampilan pekerja individu yang 5
memungkinkanalokasi ulang tenagakerja yang 25 22
tersedia
● Fleksibilitas tingkat output atau jam kerja 15
karyawan untuk memenuhi permintaan yang
meningkat. 20XX 20XX 20XX 20XX
Lima scenario perencanaan agregat di bidang
jasa
1. :Restoran 2. Rumah Sakit
Perencanaan agregat ditujukan untuk : Rumah sakit menghadapi permasalahan
· Memperlancar tingkat produksi perencanaan agregat dalam pengalokasian
· Menentukan jumlah tenaga kerja untuk dana, karyawan, dan pasokan untuk memenuhi
dipekerjakan permintaan pasien.
Pendekatan : Perencanaan yang terfokus pada karyawan
Memerlukan penumpukkan persediaan selama telah mendorong terciptanya kumpulan staf
periode puncak, tetapi menggunakan tenaga perawat mengambang yang baru.
kerja untuk mengakomodasi hamper seluruh
perubahan permintaan.
>>>>
3. Rantai Nasional Perusahaan Jasa 4. Layanan Lain-lain
Kecil Bentuk usaha ini seperti keuangan, transportasi,
Bentuk usaha ini contohnya jasa rumah duka, jasa komunukasi dan rekreasi. Kebanyakan
bengkel mobil, toko fotokopi/ percetakan,dan usaha jasa ini memberikan output yang
pusat komputer. Permasalahan: perencanaan intangible (tidak terlihat). Perencanaan agregat
agregat vs perencanaan mandiri di awal ditujukan berkaitan dengan kebutuhan sumber
penetapan bisnis. Baik output maupun daya manusia dan mengelola permintaan.
pembelian direncanakan secara terpusat ketika Tujuannya menentukan puncak permintaan dan
permintaan dapat dipengaruhi melalui promosi merancang metode secara penuh
khusus. Pendekatan pada penjadwalan agregat memanfaatkan sumber daya tenaga kerja
ini sangat menguntungkan karena mengurangi selama periode permintaan rendah.
biaya pembelian dan promosi, serta membantu
mengelola arus uang secara mandiri.
5. Industri Penerbangan
● Penentuan jumah tempat duduk untuk
Industri Penerbangan Perencanaan agregat dialokasikan keberbagai kelas biaya.
pada industri penerbangan akan terdiri dari tabel ● Teknik untuk membuat alokasi ini disebut
atau jadwal mengenai: manajemen imbal hasil.
● Manajemen imbal hasil merupakan proses
1) Jumlah penerbangan yang keluar-masuk perencanaan agregat dalam
dari setiap pusat kegiatan. mengalokasikan sumber daya bagi
2) Jumlah penerbangan pada semua jalur pelanggan pada harga yang akan
3) Jumlah penumpang yang akan dilayani memaksimalkan imbal hasil atau
pada semua penerbangan pendapatan.
4) Jumlah awak pesawat dan landasan yang
diperlukan pada setiap pusat kegiatan dan
bandara
Manajemen Imbal Hasil
Supaya manajemen imbal hasil dapat berfungsi, perusahaan baru harus dapat
mengelola tiga persoalan berikut.
1. Struktur harga majemuk. Berbagai penetapan harga harus dapat diterapkan
dan adil kepada pelanggan. Seperti, harga kursi kelas VIP di kereta berbeda
dengan harga kursi kelas ekonomi dan tentunya berbeda pula kualitasnya.
2. Prediksi penggunaan dan jangka waktu. Manajer harus mempertimbangkan
berapa persediaan kursi kelas ekonomi yang disediakan di akhir pekan dan di
hari kerja. Manajer mempertimbangkan berapa banyak baju lebaran akan
diproduksi di hari lebaran dibandingkan di hari biasa.
Perubahan permintaan. Hal ini berarti mengelola penggunaan yang meningkat
3. sejalan dengan lebih banyaknya kapasitas yang terjual. Hal ini juga berarti
berurusan dengan permasalahn yang terjadi karena penetapan struktur harga
mungkin tidak terlihat adil dan logis bagi semua pelanggan. Pada akhirnya, hal
ini berarti mengelola persediaan baru, seperti kelebihan pemesanan.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai