Teori Perencanaan 1
Teori Perencanaan 1
Pada dasarnya setiap buah pemikiran manusia selalu dapat dikembalikan pada
dasar-dasar ontologi, epistemologi dan axiologi dari pemikiran yang
bersangkutan.
TEORI PERENCANAAN (Mc. CONNEL)
Howard dan Geddes mengawali evolusi perencanaan sejak abad 19 sampai era
1920-1950. Pada rentang waktu tersebut peran arsitek, ahli teknik sipil dan ahli
teknik lainnya sangat dominan.
Secara umum setiap teori perencanaan mengandung sifat explanatory dan prescriptive.
- Sifat explanatory merupakan sifat yang terkandung dalam ilmu-ilmu sosial,
yang pengaruhnya terhadap teori perencanaan dapat ditelusuri melalui
pendekatan “kritik sosial”.
- Sifat preskriptive merupakan pengaruh dari cara berpikir positivisme dalam
dunia perencanaan.
Sesuai dengan pandangan bahwa teori perencanaan mengandung unsur perkiraan, maka
beberapa teori perlu dipertanyakan dan dievaluasi.
Sifat perkiraan mempunyai konsekuensi bahwa suatu saat akan muncul kesalahan dan
teori baru disusun berdasarkan kelemahan teori lama yang sudah ada.
Hal ini menyebabkan perencanaan kurang bersemangat menyusun teori.
Perencana cenderung menyukai preskripsi dari pada deskripsi.
TEORI PERENCANAAN (CATANESE DAN SNYDER)
Teori pada dasarnya adalah asas-asas dan hukum-hukum umum yang menjadi dasar suatu
ilmu pengetahuan atau seni. Teori sangat dibutuhkan pada saat kita melakukan kajian
ilmiah dalam penelitian atau membuat karya ilmiah.
Menurut Oppenheimer, teori adalah cara untuk memahami dunia, suatu kerangka untuk
menginterpretasikan fakta dan pengalaman.
“Ilmu pengetahuan dibentuk dari fakta-fakta, seperti halnya sebuah
rumah yang dibentuk dari batu bata; tetapi suatu akumulasi fakta saja
bukanlah ilmu pengetahuan, seperti sekumpulan batu bata saja
bukanlah rumah”.
Teori yang tidak dipraktekkan tidak akan ada gunanya; sebaliknya praktek harus
dijelaskan dengan teori, agar mudah menjelaskannya ----- praksis.
Bagi perencana, hubungan antara teori dan praktek sangat penting; sebab perencanaan,
tidak seperti ilmu murni, pada dasarnya adalah kegiatan preskriptif, bukan deskripitf.
Tujuan perencanaan bukan menjelaskan apa yang ada di dunia, tetapi mengusulkan cara
bagaimana keadaan tersebut dapat diubah.
LINGKUP TEORI PERENCANAAN
Perencana yang pertama kali muncul adalah dari profesi desain, arsitektur dan
sipil. Mereka membawa konsep utopian dan komprehensif untuk membentuk
suatu lingkungan yang lebih baik.
Kemudian muncul psikolog, sosiolog dan ahli ilmu politik, yang mempelajari
bagaimana keputusan diambil dan dilaksanakan oleh individu, kelompok,
organisasi, pemerintah dan masyarakat.
Inti dari teori perencanaan adalah proses perencanaan. Bagaimana membuat rencana ?
Contoh proses perencanaan dapat dilihat pada; bagaimana individu membuat keputusan
mengenai karir, anggaran rumah tangga, jadwal kegiatan; bagaimana perusahaan membuat
jadwal produksi; pemerintah membuat program pembangunan; negara mengatur kebijakan
energi, pelayanan umum, lingkungan dan pertahanan.
Teori perencanaan juga menyangkut alasan mengapa perencanaan itu diperlukan, yang
kemudian menimbulkan permasalahan etika dan nilai yang dianut perencana, atau lazim
disebut kode etik profesi perencana. Kode etik yang resmi memang ada, tetapi apakah
kode etik tersebut benar-benar mempengaruhi perilaku perencana ?
Teori perencanaan juga mencakup masalah pengakuan. Siapa yang memberi hak kepada
perencana untuk menyusun rencana bagi orang lain ? Hal ini menyangkut partisipasi
masyarakat, pemakai jasa perencana dan pertanggungjawaban. Kepada siapa perencana
mempertanggungjawabkan keputusan-keputusan perencanaan mereka ?
Quis qustodiet ipsos custodes? Siapa yang akan menjaga para penjaga ?
PENGAKUAN DAN KEWENANGAN
Dasar pertama :
Pengakuan adalah bentuk awal dari kewenangan perencana yang memungkinkan mereka
untuk mengevaluasi dan merekomendasikan pilihan-pilihan yang akan mempengaruhi
orang lain.
Para perencana sudah lama diakui sebagai profesional yang berorientasi desain. Keahlian
mereka mencakup kemampuan untuk mempersatukan kebutuhan yang berbeda-beda ke
dalam suatu kepentingan bersama.
Dasar kedua :
Keahlian profesional adalah sumber kewenangan yang diakui secara luas. Tetapi
kewenangan itu belum cukup untuk mendapatkan persetujuan atas usul perencana dalam
domain publik.
Dasar ketiga :
Dasar ketiga kewenangan perencana adalah keinginan pemakai jasa. Dalam model pasar
bebas, perencana dianggap memberikan jasa perencanaan kepada kepentingan yang
berbeda untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda.
Para pelopor perencanaan kota dan para penerusnya pada awal abad ke-20
antara lain adalah :Patrick Geddes, Ebenezer Howard, Le Corbusier.
PERKEMBANGAN TEORI PERENCANAAN
PRA REVOLUSI
INDUSTRI
REVOLUSI
INDUSTRI
INDUSTRIALISASI
URBANISM
KONSEPSI
KEHIDUPAN MANUSIA
YANG MANUSIAWI
PENGEMBANGAN
TEORI PERENCANAAN SUMBER: SUJARTO
TEORI
PERENCANAAN
DESKRIPITIF PRESKRIPTIF
INCREMENTAL WHOLISTIK
PRODUKNYA PRODUKNYA
PERENCANAAN KOTA IDEAL
TEORI ORGANISASI
TATA RUANG
PERENCANAAN TATA
RUANG WILAYAH SUMBER: SUJARTO
TOKOH REFORMIS YANG MEMPENGARUHI KONSEP PENGEMBANGAN KOTA
MODERN