Anda di halaman 1dari 13

PRESENTASI TANAMAN

SERAI/SEREH (CYMBOPOGON
CITRATUS) SEBAGAI TANAMAN OBAT

OLEH :
ULFA DWIYANTI
Tanaman Sereh

Batang Daun
Tanaman Serai / Sereh (Cymbopogon
Citratus)

Serai atau Sereh adalah tumbuhan anggota


rumput-rumputan yang dimanfaatkan sebagai
bahan dapur. Tak hanya sebagai bahan bumbu
dapur, serai juga bisa dimanfaatkan sebagai
bahan obat-obatan. Tanaman ini memiliki
banyak sekali manfaatnya.
Minyak serai adalah minyak atsiri yang
diperoleh dengan cara menyuling bagian atas
tumbuhan tersebut. Minyak serai dapat
digunakan sebagai pengusir nyamuk, baik
berupa tanaman maupun berupa minyak nya.
Serai memiliki kandungan antara lain adalah
Sitronela yang tidak disukai oleh nyamuk.
Pengaruh Penggunan Serai (Cymbopogon Citratus) Pada Mutu Hasil
Pengolahan Belut Asap
 Penulis : Viki Buana Satria, Dewita Buchari, dan Sumanto
 Tahun : 2015
 Metode Penelitian : Metode yang digunakan adalah metode eksperimen
 Hasil Penelitian : Dari nilai rupa, belut asap dengan penggunaan serai tidak
berpengaruh nyata. Dari nilai teksturnya, belut asap dengan penggunaan serai juga
tidak berpengaruh nyata. Dari nilai bau, belut asap dengan penggunaan serai sangat
berpengaruh nyata terhadap baunya. Dari nilai rasa, belut asap dengan penggunaan
seri juga sangat berpengaruh nyata pada rasanya
 Kesimpulan : Belut asap dengan penggunaan serai sangat berpengaruh pada rasa dan
baunya tetapi tidak berpengaruh terhadap rupa/wujud dan tekstur dari sebelum
menggunakan serai dan setelah menggunakan serai
Pengaruh Ekstrak Daun Serai (Cymbopogon Citratus) Pada Berbagai
Konsentrasi Terhadap Viabilitas Bakteri Streptococcus Mutans
 Penulis : Prananda Adiguna dan Oedijani Santoso
 Tahun : 2017
 Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan adalah metode
eksperimen
 Hasil Penelitian : Hasil penelitian bahwa diameter zona hambat terhadap
Streptococcus Mutans (bakteri yang berbentuk bulat menyebabkan kerusakan
gigi) pada kelompok yang diberi perlakuan ekstrak daun serai pada konsentrasi
25%, 50%, dan 75% sama besar diameter zona hambatnya dengan kelompok
control terkecuali pada 100% yang diameter zona hambatnya sedikit lebih besar
 Kesimpulan : tidak terdapat daya hambat oleh ekstrak daun seraipada berbagai
konsentrasi terhadap viabilitas bakteri Streptococcus Mutans
Pemanfaatan Tumbuhan Serai Wangi Sebagai Anti Oksidan Alami
 Penulis : Willem Hendrik G, Erwin dan Aman Sentosa
 Tahun ; 2013
 Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan adalah dengan cara
observasi lapangan dan dilanjutkan dengan analisis laboratorium dan eksperimen
 Hasil Pengamatan : Berat serbuk batang sereh yang telah di keringkan dan
dihaluskan adalah 780,1 gr. Sampel serbuk serai tersebut kemudian di maserasi
(ekstraksi dingin) dengan methanol, kemudian disaring dan pelarutnya diuapkan
dengan rotary evaporator dan diperoleh serbuk serai halus seberat 156,46 gr.
 Kesimpulan : kandungan senyawa metabolit sekunder pada ekstrak kasar dan
fraksi etil dari batang serai adalah flavonoid, fenolik, dan terpenoid
Peningkatan Produksi Herba dan Mutu Serai Wangi Dengan Penambahan
Nitrogen
 Penulis : M. Syakir dan Gusmaini
 Tahun : 2015
 Metode Penelitian : Metode yang digunakan menggunakan 4 rancangan, yaitu
dengan cara persiapan lahan, persiapan benih, penanaman, pemupukan.
 Hasil Pengamatan : Pemberian pupuk N mampu meningkatkan pertumbuhan
tinggi tanaman dan jumlah anakan seraai wangi pada tanaman berumur 6 BST
(British Summer Time)
 Kesimpulan : Pemberian nitrogen mampu meningkatkan pertumbuhan, produksi
daun segar dan kering serta mutu minyak serai wangi
Aktivitas Biolarvasida Ekstrak Daun Sirsak dan Serai Wangi Terhadap
Larva Nyamuk Aedes Aegypti
 Penulis : Sefrinus M.D Kolo, Georgonius Fallo, dan Silvana Dewi Ratna Neno
 Tahun : 2018
 Metode Pengamatan : Metode yang digunakan adalah metode dengan pengambilan
sampel, preparasi sampel, uji aktivitas ekstrak daun sirsak dan serai sebagai larvasida
terhadap nyamuk, dan teknik analisa data
 Hasil Pengamatan : Uji aktivitas ekstrak daun sirsak dan serai menunjukkan bahwa
persentase mortalitas (kematian larva) dari perlakuan konsentrasi ekstrak daun sirsak
dan serai pada waktu 20 menit, 45 menit, 65 menit, 90 menit diketahui bahwa
kematian tertinggi larva pada konsentrasi 550ppm (part per million/perbandingan
konsentrasi zat) pada waktu 90 menit dengan persentase 100%
 Kesimpulan : Ekstrak daun sirsak dan serai wangi mampu membunuh larva nyamuk
Aedes Aegypti dan dapat dijadikan biolarvasida
Konsentrasi Hambat dan Bunuh Minimum Ekstrak Serai (Cymbopogon
Citratus) Terhadap Candida Albicans
 Penulis : Afrina, Abdillah Imron Nasution, dan Nur Rahmania
 Tahun : 2017
 Metode Penelitian : Metode penelitian yang digunakan adalah metode
eksperimental laboratosis dengan desain post test only control group
 Hasil pengamatan : Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak serai
mengandung Alkaloid, Terpenoid dan Tanin yang bersifat antifungal.
 Kesimpulan : Konsentrasi yang efektif dalam menghambat C. albicans adalah
pada konsentrasi 25% dan konsentrasi bunuh minimum didapatkan pada
konsentrasi 100% dengan tidak ada pertumbuhan koloni C. albicans pada media
SDA
Isolasi Sitronellal Dari Minyak Serai Wangi Dengan Distilasi Fraksinasi
Penggunaan Tekanan
 Penulis : Lucia Wiwid Wijayanti
 Tahun : 2015
 Metode Penelitian : Metode yang digunakan adalah sistem kromatografi (teknik
pemisahan molekul)
 Hasil Pengamatan : Minyak sereh didistilasi dengan pengurangan tekanan untuk
memisahkan sitronelal dari komponen yang lain. Tiga fraksi distilat yang
ditampung dianalisis dengan kromatografi gas
 Kesimpulan : pemisahan tiga komponen utama minyak sereh wangi, dapat
dilakukan dengan distilasi fraksinasi pengurangan tekanan
Peningkatan Kadar Geraniol Dalam Minyak Sereh Wangi dan Aplikasinya
Sebagai Bio Additive Gasoline
 Penulis : Widi Astuti dan Nur Nalindra Putra
 Tahun : 2015
 Metode Penelitian : Metode yang digunakan dalam minyak sereh wangi adalah
metode distilasi uap. Dalam peningkatan kadar geraniol menggunakan metode
distilasi vakum
 Hasil Pengamatan : Pemungutan minyak sereh wangi selama 2 dan 3 jam
menghasilkan rendemen (perbandingan jumlah yang telah dihasilkan dari ekstrasi
tanaman) berturut turut 31 dan 38 ml. peningkatan kadar geraniol dalam minyak
sereh wangi ini menghasilkan distilat sebanyak 3ml
 Kesimpulan : Proses distilasi vakum pada suhu 120 derajat C terhadap minyak
sereh wangi dapat meningkatkan kadar geraniol sebesar 306%
Pengambilan Minyak Atsiri dari Daun dan Batang Serai Wangi
Menggunkan Metode Distilasi Uap dan Air Dengan Pemanasan Microwave
 Penulis : Yuni Eko Feriyanto, Patar Jonathan, Mahfud, dan Pantjawarni Prihatini
 Tahun : 2013
 Metode Pengamatan : Metode yang digunakan adalah metode distilasi
 Hasil Pengamatan : Terdapat kecenderungan kenaikan % mendemen minyak serai
wangi seiring kenaikan waktu didistilasi dan mengenai pengaruh kondisi dan
perlakuan bahan baku yaitu pada daun dan batang serai wangi
 Kesimpulan : Pengaruh kondisi bahan dari daun dan batang serai wangi
menghasilkan % rendemen yang tinggi adalah saat kondisi bahan layu disbanding
segar dan kualitas tinggi pada daun adalah saat kondisi daun segar
Kemampuan Serbuk Serai Menekan Peningkat Total Bakteri dan Keasaman
(Ph) Dendeng Domba Selama Penyimpanan.
 Penulis : K. Suradi, J. Gumilar, G.H.R Yohana, dan A. Hidayatullah
 Tahun : 2017
 Metode Penelitian : Metode yang digunakan adalah dengan modifikasi pada
penyaringan bubuk serai.
 Hasil Pengamatan : Hasil penelitian tidak menunjukkan bahwa konsentrsi bubuk
sereh tidak berpengaruh nyata terhadap penurunan pH dan peningkatan jumlah
bakteri, tetapi dalam waktu dalam konsentrasi bubuk sereh nyata (P<0.05)
berpengaruh terhadap penurunan pH dan jumlah bakteri
 Kesimpulan : Berdasarkan total bakteri menunjukkan bahwa waktu penyimpanan
selama 7 hari dalam berbagai konsentrasi serai nyata (P<0.05) meningkatkan total
bakteri di dendeng domba

Anda mungkin juga menyukai