Perkotaan
Konsolidasi Lahan di Daerah
Menteng Dalam
DOSEN:
DISUSUN OLEH :
FANI ARDIANSYAH (052.001600.025)
GHOZI RABBANI (052.001600.097)
KHANSA NUR GHAASYIYAH (052.001600.096)
UNIVERSITAS TRISAKTI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR
2019
SEJARAH TEBET
Wilayah Tebet meliputi Kelurahan Menteng Dalam, Kelurahan Tebet Barat, Kelurahan Tebet Timur, Kelurahan Kobon Baru,
Kelurahan Bukit Duri, Kelurahan Manggarai dan Kelurahan Manggarai Selatan. Kawasan Tebet termasuk wilayah padat penduduk,
meski ada beberapa bagian wilayahnya masih berupa tanah kosong.
Menurut sejarah, dahulu daerah itu berupa rawa-rawa dan semak belukar yang menyerupai hutan tebat. Kata “lebat” oleh orang-
orang Melayu yang menjadi penduduknya di masa itu. disebutnya dengan “tebat.” Sedangkan orang-orang Betawi yang merupakan
penduduk mayoritas, menyebut “tebet” alias rimbun atau lebat. Nah, semenjak itulah hingga sekarang, kawasan itu disebut Tebet.
Tebet kerap dijuluki sebagai “markas” anak muda di kawasan Jakarta Selatan. Bagaimana tidak, tempat tongkrongan hits anak
muda banyak ditemukan di kawasan ini, mulai dari kafe, restoran, sampai dengan angkringan sebagai tempat yang nyaman untuk
nongkrong bersama sahabat, pacar, atau kerabat.
Saat ini Tebet sudah menjelma menjadi kawasan pemukiman padat penduduk yang dihiasi oleh berbagai gedung pencakar langit
dan banyaknya tempat tongkrongan anak muda Jakarta Selatan. Padahal, dulu kawasan ini asalnya berupa rawa-rawa yang dipenuhi
semak belukar menyerupai hutan lebat.
Buat kamu yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya, nggak usah jauh-jauh ke Bandung untuk berbelanja pakaian di distro-distro
karena Tebet punya banyak outlet distro yang patut untuk dikunjungi. Beragam kebutuhan fashion untuk tampil gaul dan kekinian,
seperti apparel, sepatu, tas, mapun aksesori semuanya pasti tersedia. Sebut saja beberapa distro yang terrkenal seperti Bloop, Noin,
Endorse, Nanonine dan Square.Inc yang tak pernah sepi pengunjung.
Sama seperti Kemang, Tebet juga dijuluki sebagai tempat tongkrongan hits anak muda Jakarta Selatan lho! Pas banget kan, kalau
pulang sekolah atau pulang kerja biasanya seringkali kebingungan mencari tempat makan sekaligus tempat ngobrol dengan sahabat
atau rekan kerja, nah, datang saja ke kawasan ini! Kamu akan dimanjakan dengan beragam tempat makan mulai dari kafe, bar,
restoran, sampai dengan tempat makan di pinggir jalan yang cocok untuk dijadikan sebagai tempat nongkrong. Bahkan, banyak
juga lho kafe yang buka 24 jam dengan menyediakan fasilitas wi-fi, magnet buat anak kuliah yang lagi skripsian.
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, penulis menggunakan beberapa metode sebagai berikut :
1.a Metode Wawancara
Untuk melengkapi data yang diperlukan penulis melakukan wawancara langsung kepada Masyarakat
Manggarai, Ketua RT dan Staff Kelurahan Menteng Dalam. Wawancara yang dilakukan untuk mencari data
mengenai luas wilayah, jumlah RT dan RW, banyaknya KK dan berbagai perasalahn lainnya
Untuk memudahkan dalam penulisan dan para pembaca, penulis membuat sistematika dalam 5 bab yaitu :
Bab I : Pendahuluan
Berisi tentang latar belakang, tujuan, pengumpulan data, sistematika penulisan dari buku ini
Bab II : Landasan Teori
Bab ini berisi teori-teori pendukung mengenai permukiman kumuh. Teori lainnya yang dimuat didalam buku ini
yaitu teori elemen perancangan kota yang digagas oleh Hamid Shirvani, dan Daxiodis
Bab III : Analisa
Bab ini berisi hasil analisa sejarah kawasan, makro dan mikro kawasan. Pada bab ini juga akan di uraikan
mengenai potensi dan kekurangan dari wilayah Menteng Dalam.
Bab IV : Solusi Desain
Bab ini berisi alternatif pemecahan masalah dan solusi desain yang penulis berikan untuk kawasan Menteng
Dalam.
Bab V : Kesimpulan
Bab ini berisi kesimpulan dari penulisan proposal
• Pengertian dasar Permukiman dalam UU No.1 tahun 2011 adalah bagian dari lingkungan hunian yang
terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta
mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain dikawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.
. Pada mulanya kampung kali Code adalah pemukiman kumuh di pinggiran Kali Code beranggotakan 30-
40 keluarga. Kebanyakan pemukimnya adalah pekerja kasar dan informal di lingkungan sekitar kawasan.
Pada tahun 1983 pemerintah bermaksud menggusur pemukiman ini, namun atas permohonan ketua RT
Willi Prasetya dan Romo Mangun, rencana tersebut ditangguhkan. Sebagai gantinya diselenggarakan
suatu proyek revitalisasi dengan melibatkan 2 koran lokal untuk mendukung pendanaan.
Permukiman kumuh di pinggir rel kereta yang Permukiman kumuh di bantaran sungai
membuat kumuh sepanjang rel kereta dan bisa dapat menimbulkan banjir bagi kawasan
menimbulkan bahaya bagi masyarakat tersebut. Seharusnya bantaran sungai
dipermukiman tersebut. Seharusnya pinggir rel merupakan zona hijau dan bisa
kereta digunakan untuk jalur penghijauan. menimbulkan banjir.
• Kepadatan penduduk yang sangat tinggi >750 kk/ha, baik karena pertumbuhan penduduk
akibat kelahiran mapun karena adanya urbanisasi.
• Tidak ada kejelasan legalitas hak milik.
• Lingkungan tidak terawat, tatanan tidak teratur.
• Letaknya dipusat kota maupun dipinggir kota khusunya di bantaran sungai maupun pinggir rel
kereta api.
• Dihuni oleh warga yang berpenghasilan rendah dan tidak tetap, atau berproduksi subsisten
yang hidup di bawah garis kemiskinan.
• Rumah-rumah yang ada di daerah ini merupakan rumah darurat yang terbuat dari bahan-bahan
bekas dan tidak layak.
Pada buku ini, penulis menjadikan elemen perancangan kota menurut Hamid Shirvani sebagai landasan untuk
menganalisa kawasan kampung Pasar Manggis, Jakarta Selatan.
Tata Guna Lahan merupakan rancangan dua dimensi berupa denah peruntukan lahan sebuah kota.
Ruang-ruang tiga dimensi (bangunan) akan dibangun di tempat-tempat sesuai dengan fungsi bangunan
tersebut.
Sebagai contoh, di dalam sebuah kawasan industri akan terdapat berbagai macam bangunan industri
atau di dalam kawasan perekonomian akan terdapat berbagai macam pertokoan atau pula di dalam
kawasan pemerintahan akan memiliki bangunan perkantoran pemerintah. Kebijaksanaan tata guna
lahan juga membentuk hubungan antara sirkulasi/parkir dan kepadatan aktivitas/penggunaan
individual. BEST FOR You
O R G A N I C S C O M PA N Y
12
2. BUILDING FORM AND MASSING (BENTUK DAN MASA BANGUNAN)
Bentuk dan massa bangunan ditentukan oleh tinggi dan besarnya bangunan, KDB, KLB, sempadan,
skala, material, warna, dan sebagainya. Pada penataan suatu kota, bentuk dan hubungan antar-massa
seperti ketinggian bangunan, jarak antar-bangunan, bentuk bangunan, fasad bangunan, dan sebagainya
harus diperhatikan sehingga ruang yang terbentuk menjadi teratur, mempunyai garis langit – horizon
(skyline) yang dinamis serta menghindari adanya lost space (ruang tidak terpakai).
Open space selalu berhubungan dengan lansekap. Lansekap terdiri dari elemen keras dan elemen
lunak. Open space biasanya berupa lapangan, jalan, sempadan, sungai, taman, makam, dan sebagainya.
Preservasi dalam perancangan kota adalah perlindungan terhadap lingkungan tempat tinggal
(permukiman) dan urban places (alun-alun, plasa, area perbelanjaan) yang ada dan mempunyai ciri
khas, seperti halnya perlindungan terhadap bangunan bersejarah.
Manfaat dari adanya preservasi antara lain :
Pada buku cantik ini, penulis menjadikan elemen perancangan kota sebagai landasan untuk
menganalisa kawasan kumuh Manggarai, Jakarta Selatan
Luas Wilayah dan Batas Kecamatan Kecamatan Tebet dengan luas wilayah sebesar 9.035m2 terbagi dalam 7
kelurahan, 80 RW dan 936 RT, Berdasarkan letak geografisnya Kecamatan Tebet terletak antara -6.2316 Lintang
Selatan 106.8459 Bujur Timur serta berada 26.2 meter di atas permukaan laut. Adapun batas-batas wilayah
Kecamatan Tebet :
O R G A N I C S C O M PA N Y
Batas Tapak
Detail Area Tapak
Peraturan daerah Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2014 tentang RDTR dan PZ,
Kegiatan yang diizinkan pada sub zona R.5 dan H.7
DATA FISIK
PERMASALAHAN :
R3 : SUB ZONA RUMAH KECIL
R2 : SUB ZONA RUMAH SANGAT KECIL • TATA GUNA LAHAN YANG TIDAK SESUAI DENGAN PERDA
R5 : SUB ZONA RUMAH BESAR DKI JAKARTA NO.1 TAHUN 2012 YANG MENYATAKAN
H3 : SUB ZONA PEMAKAMAN BAHWA KAWASAN PERMUKIMAN YANG BERADA DI
BANTARAN SUNGAI ,WADUK DAN SITU SERTA
MENGANGGU SISTEM TATA AIR HARUS DITATA DAN/ATAU
SUB ZONA PEMAKAMAN DIRELOKASI.
21800
21600
17%
29%
21400
JUMLAH PENDUDUK
31%
21200
21721
24%
21000
21089
20800
7-17 18-30 30-60 60+
20600
Laki-Laki Perempuan KEPADATAN PENDUDUK 2015-2018
42900
DATA KEPENDUDUKAN MENURUT JENIS KELAMIN
42800
42700
42600
42500 42810
42688
42442
42300
42200
2015 2016 2017 2018
Open Space Perumahan, Permukiman, dan Perkotaan
Harapan
Macam – macam Open Space Pencegahan Banjir
Community Space
Lanskap untuk rekreasi, kehidupan sosial, dan budidaya makanan skala kecil. Seperti
tempat bermain anak-anak, lapangan, perpustakaan, plaza skala kecil atau sedang,
dll.
Ecological Lanscapes
Taman yang menyediakan habitat dan sebagai manfaat lingkungan River Park
lainnya.
Pada tapak kelurahan Menteng Dalam banjir
Blue + Green Landscapes
Ruang terbuka Hijau yang dapat menyerap air dan menghasilkan udara bersih.
merupakan salah satu masalah utama yang dapat
Adanya sungai atau danau yang bersih, taman penyerapan air, serta taman yang diselesaikan dengan diadakannya Open Space dimana
dapat memfilter udara dari zat karbondioksida. fungsi BLUE + GREEN INFRASTRUCTURE bisa
dimanfaatkan untuk mengintegrasi antara fungsi
Working + Productivity Landscapes rekreasi, pencegahan banjir, serta mereduksi udara
Ruang Open Space yang menghasilkan ilmu pengetahuan baru seperti perpustakaan, seperti CO2. Sehingga pada musim kering maupun
menumbuhkan semangat masyarakat seperti pembuatan aula, dll. musim hujan tidak terjadi kekeringan maupun
kebanjiran.
Transitional Landscapes
Open space yang memungkinkan membentuk kehidupan social BEST
yang baik, FOR pintar, You
O R G A N I C S C O M PA N Y
serta kreatif.
Open Space Perumahan, Permukiman, dan Perkotaan
Harapan
Adabtabillitas Open Space :
1. Ruang Open space dapat di program secara minimal, memberikan ruang yang
fleksibel untuk kegiatan olahraga, kegiatan kominutas, bazaar, festival, dll.
2. Lahan lahan yang sudah terbentuk secara natural sebagai ruang penyerapan
banjir dan terbuka alami dapat di manfaatkan sebagai ruang rekreasi publik.,
seperti waterfront.
Massa Jenis
Pengembangan Open Space secara horizontal dan
pengembangan perumahan Kawasan secara vertical dapat
menciptakan area yang lebih fungsional dan sustainable.
Identitas
Open space dapat menjadi identitas suatu Kawasan yang
mencerminkan karakteristik lingkungan social pada Kawasan
tertentu.
Rata – rata ruas jalan pada daerah tapak cukup besar sekitara 6 – 12 m.
Untuk pedestrian ruas trotoar sebesar sekitar 2 m tetapi pada Kawasan
perumahan banyak yang tidak memiliki trotoar tetapi langsung
berhubungan langsung dengan jalan.
Pada Kawasan rumah kumuh yang kami survey, besar ruas jalan nya
hanya sebesar 80 cm – 1 m, sehingga tidak terdapat trotoar.
Tempat untuk pejalan kaki dan kendaraan bermotor menjadi satu. Banyak anak –
anak kecil yang bermain pada jalan jalan tersebut. Sangat dikhawatirkan akan
terjadinya kecelakaan jika tidak segera diatasi.
Sudah sesuai
dengan ketentuan
dimana lebar jalan
lebih dari 1.5
meter dan terdapat
street furniture
berupa rambu
sehingga Sirkulasi pejalan kaki kurang memadai,
Kawasan yang tidak memiliki trotoar, sirkulasi kendaraan dan BEST FOR You mempercantik lebar hanya sebesar 80m dan tidak ada
pejalan kaki menjadi satu. O R G A N I C S C O M PA N Y jalur. furniture untuk tunanetra.
Pedestrian Perumahan, Permukiman, dan Perkotaan
Harapan
Situasi Sirkulasi untuk Pejalan Kaki dan Sepanjang jalur pejalan kaki
Kendaraan Bermotor terdapat tempat duduk
serta vegetasi sebagai
Sarana yang disediakan untuk pejalan kaki seperti tempat peneduh dan
penanda (signage), tempat duuk setiap 10 m pada sebagai pagar pembatas.
trotoar / jalur pedestrian, pagar pengaman antara
sirkulasi kendaraan umum, tempat sampah terletak
setiap 20 m, dan halte.
Data Fisik
Analisa
b. Integrasi blok kawasan dan sarana pendukung
(i) Pengintegrasian sistem penghubung antar beberapa lahan kecil yang terjadi dari pembagian subblok eksisting yang
PERATURAN disesuaikan dengan tuntutan ekonomi dan sosial;
(ii) Integrasi sarana parkir dari beberapa blok yang berdekatan;
RTBL (iii) Peningkatan keterpaduan sistem pergerakan dan penghubung dengan sarana parkir;
Prinsip-prinsip penataan Sistem Sirkulasi dan Jalur (iv) Peningkatan kemungkinan desain jalur penghubung yang menembus bangunan publik antarkaveling terutama pada
Penghubung : daerah dengan intensitas kegiatan tinggi dan beragam, seperti pada area komersial lingkungan binaan atau area fungsi
campuran.
1. Secara Fungsional, meliputi: c. Kelestarian ekologis kawasan
a. Kejelasan sistem sirkulasi (v) Pengembangan tata hijau yang mengantisipasi polusi motorisasi;
Perencanaan sistem sirkulasi yang jelas dan mudah dipahami tentang sistem kaitan (vi) Pengembangan jalur nonmesin;
antara jejaring jalur- jalur utama, jalur sekunder, dan jalur lokal sesuai hirarki/kelas (vii) Pengembangan jalur yang berorientasi pada pejalan kaki;
jalan. (viii) Perhatian terhadap akomodasi kaki lima yang ramah.
b. Mobilitas publik
(i) Peningkatan kaitan antarsistem sirkulasi pada kawasan perencanaan dengan PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG TRANSPORTASI
sistem sirkulasi kawasan sekitar; Pasal 36
(ii) Penciptaan sistem sirkulasi yang mudah diakses sebesar-besarnya oleh publik (1) Penyelenggaraan fasilitas Parkir di dalam ruang milik Jalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat 1, harus
termasuk penyandang cacat dan lanjut usia (difabel), sehingga memperkaya memperhatikan :
karakter dan integrasi sosial para pemakainya; - lebar Jalan;
(iii) Peningkatan kaitan dan pemisahan yang jelas di antara berbagai moda - volume Lalu Lintas;
sirkulasi (pejalan kaki, sepeda, angkutan umum, kendaraan pribadi, maupun - karakteristik kecepatan;
kendaraan servis); - dimensi kendaraan;
(iv) Peningkatan sistem penghubung yang lebih berorientasi pada pejalan kaki. - peruntukkan lahan sekitarnya; dan peranan Jalan bersangkutan.
Aksesibilitas kawasan (2) Fasilitas Pejalan Kaki tidak digunakan sebagai fasilitas parkir dan aktifitas ekonomi.
(v) Perencanaan kawasan yang mengintegrasikan sirkulasi eksternal dan internal
dari/ke/di dalam kawasan/blok atau subblok;
(vi) Penciptaan kawasan yang mewadahi kebutuhan semua orang termasuk
masyarakat difabel.
(3) Secara Lingkungan, meliputi penataan: Sirkulasi menggambarkan sebua pola pergerakan, baik kendaraan maupun pejalan kaki diatas dan disekitar tapak yang
a. Peningkatan nilai kawasan berpengaruh terhadap lamanya dan beban puncak bagi lalu lintas kendaraan dan pergerkan pejalan kaki. Sirkulasi
(x) Peningkatan nilai tanah dan kemampuan lahan melalui perbaikan tingkat merupakan gerak terusan ruang. Jalan sirkulasi diartikan sebagai tali yang terlihat menghubungkan ruang - ruang
pencapaian ke dalam dan di dalam kawasan; dalam maupun ruang luar, oleh karena itu kita bergerak dalam waktu melalui tahapan dari ruang. Unsur - unsur dari
(xi) Peningkatan hubungan fungsional antarberbagai jenis peruntukan dalam sirkulasi adalah :
kawasan; • Pencapaian bangunan ( Pandangan dari jauh )
(iii) Peningkatan modifikasi desain/pengembangan yang sesuai karakter setempat. BEST FOR You
• Jalan masuk ke dalam bangunan ( dari luar ke dalam )
• OKonfigurasi
R G A N I C Sbentuk
C O M jalan
PA N Y( urutan ruang – ruang )
Utilitas Perumahan, Permukiman, dan Perkotaan
Data Fisik
1. Air Bersih
Wilayah di Kawasan menteng dalam rw 13 terdapat saluran air bersih tapi hanya sebagian rumah
dikarenakan sebagian Kawasan adalah permukiman kumuh yang terletak di samping sungai.
Untuk daerah permukiman kumuh mereka mendapatkan air bersih dari satu sumur rumah warga yang
dibagi ke 3 sampe 5 rumah.
Dan untuk rumah yang tergolong menengah keatas mereka memiliki pasokan air bersih dari PDAM
dan sumur.
Data Fisik
Pada Kecamatan Tebet Kelurahan Menteng Dalem rw 13 dan 10 terdapat satu tempat
Pembuangan Sementara (TPS) yang terletak di Jalan Menteng Pulo Raya.
TPS ini terletak dekat dengan perumahan warga dan deket dengan Tempat Pemakaman Umum.
Hampir seluruh sampah yang dihasilkan oleh Kelurahan Menteng Dalam dikumpulkan di TPS ini.
Data Fisik
3. Sanitasi Lingkungan
Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang yang berasal dari rumah
tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainya, dan pada umumnyamengandung bahan-bahan atau
zat-zat yang dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup. Batasan
lain mengatakan bahwa air limbah adalah kombinasi dari cairan dan sampah cair yang berasal dari daerah
pemukiman, perdagangan, perkantoran dan industri, bersama-sama dengan air tanah, air permukaan dan air
hujan yang mungkin ada (Haryoto Kusnoputranto,1985).
Dari batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa air buangan adalah air yang tersisa dari kegiatan manusia,
baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain seperti industri, perhotelan, dan sebagainya.
Meskipun merupakan air sisa, namunvolumenya besar, karena lebih kurang 80% dari air yang digunakan
bagi kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari tersebut dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor (tercemar).
Selanjutnya air limbah ini akhirnya akan mengalir ke sungai dan laut danakan digunakan oleh manusia lagi.
Oleh sebab itu, air buangan ini harus dikelola atau diolah secara baik.
Air limbah ini berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokan sebagai
berikut
:1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water ), yaitu air
limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah initerdiri dari
ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi,dan umumnya terdiri
dari bahan-bahan organic.
Secara garis besar karakteristik air limbah ini digolongkan menjadi sebagai berikut:
BEST FOR You
O R G A N I C S C O M PA N Y
1. Karakteristik fisik Sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil terdiri dari bahan-
Utilitas Perumahan, Permukiman, dan Perkotaan
2. Karakter kimiawi Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia
anorganik yang berasal dari air bersih serta bermacam-
macam zat organik berasal daripenguraian tinja, urine dan sampah-sampah lainya.
Oleh sebab itu, pada
umumnya bersifat basah pada waktu masih baru, dan cenderung ke asam apabila sudah
memulai membusuk. Substansi organic dalam air buangan terdiridari dua gabungan,
yakni:
a. Gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya: urea, protein, amine, danasam amino.
b. Gabungan yang tak mengandung nitrogen,
misalnya: lemak, sabun, dankarbuhidrat, termasuk selulosa.
a. menjadi transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit, terutama:kholera, typhus
abdominalis, desentri baciler. BEST FOR You
O R G A N I C S C O M PA N Y
Solusi
Beberapa cara sederhana pengolahan air buangan antara lain sebagai berikut :
1. Pengeceran (dilution )
Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah, kemudianbaru
dibuang ke badan-badan air. Tetapi, dengan makin bertambahnya penduduk,yang berarti
makin meningkatnya kegiatan manusia, maka jumlah air limbah yangharus dibuang terlalu
banyak, dan diperluka air pengenceran terlalu banyak pula,maka cara ini tidak dapat
dipertahankan lagi.
Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, diantaranya : bahaya kontaminasi
terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang akhirnya menimbulkan
pendangkalan dan banjir.
BEST FOR
3. Irigasi Air limbah dialirkan ke parit-parit You yang digali, dan air akan merembes
terbuka
O R G A N I C S C O M PA N Y
Data Fisik
DATA :
3. Jaringan Listrik
Pada kecamatan tebet kelurahan menteng dalam terdapat dua jenis jaringan listrik, yaitu :
Data Fisik
SUTR yang berada di kelurahan menteng dalam memiliki tengan 220 V dan
sisanya adalah kabel sambungan yang menghubung ke SUTR
Data Fisik
DATA : 2. Saluran Drainase Sekunder
4. Sistem Drainase
Sistem saluran drainase sekunder cukup banyak pada kelurahan Menteng Dalam dan terhubung
Pada kecamatan tebet kelurahan menteng dalam terdapat tiga jenis langsung ke sistem saluran drainase primer
system saluran drainase, yaitu :
Saluran Skunder Kelurahan Menteng Dalam Saluran Skunder Kelurahan Menteng Dalam
Saluran Utama Kelurahan Menteng Dalam Sistem saluran drainase tersier terdapat pada seluruh jalan dan rumah – rumah warga yang
menyangbungkan ke saluran drainase skunder.
Masalah
3. Sanitasi Lingkungan
1. Air Bersih
Air limbah atau Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water ),
Jaringan air bersih di daerah kelurahan menteng dalam terkadang masih yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah
mengeluarkan air yang kurang jernih sehingga meragukan tingkat kester initerdiri dari ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi,dan
ilannya, walaupun air bersih pada daerah ini memiliki aliran yang lancar umumnya terdiri dari bahan-bahan organik.
dan cukup deras,namun dengan adanya air yang kurang bersih, dapat
menimbulkan bibit penyakit dan masih banyak warga yang belom Berdasarkan data diatas, masalah sanitasi lingkungan di kelurahan Menteng Dalam sama
mendapatkan air bersih. seperti data tersebut , antara lain :
2. Tempat pembuangan sementara
1.Kurangnya kesadaran warga untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya.
2.Masih banyaknya fasilitas MCK yang tidak memadai, tidak sesuai dengan syarat yang
Kondisi TPS di Kelurahan Menteng Dalam sangat memprihatinkan.
ditentukan oleh dinas kesehatan.
Karena tempatnya yang sangat kecil dan sangat dekat dengan tempat
3.Banyaknya warga yang terserang penyakit diare dan gangguan pencernaan lainnya.
pemakaman umum, sehingga banyak sampah yang tidak tertampung
4.Masih minimnya saluran-saluran pembuangan yang terawatt.
dan akhirnya terbuang ke kali. Akibatnya kali menjadi tercemar dan
5.Banyaknya sampah yang menumpuk di saluran-saluran pembuangan.
mampet.
6.Pengelolaan air bersih yang masih bergantung pada sungai-sungai sekitar.
Kebersihan di sekitar TPS sangat buruk, bau menyengat tercium dari
7.Saluran-saluran pembuangan di kelurahan Menteng Dalam ini menimbulkan bau yang
kali dan banyak potensi menjadi penyakit bagi warga karna TPS sangat
menyengat.
dekat dengan permukiman warga.
Masalah
4. Sistem Drainase
Utilitas
STRENGHTS WEAKNESSES OPPORTUNITIES THREATS
Jaringan Air Bersih Jaringan Air Bersih Jaringan Air Bersih
Jaringan air bersih yang terdapat di daerah Kelurah Masih banyak warga yang belum
an Menteng Dalam memiliki potensi yang cukup Karna masih banyak nya warga yang
baik, aliran air mengalir lancar di daerah tersebut
mendapatkan air bersih. tidak mendapatkan air bersih bisa
dan selalu ada saat penduduk membutuhkan air
Tempat Pembuangan Sementara menyebabkan wabah penyakit yang
bersih.
Kurangnya tempat pembuangan sampah di serius.
Tempat Pembuangan Sementara kelurahan Menteng Dalam yang
Satu-satunya TPS yang terdapat di Kelurahan mengakibatkan terjadi nya pembuangan Tempat Pembuangan Sementara
Menteng Dalam ini terletak didekat pemukiman
warga. Warga banyak yang memanfaatkannya
sampah sembarangan dan mengunakan Kondisi TPS di Kelurahan Menteng
dengan melakukan usaha pengumpulan sampah lahan dari tempat pemakaman umum. Dalam sangat memprihatinkan.
plastik. Disekitar TPS paling tidak terdapat lima Karena tempatnya yang sangat kecil
tempat pengumpulan sampah plastik yang cukup Sanitasi Lingkungan dan sangat dekat dengan tempat
besar. Hal ini menjadi sebuah peluang bagi 1.Kurangnya kesadaran warga untuk
warga Kelurahan Menteng dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya. pemakaman umum, sehingga banyak
untuk mengembangkan usaha ini,mengingat pada
2.Masih banyaknya fasilitas MCK yang sampah yang tidak tertampung dan
zaman sekarang banyak perusahaan yang
membutuhkan sampah plastik sebagai bahan tidak memadai, tidak sesuai dengan syarat akhirnya terbuang ke kali dan bisa
dasar produknya dengan metode daur ulang. yang ditentukan oleh dinas kesehatan. mengakibatkan banjir.
3.Banyaknya warga yang terserang
Sanitasi Lingkungan penyakit diare dan gangguan pencernaan
Dengan adanya sanitasi lingkungan di Kelurahan M Sanitasi Lingkungan
lainnya. tidak terawat nya sanitasi pada
enteng Dalam dapat
4.Masih minimnya saluran-saluran
membantu kualitas kesehatan warga karena sanita
pembuangan yang terawatt. lingkungan bisa menyebabkan warga
si lingkungan dapat berfungsi sebagai aturan untuk
membangun sebuah rumah dan lingkungan yang terserang penyakit diare dan penyakit
sehat. Sistem Drainase pencernaan lainnya dan menimbulkan
Kurangnya perhatian masyarat terhadap bau yang menyengat.
Sistem Drainase aliran drainase akibat sampah dan
Oleh karena kelurahan Menteng Dalam
dilewati oleh dua saluran drainaseprimer sekaligus berpotensi menyumbat aliran drainase. Sistem Drainase
di sebelah timur dan barat, maka membuat aliran Kurangnya aliran drainase skunder dan Banyak nya sampah yang dibuang ke
sistem draina tersier di setiap rumah warga.
secukup baik dan jarang terjadi genangan air atau sungai akan menyebabkan
banjir. tersumbatnya aliran sungai dan
sangat berpotensi untuk terjadi nya
banjir.
Masalah
4. Sistem Drainase
Masalah
Permasalahan Umum:
• Tidak tertatanya bangunan eksisting.
• Beberapa bangunan tidak terurus dengan baik.
• Tidak ada tempat parkir khusus.
• Tidak adanya tempat pengumpulan sampah olahan.
• sempitnya jalur untuk kendaraan.
Konsolidasi Lahan
Konsolidasi Tanah adalah kebijakan pertanahan mengenai penataan kembali penguasaan dan pengunaan tanah serta
usaha pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan untuk meningkatkan kualitas pembangunan dan
pemiliharaan sumber daya alam dengan melibatkan partisipasi masyarakat.
Untuk lingkungan permukiman yang terlalu padat akan sulit dilakukan perbaikan kampung karena sulitnya
mendapatkan tanah untuk membuat prasarana lingkungan, disamping tingkat kepadatan telah tidak memungkinkan
untuk diciptakannya lingkungan permukiman yang sehat. Karena itu, lingkungan permukiman seperti ini perlu ditata
berdasarkan konsep peremajaan permukiman kumuh. Agar dapat menampung kembali seluruh penduduk semula dan
menyediakan lahan untuk berbagai prasarana dan fasilitas lingkungan, bangunan baru harus dibuat bertingkat
sehingga akan terjadi lingkungan rumah susun sederhana. Penghuni lama diberi ganti rugi yang cukup untuk
pembayaran DP Kredit Kepemilikan Rumah Susun.