Anda di halaman 1dari 23

HEMOGLOBIN (HB)

MIANA WINDYA P, SST


Curiculum Vitae
 NAMA : MIANA WINDYA PURWATMASARI, SST
 TTL : YOGYAKARTA, 16 MEI 1975
 PEKERJAAN : ATLM LAB.PAT.KLINIK RSUD KARAWANG 1993-
Sekarang
 PENDIDIKAN :
 SMAKes YOGYAKARTA 1993
 D3 ANALIS KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES BANDUNG 2007
 D4 ANALIS KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES BANDUNG 2011
 08129994563
 mianax45@gmail.com
HEMOGLOBIN
Molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi
sebagai media transport oksigen dari paru paru ke
seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida
dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi
yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah
berwarna merah.
FUNGSI

 Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di


dalam jaringan- jaringan tubuh.
 Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke
seluruh jaringan- jaringan tubuh untuk dipakai sebagai
bahan bakar.
 Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh
sebagai hasil metabolisme ke paru-paru untuk di
buang.
HB terdiri dari dua
komponen, Heme
dan Globin. Heme
dibentuk oleh
Ferro dalam ikatan
cincin Profirin,
sedangkan Globin
t.d ikatan protein
tetramer 2 α dan 2
non α (β).
TIPE-TIPE HB DALAM DARAH
 Dapat Diketahui Dengan Pemeriksaan Elektroforesa
 Tipe hemoglobin normal yang paling umum, adalah:
- Hemoglobin A. Hemoglobin tipe ini adalah yang paling umum ditemui
pada orang dewasa. Beberapa jenis penyakit, seperti thalassemia akut,
dapat menyebabkan kadar hemoglobin A semakin rendah dan hemoglobin
F meningkat.
- Hemoglobin F (fetal hemoglobin). Hemoglobin tipe ini adalah yang paling
umum ditemui pada janin dan bayi baru lahir. Hemoglobin F akan segera
digantikan dengan hemoglobin A pasca kelahiran; hanya sedikit dari
hemoglobin F yang terbentuk pasca-kelahiran. Beberapa jenis penyakit,
seperti sickle cell disease, aplastic anemia, dan leukemia, memiliki tipe
hemoglobin abnormal dan jumlah hemoglobin F yang lebih tinggi
- Hemoglobin A2. Hemoglobin tipe ini umum ditemukan pada orang dewasa
dalam jumlah kecil.
Ada lebih dari 350 tipe hemoglobin abnormal, yang paling
umum, adalah:

 Hemoglobin S. Hemoglobin tipe ini umum ditemukan pada


sickle cell disease.
 Hemoglobin C. Hemoglobin tipe ini tidak dapat membawa
oksigen dengan baik.
 Hemoglobin E. Hemoglobin tipe ini umum ditemukan pada
orang-orang keturunan Asia Tenggara.
 Hemoglobin D. Hemoglobin tipe ini umum ditemukan
pada beberapa jenis penyekit sickle cell.
 Hemoglobin S and hemoglobin C. Umum ditemukan
dengan uji electroforesis.
HEMOGLOBIN A1c (HbA1c)

 Hemoglobin A1c atau HbA1c adalah komponen minor dari


hemoglobin yang berikatan dengan glukosa (glycohemoglobin) .
 Sekitar 8% dari Hb A terdiri dari komponen kecil (minor) yang
secara kimiawi sedikit berbeda. Komponen-komponen kecil ini
termasuk hemoglobin A1c, A1b, A1a1, dan A1a2.
 Hemoglobin A1c (HbA1c) digunakan untuk memantau glukosa
darah pada pasien diabetes. HbA1c merupakan indikator jangka
panjang kontrol glukosa darah, bisa juga digunakan untuk
memonitor efek diet, olahraga, dan terapi obat terhadap gula
darah pasien.
KELAINAN HB

• Kelainan genetic yang menyangkut Mutasi protein


Globin dalam bentuk kualitatif sehingga terjadi
HEMOGLOBI perubahan struktur atau jumlah ikatan protein
NOPATI dalam Globin (Sickle Cell)

• Kelainan genetic yang menyangkut Mutasi protein


Globin dalam benyuk kuantitatif sehingga terjadi
perubahan struktur atau jumlah ikatan protein
THALASEMIA dalam Globin (Thalasemia β, Thalasemia α)
Penyakit sel sabit/Sickle Cell

Hemoglobin S bertanggung
jawab untuk sebagian besar
jenis penyakit sel sabit,
suatu kondisi di mana sel-
sel darah merah memiliki
bentuk sabit yang
menyebabkan sel darah
merah memecah terlalu
cepat dan menyumbat
pembuluh darah kecil.
POTENSI PENYAKIT SICKLE CELL
GAMBARAN ERITROSIT SICKLE CELL DISEASE
THALASEMIA
 Thalasemia adalah kelainan darah yang diturunkan yang mana tubuh tidak
memproduksi cukup hemoglobin sehingga mengakibatkan jumlah hemoglobin
di dalam tubuh sedikit.
 Saat tubuh kekurangan hemoglobin, sel darah merah tidak bisa berfungsi
dengan baik dan hanya dapat hidup untuk waktu yang pendek  anemia
dengan gejala mudah merasa lelah, lemah, dan bahkan sesak napas.
 Orang dengan thalasemia dapat mengalami anemia ringan ataupun berat.
Anemia berat dapat mengakibatkan kerusakan organ dan mengakibatkan
kematian.
 Penatalaksanaan untuk thalasemia mayor adalah
transfusi darah secara teratur dan suplemen folat.
 Saat seseorang menerima transfusi darah,
sebaiknya ia tidak mengonsumsi suplemen zat besi,
karena hal tersebut akan meningkatkan jumlah zat
besi di dalam tubuh dan merusak jantung, hati,
dan sistem endokrin.
 Transplantasi
sumsum tulang dapat membantu
mengobati penyakit thalasemia, terutama pada
anak-anak.
 Pencegahan paling efektif adalah dengan menghindari
pernikahan pada penderita yang memiliki risiko tinggi
terhadap thalasemia. Jika salah seorang dari orang
tua merupakan carrier thalasemia beta, maka ia akan
menghasilkan anak yang 50% sehat dan 50% menjadi
carrier thalasemia beta. Jika kedua orang tua
merupakan carrier thalasemia beta, maka 25%
anaknya akan memiliki penyakit thalasemia beta, 50%
menjadi carrier thalasemia beta, dan hanya 25% yang
sehat.
ANEMIA
 Hemoglobinopathy atau Thalasemia dapat menyebabkan
anemia.
 Anemia adalah menurunnya “Oxygen carrying capacity”
per unit volume darah atau menurunnya massa eritrosit
dalam sirkulasi darah yang secara laboratorium ditandai
oleh penurunan Hematokrit atau HB
 Nilai Normal HB :
- PRIA : 13,3 – 17,7 g/dL
- WANITA : 11,7 – 15,7 g/dL
CONTOH :
 Anemia Hipokrom Mikrositer
 Anemia Normokrom Normositer
 Anemia akbat perdarahan
 Anemia Hemolitik
 Anemia karena kegagalan sum-sum tulang (kekurangan
erytropoetin, defisiensi asam folat,besi atau B12)
 Anemia karena penyakit kronis
 Anemia Hemolitik Autoimun (Auto Imun Hemolytic
Anemia/AIHA)
KADAR HB MENINGKAT

 POLISITEMIA : KADAR HB >18 g/dL


Tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah merah HB
meningkat.
Bila perlu dilakukan pengurangan volume darah dengan
melakukan phlebotomy untuk membuang kelebihan sel
darah merah

 FAKTOR EKSTERNAL : Perokok, tinggal di dataran tinggi


METODE PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN

 Cyanmethemoglobin
Prinsipnya adalah hemoglobin diubah menjadi
cyanmethemoglobin dalam larutan Drabkin yang berisi
kalium sianida dan kalium ferisianida. Absorbensi larutan
diukur pada panjang gelombang 546 nm
METODE SAHLI

Prinsip : Hemoglobin
diubah menjadi hematin
asam, kemudian warna
yang terjadi
dibandingkan secara
visual dengan standar
dalam alat
 TALQUIST
Prinsipnya adalah membandingkan darah asli
dengan suatu skala warna yang bertingkat-tingkat
mulai dari warna merah muda sampai warna merah
tua.

 HB reader

 Free Cyanida (dengan alat otomatis)

Anda mungkin juga menyukai