Hemoglobin
Hemoglobin
Hemoglobin S bertanggung
jawab untuk sebagian besar
jenis penyakit sel sabit,
suatu kondisi di mana sel-
sel darah merah memiliki
bentuk sabit yang
menyebabkan sel darah
merah memecah terlalu
cepat dan menyumbat
pembuluh darah kecil.
POTENSI PENYAKIT SICKLE CELL
GAMBARAN ERITROSIT SICKLE CELL DISEASE
THALASEMIA
Thalasemia adalah kelainan darah yang diturunkan yang mana tubuh tidak
memproduksi cukup hemoglobin sehingga mengakibatkan jumlah hemoglobin
di dalam tubuh sedikit.
Saat tubuh kekurangan hemoglobin, sel darah merah tidak bisa berfungsi
dengan baik dan hanya dapat hidup untuk waktu yang pendek anemia
dengan gejala mudah merasa lelah, lemah, dan bahkan sesak napas.
Orang dengan thalasemia dapat mengalami anemia ringan ataupun berat.
Anemia berat dapat mengakibatkan kerusakan organ dan mengakibatkan
kematian.
Penatalaksanaan untuk thalasemia mayor adalah
transfusi darah secara teratur dan suplemen folat.
Saat seseorang menerima transfusi darah,
sebaiknya ia tidak mengonsumsi suplemen zat besi,
karena hal tersebut akan meningkatkan jumlah zat
besi di dalam tubuh dan merusak jantung, hati,
dan sistem endokrin.
Transplantasi
sumsum tulang dapat membantu
mengobati penyakit thalasemia, terutama pada
anak-anak.
Pencegahan paling efektif adalah dengan menghindari
pernikahan pada penderita yang memiliki risiko tinggi
terhadap thalasemia. Jika salah seorang dari orang
tua merupakan carrier thalasemia beta, maka ia akan
menghasilkan anak yang 50% sehat dan 50% menjadi
carrier thalasemia beta. Jika kedua orang tua
merupakan carrier thalasemia beta, maka 25%
anaknya akan memiliki penyakit thalasemia beta, 50%
menjadi carrier thalasemia beta, dan hanya 25% yang
sehat.
ANEMIA
Hemoglobinopathy atau Thalasemia dapat menyebabkan
anemia.
Anemia adalah menurunnya “Oxygen carrying capacity”
per unit volume darah atau menurunnya massa eritrosit
dalam sirkulasi darah yang secara laboratorium ditandai
oleh penurunan Hematokrit atau HB
Nilai Normal HB :
- PRIA : 13,3 – 17,7 g/dL
- WANITA : 11,7 – 15,7 g/dL
CONTOH :
Anemia Hipokrom Mikrositer
Anemia Normokrom Normositer
Anemia akbat perdarahan
Anemia Hemolitik
Anemia karena kegagalan sum-sum tulang (kekurangan
erytropoetin, defisiensi asam folat,besi atau B12)
Anemia karena penyakit kronis
Anemia Hemolitik Autoimun (Auto Imun Hemolytic
Anemia/AIHA)
KADAR HB MENINGKAT
Cyanmethemoglobin
Prinsipnya adalah hemoglobin diubah menjadi
cyanmethemoglobin dalam larutan Drabkin yang berisi
kalium sianida dan kalium ferisianida. Absorbensi larutan
diukur pada panjang gelombang 546 nm
METODE SAHLI
Prinsip : Hemoglobin
diubah menjadi hematin
asam, kemudian warna
yang terjadi
dibandingkan secara
visual dengan standar
dalam alat
TALQUIST
Prinsipnya adalah membandingkan darah asli
dengan suatu skala warna yang bertingkat-tingkat
mulai dari warna merah muda sampai warna merah
tua.
HB reader