KELOMPOK V :
1. ANDI TEKNE (C1906006 )
2. SRI ASMAL YUNIARTI (C1906032)
3. HUSNIAH (C1906013)
4. RESA PURNAMASARI (C1906025)
5. ANDI ERNA WATI (C1906002)
6. JERNIATI ( C1906015 )
7. RIRIN OPU (C1906026 )
PERILAKU KEKERASAN
* PENGERTIAN
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang
dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal
tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif.
(Stuart dan Sundeen, 1995).
• Faktor predisposisi
Berbagai pengalaman yang dialami tiap orang mungkin menjadi faktor predisposisi yang
mungkin/ tidak mungkin terjadi jika faktor berikut dialami oleh individu :
• Psikologis; kegagalan yang dialami dapat menimbulkan frustasi yang kemudian dapat timbul agresif
atau amuk.
• Perilaku, reinforcement yang diteima ketika melakukan kekerasan, sering mengobservasi kekerasan,
merupakan aspek yang menstimuli mengadopsi perilaku kekerasan
• Sosial budaya; budaya tertutup, control sosial yang tidak pasti terhadap perilaku kekerasan
menciptakan seolah-olah perilaku kekerasan diterima
• Bioneurologis; kerusakan sistem limbic, lobus frontal/temporal dan ketidakseimbangan
neurotransmiser
• Faktor presipitasi
Bersumber dari klien (kelemahan fisik, keputusasaan, ketidak berdayaan, percaya diri
kurang), lingkungan (ribut, padat, kritikan mengarah penghinaan, kehilangan orang yang
dicintai/pekerjaan dan kekerasan) dan interaksi dengan orang lain( provokatif dan konflik).
2. Penyebab
Untuk menegaskan keterangan diatas, pada klien gangguan jiwa, perilaku kekerasan
bisa disebabkan adanya gangguan harga diri: harga diri rendah. Harga diri adalah penilaian
individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan
ideal diri. Dimana gangguan harga diri dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap
diri sendiri, hilang kepercayaan diri, merasa gagal mencapai keinginan.
* Gejala Klinis
• Perasaan malu terhadap diri sendiri akibat penyakit dan tindakan terhadap penyakit (rambut
botak karena terapi)
• Rasa bersalah terhadap diri sendiri (mengkritik/menyalahkan diri sendiri)
• Gangguan hubungan sosial (menarik diri)
• Percaya diri kurang (sukar mengambil keputusan)
• Mencederai diri (akibat dari harga diri yang rendah disertai harapan yang suram, mungkin
klien akan mengakiri kehidupannya.
3. Akibat
Klien dengan perilaku kekerasan dapat melakukan tindakan-tindakan berbahaya bagi
dirinya, orang lain maupun lingkungannya, seperti menyerang orang lain, memecahkan
perabot, membakar rumah dll.
Pohon Masalah
Resiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan
Perilaku Kekerasan/amuk