URINALISIS

(URINE)
BY ARIESNA MUHARANY
1910211002
 DEFINISI

FUNGSI

KOMPOSISI

PEMERIKSAAN URINE
 DEFINISI FUNGSI

Urin atau air seni adalah

Fungsi utama urin
cairan sisa metabolisme
adalah untuk
yang dieksresikan oleh
membuang zat sisa
ginjal yang kemudian
seperti racun atau obat-
akan dikeluarkan dari
obatan dari dalam
dalam tubuh melalui
tubuh.
proses urinalisasi.
KOMPOSISI URIN
PEMERIKSAAN URIN (URINALISIS)
BERDASARKAN PEMERIKSAAN URIN DASAR / PENYARING :

PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN

MAKROSKOPIK MIKROSKOPIK KIMIAWI
 PEMERIKSAAN MAKROSKOPIK

1. KEJERNIHAN DAN WARNA

2. pH
3. BAU
4. VOLUME
5. BERAT JENIS
1. KEJERNIHAN DAN WARNA
 Cara Pelaporan : jernih, agak keruh, keruh, sangat keruh.
 Tidak semua kekeruhan bersifat abnormal. Urin normal juga dapat
keruh bila didiamkan.
 Kekeruhan ringan terjadi karena lendir, sel epitel yg mengendap :
nubekula
 Kekeruhan disebabkan : fosfat amorf, karbonat, bakteri, unsur
sedimen, chylus.
2. pH

• Untuk penetapan pH dengan kertas nitrazin atau kertas cam

puran indikator (biasanya methyl red dan brom thymol blue) m
emerlukan urin yg segar.
• Urin lama terbentuk amonia  pH jadi 9 (urin sudah rusak).
• pH 4.5 : warna nitrazin kuning
• Pada pH lebih tinggi : warna nitrazin biru
• Batas pH urin normal : 4.6 – 8.5, rata2 : 6.2
3. BAU
Bau urin normal disebabkan oleh asam organik yang mudah
menguap.

4. VOLUME
• Normal selama 24 jam : 600-1600 ml
• Oligouri : 100-600 / hari
• Anuri : < 100 ml / hari
• Poliuri : > 2500 ml / hari -- diabetes insipidus, kronik renal
dieses
5. BERAT JENIS URINE

• Alat Pengukuran BJ : Urinometer, gelas ukur, termometer.

• BJ berkaitan dgn kepekatan urin dan daya pemekat ginjal.
• Berat jenis urin berhubungan erat dengan diuresis. Makin besar diuresi
s BJ makin rendah
 PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK
PEMERIKSAAN MIKROSKOPIK URINE (SEDIMEN) :

1. ERITROSIT
2. LEUKOSIT
3. EPITEL
4. SILINDER
5. KRISTAL
1. ERITROSIT
2. LEUKOSIT

3. SEL EPITEL

SEL EPITEL TUBULUS

 OVAL FAT BODIES

SEL SKUAMOSA
 SEL EPITEL TRANSISIONAL

4. SILINDER

Silinder adalah massa protein berbentuk silindris yang terbentuk di tubulus

ginjal dan dibilas masuk ke dalam urine. Silinder terbentuk hanya dalam
tubulus distal yang rumit atau saluran pengumpul (nefron distal).
 SILINDER HIALIN

SILINDER ERITROSIT
 SILINDER LEUKOSIT

SILINDER LILIN
 SILINDER GRANULAR

5. KRISTAL

Kristal yang sering dijumpai adalah kristal calcium oxalate, triple

phosphate, asam urat. Namun, dalam jumlah berlebih dan adanya
predisposisi antara lain infeksi, memungkinkan timbul penyakit
“kencing batu”.
KALSIUM OKSALAT

TRIPLE FOSFAT
 ASAM URAT

SISTIN (CYSTINE)
LEUSIN DAN TIROSIN

KRISTAL KOLESTEROL
KRISTAL LAIN
PEMERIKSAAN KIMIAWI