Anda di halaman 1dari 61

PENANGANAN LUKA

drh. M. Arfan Lesmana, M.Sc.


Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada
FASE WAKTU (setelah SEL FUNGSI
jejas)
Hemostasis Segera Platelet Cloting

Inflamasi 1 – 4 hari Neutrofil Fagositosis


Makrofag
Proliferasi 4 – 21 hari Makrofag Mengganti defek
(granulasi dan Limfosit Mengembalikan
kontraksi) Angiosit fungsi kulit normal
Neurosit Penutupan luka
Fibroblas
Keratinosit
Maturasi 21 hari – 2 tahun Fibrosit Tensile strength
(remodeling)

Tensile strength adalah tegangan maksimum yang bisa ditahan oleh luka ketika
diregangkan atau ditarik, sebelum area tersebut rusak.
Jaringan granulasi
Klasifikasi Luka
• Clean
• Clean-Contaminated
• Contaminated
• Dirty and Infected
Clean wound
• Luka non traumatik, tidak
melibatkan pernafasan,
oropharyngeal, gastrointestinal
dan urogenital. Dibuat dalam
kondisi aseptic.
Clean-contaminated wounds
• Luka non-traumatik, melibatkan
organ pernafasan,
oropharyngeal, gastrointestinal
dan urogenital tanpa
tertumpahnya isi organ tersebut
Contaminated wounds
• Luka termasuk luka traumatik
terbuka, luka operasi dengan
gagalnya teknik aseptic, insisi
pada daerah akut, inflamasi non
purulent atau insisi pada kulit
yang radang atau terkontaminasi
Dirty and infected wounds
• Luka traumatic yang lama, luka
yang melibatkan infeksi dan
perforasi organ
4 pilihan dasar dalam penutupan luka
• Primary closure (first intention)
• Delayed primary closure
• Secondary closure
• Healing by second intention
Primary Closure (first intention)
Penutupan luka langsung segera setelah terjadinya luka.
Pertimbangan:
• Luka dengan sedikit atau tidak ada kontaminasi
• Luka terkontaminasi yang diubah menjadi clean (lavage isotonic
solution)
• Kerusakan luka setelah pemotongan sebagian kecil area yang
terkontaminasi
• Luka yang berdekatan dapat menutup luka tanpa ketegangan yang
berlebihan
Delayed primary closure
Penutupan luka ditunda selama 3 – 5 hari untuk mengelola dan menilai
kembali luka setiap penggantian bandage.
Drainase optimal, sirkulasi membaik, lebih tahan infeksi. Penggantian
bandage 1 – 3x setiap hari
Pertimbangan:
• Luka dengan batas kontaminasi walaupun telah dilakukan debridement
dan lavage
• Luka dengan trauma jaringan yang moderate, berada pada resiko infeksi
setelah debridement dan lavage
• Luka diragukan viabilitasnya
• Luka yang memerlukan serial debridement
• Luka dengan jaringan yang membengkak
Secondary Closure
Penutupan luka pada hari 5 – 10 setelah kelukaan.
Pertimbangan:
• Delayed primary closure tidak memungkinkan terjadi (infeksi)
• Jaringan nekrotik memerlukan serial debridement dan penanganan lebih dari
5 hari
• Respon inflamasi moderate – berat yang persisten
Healing by second intention
Sering digunakan untuk penutupan luka yang
bermasalah pada kedokteran hewan, dengan
manajemen tertentu kontraksi luka dan
eptieliasi dapat terjadi.
Pertimbangan:
• Luka kotor dan terinfeksi (penutupan
dengan metode yang lain tidak
memungkinkan)
• Kerusakan tidak dapat ditutup oleh metode
konvensional
• Hewan muda sangat cepat mengalami
kesembuhan luka
6 langkah dasar manajemen luka
• Mencegah kontaminasi luka lebih lanjut
• Menghilangkan jaringan yang mati dan akan mati
• Menghilangkan debris dan kontaminan asing
• Drainase luka yang cukup
• Merangsang vascular bed yang baik
• Memilih metode penutupan luka yang paling cocok
Mencegah kontaminasi luka lebih lanjut
• Dilindungi dari trauma lebih lanjut dan bakteri: antimicrobial topical, steril
dressing, pembungkus pelindung: Povidone iodine 0,1%, Chlorhexidine
0,05%, K-Y jelly
Debridement (penghilangan jaringan mati dan akan mati)
• Non Selektif debridement:
• Surgical (Scalpel, pemotongan jaringan)
• Mekanik (wet to dry dressing)
• Selektif debridement:
• Autolisis (gel topical, dressing)
• Enzymatik (enzim topical)
• Bioterapi (maggot debridement theraphy)
Menghilangkan debris dan
kontaminan asing
• Kotoran, clay particles dan organic
debris  infeksi dan penundaan
kesembuhan luka: lavaged isotonic
(normal saline, Lactated ringers)
Drainase luka yang cukup
• Mengontrol dead space 
akumulasi cairan  media
perkembangbiakan kuman
Merangsang vascular bed yang baik
Memilih metode penutupan luka
yang paling cocok
• Mempertimbangkan hingga
beberapa minggu dengan luka
terbuka: secondary closure atau
healing by second intention
Produk Penanganan Luka dan Kegunaannya
• Sistem Drainasi Luka
• Produk Penanganan Luka Topikal
Sistem Drainasi Luka
Drainase Pasif: Penrose Drain
(Tyco/Kendall Health Care)
• Simple dan Ekonomis
• Radiopaque latex ukuran ¼ inch
(hewan kecil)
• Aliran cairan bergerak secara
gravitisional
Drainasi aktif
• Berdasarkan kondisi ruang
vacuum yang menyedot cairan
kedalam ruang tersebut (tidak
tergantung gravitasi)
• Terbuat dari plastic collapsible
• Terdapat marker milliliter
• Beresiko minimal infeksi
ascending
Produk Penanganan Luka Topical
• Enzymatic debridement agents
• Topical products promoting autolytic debridement
• Topical Wound-Healing enhancers
• Natural Products
• Biologic debridement: maggot debridement theraphy
• Common topical antiseptic solution
• Topical antimicrobial agents
Enzymatic debridement agents

• Metode debridement selektif Contoh enzymatic debridement


pada jaringan mati/rusak agents
• Tidak ada perdarahan dan • Papain-urea (accuzyme
trauma ointment™, Healthpoint Ltd.)
• Digunakan pada area yang • Trypsin, balsam of peru, castor
berdarah, nyeri dan menghindari oil (granule-V™, Pfizer animal
kerusakan akibat surgical health)
debridement • Collagenase (Santyl™, Healtpoint
Ltd.)
Topical products promoting autolytic
debridement
• Mendorong proses debridement
secara alami dan selektif pada
jaringan rusak
• Tidak ada perdarahan, nyeri dan
trauma
• Ada resiko menjadi infeksi jika
terdapat jaringan rusak dalam
jumlah signifikan
Wound gel
• Senyawa hydrogel mengandung Contoh wound gel
80-90% air • Curafil™ wound gel
• Menyediakan kelembaban untuk (Tyco/Kendall Healthcare)
luka, sedikit mengabsorpsi • Curasol™ gel wound dressing
leleran dari luka (Healthpoint Ltd.)
• Dressing dan bandage biasanya • Intrasite™ hydrogel (smith &
diperlukan Nephew inc.)
• Pemberian dilakukan 1 – 2x • NuGel™ Collagen wound gel
sehari tergantung kondisi luka (Johnson & Johnson)
Hydrophilic pastes and powders
• Mengisi cavitas dan kantong Contoh hydrophilic pastes and
pada luka powders
• Mengabsorpsi leleran dari luka • Duoderm hydroactive sterile
dan membentuk gel paste
• Memfasilitasi autolytic • Coloplast comfeel sterile paste
debridement • Avalon copolymer flakes
Topical Wound-Healing enhancers

• Meningkatkan proses • Acemannan dari tanaman Aloe


kesembuhan luka vera. Meningkatkan growth
Contoh: factor dan meningkatkan level
sitokin (IL-1, TNFα)
• Maltodextrin (Multidex, De
Royal Industries), polisakarida • Bovine collagen gels (kollagen,
dari hidrolisis pati jagung atau medifil, BioCore Medical
kentang (chemoattractant Tecnologies Inc).
neutrophil, makrofag, limfosit; Mempertahankan kelembaban,
antibacterial dan bakteriostatik) inisiasi respon inflamasi,
stimulasi fibroplasia dan migrasi
fibroblast
Natural Products

Madu dan Gula


• Obat alami (ancient remedies) • Antibakterial, stimulasi migrasi
• Agen higroskopik, menyerap makrofag, angiogenesis dan
oedema jaringan lokal fibroplasia (madu)
• Menyediakan nutrisi bakteri dan • Meningkatkan migrasi makrofag,
jaringan sekitarnya  utilisasi pembentukkan jaringan
glukosa oleh bakteri daripada granulasi dan epitelisasi (gula)
utilisasi asam amino dari • Digunakan dengan hati-hati pada
jaringan mati, mengurangi permukaan yang lebar
produksi leleran berbau
Biologic debridement: maggot debridement
theraphy
• Maggots memakan sel mati, • Larva Nicia sericata (green blow
eksudat, sekresi dan debris. fly) yang telah didesinfeksi
Produksi enzim proteolitik  digunakan pada MDT secara
memfasilitasi proses liquefaction terbatas
dan konsumsi jaringan nekrotik • Pada luka kronis, debridement
• 2nd dan 3rd larvae stage sulit dilakukan
mempunyai mulut  menusuk
luka, menimbulkan kerusakan,
trauma jaringan dan infeksi
sekunder
Common topical antiseptic solution Topical antimicrobial agents
Chlorhexidine diacetate ekonomis
• Efektif terhadap gram positif dan • Salep chlorhexidine (1%)
negative • Salep gentamycin (gram negative)
• Konsentrasi 0,05% • Salep nitrofurazone
• Penambahan Tris-EDTA (pseudomonas - )
meningkatkan kepekaan bakteri • Silver sulfadiazine (luka bakar)
1000x • Salep triple antibiotik (neomycine
Larutan Povidone-iodine sulfate, bacitracine zinc, polymxin
• Efektif terhadap bakteri, fungi, B sulfate)
virus, yeast dan protozoa
• Lebih sedikit aktifitas antibacterial
dan durasi lebih pendek disbanding
chlorhexidine diacetate
Bandages
Fungsi Bandages memiliki 3 lapisan
• Menahan dressing pada lokasinya • Lapisan pertama: wound dressing
• Imobilisasi tepi luka dan bagian tubuh • Topical membrane, kasa atau bantalan
yang kontak langsung dengan luka
• Memberi tekanan untuk • Lapisan kedua
mengendalikan hemorrhagi
• Lapisan penyerap cairan/leleran
• Menghilangkan dead-space/cavitas • Dapat terdiri dari kombinasi perban/kasa,
kapas gulung
• Melindungi luka dari kontaminan dan
trauma • Lapisan ketiga
• Mengikat/mengamankan lapisan yang
sebelumnya dan pelindung luar
• Dapat terdiri dari elastic wraps seperti
elasticon (Johnson & johson) dan vetrap
(3M animal Care Products) maupun
surgical tape (Zonas, Johson & joshnson)
Klasifikasi dressing
• Adherent dressings
• Non adherent dressings
• Absortive dressings
• Semiocclusive dressings
• Moisture-retaining dressings
Adherent dressings Wet to dry dressings
• Mechanical debridement dari • Pada luka dengan eksudat
jaringan nekrosis rendah sampai tinggi
• Absorpsi leleran dari permukaan • Mechanical debridement
luka
• Memfasilitasi autolysis Dry to dry dressings
• Pada luka dengan eksudat
Contoh: dengan viskositas rendah
• Dry to dry dressings • Dressings tidak diberi/hanya
• Wet to dry dressings (diberi RL sedikit sterile saline
atau sterile saline)
Non adherent dressings (diberi
salep/cream pembantu
kesembuhan luka)
• Menyediakan kelembaban
• Menyerap cairan jaringan dan
eksudat
Absortive dressings
• Polyurethane foam
• Absorbent, menahan cairan beberapa kali
dari berat material
• Non adherent
• Dapat melembabkan luka

• Alginate Dressings
• Terdiri dari alginic acid (alga
phaephyceae)

• Hypertonic saline dressings


• Kasa katun yang dijenuhkan dengan larutan
20% NaCl
• Absorpsi osmotic
• Menurunkan kemampuan proliferasi bakteri
Moisture-retentive dressings dan
occlusive dressings
Wet to wet dressings
• Memberi kelembaban pada luka
yang kering/jaringan nekrotik
• Larutan antimicrobial dapat
digunakan
Hydrogel dressings
• Superabsorbent hydrophilic,
kemampuan terbatas
• Dikombinasi dengan
antimicrobial
Hydrocolloid dressings
• Absorbent hydrophilic moderate,
membentuk gel
WARNA LUKA TIPE LUKA TUJUAN TREATMENT EKSUDAT MATERIAL DRESSING YANG DISARANKAN

Hitam Luka nekrotik Menghilangkan jaringan ++ Alginate, saline gauze, honey dressing, silver dressing
nekrotik
+ Alginate, saline gauze, hydrogel, hydrocolloid, honey dressing, silver
dressing
- Jika tanpa tanda infeksi, luka dapat sembuh dibawah ‘scab’
Kuning Luka Pembersihan luka dan ++ Alginate, hydrofiber, foam, saline gauze
mengeluarkan menghilangkan debris
eksudat
+ Alginate, hydrofiber, foam, saline gauze, saline gauze, hydrogel,
hydrocolloid

Hijau Luka terinfeksi Pembersihan luka dan ++ Antimicrobial gauze dressing, silver dressing, honey dressing
menghilangkan infeksi
+ Antimicrobial gauze dressing, silver dressing, honey dressing
- Antimicrobial gauze dressing, silver dressing, honey dressing
Merah atau pink Luka yang Perlindungan luka dan ++ Hydrofiber, foam
bergranulasi atau menyediakan lingkungan
epitelisasi yang lembab untuk
kesembuhan luka
+ hydrogel, hydrocolloid, hydrofiber, foam
- Hydrogel

++ = basah; + = lembab; - = kering


Komplikasi yang umum terjadi pada kesembuhan luka

• Nutrisi yang tidak memadai


• Medikasi dan pengaruhnya terhadap kesembuhan
• Hipovolemia dan anemia
• The nonhealing wound
• Kegagalan kesembuhan luka dengan second intention
• Scarring dan kontraksi luka
• Infeksi
• Draining tracts
• Penggunaan tourniquet
• Seroma
• Hematoma
• Terbukanya jahitan
Nutrisi yang tidak memadai
• Hewan liar terlantar
• Kekejaman pada hewan (kelaparan)
• Gangguan gastrointestinal
• Anomali mulut (palatal defect)
• Neoplasia lanjut

Nutrisi yang berpengaruh: Glukosa, plasma protein, vitamin C, vitamin E, Zinc,

Medikasi dan pengaruhnya terhadap kesembuhan


Medikasi yang mempengaruhi: adrenal corticosteroid, chloramphenicol. Sulfonamide,
diuretic, salicylates, tetracycline, trimetophrim, kemoterapi cancer
Hipovolemia dan anemia
Dehidrasi  pembongkaran jaringan, nafsu makan buruk, konstipasi, gangguan ginjal
Hipovolemia  mengurangi sirkulasi pada luka
Anemia  mengganggu transport nutrient ke jaringan hematocrit dibawah 15% 
mengganggu transport oksigen

The nonhealing wound


Pertimbangan utama  Neoplasia dapat dikelirukan dengan luka nonhealing. Contoh
squamous cell carcinoma

Kegagalan kesembuhan luka dengan second intention


• Masalah pada pembentukan jaringan granulasi
• Injeksi perivaskuler dari obat yang mengiritir
• Kegagalan kontraksi luka
• Kegagalan epitelisasi
Masalah pada pembentukan jaringan granulasi
Injeksi perivaskuler dari obat yang mengiritir
Kegagalan kontraksi luka dan epitelisasi
Scarring dan kontraksi luka
Infeksi
Absess (pada leher anjing terkena rumput yang menusuk)
Draining tracts
Saluran pada luka yang terhubung dengan absess, disebabkan fragmen gigi, benang, fragmen rumput, fragmen kayu
Penggunaan tourniquet
Komplikasi berupa nekrosis otot, ischemia otot dan paralisis syaraf,

Seroma
Kantong dimana terdapat akumulasi serum karena trauma, pembedahan (dead
space)  perlu drainase, dan penekanan pada luka

Hematoma
Hemorrhagi karena trauma eksternal atau secara sekunder dari hemostasis tidak
sempurna prosedur pembedahan
Terbukanya jahitan karena:
• Penutupan luka dengan tension yang berlebihan, secara sekunder nekrosis
ischemic
• Penjahitan terlalu dekat dengan tepi insisi
• Pemilihan benang jahit yang tidak tepat
• Penutupan pada kulit yang tidak normal (nekrosis)
• Pemasangan benang jahit yang menghalangi sirkulasi cutaneous
• Akumulasi kelembabab yang menyebabkan jaringan kering dan maserasi
• Adanya infeksi pada kantung, nekrosis, benda asing, neoplasia
• Kurangnya perlindungan terhadap gerakan, jilatan, trauma eksternal
• Pelepasan benang yang terlalu dini
• Penjahitan pada jaringan parut
• Gangguan kesembuhan luka lain

Anda mungkin juga menyukai