Anda di halaman 1dari 10

REPELLENT

(Sediaan Penolak Nyamuk)

Oleh: Ikrar Arumingtyas


NIM: 201251046
Definisi

Adalah sediaan yang digunakan dengan tujuan untuk mengatasi


gangguan insect, dengan jalan memberikan perlindungan pada tubuh
inangnya, atau pun dengan membuat inang tampang tidak menarik
bagi insect tersebut.

Pada dasarnya repellent tidak mampu untuk membunuh insect.

Zat aktif dari sediaan repellent biasanya zat kimia sintetis yang
memiliki sifat anti insekta, maupun bahan bahan alami yang memiliki
sifat sama.

Repellent dapat berupa sediaan likuida, cream, gel, lotion, ataupun


spray..
Jenis Jenis Repellent

 Topikal Repellent
adalah sediaan repellent yang diaplikasikan pada kulit inangnya.
(contoh: lotion, gel, spray)
 Clothing Repellent
adalah sediaan repellent yang diaplikasikan pada pakaian inangnya.
(contoh: spray)
 Spatial Repellent
adalah sediaan repellent yang diaplikasikan pada daerah diantara
hama dan inangnya dengan tujuan
menciptakan daerah isolasi diantara keduanya.
(contoh: penggunaan kelambu, obat nyamuk semprot)
Mekanisme Repellent

Nyamuk memiliki kemampuan untuk mencari mangsa


dengan mencium bau CO2, lactid acid, maupun bau lain
yg berasal dari kulit yg lembab, dan hangat. Nyamuk
sangat sensitif dengan bau tsersebut sehingga dapat
mendetekse keadaan inangnya ppada jarak 2,5 m.

Repellent akan memanipulasi bau dan rasa dari kulit


dengan menghambat reseptor lactid acid yg terdapat
pada antena nyamuk.
Syarat Syarat Repellent

 Harus mampu melindungi terhadap insecta


minimal 8 jam perlindungan.
 Harus tidak mengiritasi kulit dan membran
mukosa.
 Tidak menyebabkan reaksi toksisitas
 Tidak mudah hilang dengan di cuci air
 Sebagai sediaan kosmetik tidak boleh lengket, dan
harus menarik.
Zat aktif Repellent
Repellent Recomended by the U.S. Centers for Desease Controls and Prevention for Application for Skin

1. DEET
Adalah diethyltoluamide atau N,N-dietyhl-meta-toluamide.
Merupakan zat aktif paling banyak digunakan sebagai repellent saat
ini. Digunakan pada formula dengan kadar 5 -100 %. Dimana,
semakin tinggi konsentrasinya memberikan efek perlindungan
semakin lama. DEET biasa diformulasikan pada konsentrasi 10-35%,
sedangkan konsentrasi 10-15% digunakan pada anak – anak.

2. Picardin (KBR 3023)


Ini adalah bahan aktif repellent yang dianjurkan di United States,
contoh repellant komersial yang menggunakan Picardin sebagai zat
aktifnya adalah Autan. Studied in Australia menemukan bahwa 7%
picardin efeknya sama dengan 10% DEET.
 Alternative Repellent Aplication for Skin
P-methane-3,8-diol
Bite Blocker
IR3535
Citronella
Pengujian

 Waktu proteksi mutlak


adalah waktu terakhir sebelum nyamuk mau hinggap di
tangan, dihitung terhadap waktu sebelum ada nyamuk yang
hinggap di tangan.

 Daya Proteksi
adalah lama sediaan masih menunjukkan efek repellent tidak
kurang dari 95% proteksi.
 Cara Pengujian dilakukan sebagai berikut:
(Berdasarkan Metode Standar Pengujian Efikasi Pestisida)

Cara kerja dengan metoda ini adalah dengan cara memasukkan kedua tangan
yang sebelumnya telah dicuci dengan alkohol, tangan kanan adalah tangan
yang telah diberikan sediaan uji sebanyak 1 g setiap 600 cm2 area uji, dan
tangan kiri adalah tangan yang tidak diberikan sediaan apapun atau kontrol; ke
dalam kandang berukuran 50cm * 35cm * 40cm yang terbuat dari kasa nylon
berbingkai kawat besi berisikan nyamuk betina lapar yang berumur 2- 5 hari,
selama 5 menit; dengan interval waktu uji = jam ke-0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9,dan 10. Cara membuat nyamuk lapar adalah dengan hanya memberikan
makanan berupa air, selama 20 - 24 jam sebelum uji, dan pembuktian bahwa
nyamuk mau menggigit probandus adalah dengan cara mengukur kontrol atas
tangan yang tidak diberikan sediaan uji; adanya nyamuk yang mau hinggap di
tangan probandus juga untuk menunjukkan nyamuk aktif terhadap probandus. 

Lakukan pengamatan terhadap: 

1.Waktu pertama kali nyamuk hinggap di tangan kanan 

2.Jumlah nyamuk yang hinggap di tangan kanan dan tangan kiri, pada tiap
interval waktu 
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai