Anda di halaman 1dari 47

PSIKOFARMAKOLOGI

Disusun : Tri Ayu Octaviyani


Pembimbing : dr. Salikur, Sp.KJ
Definisi
Psikofarmako adalah obat yang bekerja secara selektif
pada susunan saraf pusat (SSP) dan mempunyai efek
utama terhadap aktivitas mental dan perilaku, digunakan
untuk terapi gangguan psikiatri.
ORIENTASI PENGGUNAAN OBAT
ANTI - PSIKOSIS
Obat acuan : Chlorpromazine (CPZ)
Golongan

 Golongan Tipikal
 Golongan Atipikal

Indikasi

 Gangguan Psikotik
 Skizofrenia
 Depresi berat disertai gejala psikotik
 Agitasi (Gaduh – gelisah)
 Delirium
Mekanisme Kerja

Pada obat TIPIKAL memblokade reseptor dopamine


pada reseptor pasca-sinaptik neuron di otak,
khususnya di sistem limbik dan ekstrapiramidal.

Anti-psikosis ATIPIKAL memblokade reseptor


dopamine D2 dan juga serotonin 5HT2.
Cara Penggunaan
• Onset efek primer (efek klinis) : sekitar 2-4 minggu
• Onset efek sekunder (efek samping) : sekitar 2-6 jam
• Waktu paruh 12-24 jam (pemberian 1-2 kali perhari)
• Dosis pagi dan malam berbeda untuk mengurangi
dampak efek samping, sehingga tidak menganggu
kualitas hidup pasien
Efek Samping
 Sedasi dan inhibisi Psikomotor
 Gangguan Otonomik : Hipotensi
 Gangguan Ekstrapiramidal (Parkinson).
 Gangguan endokrin (amenorrhoe, gynaecomastia),
metabolik (jaundice), hematologik (agranulocytosis)
Pengaturan dosis
• Dosis awal sesuai dengan anjuran, dinaikan setiap 2-3
hari sampai dosis efektif -> dievaluasi setiap 2
minggu dan bila perlu dinaikan dosis optimal
(dipertahankan 8-12 minggu) -> dosis maintenance
(dipertahankan 6 bulan sampai 2 tahun (diselingin
drug holiday) -> tapering off (dosis diturunkan setiap
2-4 minggu)
ANTI - DEPRESI
Obat acuan : Amitriptyline
Penggolongan
• TRISIKLIK (Amitriptilin, Imipramine, Clomipiramine)
• TETRASIKLIK (Maprotiline,Mianserin)
• MAOI (Moclebemide)
• SSRI (Fluoxetine, Duloxetine,Citalopram)
• ATYPICAL (Trazadone)
Indikasi
• Gejala sasaran untuk sindrom depresi
• Selama 2 minggu dan hampir setiap hari mengalami:
1. Rasa hati yang menurun
2. Hilang minat dan rasa senang
3. Kurang tenaga dan mudah lelah dan kenur kegiatan
• Keadaan diatas disertai gejala-gejala:
1. Penurunan konsentrasi pikiran dan perhatian
2. Penurunan rasa harga diri dan percaya diri
3. Pikiran perihal dosa dan diri tidak berguna
4. Pandangan suram dan pesimistik terhadap masa depan
5. Gagasan atau tindakan mencedrai diri/ bunuh diri
6. Gangguan tidur
7. Penurunan nafsu makan
• Hendaya dalam fungsi kehidupan sehari-hari
Mekanisme Kerja
Depresi terjadi karena menurunnya aktivitas
reseptor sirotonin.
Mekanisme kerja obat anti depresi:
• Menghambat re-uptake aminergic neutransmitter
• Menghambat penghancuran oleh enzim
monoamine oxidase
Efek samping
• Sedasi
• Efek antikolinergik (mulut kering, retensi urin, penglihatan
kabur, konstipasi, sinus takikardi)
• Efek anti-adrenergik ( perubahan EKG, hipotensi)
• Efek neurotoksis (tremor halus, gelisah, agitasi, insomnia)
• Overdosis trisiklik : eksitasi ssp, hipertensi, hiperpireksia,
konvulsi, toxic confusional state ( confusion, delerium,
disorientation)

Obat anti- depresi golongan SSRI relatif paling aman pada


overdosis.
Pemilihan obat

 Harus mempertimbangkan efek sedasi,


otonomik, kardiologik
 Tergantung pada toleransi terhadap kondisi
pasien (usia, penyakit fisik tertentu, jenis
depresi)
 Penggunaan untuk depresi ringan dan sedang
yang datang berobat jalan mengikuti urutan step
care.
Pengaturan dosis
• Onset efek primer: sekitar 2-4 minggu
• Onset efek sekunder: sekitar 12-24 jam
• Waktu paruh : 12-48 jam (Pemberian 1-2
x/hari)
Anti - Mania
Obat acuan : Lithium Carbonate
Penggolongan
Mekanisme kerja
 Sindrom mania disebabkan karena tingginya kadar
serotonin dalam celah sinaps neuron, khususnya
pada sistem limbik, yang berdampak terhadap
“dopamine receptor supersensitivity”
 Lithium carbonate Obat anti mania berkerja dengan
cara meningkatkan cholinergic muscarinic activity
dan menghambat cyclic AMP sehingga mengurangi
“dopamine receptor supersensitivity”
Indikasi
 Sindrom Mania
Dalam jangka waktu satu minggu hampir setiap hari
terdapat keadaan Afek (mood, suasana perasaan) yg
meningkat, ekspresif atau iritabel.

 Disertai paling sedikit 4 gejala berikut :


• Peningkatan aktifitas
• Lebih banyak bicara dari biasanya atau adanya dorongan untuk berbicara
terus menerus
• Flight of ideas
• Rasa harga diri yg melambung
• Berkurangnya kebutuhan tidur
• Mudah teralih perhatian
• Aktifitas berlebihan
Efek samping
 Efek samping litium :
 mulut kering
 Haus
 gastrointestinal distress
 kelemahan otot
 poli uria
 tremor halus

 Efek samping lainnya:


 Hypothyroidism
 edema pada tungkai
 metalic taste
 Lekositosis
 gangguan daya ingat dan konsentrasi pikiran
Gejala intoksinasi lithium
 Gejala dini: muntah, diare, tremor kasar, mengantuk,
konsentrasi pikiran menurun, bicara sulit, gaya berjalan tidak
stabil
 Dengan semakin beratnya gejala maka akan terjadi penurunan
kesadaran, hipertoni otot, oligouria, kejang-kejang
 Tindakan mengatasi intoksikasi lithium
Mengurangi faktor predisposis, forced diuresis dengan
garam fisiologis (NaCl 0,9%) diberikan i.v sebanyak 10cc
(1AMP), bila perlu hemodialisa
Pengaturan dosis
 Onset primer (efek klinis): 7-10 hari (1-2 minggu)
 Rentang kadar serum terapeutik = 0,8-1,2 mEq/L ( dicapai
dengan dosis sekitar 2 atau 3 x 500 mg per hari
 Toksik bila > 1,5 mEq/L
Mulai dengan dosis 250- 500mg/h diberikan 1-2 kali
sehari dinaikan 250g/h setiap minggu dan diukur serum
lithium yang berefek klinik ( 1200 mg/h-1800 mg/h) 2-3
bulan dan diturunkan sampai dosis maitenance (0,5-0,8
mEq/L)
Anti - Ansietas
Obat acuan : Diazepam/Chlordiazepoxide
Penggolongan
 Benzodiazepine
 Diazepam
 chordiazepoxide
 lorazepam
 clobazam
 bromazepam
 alprazolam

 Non-benzodiazepine
 Sulpiride
 busprone
Indikasi
 Gejala sasaran : Sindrom Ansietas.
 Butir diagnostik terdiri dari:
adanya perasaan cemas atau khawatir yang tidak
realistik terhadap 2 atau lebih hal yang dipersepsi
sebagai ancaman, perasaan ini menyebabkan individu
tidak mampu istirahat dengan tenang.
Mekanisme kerja

Obat antiansietas benzodiazepine yang bereaksi


dengan reseptornya yang akan meng-inforce the
inhibitory action of GABA neuron, sehingga
hiperaktivitas tersebut mereda.
Efek samping

 Sedasi ( rasa mengantuk, kewaspadaan berkurang,


kinerja psikomotor menurun, kemampuan kognitif
melemah)
 Relaksasi otot ( rasa lemas dan cepat lelah)
Pengaturan dosis

 Dosis anjuran-naikan dosis setiap 3-5 hari sampai


mencapai dosis optimal (dipertahankan 2-3
minggu) – diturunkan 1/8x setiap 2-4 minggu
sampai dosis maintenance (dipertahankan 4-8
minggu) – tapering off
Anti - Insomnia
Penggolongan

Benzodiazepine

 Nitrazepam
 Estazolam

Non - Benzodiazepine
 Zolpidem
 Ramelteon
Indikasi
 Gejala sasaran: Sindrom insomnia. Butir-butir
diagnostik terdiri dari:

 Membutuhkan waktu > ½ jam untuk tertidur atau


tidur kembali setelah bangun sehingga siklus
tidur tidak utuh dan menimbulkan keluhan
gangguan kesehatan
Cara penggunaan
 Dosis anjuran untuk pemberian tunggal 15-30 menit sebelum
tidur.
 Dosis awal dapat dinaikkan sampai mencapai dosis efektif dan
dipertahankan sampai 1-2 minggu, kemudian secepatnya tapering
off untuk mencegah timbulnya rebound dan toleransi obat.
 Pada usia lanjut, dosis harus lebih kecil dan peningkatan dosis
lebih perlahan-lahan untuk menghidari oversedation dan
intoksikasi.
 Lama pemberian tidak lebih dari 2 minggu agar risiko
ketergantungan kecil
Efek samping
 Supresi SSP (susunan saraf pusat) pada saat tidur.
 Hati – hati pada pasien dengan insufisiensi
pernapasan, uremia, gangguan fungsi hati, oleh
karena keadaan tersebut terjadi penurunan fungsi
SSP, dan dapat memudahkan timbulnya koma. Pada
pasien usia lanjut dapat terjadi “over sedation”,
sehingga resiko jatuh dan trauma menjadi besar
Anti obsesif kompulsif
Obat acuan : Clomipramine
Penggolongan

 Obat anti obsesi kompulsi trisiklik : klomipramin.

 Obat anti obsesi kompulsi SSRI : sertralin, paroksin,


fluvoxamine, fluoxetine, citalopram
Mekanisme

Mekanisme kerja obat anti obsesif kompulsif adalah


sebagai serotonin reuptake blockers (menghambat
reuptake neurotransmitter serotonin) sehingga
hipersensitivitas tersebut berkurang.
Indikasi
 Gejala sasaran: Sindrom Obsesif kompulsif. Butir-butir diagnostik terdiri dari:
 Selama paling sedikit 2 minggu dan hampir setiap hari mengalami gejala-
gejala obsesif kompilsif yang memiliki ciri-ciri:
o Diketahui/disadari sebagai pikiran, bayangan atau impuls dari diri individu
sendiri
o Pikiran, bayangan atau impuls tersebut harus merupakan pengulangan yang
tidak menyenangkan.
o Melaksanakan tindakan sesuai pikiran, bayangan atau impuls tersebutdi atas
bukan merupakan hal yang memberi kepuasan atau kesenangan
o Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang masih tidak berhasil di lawan
/dielakan, meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan oleh penderita.
Efek samping
 Efek samping obat anti obsesif kompulsif, sama seperti obat antidepresi
Trisiklik, dapat berupa:
 Efek anti-histaminergik (sedasi, mengantuk, kewaspadaan berkurang, kinerja
psikomotor menurun,dll)
 Efek anti-kolinergik (mulut kering, keluhan lambung, retensi urin, penglihatan
kabut, konstipasi,dll)
 Efek anti-adrenergik alfa (perubahan EKG, hipotensi ortostatik)

 Efek neurotoksis ( tremor halus, kejang-epileptik, insomnia)

 Efek samping yang tidak berat (tergantung daya toleransi dari penderita),
umumnya dapat ditoleransi oleh penderita dan akan menhilang dalam
waktu sekitar 3 minggu bila tetap diberikan dalam dosis yang sama
Anti - Panik
Obat acuan : Imipramine
Penggolongan
 Obat anti panik trisiklik: imipramin, klomipramin
 Obat anti panik benzodiazepin: alprazolam
 Obat anti panik RIMA: mokoblemid
 Obat antipanik SSRI: sertalin, fluoksetin,
paroksetin dan fluoksamin.
Indikasi
 Selama paling sedikit satu bulan, mengalami beberapa kali
serangan anxietas berat yang
 memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Serangan anxietas tersebut terjadi pada keadaan-keadaan sebenarnya
secara objektif tidak ada bahaya
 Serangan anxietas tersebut tidak terbatas pada situasi yang telah diketahui
atau yang dapat diduga sebelumnya.
 Terdapat keadaan yang relatif bebas dari gejala-gejala anxietas pada
periode diantara serangan-serangan panik (meskipun demikian, umumnya
dapat terjadi juga komplikasi “anxietas antisipatorik”, yaitu anxietas yang
terjadi setelah membayangkan sesuatu yang mengkhawatirkan akan terjadi).
Efek samping
 Efek anti-histaminergik (sedasi, mengantuk, kewaspadaan
berkurang, kinerja psikomotor menurun,dll)
 Efek anti-kolinergik (mulut kering, keluhan lambung, retensi
urin, penglihatan kabut, konstipasi,dll)
 Efek anti-adrenergik alfa (perubahan EKG, hipotensi
ortostatik)
 Efek neurotoksis ( tremor halus, kejang-epileptik, agitasi,
insomnia)
Anti - Hiperkinetik
Obat acuan : Methylphenidate
Indikasi
 Gejala sasaran : Sindrom Hiperkinetik
dengan butir-butir diagnostik diantaranya,
1. Ciri utama ialah berkurangnya perhatian dan aktivitas
berlebihan
2. Berkurangnya perhatian tampak jelas dari terlalu dini
dihentikannya tugas dan ditinggalkannya suatu kegiatan
sebelum tuntas selesai
3. Hipereaktivitas dinyatakan dalam kegelisahan yang
berlebihan
Efek samping

Pengaturan dosis bersifat individual, dapat


disesuaikan dengan penambahan dosis dan efek
yang diinginkan, sebaiknya obat diberikan pada
pagi hari.

Anda mungkin juga menyukai