Anda di halaman 1dari 14

KONSEP

KETUHANAN
DALAM ISLAM

Disusun oleh :
Kintani Diva Shalsabilla (036119024)
Agni Deninta Hardiana (036119026)

2B / PENDIDIKAN BIOLOGI
01 Hakikat
Ketuhanan
Konsep Kehutanan
02 menurut ahli
filsafat
Sejarah Pemikiran
03 Manusia tentang Wujud
05
Tuhan pembuktian
adanya
04 Ketuhanan menurut Tuhan
Al-Quran dan Hadits
01 HAKIKAT KETUHANAN

Tuhan menurut Kamus Besar Bahasa


Indonesia adalah sesuatu yang diyakini,
dipuja, dan disembah oleh manusia sebagai
yang Mahakuasa. Tuhan tidak bergantung
pada sesuatu yang lain demi menjadi Tuhan.
Bersifat abadi tanpa awal dan akhir.
02. Konsep Ketuhanan Menurut Ahli Filsafat
 
Socrates (399-469SM) Plato (427-347 SM) Aristoteles Ibnu Sina (980-
(322-384) 1036 SM)
Sang pencipta dari Tuhan terpisah dari
alam yang kita lihat Adanya Tuhan dan
alam ini dan sebagai dunia konkrit, tidak
bukan sesuatu yang tiba- hubungan-Nya
ide tertinggi dari bersifat materi, tidak
tiba dan kebetulan, dengan alam
alam ide. Ide memiliki potensi.
bahkan segala segi dan semesta.
tertinggi ini adalah Tuhan adalah “Aktus Hukum Alam
sebagainya menuju
ide kebaikan. Tuhan Murni”.  Sebagai Hukum sebab-
kepada suatu tujuan, dan
terbebas dari sifat Aktus Murni, aktifitas musabab
tujuan itu menuju Konsepsi yang
baru, karena benda Tuhan tidak lain
kepada tujuan yang maha mengatur
yang selalu berubah kecuali melalui
lebih tinggi. Sehingga
bersifat baru, dan berpikir. Tuhan
sampai kepada ujung
setiap yang baru adalah “pemikiran
yang berdiri sendiri dan
mempunyai sebab yang sedang berpikir
Esa.
yang ada di atas pemikiran”. 
penyebabnya.
03. Sejarah Pemikiran Manusia
Tentang Tuhan
• ini manusia sejak jaman primitif telah
mengakui adanya kekuatan yang
Dinamisme berpengaruh dalam kehidupan. Mula-
mula sesuatu yang berpengaruh tersebut
ditujukan kepada benda
Pemikiran
Barat

• masyarakat primitif, roh dipercaya


sebagai sesuatu yang aktif sekalipun
Animisme bendanya telah mati. Roh dianggap
sebagai sesuatu yang selalu hidup,
mempunyai rasa senang apabila
kebutuhannya dipenuhi
• Roh yang lebih dari yang lain, kemudian

Politeisme disebut dewa. Dewa mempunyai tugas


dan kekuasaan tertentu sesuai dengan
bidangnya.

• Satu bangsa hanya mengakui satu dewa yang disebut


dengan Tuhan, namun manusia masih mengakui
Henoteisme Tuhan (illah) bangsa lain. Kepercayaan satu tuhan
untuk satu bangsa disebut dengan henoteisme.

• Dalam monoteisme hanya mengakui adanya satu


Tuhan untuk seluruh bangsa. Bentuk monoteisme
Monoteisme ditinjau dari filsafat ketuhanan terbagi menjadi tiga
paham yaitu deisme, panteisme dan teisme. 
• Kelompok rasionalis dikalangan orang Islam,
Muktazila yang sangat menekankan penggunaan akal
dalam memahami semua ajaran Islam. Dalam

h menganalisis masalah ketuhanan, mereka


memakai bantuan ilmu logika Yunani guna
mempertahankan keimanan.
Pemikira
n Umat
Islam

• Kelompok yang berpendapat bahwa manusia


memiliki kebebasan berkehendak dan

Qodariyah berbuat. Manusia berhak menentukan dirinya


kafir atau mukmin sehingga mereka harus
bertanggung jawab pada dirinya. Jadi, tidak ada
investasi Tuhan dalam perbuatan manusia.
• Kelompok yang berpendapat bahwa
kehendak dan perbuatan manusia
Jabariyah sudah ditentukan Tuhan. Ikhtiar dan
doa yang dilakukan manusia tidak ada
gunanya.

Asy’ariyah • Kelompok yang mengambil jalan


dan tengah antara Qodariyah dan
Jabariyah. Manusia wajib berusaha
Maturidiya semaksimal mungkin. Akan tetapi,
Tuhanlah yang menentukan hasilnya.
h
Ketuhanan Menurut Al-Quran dan Hadits
 Al-Quran
Al-Ankabut (29) : 61
Dan jika engkau bertanya kepada mereka “ Siapakah yang
menciptakan langit dan bumi dan mendudukkan matahari dan bulan? ”
Pati mereka akan menjawab, “Allah”. Maka mengapa mereka bias
dipalingkan (dari kebenaran).
 
Al-Anbiya (21) : 22
Seandainya di langit dan di bumi ada Tuhan-Tuhan selain Allah, tentu
keduanya telah binasa. Maha Suci Allah yang memiliki Arsy, dari apa
yang mereka sifatkan.
 
Al-Ma’idah (5) : 17
”Sungguh telah kafir orang-orang yang meyakini, bahwa Tuhan itu
adalah al-Masih putera Maryam. Katakanlah,’Maka siapakah yang
dapat menahan Allah, jika hendak mematikan al-Masih putera Maryam
 Hadits
Dari Anas bin Malik Radhiallahuanhu bahwasannya
Rasulullah SAW membaca ayat ini (artinya) : “Dia
adalah Robb (Tuhan) yang patut kita bertaqwa
kepadaNya dan Dia yang berhak memberi ampunan.”
QS.Al-Muddatsir (74) : 56. Kemudian beliau bersabda,
Allah Azza Wajalla berfirman,  Aku adalah zat yang
berhak ditakuti (mendapat keakwaan hamba). Oleh
karena itu janganlah menjadikan bersama-Ku Tuhan
yang lain. Barang siapa takut untuk menjadikan Tuhan
lain bersama-Ku, maka Aku berhak mengampuninya
(HR.Ibnu Majah).
1. Teori Sebab
Wujud Pembuktian Adanya Tuh
Segala sesuatu pasti ada sebab yang melatar belakanginya. Adanya
sesuatu pasti ada yang mengadakan, dan adanya perubahan pasti ada
yang mengubahnya. Mustahil sesuatu ada dengan sendirinya. Mustahil
pula sesuatu ada dari ketiadaan. Pemikiran tentang sebab ini akan
berakhir dengan teori sebab utama, dia adalah Tuhan.
 
2.Teori Keteraturan
Alam semesta dengan seluruh isinya, termasuk matahari, bumi, bulan,
dan bintang-bintang bergerak secara teratur. Tuhanlah yang mengatur
segala keteraturan yang ada di alam semesta ini, hingga sedemikian
rupa adanya.
 
3. Teori Pengabulan Doa
Kita dapat mendengar dan menyaksikan beberapa orang yang doa nya
dikabulkan. Serta meminya pertolongan kepada Allah yang Mahakuasa.
Contohnya seperti Nabi Muhammmad SAW, doa beliau selalu dikabulkan
oleh Allah SWT. Karena Nabi Muhammad SAW adalah manusia yang
dimuliakan Allah SWT.

 
TERIMAKASI
H
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images
Please bythis
keep Freepik
slide for
attribution.
SPIRITUAL ICONS
ALTERNATIVE RESOURCES

Anda mungkin juga menyukai