Kelompok 1 A2
Sediaan Granul
Sangat kasar 8 20 60
Kasar 20 40 60 20 60 40
Setengah
40 40 80 40 60 60
kasar
Halus 60 40 100 80 60 120
Rumus kompresibilitas :
Bj Nyata =
Bj Mampat =
%K =
4. Uji Kadar Air
Evaluasi Kapsul
Kapsul Lunak
Timbang seksama 10 kapsul utuh
satu persatu untuk memperoleh
Kapsul Keras bobot kapsul, beri identitas tiap
Timbang seksama 10 kapsul, satu kapsul. Kemudian buka kapsul
persatu beri identitas tiap kapsul. dengan alat pemotong bersih dan
Keluarkan isi tiap kapsul dengan kering yang sesuai seperti gunting
cara yang sesuai. Timbang atau pisau tajam, dan keluarkan isi
seksama tiap cangkang kapsul dan cuci dengan pelarut yang
kosong dan hitung bobot netto sesuai. Biarkan sisa pelarut
dari isi tiap kasul dengan cara menguap dari cangkang kapsul
mengurangkan bobot cangkang pada suhu kamar dalam waktu
kapsul dari masing-masing bobot kurang lebih 30 menit, lakukan
kapsul. pencegahan terhadap penarikkan
atau kehilangan lembab. Timbang
cangkang kapsul dan hitung bobot
netto isi kapsul.
Bentuk Sediaan Tipe Sub Tipe Dosis dan Perbandingan zat aktif
≥ 25 mg dan ≥ 25 < 25 mg atau <
% 25%
Bobot rata-rata isi kapsul Bobot isi kapsul A Bobot isi kapsul B
Masukkan 1 kapsul ke dalam alat, hilangkan gelembung udara dari permukaan sediaan yang
diuji dan segera jalankan alat pada laju kecepatan seperti yang tertera dalam masing-masing
monografi. Dalam interval waktu yang ditetapkan atau pada tiap waktu yang dinyatakan,
ambil cuplikan pada daerah pertengahan antara permukaan media disolusi dan bagian atas
dari keranjang berputar atau daub dari alat dayung, tidak kurang 1cm dari dinding wadah.
Lakukan penetapan seperti yang tertera dalam masing-masing monografi. Lanjutkan
pengujian terhadap bentuk sediaan tambahan. Bila cangkang kapsul mengganggu
penetapan, keluarkan isi tidak kurang dari 6 kapsul sesempurna mungkin, larutkan cangkang
kapsul dalam sejumlah volume media disolusi seperti dinyatakan. Lakukan penetapan seperti
yang tertera dalam masing-masing monografi. Buat koreksi seperlunya. Faktor koreksi lebih
besar 25% dari kadar pada etiket tidak dapat diterima.
Tablet
1. Uji organoleptis
2. Uji keseragaman ukuran 3t<d<3 1/3 t
3. Uji keseragaman bobot
4. Uji kekerasan
5. Uji kerapuhan, <1%
6. Uji waktu hancur, 15 menit tablet konsenvisonal.
30 menit tablet salut. 60 menit tablet salut gula
7. Uji disolusi
Evaluasi Tablet
1. Organoleptis
A B
>300 mg 5% 10%
4. Uji kekerasan tablet
Kekerasan tertenu dari tablet agar dapat bertahan terhadap berbagai
guncangan mekanik (ketika proses pembuatan, pengepakan dan
pengepalan), dengan cara :
- diujikan pada 20 tablet (pengukuran berdasarkan luas permukaan tablet
dengan menggunkaan beban yang dinyatakan dalam kg (satuan
kekerasan: kg/cm2)
-dihitung kekerasan rata-rata dan standar devisianya
-pada umunya, kekerasan tablet yang diterima adalah antara 4-10 kg/cm2,
tetapi hal ini juga bergantug pada hasil uji waktu hancur tablet
Alat = hardness tester
5. Uji Kerapuhan Tablet
Kerapuhan tablet menggambarkan kekuatan permukaan tablet.
alat uji kerapuhan tablet disebut friabilator. Ambil 20 tablet di
bebas debu kan kemudian ditimbang menggunakan neraca
analitik (Wo). Setalah itu dimasukkan ke dalam alat friabilator dan
mesin dijalankan dengan kecepatan 25 RPM selama 4 menit.
Setelah itu tablet dibebas debukan lagi dan ditimbang (Wt).
Tablet yang baik akan memenuhi persyaratan kerapuhan tablet
jika memiliki kerapuhan kurang dari 0,8% atau 1%.
Kerapuhan tablet dihitung menggunakan rumus:
Wo Wt
%kerapuhan x100%
Wo
6. Waktu Hancur Tablet
Waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah tablet untuk
hancur menjadi granul atau partikel penyusunnya
sehingga mampu melewati ayakan yang terdapat pada
bagian bawah alat. Alat uji waktu hancur tablet disebut
disintegration tester. Cara pengujiannya diawali dengan
memasukan 6 tablet kedalam alat berupa keranjang.
Keranjang kemudian dimasukan kedalam medium dan
digerakkan naik turun sebnyak 50 kali setiap menit. Waktu
yang dibutuhkan oleh 6 tablet tidak bersalut untuk hancur
tidak lebih ari 15 menit dan tidak lebih dari 60 menit
untuk tablet bersalut atau salut selaput.
7. Disolusi Tablet
Uji disolusi akan menggambarkan laju pelarutan
obat dalam medium yang akan mempengaruhi efek
obat. Alat uji disolusi tablet disebut dissolution tester.
Uji dilakukan dengan memasukkan sejumlah tablet
kedalam alat dan kemudian diukur laju pelepasan obat
pada media air atau media lain yang sesuai.
Kecepatan disolusi lihat di farmakope
Suppositoria
26 mg – 15 mg 10% 20%