Anda di halaman 1dari 29

TRANSPLANTASI GINJAL

by
Lola Despitasari

Prodi S1 Keperawatan
STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
• Apa itu transplantasi ginjal ??
• Pernahkah ada kasusnya di Indonesia?
• Kepada siapa diberikan ?
GINJAL TIDAK MAMPU LAGI
GAGAL GINJAL
MENJALANKAN FUNGSINYA

TRANSPLANTASI
HEMODIALIASA
GINJAL

MENINGKATKAN
KUALITAS HIDUP
PASIEN
TRANSPLANTASI GINJAL
• Proses transfer ginjal yang sehat dari tubuh pendonor ke
tubuh orang lain yang ginjalnya mengalami kerusakan.
• Pilihan terbaik untuk gagal ginjal terminal
• Transplantasi ginjal dapat memperbaiki uremia sampai
kembali ke nilai normal, anemia, neuropati perifer
• Meningkatkan kualitas hidup pasien
• Dialisis menyebabkan kalsifikasi vaskuler shg prognosis
pascatransplasntasi berbanding terbalik dgn lamanya
seseorang menjalai prosedur dialisi seblm akhirnya
melakukan translanstasi ginjal
Siapa Saja yang Dapat Mendonorkan Ginjalnya?

1. Pendonor yang Masih Hidup (Living Donor)


• Keluarga dekat seperti paman, bibi, orangtua, sepupu, anak (yang
usianya di atas 18 tahun), pasangan atau bahkan kerabat
terkadang bersedia untuk mendonorkan ginjal mereka.

2. Pendonor yang Berpenyakit Kronis atau Sudah Meninggal


(Deceased Donor)
• Donor dari jenis ini biasanya berasal dari orang yang mengalami
mati otak atau brain death. Mati otak adalah kondisi ketika otak
tidak lagi dapat berfungsi secara permanen. Sehingga organ-organ
lain perlahan juga akan berhenti bekerja. Pendonor dari golongan
ini harus seizin keluarga pasien .
PERSIAPAN DONOR
• Donor transplantasi ginjal dapat diperoleh dari donasi
kadaver
• Donor kadaver yang mati batang otak maupun yang sudah
henti jantung
• Ginjal donor juga dapat diperoleh melalui donasi hidup
• Donasi hidup dari donor familial  orang tua, anak, saudara
kandung, maupun donor non familial  pasangan hidup dan
teman
• Donasi hidup dari kembar identik  tonggak sejarah pertama
keberhasilan transplantasi ginjal yg tjd pada manusia karena
tdk memerlukan obat-obat immunosupresan
lanjutan
• Donasi hidup merupakan yg terbaik karena
dapat memberikan hasil yang terbaik-->
persiapan tissue typing yg baik
• Tdk selalu resipien memperoleh donasi hidup
• Donasi kadaver Waktu tunggu 5-6 tahun
• Prinsip utama donasi hidup primum non nocere
shg calon donor perlu mnjlani sejumlah evaluasi
praoperasi nefrektomi donor
lanjutan
Beberapa aspek perlu dievaluasi dari calon donor
hidup :
a. Kemungkinan timbulnya resiko morbiditas dan
mortalitas pada donor selama menjalani operasi
transplantasi
b. Kemungkinan donor menularkan penyakit
c. Evaluasi praoperasi harus memastikan bahwa
calon donor transplantasi ginjal akan hidup dgn
fungsi ginjal normal pasca nefrektomi donor
unilateral
lanjutan
d. Calon donor ginjal harus merupakan sesorang yang
kompeten memberikan informed consent dgn
kehendak bebas utk mendonorkan dan mnegerti sisi
baik dan komplikasi yg mngkn muncul calon donor
dapat mengundurkan diri dari partisipasinya
e. Evaluasi berhubungan dengan prosedur operasi
transplantasi seperti tissue typing, pencitraan BNO-
IVP dan arteriografi untuk mengetahui anatomi dan
jumlah arteri yg memperdarahi ginjal yg akan di
nefroktomi
lanjutan
• Hasil dan prognosis cangkok bergantung pada
berbagai faktor
• Ginjal donor mayat dapat berfungsi sampai
maksimal 30 tahun
• Ginjal donor hidup dapat mencapai 40 tahun
PERSIPAN RESIPIEN
• Tujuan evaluasi calon resipien pratransplantasi
ginjal adaalah untuk mendiagnosis etiologi
penyakit gagal ginjal dan resiko tjdnya rekurensi
pada transplantasi
• Menyingkirkan tdpnya infeksi aktif, toleransi
operasi, kmngknan malignansi
• Pemeriksaan sistem vaskuler  memastikan
revaskulerisasi yg baik bagi ginjal
transplantasi angiografi
Lanjutan
• Evaluasi urologi memastikan kandung kemih atau
reservoir lain sbgai penggantinya adekuat untuk
menampung produksi urine ginjal transplantasi dan
kemngkinan diperlukannya nefroktomi native kidney (ginjal
resipien) sblm op transplantasi
• Indikasi nefrektomi native kidney pratransplantasi  batu
ginjal yg tdk dapt diterapi dgn teknik invasif minimal, ginjal
terinfeksi
• Kontraindikasi utama seorang resipien mengikuti
transplantsai ginjal  terdapat maglinansi aktif atau
metastasis, infeksi yg belum teratasi, penyalahgunaan obat
dan penyakit ginjal resipien / native kidney yg belum diatasi
Preservasi Ginjal
• Tujuan preservasi organ adalah untuk
memungkinkan proteskis fungisonal thdp organ
selama periode antara perfusi fisiologis oleh sirkulasi
pada donor dgn revaskulerisasi resipien shg resipien
dpt menerima organ yg viabel
• Faktor yg dapat mempengaruhi viabilitas organ
transplantasi yaitukerusakan yg disebabkan oleh
hipoperfusi, warm ischemia donor, cedera jaringan
yg trjd selama periode iskemia, dan reperfusion
injury yg tjd saat revaskularisasi pd resipien
lanjutan
• Kerjasama tim transplantasi yg baik dalam prosedur donasi
hidup dalam kamar operasi yg bersebeahan dgn resipien
memnugkinkan waktu iskemik total berkisar 30 memnit
• Warm ischemis injury tjd akibat kegagalan dari fosforilasi
oksidatif dan kematian seleluar akibat menuruan adenosine
triphospate (ATP)
• Priode pascanefroktomi dan sblm implantasi ginjal donor
dibuat dalam suasana hipotermia (0-4c)
• Hindari suhu dibwah 0 C  dapat membentuk kristal es
intraseluler
• Hipotermi dapat menurunkan aktiviats enzm Na/K ATP -ase
Tahapan dalam Melakukan Transplantasi Ginjal

1. Tahap Pra Operasi


• Tahap ini adalah tahap pertama, ketika pasien
yang membutuhkan donor menunggu hasil tes
pendonornya. Pendonor baik living
donor maupun deceased donor perlu
menjalani serangkaian tes untuk mengetahui
tingkat kecocokan ginjal si pendonor dengan
tubuh pasien. Misalnya saja tes golongan
darah.
Ketentuan kecocokan golongan darah antara si
pendonor dengan yang menerima donor adalah
sebagai berikut:
• Jika penerima donor bergolongan darah A, maka
pendonor harus bergolongan darah A atau O
• Jika penerima donor bergolongan darah B, maka
pendonor harus bergolongan darah B atau O
• Jika penerima donor bergolongan darah O, maka
pendonor harus bergolongan darah O
• Jika penerima donor bergolongan darah AB, maka
pendonor dapat dari golongan darah A, B, AB atau O
Selain tes darah, pendonor juga harus menjalani tes
lainnya yang disesuaikan pada umur, jenis kelamin,
penyebab gagal ginjal dan faktor lainnya, seperti tes
kecocokan jaringan dan tes berikut:
• Tes kesehatan secara umum: tes metabolisme, studi
pembekuan (coagulation), kolonoskopi, tes kanker
serviks pada wanita dan tes prostat pada pria.
• Pemeriksaan kardiovaskular: elektrokardiogram, tes
tingkat stres, echocardiogram
• Pemeriksaan paru-paru: Sinar-X pada dada,
spirometri
2. Tahap Operasi atau Transplantasi Ginjal
• Jika serangkaian tes telah dilakukan dan akhirnya
mengalami kecocokan, langkah selanjutnya adalah
melakukan operasi atau transplantasi ginjal. Anestesi
biasanya diberikan terlebih dahulu kepada pasien
sebelum melakukan operasi.
• Transplantasi ginjal dapat berlangsung selama 2 -4 Jam.
Jenis operasi ini adalah heterotopik, yang artinya posisi
ginjal yang baru tidak berada pada posisi ginjal semula.
Ginjal yang baru ditempatkan di dekat pinggul. Ginjal yang
lama biasanya tidak dilepas.
• Namun jika ginjal yang lama dapat menyebabkan masalah
yang serius seperti infeksi, tekanan darah yang tinggi serta
yang lainnya, maka ginjal yang lama terpaksa dilepas.
Komplikasi bisa terjadi setelah operasi seperti:
• Infeksi atau pendarahan
• Sirkulasi darah ke ginjal baru yang terhambat
dan aliran urin dari ginjal baru yang
terhambat.
Tahap Pasca Operasi
• Pada tahapan ini dilakukan pengawasan dan
monitoring kepada pasien yang menerima donor
ginjal. Pasien perlu diamati karena biasanya
setelah operasi, tubuh pasien akan mengalami
penolokan terhadap ginjal baru karena dianggap
sebagai objek asing. Penolakan ini merupakan
hal yang wajar. Sebanyak 30% pasien yang
melakukan transplantasi ginjal pernah
mengalaminya dan biasanya akan selesai dalam
enam bulan.
NEFREKTOMI DONOR
• Nefrektomi donor hidup dapat dilakukan dgn
pembedahan terbuka melalui insisi lumbotomi
interkosta XI-XII maupun laparoskopi
• Laparoskopi kurangya nyeri pasca operasi,
lama waktu rawat lebih pendek dan lebih cepat
bekerja shng dapat meningkatkan kualitas hidup
• Peningkatan jumlah donor transplantasi ginjal
setelah digunakannya teknik nefrektomi melalui
laparoskopi
TEKNIK KLASIK
• Diperkenalkan oleh Rene Kuss
• Ginjal donor kiri di transplantasikan ke fosa iliaka kanan dan ginjal donor kanan di
transplantasikan ke fosa iliaka kiri.
• Anastomosis a.renalis terhadap a. Iliaka interna dilakukan secara end to end dan
v.renalis dianastomosiskan kepada v.iliaka eksterna secara end to side
• Setelah anastomosis vaskuler dab ginjal transplantasi kembalai mendapatkan
vaskularisasi dilakukan implantasi ureter ke buli-buli (ureteroneosistomi)
• 20 kasus menunjukan berbagai komplikasi  prdarahan, stenosis a. Renalis
pasaca anastomosis, stenosis ureter

Catt : Anastomosis : hubungan antarpembuluh melalui saluran-saluran kolateral atau


pembentukan suatu hubungan antara dua rongga atau organ yang normalnya
terpisah akibat pembedahan, trauma, atau penyakit.
IMPLANTASI GINJAL PADA FOSA ILIAKA KANAN

• Keuntungannya karena letak v. Iliaka eksterna kana lebih


superfisial dibandingkan kiri sehingga mempermudah
anastomosis v. Renalis kanan yg pendek ke v. Iliaka eksterna
kanan
Lanjutan
• Kelemahannya apabila tjd kebocoran atau
nekrosis pelvis ginjal yg berasal dari sisi kanan
donor, maka pada saat eksplorasi letak pelvis
ginjal tsb tertutup oleh ginjal sendiri, dan ini
dapat tjd pada donor kadaver
• Di indonesia cangkok berasal dari donor hidup
shg kelamahan dapat dicegah dengan
nefrektomi donor yg hati-hati
Anastomosis Vena
• Terlebih dahulu dilakukan sebeum
anastomosis arteri
• Dilakukan pada ginjal kanan yg vena renalisnya
lebih pendek
• Anastomosis antar v. Renalis dengan v.iliaka
eksterna secara end to side tdk menimbulkan
komplikasi
Anastomosis Arteri
• Diameter a.iliaka interna lebih besar dan lebih
kaku dibndingkan a. Renalis  susah untuk
dilakukan anastomosis end to end  end to
side
• Antara a. Renalis dengan a. Iliaka eksterna tdk
ditemukan kesulitan
• Waktu mengerjakan lebih singkat dan
perdarahan lebih sedikit
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai