Anda di halaman 1dari 14

EKSTRAKSI DAN SINTESIS NANOSILIKA BERBASIS PASIR BANCAR

DENGAN METODE BASAH

Kelompok IV
1.Dandi Saputra
2.Dina Maryani
3.Fainida Hasanah
4. Mutya Kusumasari
5. Sukmawati Laia
Nanosilika

Pasir Bancar

Amorf

Quartz
Alat Bahan
Gelas beker ukuran 100, Pasir Bancar
250, 400 dan 800 ml SiO2
Gelas ukur Larutan HCl 37%
Pipet tetes NaOH 99%
Spatula logam dan kaca Aquades
Corong kaca
Cawan keramik
Mortar
Aluminium foil
Termometer
Kertas saring
Lampu
Timbangan analitik
Furnace
Magnetik stirrer
Metode
Basah

1.XRD
2.SEM

Metode Metode CO-


Hidrotermal Presipitasi

KARAKTERISASI
Metode
Pembuatan

Pasir dihaluskan dan disaring dengan Bubur silisit Si(OH)4 dibuat


ukuran saring sekitar 250 mikron dengan metode co-presipitasi

Larutan sodium silikat Na2SiO3 Setelah larutan sodium silikat


didiamkan, kemudian diputar dan di
dibuat dengan metode hidrotermal
titrasi dengan HCl (2M) sehingga pH
mendekati netral (6-7)
Serbuk pasir kering dicampur
NaOH (7M) dan distirer selama 3-4 jam.
Setelah terbentuk gel berwarna
Kemudian didiamkan selama 24 jam.
putih/bubur silisit, disaring dan
dicuci dengan air yang terionisasi

Endapan Si(OH)2 (silica gel) didiamkan


kemudian di keringkan menggunakan cahaya
lampu 100 W selama 2 hari. Terakhir
dikarakterisasi menggunakan XRD dan SEM
Hasil Uji Difraksi Sinar-X
Terdapat dua fasa yang
teridentifikasi:
1. Sudut (2Ɵ): 5-90̊ fasa yang
teridentifikasi yaitu quartz dan
Calcite.
2. Sudut (2Ɵ)= 26,61˚ fasa yang
teridentifikasi yaitu quartz.

Gambar 1. Pola difraksi sinar-X serbuk


nanosilika hasil sintesis ( 7 M NaOH & pH 7)
Hasil analisis SEM untuk
Nanosilika hasil sintesis
ditunjukkan pada gambar 2.
Berdasarkan hasil pengamatan
SEM dapat dilihat partikel SiO2
ukuran 58 nm dapat teramati
walaupun sebagian besar tampak
kumpulan partikel-partikel kecil
yang menyatu membentuk
Gambar 2. Profil struktur mikro (hasil uji
partikel besar (beraglomerasi).
SEM) serbuk nanosilika hasil sintesis.
Serbuk nanosilika dapat disintesis menggunakan metode sederhana dan murah yaitu
metode basah yang merupakan penggabungan dari metode hidrotermal dan metode CO-
Presipitasi

Variasi molaritas NaOH ekstraksi SiO berpengaruh terhadap pembentukan fase yang
terbentuk yang terlihat pada pola XRD yang menghasilkan nanosilika amorf dan
nanosilika kristal

Variasi molaritas NaOH pada proses ekstraksi dan PH saat titrasi berpengaruh terhadap
produksi dan struktur mikro. PH yang dihasilkan yaitu 7 (netral) dan ukuran partikel SiO2
sekitar 58 nm
DAFTAR PUSTAKA

Munasir, M., Triwikantoro, T., Zainuri, M., & Darminto, D.


(2013). EKSTRAKSI DAN SINTESIS NANOSILIKA BERBASIS PASIR
BANCAR DENGAN METODE BASAH. Jurnal Penelitian Fisika dan
Aplikasinya (JPFA), 3(2), 12-17.
SESI DISKUSI

1. Kevin Juvoral : Apa yang terjadi ketika endapan dikeringkan dibawah sinar

matahari atau dibawah maupun diatas 100 watt?

Jawab : Karena jika dikeringkan dibawah sinar matahari, maka kita tidak dapat

mengontrol suhunya sesuai yang kita inginkan. Karena hasil yang ingin didapatkan

yaitu berupa gel. Jika dibawah 100 watt, maka tidak akan terbentuk gel yang

sempurna, begitu juga jika diatas 100 watt juga tidak akan membentuk gel yang

sempurna dan dikhawatirkan endapan nanti akan jadi padat. (Dina Maryani)
2. Dino Yanuardi : Bagaimana kerja stirrer? Mengapa stirrer bekerja selama 3-4 jam ?

Jawab :
a. Magnetic stirrers adalah sebuah alat yang menggunakan putaran medan magnet
untuk memutar stir bars atau batang pengaduk yang diletakan dalam larutan
sehingga akan membantu menghomogenkan larutan. Stirrer berfungsi untuk
mengaduk, memanaskan dan menghomogenkan suatu larutan secara mekanik dan
magnetik.
b. Mengapa 3-4 jam? karena ini adalah waktu terbaik agar larutan dapat tercampur
dgn sempurna sehingga mengahsilkan sodium silikat, apabila lebih atau dibawah 3
jam maka larutan tidak terhomogen dgn baik. (Sukmawati Laia)
3. Metha Melyanti Pakpahan : Apa itu pasir Bancar dan apa semua jenis pasir
dapat di gunakan dengan metode ini ? Bagaimana kita bisa menentukan
struktur hanya melihat dari data XRD?
Jawab :
a. Pasir Bancar merupakan pasir yang terdapat pada daerah Bancar, Surabaya,
Jawa Timur. Tidak, karena yang bisa dibuat hanya pasir yang mengandung Fe
atau besi saja. (Mutya Kusumasari)
b. Caranya dengan melihat hasil XRD ialah dimana sampel tersebut
mempunyai puncak-puncak yang intensitasnya tidak terlalu tinggi tetapi
melebar, dimana hal itu merupakan salah satu karakteristik dari
material yang berukuran nano. (Fainida Hasanah)
4. Megawati Siregar : Bagaimana pengaruh variasi molaritas NaOH
untuk metode ini?
Jawab : Variasi molaritas NaOH pada proses ekstraksi dan pH henti
saat titrasi berpengaruh
terhadap produksi dan struktur mikro (particles size) nanosilika yang
dihasilkan dan variasi molaritas NaOH pada proses ekstraksi SiO2
berpengaruh terhadap pembentukan fase yang terbentuk, nanosilika
amorf dan nanosilika kristal (fase quartz). (Dandi Saputra)
5. Kartika Nur Khasanah: bagaimana prnsip kerja metode basah? Dan bagian
mana saja yang termasuk metode basah?
Jawab :
a. Prinsip kerja pada metode basah ini ada 2 tahap. Tahap pertama yaitu
metode hidrotermal dan tahap kedua yaitu metode co-presipitasi.
(Sukmawati Laia)
b. Bagian dari masing masing metode basahnya yaitu pertama metode
hidrotermal yaitu saat pembuatan larutan sodium silikat (Na2SiO3) dan
yang kedua metode co-presipitasi yaitu pada pengendapan larutan
sodium dilikat agar menjadi gel. (Dina Maryani)

Anda mungkin juga menyukai