Anda di halaman 1dari 14

PENETAPAN KADAR INJEKSI SEFOTAKSIM

MENGGUNAKAN KCKT/HPLC
Fadli Zil Ikram 192FF05064
Fitria Dwi Setyorini 192FF05065
Fitria Helma 192FF05066
Ghassani Fauzan R. 192FF05067
Halimah Nurjannah 192FF05068
Hana Indri Y.P 192FF05069
Helena Berlin P.H 192FF05070
Inggrid Andriani 192FF05071
Iqmarina Maulidani 192FF05072
Irna Siti H. 192FF05073
Jeihan Aliyya N. 192FF05074
Krisanti Ayu I. 192FF05075
Marta Sopiya 192FF05076
Martini Wantinas P. 192FF05077
Mayda Nur A. 192FF05078
KELOMPOK 2
A2
SEFOTAKSIM INJEKSI

Injeksi Sefotaksim mengandung Sefotaksim,


C19H24N6O5 S2 tidak kurang dari 90,0% dan tidak
lebih dari 110,0% dan jumlah yang tertera pada
etiket.
PENETAPAN KADAR

 Penetapan Kadar  KCKT seperti tertera pada


Kromatografi <931>

Fase diam yang umum digunakan adalah


silika yang dimodifikasi atau butiran
polimerik.
Li Oktadesil silanat terikat secara
kimiawi pada partkel mikro silika
berpori atau partikel mikro keramik,
dengan diameter 3-10 µm, atau
batang silika monolitik.

FI V
Larutan dapar fosfat 0,05 M
Larutkan 7,1 g natrium fosfat dibasa anhidrat dalam
1000 ml air  atur pH hingga 6,25 dengan
penambahan asam fosfat P.
Larutan A
Buat campuran Larutan dapar fosfat 0,05 M dan
metanol P (86:14)  Saring melalui penyaring
dengan porositas 0,5µm atau lebih kecil, dan
awaudarakan sebelum digunakan.

Larutan B
Buat campuran Larutan dapar fosfat 0,05 M dan
metanol P (60:40)  Saring melalui penyaring
dengan porositas 0,5µm atau lebih kecil dan
awaudarakan sebelum digunakan.

Fase gerak  Fase gerak Buat variasi campuran


Larutan A dan Larutan B.
Larutan baku
Timbang saksama sejumlah iebih kurang 40 mg
Natrium Sefotakim BPFI

masukkan ke dalam labu tentukur 50-ml

tambahkan 40 ml Larutan A , aduk hingga larut

tambahkan Larutan A sampai tanda.


Larutan sensitivitas

Masukkan 2,0 ml Larutan baku dalam labu tentukur


100-ml

encerkan dengan Larutan A sampai tanda.

Pipet 2 ml larutan ini masukkan ke dalam labu tentukur


20-ml

encerkan dengan Lanutan A sampai tanda.


Larutan resolusi

Campur 1 ml Larutan baku, 7 ml air dan 2 ml metanol


P.

Tambahkan 25 mg natrium karbonat,

campur dan biarkan pada suhu ruang selama 10


menit, sambil kadang-kadang digoyang.

Tambahkan 3 tetes asam asetat glasial P dan 1 ml


Larutan baku, dan campur.
Larutan uji
Biarkan satu wadah Injeksi hingga mencair dan
campur.

Ukur saksama sejumlah volume injeksi setara


dengan lebih kurang 80 mg sefotaksim,

masukkan ke dalam labu tentukur 100-ml,

encerkan dengan Larutan A sampai tanda.


SISTEM KCKT

• Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan


detektor 235 nm dan kolom 15 cm x 3,9 mm
berisi bahan pengisi Li dengan ukuran partikel 5
µm .
• Laju alir lebih kurang 1,0 ml per menit.
• Lakukan kromatografi Larutan resolusi, Larutan
baku, dan Larutan Sensitivitas, rekam
kromatogram dan ukur respons puncak seperti
tertera pada Prosedur
RUMUS PERHITUNGAN KADAR

• V = volume injeksi dalam ml yang digunakan pada Larutan uji;


• P = kandungan sefotaksim dalam µg per mg Sefotaksim
Natrium BPFI;
• C = kadar Sefotaksim Natrium BPFI dalam mg per ml Larutan
baku
• ru dan rs berturut-turut = respons puncak Larutan uji dan
Larutan baku.
CONTOH KASUS

Pada penetapan kadar cefotaxime diketahui


kandungan cefotaxime 100.000mikrogram dalam
35mg/ml cefotaxime natrium BPFI. Larutan uji
disiapkan dengan menimbang 80mg sampel yang
dilarutkan hingga volume 100ml. Jika respon
puncak baku adalah 285 dan respon puncak
larutan uji adalah 265, maka mg cefotaxime dalam
larutan uji adalah?
JAWABAN

• 
=0,1x35.000x0,93
=3,223
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai