Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 2

Eni Rohaini 20170302001


Ridha Ramayani 20170302005
Annisa Bella Maharani 20170302018
Audrey Zalika Harvianto 20170302021
Herlin Romanda 20170302025
Dewi Septi Medinawati 20170302033
Ajis Nur Rahmat 20170302075
Nurul Hatim Isbat’s 20170302084
Vitamin B1 (Thiamin)
■ Vitamin yang memiliki peran penting dalam
menjaga kesehatan kulit dan membantu
mengkonversi karbohidrat menjadi energy
yang diperlukan tubuh untuk aktivitas sehari-
hari, selain itu vitamin B1 juga membantu
proses metabolisme protein dan lemak.

Sumber vitamin
B1 :
• Gandum
• Daging
• Susu
• Telur
• Kacang-kacangan
Kelebihan Vitamin B1 :
• Alergi (jarang terjadi,
Defisiensi Vitamin B1 : menyebabkan bercak
• Beri-beri kemerahan dan gatal pada
• Kulit kering kulit.
• kondisi serius maka
• Gangguan saluran
seseorang akan
pencernaan mengalami sakit kepala,
• Gangguan system sulit bernapas, dada
saraf terasa sesak dan warna
kulit berubah
Vitamin B2 (Riboflavin)
■ Vitamin B2 sangat berperan dalam proses
metabolisme dalam tubuh manusia. Selain itu
vitamin B2 juga berperan sebagai koenzim
FMN dan FAD, Serta memiliki peran dalam
pembentukan molekul steroid, sel darah
merah, dan glikogen.

Sumber Vitamin B2 :
• Sayuran hijau
• Kacang kedelai
• Kuning telur
• susu
Defisiensi Vitamin B2 :
• air seni berwarna
kuning
• dosis tinggi dapat
Defisiensi Vitamin B2 :
menyebabkan diare
• Menurun nya daya
• Jika serius,
tahan tubuh
menyebabkan
• Bibir pecah-pecah
pembengkakan pada
• Kulit kering
wajah, bibir, lidah dan
tenggorokan serta bisa
menimbulkan rasa
gatal pada kulit
Vitamin B3 (Niacin)
■ Vitamin ini berperan penting dalam
metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan
energi, metabolisme lemak, dan protein.
Vitamin B3 memiliki peran yang besar dalam
menjaga kadar gula darah, tekanan darah
tinggi, penyembuhan migraine dan vertigo.

Sumber Vitamin
B3 :
• Daging
• Ikan
• Ayam
• Gandum
• Ragi
Defisiensi Vitamin B3 :
• Kemerahan pada
kulit, sakit kepala,
Defisiensi Vitamin B3 : diare, mulas hingga
• Mual mual dan muntah.
• Muntah • (sudah parah ) Detak
• Kekejangan jantung yang tidak
• Keram otot teratur, nyeri sendi,
• Gangguan system pembengkakan
pencernaan lengan atau kaki,
penglihatan kabur
dan sakit kepala terus
menerus.
Kelompok Risiko Defesiensi
Vitamin B1, B2, dan B3
Vitamin B1 Vitamin B2 Vitamin B3

Pengguna alkohol Pengguna alkohol Pengguna alkohol


Lansia Trauma Kondisi
Gangguan Kondisi malabsorpsi
Penyerapan Hipermetabolik Hartnup disease
Biomarker laboratorium vitamin
B1
Indikasi
• Deteksi defisiensi Vitamin B1
• Penilaian status vitamin B1
Persiapan
• Pasien Dianjurkan Puasa
• Spesimen : Serum plasma Darah
Metode
• Paling reliabel : aktivitas transketolase pada Red Blood
Cell(RBC)
• Nilai Normal : aktivitas >15% dari penambahan thiamine
difosfat invitro

Biomarker laboratorium vitamin
B2

Indikasi Deteksi defisiensi vitamin B2


Spesimen : EDTA Plasma
Aktivitas glutation reductase pada Red Blood Cell
(RBC) serta penambahan FAD (Flavin Adenin
METOD dinukleotida)

E Nilai Normal : peningkatan aktivitas <20%


Defisiensi : >40%
Intervensi : Intervensi : koefisien korelasi intraclass
( ICC ) : 0,79 / 0,69
Biomarker laboratorium B3

Indikasi Deteksi Status B3 (Niacin) intake

Persiapa Pasien Puasa


n Spesimen : Serum plasma darah
HPLC dengan cara mengevaluasi metabolitnya N1-
Methylnicotinamide (NMN) & N1- Methyl- 2-
Metode pirydoxine-5- carboxymide (PYR)
Nilai normal : ekskresi N perhari >12 mg
Pada defisiensi pellagra : < 2 mg

Anda mungkin juga menyukai