Anda di halaman 1dari 27

Changes of Cytokines and

Matrix Metalloproteinases in
Patients with Premature
Rupture of Chorioamnion
and its Clinical Significance

Silvya Anindita
Changes of cytokines and matrix
metalloproteinases in patients with premature
rupture of chorioamnion and its clinical
significance

Pembimbing:
Dr. dr. Herlambang, Sp. OG, KFM

Silvya Anindita
G1A219044
Abstrak
 Tujuan: Untuk menyelidiki perubahan sitokin dan
matriks metalloproteinase pada pasien dengan
Ketuban Pecah Dini (KPD) dengan korioamnionitis
(HCA) dan makna klinisnya. 
 Metode: Sebanyak 80 wanita hamil dengan ketuban
pecah dini dipilih sebagai kelompok KPD dan 80 wanita
hamil normal sebagai kelompok kontrol. Kelompok KPD
dikelompokkan menjadi subkelompok HCA (n=45) dan
kelompok non-HCA (n=35) berdasarkan ada atau tidak
adanya HCA. Matriks metaloproteinase (MMP-8, MMP-9)
dan sitokin (IL-8, IL-10, TNF-α) pada wanita hamil
dibandingkan. 
abstrak

 Hasil: Kadar IL-8, TNF-α pada KPD adalah (420.45 ±


110.26) ng/L, (413.53 ± 125.19) ng/L, secara
signifikan lebih tinggi dibandingkan kontrol; Kadar IL-
10 pada KPD adalah (332,07 ± 48,12) ng/L, secara
signifikan lebih rendah dibandingkan kontrol. Kadar
IL-8 dan TNF-α pada KPD dengan HCA secara
signifikan lebih tinggi dibandingkan non-HCA, kadar
IL-10 secara signifikan lebih rendah dibandingkan
non-HCA. Kadar MMP-8, MMP-9 pada KPD adalah
(11,02 ± 2,48) ng/mL, (648,42 ± 73,35) ng/L, secara
signifikan lebih tinggi dibandingkan kontrol. Kadar
MMP-8, MMP-9 pada KPD dengan HCA secara
signifikan lebih tinggi dibandingkan non-HCA dengan
perbedaannya bermakna secara statistik.
abstrak
 Kesimpulan: 
 Saat KPD dan HCA terjadi, disertai dengan
perubahan kadar sitokin dan MMP,
sehingga pengecekan berkala indikator ini
dapat menjadi dasar penegakkan
diagnosis dini dari KPD dan HCA, dimana
dapat membantu menurunkan angka
morbiditas dan mortilitas pada ibu hamil
dan bayi baru lahir dengan penilaian klinis
yang bermakna.
PENDAHULUAN
 Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah
pecahnya selaput ketuban dini sebelum
persalinan
 Pecahnya ketuban pada usia kehamilan
<37 minggu juga dikenal sebagai
ketuban pecah sebelum waktu (KPSW) 
 KPD dapat menyebabkan peningkatan
angka kelahiran prematur, kematian
perinatal, dan infeksi intrauterin
PENDAHULUAN

 Bukti histologis menunjukkan bahwa KPD


sering dikaitkan dengan HCA. 
 HCA tidak memiliki gejala klinis yang jelas,
sehingga penegakkan diagnosis sulit
dilakukan.
 Tujuan penelitian ini adalah untuk
menyediakan dasar diagnosis klinis dan
pengobatan infeksi membran korionik
amniotik dengan menilai perubahan sitokin
dan MMP pada KPD
Objek Penelitian
 Oktober 2016-Mei 2017 di Rumah Sakit
 Kelompok KPD
 80 wanita hamil dengan KPD

 Usia 22-30 tahun

 Usia kehamilan 30,5-36,4 minggu

 Kelompok Kontrol
 80 wanita hamil normal

 Usia 23-30 tahun

 Usia kehamilan 37,6-41,4 minggu

 Kelompok KPD dibagi ke dalam subkelompok HCA


(n=45) dan non-HCA (n=35)
Kriteria Diagnostik KPD
1. Aliran cairan yang tidak terkendali di vagina
2. Tes kertas celup, sekresi vagina PH≥7,
menunjukkan pecahnya membran; 
3. Pemeriksaan mikroskopis, kristal rhabdoid dapat
terlihat di cairan vagina. Pewarnaan 0,5‰ meilan,
terlihat sel epitel dan rambut fetus berwarna biru
muda atau tidak berwarna; pewarnaan nilon warna
biru 0,1% sampai 0,5%, terlihat sel epitel janin
berwarna oranye
4. Rambut janin dapat diamati dengan pemeriksaan
amniotik; 
5. Kantung ketuban tidak bisa dilihat dengan
pemeriksaan USG bagian janin yang terbuka. 
Kriteria Diagnostik HCA

 Pemeriksaan patologi membran amniotik


dan jaringan korionik
 Infiltrasi neutrofil 5-30 dapat dianggap

sebagai HCA ringan hingga sedang


 Infiltrasi neutrofil lebih dari 30

dianggap sebagai HCA berat.


Indeks Uji
 Sebanyak 5 mL darah vena mediana cubiti
 Serum darah dikumpulkan dengan sentrifugasi,
ditempatkan di tabung EP dan disimpan pada
suhu -20℃. 
 Kadar IL-8, IL-10, MMP-8 dan MMP-9 diukur
dengan enzyme-linked immunosorbent
assay/ELISA (kit ditingkatkan oleh Beijing
Bai'ulebo Technology Co, Ltd). 
 Kadar TNF-α dideteksi oleh
Radioimmunoassay/RIA (kit dibeli dari Ruier
Biotechnology Co, Ltd.). 
Analisis Statistik
 Data dianalisis dengan perangkat lunak
SPSS 17.0. 
 Kadar sitokin dan MMP konsisten dengan
distribusi normal, dan digambarkan
sebagai Mean ± SD. 
 Uji T dilakukan untuk semua data. 
 Nilai P <0,05 dianggap signifikan secara
statistik.
Pebandingan kadar sitokin pada
kedua kelompok Ibu hamil (ng/L)

Kelomp n IL-8 IL-10 TNF-α


ok
KPD 80 420.45 332.07 413.53
±110.26 ±48.12 ±125.19
Kontrol 80 310.23 380.42 360.27
±78.51 ±53.35 ±68.32
t 7.283 6.019 3.340
P 0.000 0.000 0.001
Perbandingan kadar sitokin
kelompok HCA dan non-HCA(ng/L)

Kelomp n IL-8 IL-10 TNF-α


ok
HCA 45 580.23 278.51 485.33
±108.51 ±42.53 ±125.19
Non-HCA 35 356.45 349.17 391.27
±71.26 ±58.22 ±78.32
t 10.551 6.273 3.889
P 0.000 0.000 0.000
Perbandingan kadar MMP pada
kedua kelompok Ibu hamil

Kelompok n MMP-8 MMP-9


(ng/mL) (ng/mL)
KPD 80 11.02±2.48 648.42±73.35
Kontrol 80 7.36±1.42 298.07±38.42
t 11.455 37.844
P 0.000 0.000
Perbandingan kadar MMP pada
kelompok HCA dan non-HCA

Kelompok n MMP-8 MMP-9


(ng/mL) (ng/mL)
HCA 45 12.51±2.63 723.12±83.53
Non-HCA 35 9.54±1.97 538.27±58.62
t 5.572 11.127
P 0.000 0.000
Diskusi
 KPD merupakan salah satu faktor penyebab paling
umum kelahiran prematur, tetapi patogenesisnya masih
belum jelas
 Penelitian terkait menunjukkan infeksi, perubahan
struktur membran, insufisiensi serviks, kelainan tekanan
intrauterin merupakan faktor penting terjadinya KPD
 Sebagai komplikasi umum KPD, HCA dapat
menyebabkan infeksi paru pada janin, sepsis, dan
enterokolitis
 Pada penanganan KPD, deteksi dini dan pencegahan
HCA secara efektif dapat mengurangi timbulnya
komplikasi
Diskusi

 TNF-α adalah faktor inflamasi disekresikan


oleh makrofag monosit, berperan penting
dalam reaksi inflamasi dengan mengatur
ekspresi sitokin lainnya, yang menyebabkan
respons inflamasi lokal.
 Pada keadaan normal, kadar TNF-α yang
rendah membantu proliferasi dan diferensiasi
sel, meningkatkan anti-inflamasi dan fungsi
kekebalan tubuh. 
 Jika kadar TNF-α tinggi, dapat merusak tubuh.
Diskusi

 IL-8 adalah golongan sitokin dalam famili


chemokine, disekresikan oleh makrofag dan
sel epitel, dan bereaksi dengan mengikat
reseptor spesifik
 Penelitian menunjukkan IL-8 juga berperan
penting dalam proses reproduksi
 Selain itu, IL-8 dikaitkan dengan patologi
reproduksi seperti endometriosis, abortus
spontan idiopatik, dll. 
Diskusi

 IL-10 merupakan sitokin multifungsi, sebagian


besar disekresikan oleh makrofag mononuklear,
sel T helper, neutrofil, dll
 IL-10 terutama mengatur pertumbuhan dan
diferensiasi sel, dan berperan dalam respon
inflamasi dan respon imun, dikenal sebagai faktor
inflamasi dan faktor imunosupresif.
 Penelitian menunjukkan IL-10 menghambat
sintesis monosit-makrofag dan melepas mediator
inflamasi, sehingga mengurangi sekresi TNF-α, IL-
1β, IL-6, IL-8, G-CSF, GM-CSF, dan sitokin lainnya
yang berperan dalam proses inflamasi. 
Diskusi

 Selain itu, IL-10 juga dapat merangsang efek


inflamasi dengan meningkatkan pelepasan
faktor-faktor antiinflamasi seperti reseptor
antagonis IL-1 dan reseptor soluble TNF-α
 Penelitian ini menunjukkan kadar IL-8 dan TNF-α
pada KPD secara signifikan lebih tinggi
dibandingkan kontrol, terutama pada wanita
hamil dengan HCA
 Kadar IL-10 pada KPD secara signifikan lebih
rendah dibandingkan kontrol, terutama pada
kelompok wanita hamil dengan HCA
Diskusi

 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian


Wang et al. 
 Hasil penelitian menunjukkan bahwa TNF-α dan
IL-8 berkorelasi positif dengan insiden KPD dan
HCA, dan IL-10 berkorelasi negatif dengan KPD
dan HCA
 Oleh karena itu, sitokin yang disebutkan di atas
dapat digunakan sebagai indikator penting dari
terjadinya KPD dan HCA
Diskusi

 Matriks metaloproteinase adalah enzim


proteolitik yang mengandung ion logam seperti
Ca2+, Zn2+ dalam strukturnya, yang biasanya
menggunakan matriks ekstraseluler (ECM)
sebagai substrat hidrolitik 
 MMP terutama disintesis oleh sel desidua, sel
korion dan sel epitel amnion
 Kadar MMP-8, MMP-9 dan protease lain akan
meningkat secara signifikan pada wanita hamil
dengan KPD, saat persalinan dan infeksi
intrauterin
Diskusi

 Penelitian menunjukkan MMP di satu sisi dapat


menyebabkan kelemahan selaput ketuban secara
lokal dengan degradasi kolagen ECM tipe I, II
(yang menjaga tekanan dan elastisitas selaput
ketuban), sehingga efek fisik dengan mudah
menyebabkan KPD
 di sisi lain, MMP berperan pada
 fibroblas serviks,

 mendegradasi kolagen pada matrix


intraseluler,
 merelaksasi jaringan ikat di matriks servical

menyebabkan pelebaran dan pematangan


serviks sehingga menyebabkan kelahiran
Diskusi

 Hasil penelitian ini menunjukkan kadar


dari MMP-8 dan MMP-9 pada KPD secara
signifikan lebih tinggi dibandingkan
kontrol. Selain itu, kelompok KPD dengan
HCA pada wanita hamil memiliki kadar
MMP yang jauh lebih tinggi.
 Hasil ini menunjukkan bahwa MMP-8 dan
MMP-9 memiliki nilai prediktif tertentu
untuk penegakkan diagnosis KPD dan
HCA.
Kesimpulan
 Ketika KPD dan inflamasi korionik
amniotik terjadi, kadar sitokin dan MMP
pada wanita hamil cenderung berubah.
 Oleh karena itu, pemantauan berkala
indikator ini dapat membantu
mengurangi angka kejadian dan angka
kematian ibu dan bayi baru lahir
 Memberikan dasar untuk diagnosis dini
KPD dan HCA pada ibu hamil yang
bermakna secara klinis.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai