Rencana baca :
Tempat :
I. PENDAHULUAN
Kolestasis hepatik pada bayi didefiniskan sebagai suatu kondisi medis
yang ditandai dengan penurunan yang signifikan dalam sekresi atau aliran
empedu yang ditandai dengan adanya hiperbilirubinemia terkonjugasi yang
terjadi pada bayi baru lahir selama beberapa bulan pertama kehidupan.
Kolestasis hepatik diklasifikasikan menjadi intrahepatik yang melibatkan sel
parenkim hati dan ekstrahepatik yang berhubungan blok ekskresi diluar
hati.1(1)
Kolestasis hepatik telah dikaitkan terhadap infeksi virus kongenital.
Infeksi cytomegalovirus (CMV) terlibat dalam perkembangan kolestasis
intrahepatik pada bayi. Studi sebelumnya berdasarkan tes serologi
menunjukkan virus kelompok herpes, terutama cytomegalovirus (CMV)
terlibat dalam kolestasis intrahepatik. Penularan CMV intauterin disebabkan
oleh infeksi ibu yang terjadi pada saat kehamilan. Infeksi janin dapat
menyebabkan: gangguan kehamilan, prematuritas, berat badan lahir rendah
pada bayi baru lahir cukup bulan dan beberapa malformasi kongenital seperti
hernia inguinalis, kelainan gigi, ginjal polikistik, mikrosefali,
trombositopenia, pneumonia, retardasi mental.2,3 (2)(3)
Bayi yang lahir dengan infeksi CMV sebagian besar tidak
menunjukkan gejala saat lahir dikarenakan terdeteksinya CMV didalam
cairan tubuh pada anak dalam 3 minggu pertama kehidupan. Pemeriksaan
infeksi CMV dapat dilakukan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR)
dengan menggunakan spesimen darah, urin, dan jaringan yang sebaiknya
II. KASUS
Seorang bayi laki – laki usia 3 bulan datang ke poli
Gastroenterohepatologi RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo pada tanggal 18
November 2021 dengan keluhan anak tampak kuning seluruh tubuh sejak
lahir, tidak demam, tidak kejang, tidak batuk, tidak sesak, tidak muntah, buang
air besar biasa, feses seperti dempul, buang air kecil warna kecoklatan, lancar.
Bayi lahir secara Sectio Caesaria atas indikasi preeklampsia, bayi langsung
menangis saat lahir, APGAR SCOR tidak diketahui.
Riwayat kehamilan ibu hamil anak pertama usia 28 tahun, ibu rutin
kontrol di dokter kandungan dan mendapat obat penambah darah dan vitamin,
tidak ada riwayat infeksi dan keputihan saat hamil. Bayi lahir cukup bulan
dengan berat badan lahir 2500 gr, panjang badan 48 cm, minum ASI sampai
usia satu hari kemudian dilanjutkan dengan susu formula, imunisasi ditunda
karena anak sakit. Riwayat memelihara hewan kucing, anjing, atau peliharaan
lain disekitar rumah tidak ada.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tabel 1. Hasil pemeriksaan darah tanggal 19 Novemeber 2021
Parameter Hasil Nilai Rujukan
Hematologi
MCV (fL) 76 78 – 94
MCH (pg) 24 26 – 33
MCHC (gr/dL) 33 32 – 36
Hitung Jenis
Kimia
Imunoserologi
Bilirubin ++ Negatif
Kesan : Hiperbilirubinuria
Hasil Pemeriksaan Feses (25 November 2021) :
Kesan : Feses acholis
Evaluasi Apusan Darah Tepi tanggal 26 November 2021
Kesan : Anemia mikrostik hipokrom dengan gambaran gangguan fungsi hati
Pemeriksaan penunjang lain
Ultrasonografi (USG) abdomen 2 fase tanggal 23 November 2021
Kesan : - Volume fasting = 0,09 cc, Volume post prandial = 0,04 cc dengan
contractility index GB : 55 % (Normal = 86% +/-18% (mean +?-SD))
- splenomegaly
Foto Thorax AP tanggal 8 Desember 2021
Kesan : Pneumonia Bilateral
Diagnosis Klinis
Kolestasis Intrahepatik et causa infeksi Cytomegalovirus
III. DISKUSI
Pada kasus, seorang bayi laki - laki berusia 3 bulan datang kerumah
sakit dengan keluhan kuning seluruh tubuh sejak lahir. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang, gizi kurang,
konjungtiva pucat, sklera ikterik, mikrosefali. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan hasil, anemia, hiperbilirubinemia, peningkatan enzim – enzim
transaminase, hipoalbuminemia, infeksi cytomegalovirus, peningkatan
IV. SIMPULAN
Dilaporkan satu kasus kolestasis intrahepatik dengan infeksi
Cytomegalovirus pada bayi. Diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan darah, pemeriksaan urinalisa, pemeriksaan feses, apusan
darah tepi, dan pemeriksaan radiologi.