Sediaan Steril
Husnah 2017210099
Indah Aulia Shafera 2017210103
Aqua pi Pelarut
Pemerian : Cairan jernih,tidak berwarna,tidak berbau,tidak berasa.
( FI III hal.97, (Handbook of
(Handbook of Pharmaceutical Excipent 6th hal. 766)
FI IV hal. 112) Pharmaceutical
pH: 6-7 (Handbook of Pharmaceutical Excipent 6th hal. 766)
Excipent 6th hal. 766)
Stabilitas : Uji yang tertera pada uji keamanan hayati. (Handbook of
Pharmaceutical Excipent 6th hal. 766)
OTT : Dapat bereaksi dengan eksipien yang mudah terhidrolisis.
(Handbook of Pharmaceutical Excipent 6th hal. 768)
Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik . (Handbook of
Pharmaceutical Excipent 6th hal. 766)
NAMA METODE
SIFAT FISIKA KIMIA DOSIS KHASIAT
BAHAN STERILISASI
Aqua steril Pemerian : Didihkan 30 menit Konsentrasi : Kegunaan :
pro injeksi Cairan jernih, tidak berwarna; tidak berbau. (Farmakope Indonesia Ad. 100% Pelarut
(Farmakope Indonesia Edisi V hal 64) Edisi V hal 1359)
Stabilitas :
Uji yang tertera pada uji keamanan hayati
(Farmakope Indonesia Edisi V hal 64)
Wadah dan Penyimpanan: Dalam wadah
dosis tunggal, dari kaca atau plastic, tidak
lebih besar dari 1 liter. Wadah kaca sebaiknya
dari kaca tipe I atau tipe II. (Farmakope
Indonesia Edisi V hal 64)
FORMULA
A. Formula Rujukan
2. Oksitosin dapat memberikan secara intramuskular atau infus intravena. Rute pemberian yang
dipilih adalah intramuskular, karena untuk tujuan mencegah pendarahan pasca kelahiran
dengan interval pemberian 2-3 jam akan memberikan efek selama 3-5 menit, sedangkan
secara intravena memberikan efek selama 1 jam.
3. Pada formula, digunakan dapar asetat pH 3,5 karena diketahui bahwa selama proses
pembuatan larutan obat oksitosin pH dibuat 2,5-4,5.
4. Digunakan pengawet karena merupakan sediaan dengan dosis ganda, pengawet yang
digunakan adalah klorbutanol
5. Pelarut yang digunakan adalah aqua p.i. karena pelarut ini bebas pirogen, steril, sehingga
dapat mencegah kontaminasi pada sediaan.
6. Teknik yang dipilih adalah aseptis, karena oksitosin merupakan golongan hormon yang tidak
stabil terhadap pemanasan.
PERHITUNGAN & PENIMBANGAN
A. Perhitungan •
Total Oxytocin = 1 U.I ~ 2 - 2,2g oxytocin
= 10 U.I / 1 × 2g
Rumus = {(n × v) + ((10% - 30%) × v)}ml = 20 g
= 9 mL / 1 mL × 20 g
Vol per vial = Vol vial + (kelebihan vol) = 180 g = 0,180 mg
= 1 mL + 0,3 mL
= 1,3 mL
Pengenceran oksitosin :
Vol Total 5 vial = ( n x v )+[( 30%)(n x v )] 1. Timbang 18 mg Oksitosin lalu larutkan
= (5x1,3mL)+[(0,3)(5x1,3mL)] dalam 10 mL aqua P.I.
= 6,5mL + 1,95mL 2. Ambil 1 mL, tambahkan aqua p.i. ad. 10 mL.
= 8,45 mL ~ 9 mL 3. Ambil 1 ml, tambah aqua p.i ad 10 ml.
•
Pembuatan Dapar Asetat pH 3,5:
Larutkan 25 gram Ammonium Asetat P dalam
B. Penimbangan
• Oksitosin
25 mL air, tambahkan 38 mL HCl 7 M. Atur pH
hingga 3,5 dengan penambahan HCl 2 M atau 18 mg dilarutkan dalam 10 ml aqua p.i.
Ammonium Hidroksida 5 M dan encerkan (larutan A). Ambil 1ml lar. A + aqua p.i ad 10
dengan aqua pro injection hingga 100 mL. ml (Lar. B). Ambil 1 ml lar. B + aqua p.i. ad 10
ml (Lar.C). Gunakan larutan C sebanyak 10 ml.
Perhitungan
• Amm. Asetat 6,25 g
Akan dibuat 25 mL dapar asetat, maka :
Ammonium Asetat= x 25 mL = 6,25 g
• HCl 7 M 9,5 ml
HCl= x 25 mL = 9,5 mL
• Klorobutanol 45 mg
• Klorobutanol = 9 ml x 0,5 %= 0,045 gram
• Aqua pro injeksi => ad 9 mL
Bahan Teori
Oksitosin 18 mg
Klorobutanol 45 mg
Dapar Asetat pH 3,5 : Ammonium asetat 6,25 gr
: HCL 9,5 mL