NEMATODA USUS
(SOIL TRANSMITTED HELMINTH)
www.themegallery.com
• Cacing dewasa yang bertelur dalam usus halus telurnya
keluar melalui tinja lewat anus (fase diagnosis) telur yang
keluar bersama tinja akan berkembang di tanah tempat tinja tadi
dikeluarkan mengalami pematangan (fase infektif) setelah 3
minggu
• Telur infektif yang tertelan akan menetas di usus halus larva
akan berpindah ke dinding usus halus dan dibawa oleh
pembuluh getah bening serta aliran darah ke jantung paru-
paru.
• Di dalam paru-paru, larva masuk ke dalam kantung udara
(alveoli) bronkiolus bronkus naik ke saluran pernafasan
trakea faring (rangsangan batuk) dan akhirnya tertelan ke
dalam oesophagus usus halus larva berubah menjadi cacing
dewasa berkopulasi dan bertelur kembali
• Mulai dari telur matang yang tertelan sampai menjadi cacing
dewasa membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 bulan
www.themegallery.com
Cara Penularan
www.themegallery.com
Gejala klinis
• Larva: gejala di paru-paru disebut sindrom Loeffler. Sindrom
Loeffler merupakan kumpulan tanda seperti demam, sesak
nafas, eosinofilia, dan pada foto Rontgen thoraks terlihat infiltrat
yang akan hilang selama 3 minggu.
• Dewasa: tidak nafsu makan, muntah-muntah, diare, konstipasi,
mual dan kurang gizi. Bila cacing masuk kesaluran empedu
makan dapat menyebabkan kolik atau ikterus.
• Pada infeksi berat. Terutama pada anak dapat terjadi
malabsorbsi sehingga memperberat keadaan malnutrisi dan
penurunan status kognitif pada anak sekolahan dasar. Efek yang
serius terjadi bila cacing menggumpal dalam usus (ileus).
www.themegallery.com
Bentuk Infektif
www.themegallery.com
Morfologi
www.themegallery.com
Dibuahi
(morula)
www.themegallery.com
1. Ukuran 80-90 um
2. Bentuk lebih memanjang (elips/tidak teratur)
3. Kulit terdiri dari 2 lapisan yang tidak nyata
batasnya (lapisan albuminoid kurang
sempurna)
4. Seluruh telur dipenuhi butiran bulat besar
dan sangat membias
www.themegallery.c
om
Ascaris lumbricoides
Telur A. lumbricoides fertile/morula corticated (10X)
www.themegallery.com
Telur A. lumbricoides fertil/morula corticated
(40X)
www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Telur A. lumbricoides berembrio/infektif
corticated (40X)
www.themegallery.com
Telur A. lumbricoides sedang menetas (40X)
www.themegallery.com
Cara Pencegahan
www.themegallery.com
Identifikasi
• Infeksi cacing Ascaris lumbricoides dapat
ditegakkan melalui pemeriksaan
laboratorium.
• Pemeriksaan
– Tinja : Telur/cacing dewasa
– Cairan empedu : Telur
– Bahan muntahan : Cacing dewasa
– Sputum : larva
– Jaringan paru (otopsi) : larva
www.themegallery.com
Trichuris trichiura
Taxonomi
• Phylum :
Nemathelminthes
• Kelas : Nematoda
• Sub kelas : Adenophorea
• Ordo : Epoplida
• Super famili : Trichuridae
: Trichinellidae
• Famili : Trichuris
• Genus : Trichuris trichiura
• Spesies
Hospes: Manusia
www.themegallery.com
• Telur keluar bersama tinja infektif setelah 3–5
minggu infeksi melalui penularan
langsung/perantara vector/benda yg terkontaminasi
masuk dalam usus dan menetas Larva keluar
melalui dinding telur dan masuk ke usus halus
dewasa bagian distal usus colon.
www.themegallery.com
GEJALA KLINIS
Trichuriasis ringan : tanpa gejala
Trichuriasis berat
usus buntu akut, anemia, nyeri tekan abdomen, mual,
muntah, penurunan berat badan dan mengeluarkan
kotoran dalam porsi kecil, sering dan berlumuran darah,
eosinofilia dan pertumbuhan tertunda.
Anemia: akibat cacing memasukkan kepalanya kedalam mukosa
usus trauma / iritasi dan peradangan mukosa usus
perdarahan. Di samping itu cacing ini juga mengisap darah
hospesnya.
www.themegallery.com
prolapsus rektum
www.themegallery.com
Bentuk Infektif
www.themegallery.com
MORFOLOGI
• CACING DEWASA
– Bentuk tubuh seperti cambuk
– Ukuran: Jantan 3-4,5 cm; betina 3,5-5 cm
– Bagian anterior:
• Halus
• 3/5 bagian tubuh
• Mengandung oesophagus yang terdiri dari satu lapis sel silindris
berbentuk tasbih
– Bagian posterior
• Gemuk
• 2/5 bagian tubuh
• Berisi intestine dan organ reproduksi
– Jantan:
• Ujung posterior melengkung ke ventral membentuk lingkaran
dan
mengandung spikulae
– Betina:
• Ujung posterior lurus dan tumpul. Ovarium terletak pada bagian
posterior 1/5 bagian. Vulva terletak pada batas anterior dan
www.themegallery.com
MORFOLOGI
• TELUR
– Berukuran 50-54 x 22-25 mikron
– Bentuk spesifik, seperti tong/tempayan (barrel shaped)
– Pada kedua kutub telur memiliki tonjolan yang jernih yang
dinamakan mucoid plug.
– Tertutup oleh 2 lapisan dinding yaitu bagian luar berwarna
kekuningan dan bagian dalam jernih.
– Telur berisi sel telur atau larva yang baru terbentuk, sesudah 3
minggu di tanah
www.themegallery.com
Perbesaran 10X
Perbesaran
40X
www.themegallery.com
Cara Pencegahan
www.themegallery.com
Identifikasi
• Berdasarkan gejala klinis
• Identifikasi dengan cara menemukan telur
atau cacing dewasa pada faeces.
www.themegallery.com
Toxocara sp
• Phylum : Nemathelminthes
• Class : Nematoda
• Subclass : Secernemtea
• Ordo : Ascoridida
• Super family : Ascoridciidea
• Genus : Toxocara
• Species : Toxocara canis /cati
Hospes
Anjing merupakan hospes definitif Toxocara canis
Kucing merupakan hospes definitif Toxocara cati
Penyakit:
Visceral Larva Migrans
www.themegallery.com
SIKLUS HIDUP
www.themegallery.com
1. Ingesti Telur (infeksi langsung)
a. Pada hospes dewasa:
Telur infektif (mengandung larva std II) tertelan menetas dan
larva stadium ketiga memasuki dinding usus halus bermigrasi
melalui aliran darah organ sistem pernafasan/organ dan
jaringan lain dalam tubuh membentuk kista (dilapisi dinding dan
inaktif) selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.
www.themegallery.com
2. Ingesti hospes paratenik
• Jika hospes definitif menelan hospes paratenik seperti tikus,
cacing tanah atau semut yang memiliki larva yang mengkista,
migrasi mirip dengan ingesti telur berlarva. Larva dilepaskan dari
hospes paratenik saat termakan dan dicerna. Larva memasuki
sirkulasi, mengadakan migrasi ke organ, misalnya sistem
respirasi.
www.themegallery.com
CARA PENULARAN
www.themegallery.com
GEJALA KLINIS
• Pada manusia menyebabkan visceral larva migrans, yaitu larva
cacing tidak menjadi dewasa dan mengembara di organ
dalam, khususnya di hati menyebabkan perdarahan, nekrosis,
dan peradangan.
• Larva dapat menyerang bola mata (Ocular larva migrans) dapat
berupa penurunan penglihatan yang disertai strabismus pada
anak, invasi retina disertai pembentukan granuloma yang dapat
menyebabkan terlepasnya retina, endofthalmitis dan glaukoma
hingga kebutaan.
• Gejala: eosinofilia, demam dan hepatomegali.
• Gejala klinis bisa berlangsung sampai satu tahun atau lebih. Bisa
timbul gejala pneumonitis, sakit perut kronis, ruam seluruh
tubuh, gejala neurologis, endoftalmitis (bila masuk ke dalam bola
mata)
• Larva dapat terbungkus dalam granuloma kemudian dihancurkan
atau tetap hidup selama bertahun-tahun.
• Kelainan pada otak menyebabkan kejang, gejala neuropsikiatrik
atau ensefalopati.
www.themegallery.com
BENTUK INFEKTIF
www.themegallery.com
KARAKTERISTIK BERBAGAI STADIUM
Dewasa :
- Toxocara canis:
ukuran jantan 3,6 – 8,5 cm.
ukuran betina 5,7 – 10 cm.
terdapat sayap servikal (servical lateral alae) yang berbentuk seperti
lanset
- Toxocara cati
Ukuran jantan 2,5 – 7,8 cm
Ukuran betina 2,5 – 14,0 cm.
Terdapat sayap servikal lebih lebar, sehingga kepalanya menyerupai
kepala ular kobra
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Telur
• Telur Toxocara canis berukuran 85x75 mikron,
bentuknya bundar lonjong dengan dinding telur tebal
berlekuk-lekuk dengan tonjolan kasar (seperti bola
golf.) Isi telur adalah sebuah sel telur yang tampak
sebagai granula dan berwarna kecoklatan.
• Telur Toxocara cati berukuran 75x65 mikron,
bentuknya bulat lonjong dan permukaan telur hampir
sama seperti pada Toxocara canis, hanya lekuk-
lekuknya lebih halus bila dilihat dengan mikroskop
elektron. Isi telurnya sama dengan telur Toxocara
canis.
• Dengan mikroskop cahaya sulit dibedakan antara
telur
Toxocara cati dan Toxocara canis.
www.themegallery.com
Gambar 5. Telur Toxocara canis
www.themegallery.com
CARA PENCEGAHAN
www.themegallery.com
Identifikasi
• Identifikasi toksokariasis sulit karena cacing ini
tidak menjadi dewasa, sehingga harus
dilakukan tes immunologis atau biopsi jaringan.
• Berdasarkan gejala klinis:
– kadar eosinofil yang tinggi (eosinofil adalah sejenis
sel darah putih)
– pembesaran hati
– peradangan paru-paru
– demam
– kadar antibodi yang tinggi dalam darah.
– Melalui USG, CT Scan, dan MRI untuk mendeteksi
lesi granulomatosa yang berisi larva Toxocara
www.themegallery.com
L/O/G/O
Thank You!