Anda di halaman 1dari 46

L/O/G/O

NEMATODA USUS
(SOIL TRANSMITTED HELMINTH)

Ni Putu Aryadnyani, S.S.T, M.Biomed


Ascaris lumbricoides
Taksonomi
• Kingdom Animal
: Nematoda
• Phylum Secernentea
: Ascaridida
• Klas
Ascarididae
:
Ascaris
• Ordo
: Ascaris
lumbricoides
• Family
Hospes
:
Manusia (satu-satunya)
•• Genus
:
Species
•Nama Penyakit
:
• Askariasis
www.themegallery.com
SIKLUS HIDUP

www.themegallery.com
• Cacing dewasa yang bertelur dalam usus halus  telurnya
keluar melalui tinja lewat anus (fase diagnosis)  telur yang
keluar bersama tinja akan berkembang di tanah tempat tinja tadi
dikeluarkan mengalami pematangan (fase infektif) setelah 3
minggu
• Telur infektif yang tertelan akan menetas di usus halus  larva
akan berpindah ke dinding usus halus dan dibawa oleh
pembuluh getah bening serta aliran darah ke jantung  paru-
paru.
• Di dalam paru-paru, larva masuk ke dalam kantung udara
(alveoli)  bronkiolus  bronkus  naik ke saluran pernafasan
trakea  faring (rangsangan batuk) dan akhirnya tertelan ke
dalam oesophagus  usus halus larva berubah menjadi cacing
dewasa  berkopulasi dan bertelur kembali
• Mulai dari telur matang yang tertelan sampai menjadi cacing
dewasa membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 bulan
www.themegallery.com
Cara Penularan

www.themegallery.com
Gejala klinis
• Larva: gejala di paru-paru disebut sindrom Loeffler. Sindrom
Loeffler merupakan kumpulan tanda seperti demam, sesak
nafas, eosinofilia, dan pada foto Rontgen thoraks terlihat infiltrat
yang akan hilang selama 3 minggu.
• Dewasa: tidak nafsu makan, muntah-muntah, diare, konstipasi,
mual dan kurang gizi. Bila cacing masuk kesaluran empedu
makan dapat menyebabkan kolik atau ikterus.
• Pada infeksi berat. Terutama pada anak dapat terjadi
malabsorbsi sehingga memperberat keadaan malnutrisi dan
penurunan status kognitif pada anak sekolahan dasar. Efek yang
serius terjadi bila cacing menggumpal dalam usus (ileus).

www.themegallery.com
Bentuk Infektif

www.themegallery.com
Morfologi

• Merupakan cacing nematode


terbesar yang menginfeksi
manusia.
• Cacing dewasa bentuknya silindris,
dengan ujung bagian depan
meruncing .
• Cacing betina berukuran panjang
20-35 cm dan diameter 3-6 mm.
Bagian ekornya relatif lurus dan
runcing.
• jantan panjangnya 15-30 cm dan
diameter 2-4 mm. Pada bagian
posterior ekornya melingkar ke
arah ventral dan memiliki 2 buah
spikula.
www.themegallery.com
BIBIR Ascaris lumbricoides

• Cacing ini berwarna


putih kemerah-
merahan.
• Kepalanya mempunyai
tiga bibir pada bagian
depan dan mempunyai
gigi-gigi kecil pada
pinggirnya, bibirnya
dapat ditutup dan
dipanjangkan untuk
memasukkan makanan.
www.themegallery.com
Telur
• Telur corticated: Mempunyai dinding 3 lapis, yaitu:
– Albuminoid: tebal, permukaan tidak teratur, warna
gelap
– Hyalin: memberi bentuk telur, bening dan tebal
– Vitelin/lipoid: mengelilingi sel telur, tipis,
meningkatkan daya tahan telur terhadap lingkungan
sekitar
• Telur decorticated:
– Tanpa lapisan albuminoid

www.themegallery.com
Dibuahi

(morula)

www.themegallery.com
1. Ukuran 80-90 um
2. Bentuk lebih memanjang (elips/tidak teratur)
3. Kulit terdiri dari 2 lapisan yang tidak nyata
batasnya (lapisan albuminoid kurang
sempurna)
4. Seluruh telur dipenuhi butiran bulat besar
dan sangat membias

1. Kulit tunggal halus, tipis tidak


berwarna (garis ganda)

www.themegallery.c
om
Ascaris lumbricoides
Telur A. lumbricoides fertile/morula corticated (10X)

www.themegallery.com
Telur A. lumbricoides fertil/morula corticated
(40X)

www.themegallery.com
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Telur A. lumbricoides berembrio/infektif
corticated (40X)
www.themegallery.com
Telur A. lumbricoides sedang menetas (40X)

www.themegallery.com
Cara Pencegahan

www.themegallery.com
Identifikasi
• Infeksi cacing Ascaris lumbricoides dapat
ditegakkan melalui pemeriksaan
laboratorium.
• Pemeriksaan
– Tinja : Telur/cacing dewasa
– Cairan empedu : Telur
– Bahan muntahan : Cacing dewasa
– Sputum : larva
– Jaringan paru (otopsi) : larva

www.themegallery.com
Trichuris trichiura
Taxonomi
• Phylum :
Nemathelminthes
• Kelas : Nematoda
• Sub kelas : Adenophorea
• Ordo : Epoplida
• Super famili : Trichuridae
: Trichinellidae
• Famili : Trichuris
• Genus : Trichuris trichiura
• Spesies
Hospes: Manusia

Nama penyakit: Trikuriasis


www.themegallery.com
SIKLUS HIDUP

www.themegallery.com
• Telur keluar bersama tinja  infektif setelah 3–5
minggu  infeksi melalui penularan
langsung/perantara vector/benda yg terkontaminasi 
masuk dalam usus dan menetas Larva keluar
melalui dinding telur dan masuk ke usus halus 
dewasa  bagian distal usus  colon.

• Masa pertumbuhan mulai dari telur sampai cacing


dewasa kurang lebih selama 1-3 bulan.

• Seekor cacing betina diperkirakan menghasilkan telur


setiap hari antara 3.000-20.000 butir/hari.
www.themegallery.com
Cara Penularan

www.themegallery.com
GEJALA KLINIS
 Trichuriasis ringan : tanpa gejala

 Trichuriasis berat
 usus buntu akut, anemia, nyeri tekan abdomen, mual,
muntah, penurunan berat badan dan mengeluarkan
kotoran dalam porsi kecil, sering dan berlumuran darah,
eosinofilia dan pertumbuhan tertunda.
Anemia: akibat cacing memasukkan kepalanya kedalam mukosa
usus  trauma / iritasi dan peradangan mukosa usus 
perdarahan. Di samping itu cacing ini juga mengisap darah
hospesnya.

 rektum menonjol melewati anus (prolapsus rektum)


akibat mengejannya penderita pada waktu
defekasi;

www.themegallery.com
prolapsus rektum

www.themegallery.com
Bentuk Infektif

www.themegallery.com
MORFOLOGI
• CACING DEWASA
– Bentuk tubuh seperti cambuk
– Ukuran: Jantan 3-4,5 cm; betina 3,5-5 cm
– Bagian anterior:
• Halus
• 3/5 bagian tubuh
• Mengandung oesophagus yang terdiri dari satu lapis sel silindris
berbentuk tasbih
– Bagian posterior
• Gemuk
• 2/5 bagian tubuh
• Berisi intestine dan organ reproduksi
– Jantan:
• Ujung posterior melengkung ke ventral membentuk lingkaran
dan
mengandung spikulae
– Betina:
• Ujung posterior lurus dan tumpul. Ovarium terletak pada bagian
posterior 1/5 bagian. Vulva terletak pada batas anterior dan
www.themegallery.com
MORFOLOGI
• TELUR
– Berukuran 50-54 x 22-25 mikron
– Bentuk spesifik, seperti tong/tempayan (barrel shaped)
– Pada kedua kutub telur memiliki tonjolan yang jernih yang
dinamakan mucoid plug.
– Tertutup oleh 2 lapisan dinding yaitu bagian luar berwarna
kekuningan dan bagian dalam jernih.
– Telur berisi sel telur atau larva yang baru terbentuk, sesudah 3
minggu di tanah

www.themegallery.com
Perbesaran 10X

Perbesaran
40X

www.themegallery.com
Cara Pencegahan

www.themegallery.com
Identifikasi
• Berdasarkan gejala klinis
• Identifikasi dengan cara menemukan telur
atau cacing dewasa pada faeces.

www.themegallery.com
Toxocara sp
• Phylum : Nemathelminthes
• Class : Nematoda
• Subclass : Secernemtea
• Ordo : Ascoridida
• Super family : Ascoridciidea
• Genus : Toxocara
• Species : Toxocara canis /cati

Hospes
Anjing merupakan hospes definitif Toxocara canis
Kucing merupakan hospes definitif Toxocara cati

Penyakit:
Visceral Larva Migrans

www.themegallery.com
SIKLUS HIDUP

www.themegallery.com
1. Ingesti Telur (infeksi langsung)
a. Pada hospes dewasa:
Telur infektif (mengandung larva std II) tertelan  menetas dan
larva stadium ketiga memasuki dinding usus halus bermigrasi
melalui aliran darah  organ sistem pernafasan/organ dan
jaringan lain dalam tubuh membentuk kista (dilapisi dinding dan
inaktif) selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

b. Pada hospes muda:


larva bergerak dari aliran darah  sistem pernafasan 
dibatukkan  saluran pencernaan  cacing dewasa. Cacing
betina dewasa bertelur, telur dikeluarkan lewat feses dan infektif
dalam waktu 10 – 14 hari.

www.themegallery.com
2. Ingesti hospes paratenik
• Jika hospes definitif menelan hospes paratenik seperti tikus,
cacing tanah atau semut yang memiliki larva yang mengkista,
migrasi mirip dengan ingesti telur berlarva. Larva dilepaskan dari
hospes paratenik saat termakan dan dicerna. Larva memasuki
sirkulasi, mengadakan migrasi ke organ, misalnya sistem
respirasi.

3. Larva melalui air susu


• Selama periode perinatal, larva dormant (stadium 1) yang ada di
tubuh hospes definitif mulai bermigrasi ke glandula mammae 
berubah menjadi larva stadium kedua  masuk ke dalam air
susu. Hospes muda (anak) dapat terinfeksi melalui air susu 
larva stadium ketiga dan keempat  dewasa dalam usus hospes
muda. Pada infeksi berat larva dikeluarkan melalui feses hospes
muda dan menginfeksi induk saat menjilati anaknya.
• Hospes muda memakan telur infektif hingga menjadi dewasa
membutuhkan waktu 4 minggu

www.themegallery.com
CARA PENULARAN

• secara langsung atau tidak langsung


karena menelan telur yang infektif.
• Secara tidak langsung melalui makanan
seperti sayur yang tercemar, tanah
yang tercemar. Sebagian infeksi terjadi
karena menelan larva yang ada pada
hati ayam mentah, atau hati sapi dan biri
biri mentah.

www.themegallery.com
GEJALA KLINIS
• Pada manusia menyebabkan visceral larva migrans, yaitu larva
cacing tidak menjadi dewasa dan mengembara di organ
dalam, khususnya di hati menyebabkan perdarahan, nekrosis,
dan peradangan.
• Larva dapat menyerang bola mata (Ocular larva migrans) dapat
berupa penurunan penglihatan yang disertai strabismus pada
anak, invasi retina disertai pembentukan granuloma yang dapat
menyebabkan terlepasnya retina, endofthalmitis dan glaukoma
hingga kebutaan.
• Gejala: eosinofilia, demam dan hepatomegali.
• Gejala klinis bisa berlangsung sampai satu tahun atau lebih. Bisa
timbul gejala pneumonitis, sakit perut kronis, ruam seluruh
tubuh, gejala neurologis, endoftalmitis (bila masuk ke dalam bola
mata)
• Larva dapat terbungkus dalam granuloma kemudian dihancurkan
atau tetap hidup selama bertahun-tahun.
• Kelainan pada otak menyebabkan kejang, gejala neuropsikiatrik
atau ensefalopati.

www.themegallery.com
BENTUK INFEKTIF

www.themegallery.com
KARAKTERISTIK BERBAGAI STADIUM

Dewasa :
- Toxocara canis:
ukuran jantan 3,6 – 8,5 cm.
ukuran betina 5,7 – 10 cm.
terdapat sayap servikal (servical lateral alae) yang berbentuk seperti
lanset
- Toxocara cati
Ukuran jantan 2,5 – 7,8 cm
Ukuran betina 2,5 – 14,0 cm.
Terdapat sayap servikal lebih lebar, sehingga kepalanya menyerupai
kepala ular kobra

• Bentuk dewasa kedua cacing ini menyerupai Ascaris lumbricoides


muda, bulat panjang berwarna keputih-putihan.
• Bentuk ekor kedua spesies hampir sama, yang jantan ekornya
berbentuk seperti tangan dengan jari (digitiform) melingkar,
sedangkan yang betina ekornya lurus bulat meruncing.

www.themegallery.com
www.themegallery.com
Telur
• Telur Toxocara canis berukuran 85x75 mikron,
bentuknya bundar lonjong dengan dinding telur tebal
berlekuk-lekuk dengan tonjolan kasar (seperti bola
golf.) Isi telur adalah sebuah sel telur yang tampak
sebagai granula dan berwarna kecoklatan.
• Telur Toxocara cati berukuran 75x65 mikron,
bentuknya bulat lonjong dan permukaan telur hampir
sama seperti pada Toxocara canis, hanya lekuk-
lekuknya lebih halus bila dilihat dengan mikroskop
elektron. Isi telurnya sama dengan telur Toxocara
canis.
• Dengan mikroskop cahaya sulit dibedakan antara
telur
Toxocara cati dan Toxocara canis.

www.themegallery.com
Gambar 5. Telur Toxocara canis

Gambar 6. Telur Toxocara cati

www.themegallery.com
CARA PENCEGAHAN

www.themegallery.com
Identifikasi
• Identifikasi toksokariasis sulit karena cacing ini
tidak menjadi dewasa, sehingga harus
dilakukan tes immunologis atau biopsi jaringan.
• Berdasarkan gejala klinis:
– kadar eosinofil yang tinggi (eosinofil adalah sejenis
sel darah putih)
– pembesaran hati
– peradangan paru-paru
– demam
– kadar antibodi yang tinggi dalam darah.
– Melalui USG, CT Scan, dan MRI untuk mendeteksi
lesi granulomatosa yang berisi larva Toxocara
www.themegallery.com
L/O/G/O

Thank You!

Anda mungkin juga menyukai