Anda di halaman 1dari 18

KINETIKA

REAKSI
SAPONIFIKASI
ETIL ASETAT
Offering B 2018

Arelung Pangestu (180331616040)


Humam Abdillah (180331616099)
Indah Vianita Sari (180331616025)
Nanda Trisnawan (180331616022)
Tujuan percobaan
Menunjukkan bahwa reaksi penyabunan
Menunjukkan bahwa reaksi penyabunan
etil asetatoleh ion hidroksida adalah reaksi
etil asetatoleh ion hidroksida adalah reaksi
orde dua, dan menentukan konstanta
orde dua, dan menentukan konstanta
kecepatan reaksi pada reaksi tersebut.
kecepatan reaksi pada reaksi tersebut.
Dasar teori
  Reaksi CH COOC H + OH- → CH COO‑ + C H OH (1)
3 2 5 3 2 5

Meskipun reaksi (1) bukan reaksi sederhana, namun reaksi


ini merupakan reaksi orde dua dengan hukum lahju
reaksinya sebagai berikut :

Atau,

x = jumlah mol/L ester atau basa yang telah a = konsentrasi awal ester (mol/L)
bereaksi
b = konsentrasi awal ion OH-
k = tetapan laju reaksi (mol/L)
Dasar teori
  Bila
  Menurut persamaan (4b)
  Menurut persamaan (4b)
apabila dialurkan terhadap t Bila persamaan (3) diintegrasikan akan
apabila dialurkan terhadap t
akan diperoleh garis lurus memberikan :
akan diperoleh garis lurus
dengan arah lereng ,
dengan arah lereng ,
sehingga penentuan dari
sehingga penentuan dari
arah lereng ini Yang dapat dituliskan menjadi :
arah lereng ini
memungkinkan perhitungan
memungkinkan perhitungan
dari tetapan laju reaksi k
dari tetapan laju reaksi k1 1
Atau :
Dasar teori
  Bila a=b
Bila konsentrasi dari kedua pereaksi sama, maka persamaan (3) dapat dituliskan
sebagai :

Yang dapat diintegrasikan menjadi :

Persamaan terakhir ini mengungkapkan bahwa


aluran 1/(a-x) terhadap t merupakan garis lurus
dengan arah lereng sama dengan k1
Alat yang Digunakan

Kaca Arloji Erlenmeyer

Labu Ukur Buret


Alat yang Digunakan

Statif dan Klem Beaker glass

Corong Stopwatch
Alat yang Digunakan

Pipet Gondok Botol Semprot

Pipet Tetes Termometer


bahan yang Digunakan

Etil Asetat
HCl

NaOH
bahan yang Digunakan

Indikator
fenolftalein Asam Oksalat

Aquades
Prosedur kerja
Disediakan 250 mL larutan etil asetat dengan 1
konsentrasi 0,02 N
.
2. Disediakan 200 mL larutan etil NaOH konsentrasi 0,02
N
Dimasukkan sejumlah NaOH dan etil asetat masing-
masing kedalam labu erlenmeyer 3.
4. Diletakkan kedua labu dalam termostat untuk
mencapai suhu yang sama

Dipipet 20 mL HCl 0,02 N kedalam 7 labu lainnya 5.


Prosedur kerja
Dicampur etil asetat dengan NaOH secara cepat dan
dikocok dengan baik. Jalankan stopwatch saat 6.
pencampuran.
Dipipet 10 mL campuran reaksi dan masukkan dalam
7. salah satu tabung yang berisi 20 HCl pada menit ke-3

Diaduk dengan baik dan dititrasi kelebihan HCl dengan


NaOH 0,02 N 8.
9. Dilakukan prosedur (7) dan (8) pada menit ke-18, 15,
25, 40, dan 65

  Dibiarkan sisa campuran 2 hari/lakukan pemanasan. 10


Kemudian diulangi kembali prosedur (7) dan (8)
Pengolahan data
Dari data di atas, dapat dihitung mmol HCl yang bereaksi,
Hasil titrasi yang hasilnya adalah sebagai berikut :
diperoleh untuk tiap-tiap •Menentukan jumlah mmol HCl awal
waktu adalah sebagai Mmol HCl awal  = N x V HCl awal
berikut :                         = 0,02 x 10
Volume NaOH                         = 0,2 mmol
t (menit) (ml) • Menentukan jumlah mmol HCl sisa dan umlah mmol HCl
3 7.9 yang bereaksi
8 8.1 Ø  t = 3 menit
15 8.3 mmol HCl sisa = N x V NaOH titrasi
25 8.5                         = 0,02 x 7.9
45 8.7                         = 0,158 mmol
65 9.1    Mmol HCl yang bereaksi = mmol HCl awal – mmol HCl
2880 8.6 sisa
                                        = 0,2 – 0,158
                                       = 0,042 mmol
Pengolahan data
 mmol HCl yang bereaksi = mmol NaOH sisa ( dari etil asetat )
dengan cara yang sama, dapat diperoleh mmol HCl sebagai berikut :

Waktu HCl sisa HCl bereaksi


(menit) (mmol) (mmol)
3 0.158 0.042 Menghitung jumlah mmol NaOH yang bereaksi
Ø  t = 3 menit
8 0.162 0.038
N x V awal = mmol NaOH sisa + mmol NaOH
15 0.166 0.034 bereaksi
25 0.170 0.030 0,02 x 100 = 0,042 mmol + mmol NaOH bereaksi
mmol NaOH bereaksi = 0.958 mmol
45 0.174 0.026
65 0.182 0.018
2880 0.172 0.028
Pengolahan data
dengan cara yang sama dapat diperoleh mmol NaOH yang bereaksi sebagai
berikut :
NaOH sisa NaOH bereaksi
Waktu (menit)
(mmol) (mmol)
3 0.042 0.958
8 0.038 0.962
15 0.034 0.966
25 0.030 0.970
45 0.026 0.974
65 0.018 0.982
2880 0.028 0.972
Pengolahan data
– Selanjutnya adalah menghitung harga dari
Konstanta laju reaksi. Pada percobaan ini, hasil dari Orde 1
harga k akan dibandingkan antara orde 1, 2, dan 3 k = 1/t ln a/a-x
untuk membuktikan apakah benar reaksi
saponifikasi berorde 2. Orde 2
  k = 1/t (x/a(a-x))
– Untuk t = 3 menit
– Dengan a = mmol NaOH awal
Orde 3
– a-x = mmol NaOH sisa   k = 1/t (1/2(a-x)^2 - 1/2a^2)
– x = mmol NaOH bereaksi
Pengolahan data
Dari rumus di atas, dapat diketahui harga k untuk masing-masing orde sebagai berikut :

t
(menit a x a-x (mmol -1 menit - (mmol -1 menit -
(mmol -1 menit -1)
) 1
) 1
)
0.95 0.04
3 1 1.056 7.6024 93.98129
8 2
0.96 0.03
8 1 0.4087 3.1644 42.78254
2 8
0.96 0.03
15 1 0.2265 1.9035 28.4792
6 4
0.97 0.03
25 1 0.14026 1.2933 21.7200
0 0
0.97 0.02
45 1 0.08102 0.8316 15.9201
4 6
0.98 0.01
65 1 0.06178 0.83906 23.23456
Pengolahan data
– Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa harga k dari orde 2 cenderung mendekati konstan, harga k
dari orde 2 mempunyai selisih yang relative kecil, dibandingan dengan harga k pada orde 1 dan orde
3, sehingga dapat disimpulkan, pada metode non grafik diperoleh orde 2 untuk kinetika reaksi
saponifikasi etil asetat, hal ini telah membuktikan teori yang ada.
– Sedangkan untuk metode grafik, diperoleh data sebagai berikut :

 t (menit) a x a-x
ln (a-x)  1/a-x 1/(a-x)^2
3 1 0.958 0.042 -3.17 23.809 566.893
8 1 0.962 0.038 -3.27 26.315 692.521
15 1 0.966 0.034 -3.38 29.412 865.052
25 1 0.970 0.030 -3.51 33.333 1111.111
45 1 0.974 0.026 -3.64 38.461 1479.289
65 1 0.982 0.018 -4.02 55.555 3086.419
2880 1 0.972 0.028 -3.57 35.714 1275.51

Anda mungkin juga menyukai