HUKUM ACARA MAHKAMAH KONSTITUSI MENURUT UU NO.24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI Perkara yang diajukan bersifat permohonan bukan gugatan. Dalam pengujian UU, Lembaga yang membentuk UU (DPR dan Presiden) tidak disebut sebagai termohon, melainkan pihak pembentuk UU, jadi DPR dan Presiden dipanggil dalam sidang untuk memberikan keterangan dalam sidang sebagai Narasumber. Hal ini sejalan, sebab jika sidang pengujian UU itu terkait UU yang terbentuk bukan di periode presiden yang saat ini menjabat, maka presiden dan DPR sekali lagi disebut sebagai narasumber untuk meberikan keterangan, menyampaikan risalah UU, menyampaikan dokumen UU dan membela UU yang disidangkan di mahkamah konstitusi. SIAPA YANG DAPAT JADI PEMOHON ? Perorangan Warga Negara Badan hukum publik atau badan hukum privat Lembaga Negara
Kesatuan Masyarakat Hukum adat
Tentu masing-masing pemohon memiliki
syarat,dan tentu syarat-syarat ini harus dipenuhi, jika syarat terpenuhi maka dianggap sah menjadi pemhonon, inilah yang disebut kedudukan hukum (Legal Standing) . SYARAT-SYARAT KEDUDUKAN HUKUM (LEGAL STANDING) A. Syarat yang bisa menjadi pemohon menurut UU harus terpenuhi. B. Setelah memenuhi syarat pemohon selanjutnya dia harus membuktikan beberapa hal : Menunjukan bahwa pemohon punya hak atau kewenangan konstitusional Membuktikan ada kerugian yang dialami atau diderita, syarat kerugiannya : a). Harus bersifat nyata (ada buktinya) kalaupun belum terjadi, maka menurut penalaran yang wajar di analisis bahwa kerugian itu akan terjadi dan pasti terjadi b). Harus ada hubungan kausalitas bahwasannya kerugian yang ada disebabkan oleh UU tersebut, bukan oleh hal lain. Jika permohonan dikabulkan oleh MK maka harus ada gunanya. Jika Perkara sudah disusun, maka diajukan ke MK lalu diregistrasi dan oleh panitera diberi tanda Pendaftaran, maka MK diwajibkan memerikas melalui persidangan Persidangan yang dilakukan bertahap : Persidangan pemeriksaan pendahuluan, biasanya diselenggarakan oleh panel minimal 3 orang, dan hakim akan memberi nasihat terkait yang kurang jelas dan mana yang kurang. Dan jika ada yang kurang kepada pemohon diberi waktu 14 hari untuk memperbaiki. Pemeriksaan persidangan, bias dilanjutkan oleh panel atau bias juga dilanjutkan oleh pleno, jika perkara dianggap penting. Tetapi jika jatuh pada persidangan pengambilan keputusan dan pembacaan putusan maka harus melalui pleno.