Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KIMIA KLINIK

NAMA : BELLA AYU PUTRI K


KELAS : 12.C
NO ABSEN : 9 (SEMBILAN)
CAIRAN OTAK
LIQUOR CEREBRO SPINALIS
( LCS )
 Liquour Cerebrospinalis adalah cairan otak
yang diambil melalui lumbal punksi.
Kelainan  hasil pemeriksaan dapat
PENGERTIA memberikan petunjuk ke arah suatu
penyakit susunan saraf pusat, baik kasus
N akut maupun kronis yang akan diberikan
tindakan lebih lanjut oleh klinisi berupa
pemberikan terapi adekuat.
 Fungsinya adalah sebagai pelindung terhadap otak
maupun tulang belakang. Selain itu juga berfungsi
sebagai pengatur eksitabilitas dengan mengatur

FUNGSI komposisi ion, membawa keluar metabolit-


metabolit (karena otak tidak mempunyai
pembuluh limpe) dan memberikan perlindungan
terhadap tekanan.
 a.    Makroskopik
 -       Warna
 -       Kekeruhan (Kejernihan)
 -       Bekuan
 -       BJ

Parameter  -       pH

Pemeriksaa  b.    Mikroskopik

n  -       Hitung Jumlah Sel


 -       Hitung Jenis Sel (Diff.Count)
 c.    Kimiawi
 -       Pandy
 -       Nonne
 Metode                : Visual (Manual)
 §  Tujuan                  : Untuk mengetahui cairan LCS secara makroskopik
meliputi : warna, kejernihan, bekuan, pH dan BJ.
 §  Alat dan Bahan    :
 -       Tabung reaksi
 -       Beaker gelas

METODE  -       Kertas indikator pH universal


 -       Refraktometer abbe
MAKROSKOP  §  Spesimen            : Cairan LCS

IK  §  Cara Kerja           :


 -       Cairan LCS dimasukkan dalam tabung bersih dan kering.
 -       Diamati warna, kejernihan, adanya bekuan pada cahaya terang.
 -       Dicelupkan indikator pH universal pada LCS dan diukur pH dengan
membandingkan deret standar pH.
 -       Cairan LCS diteteskan 1-2 tetes pada refraktometer dan diperiksa
pada eye piece BJ.
No Parameter Penilaian Interpret
asi
Normal

1. Warna Tidak berwarna, Kuning muda, Kuning, Tidak


Kuning tua, Kuning coklat, merah, hitam berwarn
coklat a

2. Kejernihan Jernih, agak keruh, keruh, sangat keruh, Jernih


keruh kemerahan

INTERPRETA 3. Bekuan Tidak ada bekuan, ada bekuan Tidak


ada

SI HASIL
bekuan

4. pH 7,3 atau setara dengan pH


plasma/serum

5. BJ 1.000 – 1.010 1.003 –


1.008
Metode                :            Bilik Hitung
§  Prinsip                  : LCS diencerkan dengan larutan Turk pekat akan ada sel
leukosit dan sel lainnya akan lisis dan dihitung selnya dalam kamar hitung di
bawah mikroskop.
§  Tujuan                  : Untuk mengetahui jumlah sel dalam cairan LCS.
§  Alat dan Reagensia :       
-       Mikroskop

METODE -       Hemaocytometer : Bilik hitung Improved neubauer, kaca penutup, pipet


thoma leukosit
BILIK HITUNG -       Tissue

( HITUNG
-       Larutan Turk Pekat : Kristal violet 0,1 gram, asam asetat glacial 10 mL
dan aquadest 90 mL.

JUMLAH SEL) §  Spesimen            : LCS


§  Cara Kerja           :
-       Larutan Turk pekat diisap sampai tanda 1 tepat
-       Larutan LCS diisap sampai tanda 11 tepat.
-       Dikocok perlahan dan dibuang cairan beberapa tetes.
-       Diteteskan pada bilik hitung dan dihitung sel dalam kamar hitung pada
semua kotak leukosit di mikroskop lensa objektif 10x/40x.
 §  Perhitungan         :
 PDP   : 1/10  = 0,1x
 TKP   : 1/0,1 = 10x
 KBH   : 4 kotak leukosit
 Ʃ Sel   : Jumlah sel ditemukan (berwarna keunguan dengan inti dan
sitoplasma)

INTERPRETA
SI HASIL  Sel    = PDP x  TKP  x Jumlah sel ditemukan
                         KBH
          = 0,1   x  10   x Ʃ
                           4
          = 2,5   x  Ʃ
          = ……..sel/mm3 LCS
 §  Interpretasi           : Jumlah sel normal = 0 – 5 sel/mm 3 LCS
Metode                : Giemsa Stain
§  Tujuan                  : Untuk membedakan jenis sel mononuklear dan
polinuklear dalam cairan LCS
§  Alat dan Reagensia :
-       Objek Gelas
-       Kaca Penghapus
-       Sentrifuge
-       Tabung reaksi
METODE -       Metanol absolut

GIEMSA STAIN -       Giemsa


-       Timer

(HITUNG JENIS §  Spesimen            : LCS


§  Cara Kerja           :
SEL) -       Cairan LCS di masukkan dalam tabung secukupnya.
-       Disentrifugasi selama 5 menit 2000 rpm
-       Supernatant dibuang dan endapan diambil.
-       Diteteskan pada objek gelas dan dibuat preparat hapusan tebal
-       Di keringkan dan difiksasi selama 2 menit dengan metanol absolut.
-       Diwarnai dengan Giemsa selama 15-20 menit.
-       Dicuci dan diperiksa dimikroskop lensa objektif 100x denga imersi.
Jenis sel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah %
MN

PMN

INTERPRETA Jumlah

SI HASIL

§  Interpretasi : Normal MN 100% dan PMN 0%


Metode                : Pandy
§  Prinsip                  : Protein dalam larutan jenuh phenol akan
mengalami denaturasi berupa kekeruhan hingga terjadi endapan
putih.
§  Tujuan                  : Untuk mengetahui adanya protein dalam LCS
§  Alat dan Reagensia :
-       Tabung reaksi
-       Pipet tetes

METODE -       Larutan Pandy : phenol 10 mL dan aquadest 90 mL. (larutan


bila keruh disaring atau dibiarkan mengendap sisa jenuhnya)

PANDY §  Spesimen            :            LCS


§  Cara Kerja           :
-       Dimasukkan 1 mL cairan otak ke dalam tabung reaksi.
-       Ditambah beberapa tetes larutan Pandy.
-       Amati adanya kekeruhan pada larutan tersebut.
§  Interpretasi           :
-       Negatif  : tidak terbentuk kekeruhan putih
-       Positif   : terbentuk kekeruhan putih
 -       Negatif  : tidak terbentuk kekeruhan putih
INTERPRETA  -       Positif   : terbentuk kekeruhan putih.
SI HASIL
§  Metode                : Nonne
§  Prinsip                  : Protein dalam larutan jenuh garam
ammonium sulfat akan mengalami denaturasi berupa kekeruhan
hingga terbentuka endapan.
§  Tujuan                  : Untuk mengetahui adanya protein jenis
globulin dalam LCS
§  Alat dan Reagensia :
-       Tabung reaksi

METODE -       Pipet tetes


-       Larutan Nonne : Ammonium sulfat jenuh 80 gram dalam
NONNE 100 mL aquadest. (disaring bila keruh)
§  Spesimen            : LCS
§  Cara Kerja           :
-       Dimasukkan 1 mL cairan otak ke dalam tabung reaksi.
-       Ditambah beberapa tetes larutan Nonne melalui dinding
tabung dengan kemiringan 45°.
-       Amati adanya cincin putih keruh pada kedua lapis larutan
tersebut pada posisi tegak.
 -       Negatif  : tidak terbentuk cincin putih
INTERPRETA  -       Positif   : terbentuk cincin putih.
SI HASIL

Anda mungkin juga menyukai