Anda di halaman 1dari 13

PENGENDALIAN MUTU

INTERNAL &
EKSTERNAL LAB
HISTOTEKNOLOGI

BELLA AYU PUTRI KRISDAMAYANTI 1010191025


PENGERTIAN KENDALI MUTU
INTERNAL

• Kegiatan pencegahan dan pengawasan yang


dilaksanakan oleh masing-masing laboratorium
secara terus-menerus agar tidak terjadi atau
mengurangi kejadian erorr/penyimpangan sehingga
diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat.
TAHAPAN INTERNAL

•Tahap pra analitik


•Fiksasi spesimen
•Tahap pasca analitik
•Pengiriman spesimen •kesalahan penulisan
•Identifikasi spesimen
•Data klinik yang akurat
•kesalahan verifikasi
•pencatatan •kesalahan pengiriman hasil
• 
•Tahap analitik
•laporan tidak lengkap
•intra-operative frozen section •IHK, TAT dan frekuensi
•final diagnosa pengulangannya
•kualitas potongan histologi
•spesimen hilang selama prosessing Turn around time (TAT)
•blok dan slide labelling
• 
PENGERTIAN KENDALI MUTU
EKSTERNAL

• Kegiatan yang diselenggarakan secara periodik oleh pihak lain di luar laboratorium yang
bersangkutan untuk memantau dan menilai penampilan suatu laboratorium dalam bidang
pemeriksaan tertentu.
• Wajib dilakukan setiap satu tahun sekali melalui Badan Penjamin Mutu Pelayanan Patologi
Anatomi Indonesian (BPMPPI) di bawah naungan Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi
Anatomi.
• Meningkatkan mutu pengolahan spesimen menjadi blok parafin dan slide dengan pewarnaan
Hematoxylin-Eosin sesuai standart sehingga gambaran morfologi jelas dan mudah dibaca
dan dapat dilanjutkan untuk pemeriksaan teknologi canggih lainnya, seperti imunohistokimia
dan teknologi DNA.
KUALITAS PEMBUATAN PREPARAT

1. Hasil standart mutu yang diharapkan untuk sediaan histopatologi :


• Slide dan kaca penutup bersih, bening, tanpa bercak-bercak buram
• Media “mounting” tidak berlebihan
• Seluruh jaringan tertutup kaca penutup
• Tidak dijumpai gelembung udara atau lipatan
• Jaringan tidak pecah-pecah/retak-retak
• Orientasi jaringan benar (untuk organ berongga)
• Potongan tipis, menampilkan sel yang saling menutupi atau bertumpuk
• Potongan dengan ketebalan merata
• Tidak ada kontaminasi jaringan lain
• Pulasan inti dan sitoplasma jelas kontrasnya
• Tidak dijumpai butir-butir udara/cairan di atas jaringan (dehidrasi pasca pulasan sempurna)
Sumber : Lab PA RSUD Paasar Minggu
KUALITAS PEMBUATAN PREPARAT

2. Hasil standart mutu yang diharapkan untuk sediaan sitopatologi :


• Apusan cukup tipis
• Fiksasi adekuat, tidak ada sel yang degeneratif akibat terlambat fiksasi
• Pewarnaan inti tidak terlalu pekat
• Kontras baik, metakhroharsia pada giemsa baik
• Dehidrasi baik
• Tertutup oleh 1 kaca penutup
• Mounting tidak berlebihan, namun menutupi seluruh permukaan sel
KONTROL KUALITAS PEWARNAAN

• Nukleus: zat warna dapat mewarnai nukleus menjadi biru dan dapat menunjukkan
membran nukleus, nukleoli, kromatin, dan nukleus yang vakuolar dan hiperkromatis.
• Sitoplasma dan subtansi dasar lainnya: dapat mewarnai dan membedakan sitoplasma,
kolagen, otot, eritrosit, sel darah merah dan mucin dengan nuansa warna kemerahan.
• Pada potongan usus, usus buntu dan paru-paru: dapat mewarnai mucin pada sel epitel,
apakah berwarna biru atau terang tergantung pada pH dari Hematoxylin. Menurunkan
pH biasanya dapat dilakukan dengan menambahkan asam asetat, hal ini secara
signifikan dapat mengurangi warna mucin.
• Pewarnaan Hematoxylin yang terlalu teroksidasi akan menimbulkan warna coklat pada
elemen-elemen tertentu pada jaringan.
PENGGUNAAN DAN PERAWATAN
MIKROTOM

PENGERTIAN MIKROTOMI PERSIAPAN SEBELUM


PEMOTONGAN

• Proses pemotongan jaringan dalam 1. Fiksasi dilakukan dengan tepat


mikrometer dan menempelkan ke
permukaan slide untuk dapat di 2. Proses jaringan dengan tepat
evaluasi. Untuk memotongan jaringan 3. Letakkan mikrotom dan waterbath
tersebut diperlukan mikrotom.
Mikrotom akan memotong jaringan 4. Atur sudut pemotongan pisau
tersebut menggunakan pisau khusus
5. Letakkan kasett dengan benar
secara vertikal, sehingga didapatkan
pita jaringan dengan ketebalan 6. Pastikan keadaan jaringan dingin
tertentu.
7. Penjepit harus terpasang kuat
PERBEDAAN POTONGAN

POTONG KASAR POTONG HALUS


• Tempatkan blok jaringan pada posisi yang tepat • Atur ketebalan jaringan yang diinginkan dengan
dengan mengatur tuas pemotong kasar. memutar knop pengatur ketebalan dan
memperhatikan skala ketebalan.
• Buka pengunci tuas pemutar.
• Gunakan sisi pisau yang berbeda untuk proses
• Gerakan roda pemutar secara perlahan sampai potong kasar dan potong halus dengan menggeser
blok jaringan sedikit mengenai permukaan pisau. posisi pisau, pastikan pisau sudah terpasang dengan
kuat.
• Tekan tuas pemotong kasar.
• Mulai proses pemotongan dengan memutar roda
• Mulai proses pemotongan dengan memutar roda pemutar searah jarum jam.
pemutar searah jarum jam • Ambil pita jaringan yang terbentuk dengan pinset
• Hentikan proses pemotongan ketika permukaan sesuai kebutuhan dan pindahkan ke atas waterbath
jaringan sudah terbuka. untuk selanjutnya ditempelkan pada kaca objek.
• Posisikan kembali blok jaringan ke belakang pisau,
• Lepaskan tuas pemotong kasar.
kunci tuas pemutar.
• Lepaskan blok jaringan dari penjepit, dan ganti
dengan blok lain yang akan dipotong.
PENGENDALIAN
PREPARAT & BLOK PARAFIN

PENYIMPANAN PREPARAT PENYIMPANAN BLOK PARAFIN


Menyimpan slide Prosedur/teknik pelaksanaan :

• Mengambil dan mengumpulkan slide-slide yang sudah di • Mengambil dan mengumpulkan blok parafin yang
diagnosa oleh dokter SpPA. sudah selesai pemrosesan oleh teknisi dan telah
dilakukan pelapisan ulang parafin.
• Melakukan pengecekan slide-slide sesuai dengan yang
tertera dalam formulir. • Menghitung jumlah blok dari masing-masing nomor
blok sesuai dengan keterangan formulir
• Menyusun slide-slide sesuai nomor urut pemeriksaan PA. makroskopik.
• Mencatat nomor slide ke dalam buku log arsip. • Memasukkan dan menyusun sesuai nomor urut.
• Memasukkan slide ke dalam lemari arsip slide dimulai dari • Mencatatkan nomor-nomor blok ke dalam buku log
nomor urut kecil di bagian depan, menyusul nomor urut arsip.
besar.
• Menyimpan blok ke dalam lemari arsip blok parafin.
• Menyimpan slide di Ruang Arsip selama 10 tahun, setelah
itu slide akan dikeluarkan dan dimusnahkan.
PENGENDALIAN SISA SAMPEL

• Memisahkan dan menggolongkan sesuai tanggal


yang tertera. Guna mempermudah penyimpanan
• Penyimpanan sisa spesimen dapat dimanfaatkan
untuk keperluan (Penyimpanan, pengajaran, dan
penelitian)
• Menjadi referensi serta arsip laboratorium Patologi
Anatomi
• Setelah 1 tahun, sisa specimen dimusnahkan dengan
“Incenerator”
Sumber : Lab PA
RSUD Pasar
Minggu

Anda mungkin juga menyukai