Pemeriksaan
Liquor Cerebro Spinalis
(LCS)
Metode : Pandy
2. Prinsip : Metode yang digunakan untuk memeriksa adanya protein dalam liquor
Cerebrospinalis adalah tes pandy. Reagen pandy dibuat dari larutan jenuh
fenol dalam air.
8. Kesimpulan : Dalam pemeriksaan kimia LCS pada sampel probandus yang diperiksa
didapatkan hasil normal.
.
Pemeriksaan
Liquor Cerebro Spinalis
(LCS)
2. Prinsip : Globulin akan mengendap dalam larutan jenuh (NH4)2SO4 dalam air
5. Interprestasi Hasil : (-) tidak terjadi cincin putih diperbatasan kedua lapisan.
8. Kesimpulan : Dalam pemeriksaan kimia LCS pada sampel probandus yang diperiksa
didapatkan hasil tidak normal.
Pembahasan
Liquor Cerebro Spinalis (LCS) adalah cairan jernih yang menyelimutu susunan saraf pusat yang
menggenangi otak dan medula spinalis. Fungsi utama LCS adalah sebagai alatpelindung bilaterjadi hantaman keras
pada tengkorak yang dapat menyebabkancidera berat. Liquor Cerebro Spinalis juga dapat digunakan untuk
menentukan penyebab penyakit yang menyerang susunan saraf pusat.
Ada dua metode pemeriksaan protein pada LCS yang sering dilakukan, yaitu:
Pemeriksaan Pandy
Pemeriksaan Pandy adalah Metode yang digunakan untuk memeriksa adanya protein dalam Liquor Cerebrospinalis
adalah Test Pandy. Reagen Pandy ini dipakai untuk mengetahui protein (albumin dan globulin) dalam cairan otak
dimana akan bereaksi dengan globulin dan albumin.Tes pandy mudah dilakukan pada waktu pungsi dan sering
dijalankan sebagai bed side test.Itu sebabnya test pandy masih digunakan meskipun telah banyak test lain untuk
menentukan protein dalam cairan otak yang lebih spesifik dan lebih bermanfaat bagi klinik.Dalam keadaan normal
tidak terjadi kekeruhan atau adanya kekeruhan yang sangat ringan berupa kabut halus. Semakin keruh hasil reaksi
ini semakin tinggi kadar protein .Hasil reaksi ini harus segera dinilai setelah pencampuran liquor dengan reagen.Hasil
dilaporkan dalam bentuk positif atau negatif saja.
Pemeriksaan Ross- Jones atau sering yang disebut None-Apelt merupakan suatu pemeriksaan untuk mengetahui
atau menguji kadar globulin dalam cairan otak.
Pada pemeriksaan ini mula-mula semua alat dan bahan dikondisikan pada suhu kamar. Hal ini berfungsi agar reaksi
yang terjadi pada saat pemeriksaan dapat berjalan secara maksimal.P emeriksaan ini menggunakan Larutan
amonium sulfat yang nantinya akan memberikan reaksi terhadap protein globulin yang ada dalam sampel dalam
bentuk kekeruhan yang berupa cincin. Larutan tersebut kemudian dibiarkan selama 3 menit. Waktu ini merupakan
waktu optimal yang diperlukan reagen amonium sulfat jenuh bereaksi dengan globulin dalam sampel. Kemudian
diamati perubahan yang terjadi. Ketebalan cincin yang terbentuk berbanding lurus dengan kadar globulin, makin
tinggi kadar globulinnya maka cincin yang terbentuk makin tebal.
Pada metode automatic analyzer Pemeriksaan kadar protein LCS menggunakan metode automatic analyzer
merupakan metode yang paling umum digunakan dan telah banyak tersedia di berbagai instalasi laboratorium.
Metode ini merupakan modifikasi dari metode pirogalol molibdat-merah. Priogalol merah yang dikombinasikan
dengan natrium molibdat akan membentuk komplek merah dengan absorbansi maksimum pada panjang 11
gelombang 470 nm. Protein pada sampel akan bereaksi dengan komplek tersebut dalam suasana asam yang akan
membentuk komplek berwarna ungu kebiruan dengan absorbansi pada panjang gelombang 600 nm.
Hasil pembacaan pada panjang gelombang 600 nm tersebut secara langsung menggambarkan kadar protein
dalam spesimen. Pemeriksaan kadar protein LCS menggunakan metode ini membutuhkan sampel yang benar-benar
bebas dari kontaminasi protein plasma. Spesimen LCS yang mengandung darah akan menyebabkan kadar protein
yang tidak valid. Spesimen sebaiknya diperiksa langsung dan dapat bertahan hingga kurang dari 72 jam bila
disimpan pada suhu 4 o C atau 6 bulan apabila dibekukan.
Daftar Pustaka
Prakoso A. B. dkk. 2020. Gambaran Cairan Serebrospinal pada Pasien Anak dengan Infeksi Susunan Saraf
Pusat di Rumah Sakit Rujukan Jawa Barat. 21 (6). Hal; 339 – 345.
Widyastiti, N.S., 2012. Liquor cerebrospinalis, Semarang: Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro.