Anda di halaman 1dari 15

PENGGUNAAN OBAT SECARA

RASIONAL PADA LANSIA

Oleh:
Nurhajar Lairing (NIM:G2A219100)
Anis Yuni (NIM:G2A219087)
Sri Astini (NIM:G2A219102)
PROGRAM SARJANA ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2020
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

LANSIA

KELOMPOK KHUSUS
DALAM FARMAKOTERAPI
rasionalisasi obat
pada geriatrik

• Periode pengobatan jangan dibuat terlalu


lama agar bisa dievaluasi secepatnya atas
pengobatan yang diberikan
• jumlah dan jenis obat harus dibuat
semenimal mungkin. geriatrik sering keliru
bila mendapat obat lebih dari 3 jenis.
• frekuensi pemberian obat harus diupayakan
sesedikit mungkin, kalau mungkin sekali
sehari. upayakan memberinya bersamaan
dengan kegiatan rutin harian misalnya
makan.
Definisi penggunaan obat secara
Rasional

Menurut WHO adalah apabila pasien menerima


pengobatan sesuai dengan kebutuhan klinisnya
dalam dosis yang sesuai dengan kebutuhan,
dalam periode waktu yang sesuai dengan biaya
yang terjangkau oleh dirinya dan kebanyakan
masyarakat.
 Penderita usia lanjut umumnya mengalami
beberapa penyakit secara bersamaan, dan
ada kemungkinan dokter (beberapa dokter)
berusaha memberikan obat untuk setiap
penyakit
 Jumlah obat-obat yang banyak dapat
menimbulkan masalah baru antara lain
karena efeksamping dan interaksi obat
TUJUAN

 Agar dapat memberikan perawatan untuk


mencapai derajat kesehatan yang seoptimal
mungkin
FAKTOR PENYULIT PADA USILA

1. Penurunan fungsi organ


2. Derajat beratnya penyakit
3. Penurunan kemampuan mengurus
diri
4. Menurunnya masukan cairan dan
makanan
MASALAH DALAM TERAPI

1. Usila mengkonsumsi 25- 30 % total obat


pada pusat pelayanan kesehatan.

2. Praktek polifarmasi sangat umum dijumpai


krn umumnya usila menderita > 1 penyakit.

3. Penelitian epidemiologis menunjukkan,


kelompok usila sangat rentan terhadap
resiko efek samping obat.
Jenis obat yang harus diperhatikan
pada lansia
 Digoksinmenyebabkan respon intoksikasi
akibat filtrasi glomerulus yang berkurang,
penurunan berat badan (IMT) terhadap
distribusi obat, adanya gangguan elektrolit
pada lansia
 Antihipertensidapat mengakibatkan sinkope
akibat hipotensi postural dan insufisiensi
koroner karena penurunan mekanisme
homeostatik kardiovaskuler pada lansia
 Diuretikdapat menyebabkan hipotensi,
hipokalemia, hiperglikemia dan
hiperurikemia
 Obat-obatan glukoma (betabloker topikal
dan asetazolamid)bradikardi, asma dan
gagal jantung
 Antikoagulanperdarahan karena
penurunan respon homeostatik vaskuer pada
lansia
 Barbiturat (diazepam, nitrazepan,
flurazepan)gelisah, depresi pada sistem
saraf pusat
 Analgetikgangguan pada saluran
gastrointestinal (nyeri, mual, muntah)
Masalah dalam pemberian obat pada
lansia
 Penyerapan obatpada lansia mengalami
penurunan hal ini dikarenakan berkurangnya
permukaan lapisan atas usus, berkurangnya
gerakan dan aliran darah saluran cerna,
berkurangnya keasaman lambung dan
penyakit-penyakit tertentu
 Distribusi obatdipengaruhi oleh jumlah
darah yang dipompakan jantung keseluruh
tubuh permenit (curah jantung) kelarutan
obat dalam air atau lemak dan keterikatan
obat dengan protein. Pada lansia curang
jantung berkurang yang menyebabkan
berkurangnya obat yang terikat
prinsip pemberian obat

 right medication
 right client education
 right dose
 right documentation
 right time
 right client to refuse
 right route
 right assessment
 right client
 right evaluation
TERIMAKASIH .......

Anda mungkin juga menyukai